Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

No Uraian hal

Kata Pengantar .......................………………………………….....…

Daftar Isi ....……………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......………………………………………. 3


1.2 Rumusan Masalah ....………………………………………... 4
1.3 Tujuan Penulisan ...…………………………………………. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laut ......…………….....................................….. 7

2.2 Jenis / Macam Laut ............................................................. 7

2.3 Manfataat Laut .................…….........………................. 16

2.4 Polusi Laut .........……………………..................…….. 17

2.5. Dampak Pencemaran Laut. ....................................................... 18

2.6 Pencegahan Terjadinya ...............…….................................... 13

2.7 Penanggulangan .........................…….......................... 21

2.8 Konvensi Internasional .......................................................... 24

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............……………………………………... 26


3.2 Saran ………………………………………………..
26

Daftar Pustaka ..……………………………………………. 27


BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan,

maka semua hasil  buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari

aktifitas manusia di daratan seluruhnya dapat di tampung oleh lautan tanpa

menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan  pencemar yang

masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara

perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak

berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan

makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak

bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang

sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.

Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan

lingkungan daratan, di mana  buangan limbah dari daratan akan bermuara

ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat  penerimaan polutan (bahan

cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung

polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut.

Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi

ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut

(termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan

lain-lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh

fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level

pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan

zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi

dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa

fitoplankton sebanyak- banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan

oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua.

Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau

hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan

predator sebagai tropik level tertinggi.

Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung

konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh

organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena

cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap

saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya

dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang

di air.

Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton

sampai ikan predator dan  pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan

ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi

yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan

berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat

dipengaruhi oleh makanan  Yang dimakan. Makanan yang berasal dari


daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga

makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar

juga mengandung bahan polutan yang tinggi.

Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia

adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi

Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau

Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi

makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama

dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat

potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh

manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus

ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu

pencemaran laut, bagaimana terjadinya  pencemaran laut, serta apa yang

solusi yang tepat untuk menangani pencemaran laut tersebut

1.2 Rumusan Masalah

1 Pengertian Laut

2 Jenis/Macam Laut

3 Manfaat Laut

4 Polusi Laut

5 Dampak pencemaran laut

6 Pencegahan Terjadinya Polusi Laut


1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk mengetahui semua

informasi tentang pencemaran laut mulai dari definisinya, sumber, serta

bahan-bahan yang mencemari laut, dampak pencemaran laut , cara

penanggulangan dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi perihal

pencemaran laut dan kasus-kasus pencemaran laut yang pernah terjadi di

Indonesia dan di dunia


BAB II

PEMBAHASAN POLUSI LAUT

2.1 Pengertian Laut

Laut adalah Kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas

yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut

adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas

dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir

yang ada di darat akan bermuara ke laut.

2.2 Jenis / Macam Laut

1. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Sebab Terjadinya

A. Laut Ingresi

Yaitu laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan

kedalaman 200 meter lebih. Atau karena adanya penuruan kerak

samudera sehingga mengakibatkan kedalaman laut semakin

dalam. Proses ini disebabkan oleh gaya tektonik dan fenomena

yang muncul diantaranya Palung, Lubuk Laut dan Basin. Contoh

laut ingresi adalah Laut Banda yang merupakan laut terdalam di

Indonesia. 
Gambar.2.1 . Laut Banda merupakan laut terdalam di Indonesia

B. Laut Transgresi

Laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air

laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. laut yang

terbentuk karena naiknya permukaan air laut sehingga

mengakibatkan daratan tergenang Penyebab naiknya permukaan

air laut dikarenakan es mencair di akhir Pleistosen. Kedalaman

laut ini hanya berkisar dari puluhan hingga ratusan meter saja.

Dahulu laut ini ditutupi daratan luas dan menjadi jembatan

migrasi hewan-hewan seperti Kangguru dari Australia ke Papua. ,

Proses ini menghasilkan laut dangkal seperti Laut Jawa dan Laut

Arafuru. 

-
-

Gambar. 2.2 . Paparan Sunda dan Paparan Sahul

C. Laut Regresi

- Laut yang ada karena proses sedimentasi umpur daratan yang

masuk ke laut akibat erosi daratan. Atau laut yang semakin

menyempit karena adanya akumulasi endapan material dari

sungai yang bermuara ke sana. Contohnya adalah Laut

Bering di dekat Arktik.

Gambar. 2.3. Laut Bering di utara


Tabel 2.1. perbandingan laut ingresi dan laut regresi

Laut
N0 Keteraangan Laut Ingresi Laut Regresi
Transgresi

1. Proses Menurunnya Meningkatnya Menurunnya

Terbentuk ketinggian dasar ketinggian muka ketinggian air

samudera relatif air laut relatif laut relatif

terhadap terhadap terhadap

lempeng benua lempeng benua daratan


2 Gaya Gaya eksogen Gaya eksogen Gaya eksogen

pembentuk berupa berupa berupa

dominan pencairan gletser pencairan pendinginan

dan pemanasan gletser dan global dan erosi

global pemanasan sedimentasi

global
3 Kedalaman Sangat dalam, Relatif dangkal, Umumnya

bisa mencapai puluhan hingga dangkal seperti

ribuan meter ratusan meter laut transgresi


4 Relief bawah laut Palung laut, Bermacam Bermacam

rekahan tengah macam macam

samudera, basin

2. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :


Gambar. 2.4. Jenis Laut Betrdasarkan Letak Laut

A. Laut Tepi

- Laut tepi merupakan laut yang letaknya berada di tepi sebuah

benua atau daratan. Contohnya adalah Laut Kuning, Laut

Andaman, Laut Sulawesi dan Laut Sulawesi

Gambar. 2.5. Laut Andaman Di Asia

B. Laut Pedalaman
- Laut pedalaman merupakan laut yang posisinya berada jauh

di tengah-tengah benua. Contohnya adalah Laut Kaspia dan

Laut Mati. Laut yang berada di pedalaman benua ini sangat

rentan terhadap penyusutan. 

Gambar. 2.6 .Laut Mati di perbatasan tiga negara

C. Laut Tengah

- Laut tengah merupakan laut yang posisinya berada diantara

dua benua atau daratan. Contohnya Laut Mediterania dan

Laut Merah. Laut Mediterania berada diantara Eropa dan

Afrika sementara Laut Merah berada diantara Asia dan

Afrika.

Gambar. 2.7. Laut Mediterania diantara Afrika, Eropa dan Asia


3. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut

Gambar.2.8. Zona Laut Berdasarkan Kedalaman.

A. Laut Zona Litoral

- adalah daerah di antara garis pasang dan garis surut air laut.

Zona litoral terdapat di daerah yang pantainya landai..

B. Laut Zona Neritik

- Laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter.

Ciri zona neritik yaitu sinar matahari masih menembus

sampai dasar laut dan terdapat banyak organisme laut seperti

ikan, tumbuhan laut, plankton, dan lainnya.

C. Laut Zona Batial

- Laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga

1800 meter. Ciri zona bathyal yaitu sinar matahari tidak ada

lagi dan tumbuhan laut jumlahnya terbatas.


D. Laut Zona Abisal

- Laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800

meter. Biasanya dijumpai dalam bentuk palung laut. Ciri

zona abisal yaitu sinar matahari tidak ada lagi, suhu sangat

rendah, dan tidak ditemukan tumbuhan laut serta jumlah

binatang sangat terbatas. Contoh : Palung Laut Banda (7.440

meter) dan Palung Mariana (10.984 meter).

4. Zona Laut Berdasarkan Kekuasaan Negara

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah

perairan laut yang sangat luas. Hal ini menyebabkan wilayah laut

memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan

negara. memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa

dan negara.

Berdasarkan hukum laut internasional yang disepakati PBB

tahun 1982 di Montego, Caracas, berikut ini adalah gambar

pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB

A. Zona Teritorial 

adalah zona yang dibatasi oleh garis khayal yang berjarak

12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Pada zona ini negara

mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya dan memiliki kewajiban

untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas

maupun di bawah laut.


B. Zona Landas Kontinen 

Adalah dasar laut di luar area teritorial dari sebuah pulau

yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari

sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman laut kurang dari 150

m. Pada zona ini, pemerintah memiliki kewenangan untuk

memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan berkewajiban

menyediakan alur pelayaran lintas damai.

C. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),

dihitung dari garis dasar laut lurus ke arah laut bebas sejauh

200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan sumber

daya laut untuk mengeksplorasi, mengeksploitasi, mengelola, dan

mengkonservasi sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa.

Negara lain memiliki kebebasan untuk pelayaran dan memiliki

kewajiban untuk mengizinkan pelayaran internasional melalui

wilayah ini.
2.3 Manfataat Laut

Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia

dan makhluk hiduplainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat

kekayaan sumber daya alam yang dapatkita manfaatkan diantaranya

yaitu : 

1. Tempat rekreasi dan hiburan.

2.  Tempat hidup sumber makanan kita.

3.  Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.

4.  Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll..

5.  Tempat barang tambang berada.

6.  Salah satu sumber air minum (desalinasi).

7.  Sebagai jalur transportasi air.

8.  Sebagai tempat cadangan air bumi.

9.  Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan

daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain

itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang

jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian

masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam

air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan

sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk

fitoplankton, ikan, udang, cumi- cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh

fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama

dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Ikan

predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan

dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Polutan

tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan

predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada

dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi,

kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi

kesehatan manusia.

Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang

dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar

juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari

pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi.

2.4 Polusi Laut

didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah

industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran

organisme invasif (asing) ke dalm laut, yang berpotensi memberi efek

berbahaya.
2.5 Dampak Pencemaran Laut

1. Dampak Pencemaran Laut Akibat Sampah :

Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ

pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan

menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi.

Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah

dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang

paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan

dengan air laut, dll.

Gambar. 2.10 Pencemaran Laut Akibat Sampah

2. Dampak Pencemaran Laut Akibat oleh Pestisida

Dampak Pencemaran Laut Akibat Pestisida dan Pengaruh pestisida

terhadap kehidupan organisme air :

Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan

dapat mempengaruhi system syaraf pusat.


Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan)

juga dapat merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan

telur moluska dan juga ikan.

Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih

toleran terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan

teleostei (ikan bertulang sejati), dll.

Gambar. 2.10 Pencemaran Laut Akibat Pestisida

3. Dampak Pencemaran Laut Akibat Peningkatan Keasaman

Dampak Pencemaran Laut Akibat Peningkatan Keasaman

- Kerusakan pada terumbu karang

- Kehidupan laut terpengaruh karena perubahan itu, khususnya

hewan dan tumbuhan yang memiliki tulang karbonat kalsium dan

yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut lainnya


Gambar.2.11. Polusi akibat Peningkatan Keasaman

4. Dampak Pencemaran Laut Akibat oleh Minyak

Pencemaran Laut Akibat Tumpahan Minyak

1. Akibat Jangka Pendek

- Minyak menyebabkan kematian ikan , keracunan karbon

dioksida, dan keracunan langsung oleh bahan berbahaya.

2. Akibat Jangka Panjang

- Pencemaran laut akibat minyak mentah dengan susunannya yang

kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan mengganggu

kesuburan lumpur di dasar laut. Ikan yang hidup di sekeliling

laut akan tercemar atau mati dan banyak pula yang bermigrasi ke

daerah lain.

3. Sumber dari Tumpahan Minyak di Laut

- Operasi Kapal Tanker


- Perbaikan dan Perawatan Kapal (Docking)

- Terminal Bongkar Muat Tengah Laut

- Bilga dan Tangki Bahan Bakar

- Scrapping Kapal

- Kecelakaan Tanker

Gambar.2.12. Polusi akibat Peningkatan Keasaman Minyak

4. Dampak Pencemaran Laut oleh Logam Berat

Sumber dari Pencemaran Logam Berat

1. Berasal dari Lingkungan Itu Sendiri (Alami)

- Berasal dari daerah pantai (coastal supply), yaitu berasal

dari sungai, dan abrasi pantai oleh aktifitas gelombang

- Logam yang dibebaskan oleh aktivitas gunung berapi

dan logam yang dibebaskan oleh proses kimiawi


- Berasal dari lingkungan daratan dan dekat pantai , salah

satunya adalah logam yang berasal dari biota laut

2. Berasal dari Manusia (Buatan)

- sumber pencemaran logam berat yang berasal dari

manusia (buatan), berasal dari proses industry atau

kegiatan pertambangan.

5. Dampak pencemaran laut akibat logam berat :

1. WHO è Merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan

laut (seafood) yang tercemar logam berat.

2. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang

mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki

kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia.

Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

Gambar.2.13. oleh Logam Berat


2.6 Pencegahan Terjadinya

1. Tidak membuang sampah ke laut

2. Penggunaan pestisida secukupnya

3. Tidak membuang puntung rokok di sekitar laut

4. Kurangi penggunaan plastik

5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari

kegiatan memancing di laut

6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi

Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan

(pertambangan tertutup)

8. Pendaurulangan sampah organic

9. Tidak menggunakan deterjen fosfat

10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah

2.7 Penanggulangan  

1. Melakukan proses bioremediasi diantaranya melepaskan

serangga untu menetralisir pencemaran laut yang disebabkan

oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang minyak

2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu

menyerap logam berat juga ditempuh Salah satu tumbuhan

yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia


marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi

logam berat yang tinggi.

3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan

melibatkan peran serta masyarakat

2.7.1 Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan

mengurangi tingkat pencemaran laut diantaranya adalah :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya laut

bagi kehidupan

2. Menggalakkan kampanye untuk senantiasa menjaga dan

melestarikan laut beserta isinya.

3. Tidak membuang sampah ke sungai yang bermuara ke laut.

4. Tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bom,

racun, pukat harimau, dan lain -lain yang mengakibatkan

rusaknya ekosistem laut.

5. Tidak menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah

produksi pabrik yang akan mencemari laut.

2.8 Konvensi Internasional yang menangani regulasi mengenai

Pencemaran laut berdasarkan catatan Rusmana (2012) :

1. United Nation Convention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS)

2. Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping

of Wastes and Other Matter 1972 (London Dumping Convention)


3. International Conventions on Civil Liability for

Oil Pollution Damage 1969 (Civil Liability Convention)

4. The International Covention on Oil Pollution Preparedness Response

And Cooperation 1990 (OPRC)

5. International Convention for the Prevention of Pollution from Ships

1973 (Marine Pollution)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran laut didefinisikan sebagai :

a. peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian

dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif

(asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya

b. Penyebab pencemaran laut yaitu : - Pencemaran oleh minyak -

Pencemaran oleh logam berat - Pencemaran oleh sampah -

Pencemaran oleh pestisida - Pencemaran akibat proses

Eutrofikasi - Pencemaran akibat peningkatan keasaman -

Pencemaran akibat polusi kebisingan

c. Upaya pencegahan maupun penanggulangan pemcemaran laut

telah diatur oleh  pemerintah dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 Tentang

Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut.

3.2 Saran

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum

makhluk hidup ada. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan

memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong

royang untuk menyelematkan bumi dengan stop  pencemaran laut akibat

ulah manusia
DAFTAR PUSTAKA

- Ahmar, Hilal. 2013. Bahan-bahan Pencemaran


Laut .http://majalahhilalahmarsolo.blogspot.com/2013/03/sehat-lingkungan-
bahan-bahan pencemar.html. diakses pada 2 Juni 2016.
 
- Massa. 2011. Sumber-sumber pencemaran di laut
http://massal2003.wordpress.com/2011/10/22/sumber-sumber-pencemaran-
laut-sources-of-marine-pollution/. diakses pada 2 Juni 2016.
 
- Nurul, Agus K. 2013. Dampak Pencemaran Laut
http://agusnurul.blogspot.com/2011/02/marine-pollution-pencemaran-laut-
tugas.html.  pada tanggal 2 Juni 2016.
 
- Suwito, Vivien Anjadi. 2013. Sumber-sumber pencemaran di laut
http://vivienanjadi.blogspot.com/2012/02/pencemaran-pesisir-dan-laut.html. 
diakses pada 2 Juni 2016.
 

Anda mungkin juga menyukai