Disusun oleh:
Kelompok 3
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar Mata Kuliah
Sistem Manajemen Lingkungan yang berjudul Identifikasi Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001:2015 di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa Laporan Tugas Besar Sistem Manajemen Lingkungan ini dapat
diselesaikan dengan baik berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian
Laporan Tugas Besar ini. Diantaranya:
1. Bambang Prasetyo, S.Hut., M.EM., dan Fajriharish Nur Awan, S.T., M.Si., selaku
dosen pengampu mata kuliah Sistem Manajemen Lingkungan.
2. Bapak/Ibu dosen beserta staf Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sumatera yang
namanya tidak dapat disebut satu per satu.
Kami menyadari Laporan Tugas Besar Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami berharap kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Besar Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) ini dan penulisan Laporan Tugas Besar selanjutnya. Semoga Laporan
Tugas Besar Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ini dapat memberikan manfaat untuk
para pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
DAFTAR TABEL..................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................6
1.4 Tujuan......................................................................................................................7
4.3 Strategi...................................................................................................................21
4.4 Program.................................................................................................................25
4.5 Pencapaian.............................................................................................................31
4.6 Analisis Perusahaan...............................................................................................32
BAB V PENUTUP...............................................................................................................34
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................34
5.2. Saran..........................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................35
LAMPIRAN.........................................................................................................................36
DAFTAR TABEL
Sistem manajemen lingkungan terdiri dari dua bagian frasa, yaitu sistem manajemen
merupakan kumpulan unsur organisasi yang saling terkait dan berinteraksi untuk
menetapkan kebijakan, sasaran, dan proses untuk mencapai sasaran tersebut. Unsur
sistem mencakup struktur organisasi, peran dan tanggung jawab, perencanaan dan
operasional, dan evaluasi kinerja dan perbaikan. Lingkungan dapat diartikan sebagai
keadaan sekeliling di mana suatu organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah,
sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan di antara mereka. Sedangkan
sistem manajemen lingkungan diartikan sebagai bagian dari sistem manjaemen yang
digunakan dalam pengelolaan aspek lingkungan, pemenuhan kewajiban penaatan, dan
penanganan resiko dan peluang [ CITATION Bad15 \l 1033 ].
Dengan adanya sistem manajemen lingkungan ini akan mendorong organisasi untuk
terus menerus meningkatkan kinerja lingkungannya membentuk siklus yang berulang [
CITATION Ari20 \l 1033 ]. Standar Internasional ISO 14001:2015 menjadi acuan dan
landasan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Dokumen dengan Standar
Internasional ini menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan yang
dapat digunakan suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Standar
ini juga dimaksudkan untuk digunakan oleh suatu organisasi yang mencari cara untuk
mengatur tanggung jawab lingkungannya secara sistematis yang berkontribusi
terhadap keberlanjutan pilar lingkungan.
a. Rencana (Plan) merupakan tahap menetapkan sasaran lingkungan dan proses yang
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan
organisasi.
b. Lakukan (Do) merupakan tahap menerapkan proses yang telah direncanakan.
c. Periksa (Check) merupakan tahap memantau dan mengukur proses terhadap
kebijakan lingkungan termasuk komitmen, lingkungan dan kriteria operasi, serta
melaporkan hasil.
d. Tindak (Act) merupakan tahap melakukan tindakan untuk perbaikan
berkenlajutan.
PT. Solusi Bangun Indonesia telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan sejak
tahun 1999. ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan merupakan regulasi
yang digunakan sebagai acuan pada perusahaan ini. Pembaruan sertifikat ISO 14001
terus dilakukan oleh PT Solusi Bangun Indonesia, diantaranya yaitu ISO 14001 : 2015
yang didapatkan pada Tahun 2016, setelah sebelumnya menggunakan ISO 14001 :
2004. Diawal tahun 2019, PT Solusi Bangun Indonesia meakukan permbaruan
sertifikasi ISO 14001:2015 yang berlaku hingga tahun 2022.
Metode penelitian yang digunakan dalam laporan ini adalah jenis metode deskriptif,
yaitu memaparkan dan menggambarkan secara sistematis dan faktual serta akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar peristiwa yang diselidiki.
Dalam penelitian ini khususnya tentang bagaimana penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 pada PT Solusi Bangun Indonesia.
Adapun lokasi dari obyek penelitian ini, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia yang
terletak di Narogong, Kabupaten Bogor.
Gambar 3.2 Lokasi PT Solusi Bangun Indonesia
3.4. Waktu Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Data Primer :
Data Sekunder : Didapatkan dari
Didapatkan dari Jurnal
Peta dan Laporan/Buletin yang
dan Website
diterbitkan oleh perusahaan
Merumuskan keimpulan serta saran dan rekomendasi
Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa dapat merumuskan kesimpulan atas
rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengetahui Sistem Manajemen
Lingkungan yang diterapkan pada suatu perusahaan dan mampu melakukan analisis
mengenai kesesuaian SML yang telah diterapkan terhadap standar ISO 14001: 2015.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“Solusi Bangun Indonesia” atau “SBI”), yang
sebelumnya dikenal dengan nama Holcim Indonesia, merupakan anak usaha PT
Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), bagian dari SIG, sebuah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan bisnisnya sebagai produsen
semen terbesar di Indonesia [ CITATION 3 \l 1033 ].
4.3 Strategi
SBI merumuskan sebuah Strategi Keberlanjutan yang baru, yaitu 2025 Sustainability
Road Map & Target. Strategi Keberlanjutan ini secara khusus bertujuan untuk
memperkuat bisnis kami, sekaligus memastikan bahwa di tahun 2025, produk, jasa,
dan solusi yang diberikan Perseroan telah mendukung peningkatan kinerja
keberlanjutan.
Mengingat kondisi di atas, SBI mengukur kemajuan yang dicapai menurut tiga aspek
pokok (triple bottom line):
1. Dari aspek ekonomi yaitu memberikan solusi (produk & layanan inovatif) untuk
mengatasi masalah lingkungan (sampah, banjir, kualitas udara yang buruk, iklim).
Berupa menghasilkan pendapatan dari solusi berkelanjutan.
2. Dari aspek lingkungan hidup: cara mengelola sumber daya alam dan menangani
dampak yang dihasilkan kegiatan usaha terhadap iklim dan ekosistem, dan cara
membalas budi kepada masyarakat, misalnya dengan membantu menanggulangi
limbah pertanian dan limbah lain. Menunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan
lingkungan dan menjadi panutan yang bertanggung jawab untuk generasi masa
depan. Reduksi CO2, pemanfaatan sumber daya terbarukan, pengelolaan air dan
inisiatif keanekaragaman hayati.
3. Dari aspek sosial yaitu cara membantu memenuhi kebutuhan warga setempat,
memperlihatkan kepedulian dan memberikan sumbangan, membantu
memperhatikan pendidikan, keselamatan dan kesehatan warga, membantu dalam
kehidupan sehari-hari dan pada saat masyarakat membutuhkan, baik sebagai
perusahaan nasional maupun perusahaan. Menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan, menjaga keselamatan pekerja dan pemberdayaan masyarakat melalui
kerja sama.
Berdasarkan 2025 Sustainability Road Map & Target, SBI telah menyusun 5 (lima)
pilar strategi dan target keberlanjutan, yaitu:
SBI menetapkan 5 (lima) pilar program CSR yang menjadi panduan dalam melaksanakan
berbagai aktivitas dalam program CSR.
Dibentuk sejak 2012, Posdaya atau Program pemberdayaan Keluarga merupakan sebuah
program yang bertujuan membangun kemandirian dengan pemanfaatan potensi sumber
daya dan potensi lokal yang berbasis pada keluarga dan melibatkan berbagai komponen
masyarakat. Melalui Posdaya, berbagai rencana dan program CSR SBI dapat dilakukan
secara terfokus dan terpadu. Posdaya mencakup bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi
dan lingkungan secara terpadu.
Di dalam memulai program, SBI akan melakukan pemetaan sosial bekerja sama dengan
pemangku kepentingan terkait. Dari hasil pemetaan sosial, kemudian akan dilaksanakan
berbagai inisiatif terarah yang dapat memberi solusi tepat atas situasi yang sedang dihadapi
masyarakat. Didirikan di tingkat desa dan kecamatan, hingga saat ini SBI telah memberi
dukungan kepada sekitar 35 Posdaya serta memberikan manfaat bagi lebih dari 21.178
orang.
A. SBI Cerdas
1. Beasiswa SBI
Setiap tahun, SBI secara rutin memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa.
Penerima beasiswa dipilih dari keluarga tidak mampu maupun siswa berprestasi.
Sejak 2006, SBI telah menyelenggarakan program ini agar para siswa yang berasal
dari masyarakat sekitar area operasional dapat terus melanjutkan pendidikannya.
Bantuan ini dilakukan bekerja sama dengan lembaga keuangan setempat. Dalam
seleksi penerima beasiswa, kami melibatkan pihak independen antara lain sekolah,
perangkat desa, dan lembaga bimbingan belajar untuk melakukan dan mengawasi
pelaksanaan seleksi beasiswa, yang umumnya dilaksanakan dalam beberapa tahap,
termasuk pemeriksaan data-data kelengkapan dan proses penilaian. Total penerima
beasiswa SBI sepanjang tahun 2019 adalah 1.377 siswa
2. GOTA (Gerakan Orang Tua Asuh)
GOTA merupakan inisiatif SBI dalam mendukung program pemerintah, yaitu wajib
belajar 9 tahun. Walau siswa mendapat pendidikan gratis hingga tahun ke-9, namun
kami mendapati banyak siswa yang masih belum mampu memiliki seragam
sekolah, buku, dan barang-barang lain yang dibutuhkan untuk proses belajar. Untuk
itu, sejak tahun 1996, karyawan SBI secara sukarela rutin berpartisipasi dalam
program GOTA sebagai orang tua asuh bagi siswa sekitar area operasional SBI,
dimulai dari karyawan Pabrik Cilacap, kemudian diikuti oleh karyawan di Pabrik
Tuban. Pada tahun 2019, SBI dan karyawan mendukung total 2.141 anak melalui
program GOTA, yaitu di wilayah Cilacap dan Tuban.
3. English For Fun
Adanya kesenjangan tingkat dan kualitas pendidikan masyarakat sekitar hingga
kebutuhan mereka terhadap akses pendidikan menjadi latar belakang SBI
mengadakan program ini. SBI berinisiatif menyediakan akses pendidikan dengan
pembelajaran Bahasa Inggris berbasis komunitas. Dengan menggunakan metode
belajar dalam ruang kelas dan berbasis alam, program ini ditujukan mulai dari
tingkat SD, SMP, sampai SMA dan sederajat. Hingga saat ini, SBI telah bekerja
sama dengan 13 sekolah dan memiliki total lebih dari 700 peserta serta melahirkan
2 orang pengajar dari masyarakat lokal.
4. Solusi Academy SMK Purwakarta
Program Solusi Academy merupakan wujud kepedulian SBI terhadap
pengembangan pendidikan SMK Purwakarta. Sebab, SMK Purwakarta sudah tiga
tahun tidak memiliki kelas. Di samping itu, komunitas dampingan juga
memerlukan akreditasi akademis. Untuk itu, kami berinisiatif melaksanakan
berbagai kegiatan untuk kemajuan sekolah seperti penyediaan ruang belajar,
pemberian nilai tambah akademis bagi komunitas dampingan, hingga employee
voluntary program. Pada tahun ini, telah dimulaipembangunan konstruksi ruang
Solusi Academy.
5. Program EVE
Enterprise-based Vocational Education (EVE) merupakan program pendidikan
vokasi setingkat D3 yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan siswa
masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional SBI di Narogong, Cilacap, Tuban,
Lhoknga, Jeladri dan Maloko yang siap bekerja. Selain itu, program EVE juga
dimanfaatkan untuk mencari talenta lokal dan menyiapkan mereka sebagai
pemimpin masa depan di industri ini. Penerimaan mahasiswa program EVE
dilakukan melalui berbagai proses seleksi, termasuk administrasi, tes teknis/
akademis, tes psikologis, kesehatan, dan Bahasa Inggris. Sejak pertama kali
dilaksanakan pada 2005 hingga saat ini, total siswa yang telah mengikuti program
EVE adalah 552 orang. Dari total 513 lulusan, sebanyak 237 orang telah direkrut
untuk bekerja di SBI, sementara 294 lainnya menemukan peluang kerja di industri
besar lain, mitra bisnis SBI, dan di tempat lain.
B. SBI Sehat
1. Program Posyandu
SBI secara rutin melaksanakan kegiatan Posyandu sebagai bagian dari komitmen
Perseroan untuk turut berkontribusi di dalam program dan kebijakan pemerintah di
bidang kesehatan. Program ini dilakukan di Pabrik Narogong, Cilacap, Tuban, dan
Lampung, serta difokuskan pada balita melalui pemberian makanan tambahan serta
monitoring kesehatan. Tahun ini, SBI juga telah mengembangkan program
posyandu khusus untuk kategori remaja dan lansia guna meningkatkan kesehatan
masyarakat usia produktif dan lanjut usia. Di samping itu, SBI senantiasa
melibatkan kader Posyandu dan Kesehatan setempat dalam melakukan serangkaian
penyuluhan kesehatan yang berfokus pada pencegahan gangguan kesehatan.
Pelatihan terhadap 515 kader dilakukan untuk menguatkan kompetensi mereka.
4.5 Pencapaian
Perusahaan PT SOLUSI BANGUNAN INDONESIA yang telah berdiri cukup lama
dan memiliki beberapa pencapaian maupun sertifikat,yaitu:
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil evaluasi yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Manajemen Lingkungan yang diterapkan di PT Solusi Bangun Indonesia
Tbk Pabrik Narogong adalah Sistem Manajemen Lingkungan Quality,
Environment, Safety, and Health (QESH) yang merupakan integrase sitem
manajamen mutu, lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.
2. Secara keseluruhan, penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Solusi
Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong sudah berjalan dengan baik dan efektif,
namun terdapat beberapa yang mesti diperbaiki. Total presentase pemenuhan ISO
14001:2015 pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong adalah sebesar
97,76%.
3. Hambatan dalam penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) di PT. Solusi
Bangun Indonesia Tbk adalah struktur organisasi belum lengkap, tata cara
penulisan dokumen masih harus diperbaiki, masih kurangnya penyediaan informasi
mengenai dampak penting aktual maupun potensial yang dapat terjadi dalam setiap
aktivitas, produk, dan jasa yang dilakukan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
5.2. Saran
[1] Badan Standardisasi Nasional, SNI ISO 14001:2015. Sistem Manajemen Lingkungan-
Persyaratan dan Panduan Pengguna, 2015.
[6] P. S. B. I. Tbk, “Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik
Narogong Triwulan II Tahun 2019 (April - Juni 2019),” 2019.