Oleh :
KELOMPOK 3C
Anisa Valentina 121250020
Paisal Akbar 121250062
Belva Quenna Nusa 121250068
Melani Aulia Lubis 121250094
Bonardo Sitanggang 121250112
Ramadanti Nadya Ardhana 121250136
Talitha Rizq Mahesti 121250138
Chahrul Joshua 121250139
Dosen Pengampu :
Bambang Prasetio, S.Hut., M.Em.
Nabila Putriyandri Alifa, S.T., M.Sc.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak rahmat, hidayah, dan hikmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun laporan “Analisis Sistem Manajemen PT. Bukit Asin ” ini
dengan baik.
Laporan yang telah kami susun secara maksimal dengan mendapat bantuan dan
dukungan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan laporan ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Orang Tua yang telah memberikan dukungan serta memberikan doa
untuk kelancaran dalam penyusunan laporan.
3. Pak Bambang Prasetio, M.EM., selaku dosen pengajar mata kuliah
Sistem Manajemen Lingkungan di Institut Teknologi Sumatera.
4. Ibu Nabila Putriyandri Alifa, S.T., M.Sc., selaku dosen pengajar mata
kuliah Sistem Manajemen Lingkungan di Institut Teknologi Sumatera.
5. Seluruh teman-teman Prodi Teknik Lingkungan angkatan 2021 Institut
Teknologi Sumatera.
Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikiran yang
telah diberikan kepada kami. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari
bahwa hasil laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk
kelompok kami khususnya.
Kelompok 3 C
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
Klausul 4 ................................................................................................................. 4
Konteks Organisasi ................................................................................................. 4
4.1. Organisasi Dan Konteksnya ......................................................................... 4
4.2. Kebutuhan dan Harapan Pihak Yang Berkepentingan ................................. 5
4.3. Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan .................................................... 6
4.4. Sistem Manajemen Lingkungan ................................................................... 8
Klausul 5 ................................................................................................................. 9
Kepemimpinan ........................................................................................................ 9
5.1. Kepemimpinan Dan Komitmen ................................................................... 9
5.3 Peran, Tanggungjawab dan Kewenangan Organisasi.................................. 14
Klausul 6 ............................................................................................................... 18
Perencanaan .......................................................................................................... 18
6.1 Manajemen Resiko Dan Peluang ................................................................ 18
6.2 Tujuan Lingkungan Dan Perencanaan ........................................................ 20
Klausul 7 ............................................................................................................... 22
Dukungan .............................................................................................................. 22
7.1 Sumber daya ................................................................................................ 22
7.2 Kompetensi ................................................................................................. 23
7.3 Kepedulian .................................................................................................. 25
7.4 Komunikasi ................................................................................................. 26
7.5 Informasi Terdokumentasi........................................................................... 28
Klausul 8 ............................................................................................................... 30
Operasi .................................................................................................................. 30
8.1 Perencanaan Operasional dan Pengendalian ............................................... 30
8.2 Kesiagaan dan Tanggap Darurat ................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 33
Klausul 4
Konteks Organisasi
Adapun batasan lingkup yang ditentukan oleh PT. Bukit Asin sebagai berikut :
Klausul 5
Kepemimpinan
Untuk mencapai visi dan misi perusahaan perlu dukungan dari sumber daya
manusia yang dimiliki, Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki komitmen
organisasional yang tinggi akan bersinergi dengan organisasi, karena komitmen
organisasi karyawan yang tinggi menunjukkan keinginannya untuk tetap tinggal
pada organisasi sehingga akan berusaha bekerja secara optimal untuk bertahan pada
organisasi. Komitmen organisasional yaitu sebuah dorongan dari seorang individu
untuk berusaha agar dapat menunjang kesuksesan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan karyawan itu
sendiri. Karyawan dengan komitmen yang tinggi diharapkan dapat memberikan
kinerja yang optimal, selain itu komitmen organisasional memiliki dampak kepada
karyawan untuk berusaha keras agar dapat mengikuti aturan-aturan yang diberikan
perusahaan, pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Luthan
komitmen organisasional adalah sikap yang mencerminkan bentuk kesetiaan
karyawan terhadap organisasi serta proses berkelanjutan yang menunjukkan
kepedulian mereka terhadap organisasi. Dari banyaknya faktor yang mempengaruhi
organisasi komitmen organisasional adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan organisasi dalam menghadapi lingkungan yang lebih kompleks,
karyawan yang memiliki komitmen organisasional yang kuat akan mendorong
karyawan untuk serius dalam bekerja, keseriusan karyawan akan membangun
kesetiaan untuk perusahaan. Komitmen organisasi merupakan tingkat dimana
pekerja mengidentifikasi sebuah organisasi, tujuan dan harapannya untuk tetap
menjadi anggota (Robbins dan Judge, dalam Mahardika dan Wibawa:2019).
Sedangkan Meyer dan Allen menyatakan komitmen organisasional bagaimana
perasaan karyawan terhadap organisasi, percaya bahwa mereka harus bekerja lebih
keras dan setia kepada organisasi. Semakin tinggi komitmen karyawan maka
semakin tinggi pula komitmen organisasinya (dalam Ridwal, 2018). Komitmen
yang dimiliki anggota perusahaan PT. Bukit Asin cukup tinggi karena mayoritas
karyawan yang bekerja memiliki hubungan kerja dengan perusahaan hingga masa
pensiun. PT. Bukit Asin merupakan perusahaan pertambangan batubara yang
kegiatannya adalah penambangan batubara (eksploitasi & eksplorasi) serta
pengiriman (ekspor) ke berbagai negara asia seperti india dan jepang, PT. Bukit
Asin juga melakukan pengiriman ke berbagai daerah di dalam negeri untuk pasokan
Batubara
Penetapan kebijakan PT. Bukit Asin harus sesuai strategi perusahaan dan
memastikan komitmen perusahaan untuk mematuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh 14001, seperti:
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT. Bukit Asin dalam melaksanakan
kebijakan lingkungan:
Bentuk organisasi perusahaan di PT. Bukit Asin adalah piramida. Bentuk ini banyak
diterapkan pada sebuah perusahaan, bentuk ini cocok untuk lingkungan yang
birokratis dimana pengambil keputusan dipegang oleh setiap orang diatasnya.
Semakin keatas, semakin sedikit jumlah anggotanya tetapi semakin besar tanggung
jawabnya. Kepemimpinan tertinggi berada pada Direktur Utama yang dibawahi
oleh direksi-direksi. Tiap direksi dibawahi oleh Kepala Departemen dan Kepala
Biro. Kepala Biro membawahi Kepala Seksi juga staff. Dari susunan organisasi ini,
masing-masing bertanggung jawab terhadap tugas dan wewenang yang sudah
dipercayakan. Apabila salah satu komponen tidak melaksanakan tugasnya dengan
baik, maka akan berakibat pada komponen lainnya. Berikut penjelasan tugas serta
wewenang tiap komponen yang bertanggung jawab dalam struktur organisasi PT.
Bukit Asin :
Klausul 6
Perencanaan
PT. Bukit Asin dapat mengendalikan dan menentukan dampak penting pada
lingkungan dari mengidentifikasi aspek lingkungan yang sesuai. Selama proses
penyusunan tujuan lingkungan, PT. Bukit Asin selalu mempertimbangkan berbagai
aspek yang sangat berikatan dengan dampak yang penting. Penentuan aspek
lingkungan PT. Bukit Asin memperhatikan berbagai isu lingkungan, diantaranya:
Tujuan dan sasaran yang dibuat akan didokumentasikan dan dipelihara pada
setiap level agar dapat dievaluasi dan diperbarui secara berkala sesuai dengan
kondisi pertumbuhan perusahaan. Evaluasi terhadap perusahaan dapat
mencakup evaluasi tentang konsistensi pelaksanaan perencanaan terhadap
komitmen yang telah dibuat maupun tentang ketaatan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya. Setiap elemen dalam
perusahaan harus melaporkan kinerja dari program yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan agar dapat dievaluasi
dan diketahui efektivitas program. Agar pelaksanaan program selalu relevan
dengan kondisi perusahaan maka perlu dikaji ulang secara berkala dan dilakukan
pembaruan untuk menyelesaikan program yang sesuai dengan kebutuhan PT.
Bukit Asin dalam kegiatan produksi barang. Program manajemen lingkungan
dapat ditambahkan ketika diperlukan untuk memastikan bahwa majemen
lingkungan akan dapat diterapkan untuk pembangunan atau kegiatan baru, atau
modifikasi kegiatan dan produk. Dalam Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
ISO 14001:2015 sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
operasional adalah sebagai berikut:
Klausul 7
Dukungan
1. sumber daya telah sesuai dengan tipe yang spesifik dari kegiatan
pemantauan yang dilakukan
2. sumber daya dipelihara untuk memastikan kesesuaian berkelanjutan
terhadap tujuan perusahaan ini
3. menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti kesesuaian
antara pemantauan dengan pengukuran sumber daya
7.2 Kompetensi
Kompetensi seseorang ditentukan dari pelatihan serta pengalaman
yang sudah dilalui seseorang itu dan organisasi juga harus menyimpan
rekaman yang terkait dengan kompetensi tersebut. Organisasi harus
mengidentifikasi keperluan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan
dan sistem manajemen lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan
atau cara lain untuk memenuhi keperluan tersebut. Organisasi harus
menetapkan, menerapkan, atau memelihara prosedur untuk memastikan
orang yang bekerja untuk atau atas nama organisasi memahami tentang
pentingnya kebijakan lingkungan dan persyaratan sistem manajemen
lingkungan, serta peran. tanggung jawab mereka dan dampak yang mungkin
terjadi jika prosedur ini tidak dilakukan. Organisasi harus dapat
mengidentifikasi pengetahuan, pemahaman serta keterampilan setiap
individu yang bertanggung jawab dan berwewenang untuk melaksanakan
tugas atas nama organisasi. Pengetahuan, pemahaman serta keterampilan ini
dapat dilakukan dengan program pelatihan yang berkaitan dengan sistem
manajemen lingkungan :
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan bagi seluruh staff dan
karyawan;
2. Merancang pelatihan sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan;
3. Melakukan pelatihan serta mendokumentasikan dan memonitor
hasil pelatihan yang diterima; dan
4. Mengevaluasi pelatihan yang telah dilakukan terhadap kebutuhan
yang telah ditetapkan.
Pengetahuan, pemahaman, keterampilan, atau kemampuan
memungkinkan individu untuk mendapatkan kompetensi yang diperlukan
berkaitan dengan kinerja lingkungan. Semua personil yang bekerja di bawah
kendali organisasi yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kinerja
lingkungan organisasi, termasuk kemampuannya untuk memenuhi
kewajiban penaatan, sebaiknya kompeten berdasarkan pelatihan,
pendidikan, pengalaman, atau kombinasi diantaranya, sebagaimana
ditentukan oleh organisasi. Untuk memastikan PT. Bukit Asin memiliki
personil yang kompeten maka telah dilakukan :
1. memastikan tiap personil yang melaksanakan pekerjaan dibawah
kendali kompeten berdasarkan pendidikan dan pelatihan yang
sesuai
2. mengadakan pelatihan bagi tiap personil terkait dengan aspek
lingkungan dan sistem manajemen lingkungan
3. evaluasi rutin mengenai keefektifan dari tindakam yang
dilakukan
7.3 Kepedulian
Manajemen puncak dari PT. Bukit Asin memiliki tanggung jawab
utama untuk membangun kepedulian dalam organisasi dalam kaitan sistem
manajemen lingkungan dan kinerja lingkungan, dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan mempromosikan perilaku yang mendukung
komitmen kebijakan lingkungan organisasi. Untuk memastikan PT. Bukit
Asin mencapai aspek kepedulian terhadap nilai lingkungan maka telah
diberlakukan beberapa hal berikut :
1. mengadakan pelatihan atau pendidikan mengenai aspek lingkungan
aktual atau potensial yang penting dan dampak lingkungan terkait
kegiatan kerja.
2. indentifikasi resiko dan peluang dampak lingkungan untuk
kemudian ditinjau kembali penanganannya jika diperlukan
3. mentoring dan evaluasi pada tiap kontribusi personil terharap
efektivitas sistem manajemen lingkungan terkait
7.4 Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu penunjang penting untuk
berjalannya sebuah Sistem Manajemen Lingkungan yang baik dalam sebuah
perusahaan, komunikasi antar pihak dalam perusahaan maupun pihakpihak
terkait yang berada di luar perusahaan sangat diperlukan. PT. Buit Asin
dibagi menjadi komunikasi terhadap pihak internal dan eksternal. Di PT.
Bukit Asin sudah terdapat komunikasi internal dan eksternal sebagai syarat
ISO 14001. Upaya dalam membentuk komunikasi yang terintegrasi PT.
Bukit Asin melakukan beberapa hal berikut :
1. Internal
Penyediaan informasi yang layak bagi seluruh personil untuk
mencapai peningkatan kinerja lingkungan dilakukan fokus grup diskusi
secara berkala untuk meninjau tiap kegiatan peningkatan kinerja lingkungan
Berikut ini adalah prosedur komunikasi internal pada PT. Bukit Asin dari
manajemen puncak kepada seluruh karyawan :
a.) Setiap kepala departemen wajib mengkomunikasikan kebijakan
lingkungan serta prosedurnya dan mengkomunikasikan peran dan
tanggung jawab kepada seluruh karyawan yang berada dalam
departemennya satu kali tiap semester (enam bulan);
b.) Kepala seksi/bagian bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan target lingkungan hidup juga kinerja
lingkungan perusahaan dan prosedur lingkungan pada karyawan
mereka satu kali setiap semester (enam bulan); dan
c.) Metode yang dipakai dalam komunikasi internal ini diserahkan
kepada pimpinan tiap departemen yang bersangkutan. Disamping
itu, prosedur yang dimiliki PT Jayamahe Steel untuk komunikasi
internal dari karyawan kepada manajemen puncak ialah sebagai
berikut :
• Semua karyawan bertanggung jawab untuk melaporkan
keadaan lingkungan yang berpotensi berbahaya dan
darurat. Hal ini dapat dilaporkan kepada kepala bagian,
kepala departemen dan kemudian disampaikan pada
manajer lingkungan;
• Manajer lingkungan perusahaan berkewajiban menyusun
dan memelihara laporan mengenai kinerja lingkungan.
Manajer lingkungan juga dapat melakukan investigasi
pada laporan yang dapat dilakukan selama enam bulan
sekali; dan
• Hasil dari investigasi atau perbaikan terhadap laporan
kinerja lingkungan merupakan tanggung jawab manajer
departemen. Hal ini dilakukan selama enam bulan sekali.
2. Eksternal
memilih informasi terkait untuk selanjutnya disampaikan pada pihak
terkait yang dituju melakukan publikasi mengenai peningkatan kinerja
lingkungan melalui situs web, iklan, dan media masa lain.
Metode komunikasi dengan pihak luar pada PT Bukit Asin meliputi
prosedur untuk menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi kritik dan
saran dari pihak-pihak yang berkepentingan. Maka dari itu PT. Bukit Asin
menggunakan beberapa metode dalam menerapkan komunikasi eksternal,
metode tersebut meliputi open house, media massa, atau diskusi formal
dengan pihak pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui pandangan orang,
PT. Bukit Asin menggunakan metode berupa surat kabar, survei, dan
pertemuan formal dengan pihak luar atau pertemuan informal dengan
masyarakat sekitar perusahaan. Berikut adalah prosedur untuk mengelola
komunikasi dengan pihak luar :
• Pertanyaan, kritik atau saran dan komunikasi dari pihak luar (yang
diterima lewat surat, fax, telepon atau personal) mengenai Sistem
Manajemen Lingkungan perusahaan atau kinerja lingkungannya
dapat diterima oleh Manajemen
Operasi
Budiarto, R., Putero, S. H., Suyatna, H., Astuti, P., Saptoadi, H.,
Ridwan, M. M., & Susilo, B. (2018). Pengembangan UMKM antara
konseptual dan pengalaman praktis. Ugm Press.