Anda di halaman 1dari 9

SISTEM POLDER

Kriteria Desain
Kelompok 3

1. Diah Nofita Sari 118250002


2. Cahya Nirmala Sari 118250004
3. Mayandi Daratamia 118250009
4. Septiana Kusuma Dewi 118250013
5. Meiza Dani Akbar 118250025
6. Raja Batara M.M. 118250055
7. Willy Marco Tampubolon 118250058
8. Ayu Tri Wantika EI 118250116
9. Candion Manalu 25117035
10. Arif Cahya Pradana 25117108
Sistem Polder
Polder merupakan salah satu Sistem Tata Saluran Pembuang di
Rawa yang disebut Sistem Tertutup.

Sistem Polder adalah suatu cara penanganan banjir dengan


kelengkapan bangunan fisik, yang meliputi saluran drainase,
kolam retensi, pompa air, yang dikendalikan sebagai satu
kesatuan pengelolaan. Dengan Sistem Polder, maka lokasi
rawan banjir akan dibatasi dengan jelas, sehingga elevasi muka
air, debit dan volume air yang harus dikeluarkan dari sistem
dapat dikendalikan. Oleh karena itu sistem polder disebut juga
sebagai sistem drainase yang terkendali.

Sistem ini dipakai untuk daerah-daerah rendah dan daerah


yang berupa cekungan, ketika air tidak dapat mengalir secara
gravitasi. Agar daerah ini tidak teregenang, maka dibuat saluran
yang mengelilingi cekungan. Air yang tertangkap dalam daerah
cekungan itu sendiri ditampung di dalam suatu waduk, dan
selanjutnya dipompa ke kolam tampungan.
Karakteristik Sistem Polder
Polder adalah suatu kawasan yang didesain sedemikian rupa dan
dibatasi dengan tanggul sehingga limpasan air yang
berasal dari luar kawasan tidak dapat masuk. Dengan
demikian hanya aliran permukaan atau kelebihan air yang
berasal dari kawasan itu sendiri yang akan dikelola oleh
sistem polder. Di dalam polder tidak ada aliran permukaan
bebas seperti pada daerah tangkapan air alamiah, akan
tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada
pembuangannya dengan penguras atau pompa yang berfungsi
mengendalikan kelebihan air. Muka air di dalam sistem polder ini
tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya karena
polder mempergunakan tanggul dalam operasionalnya sehingga air
dari luar kawasan tidak dapat masuk ke dalam
sistem polder.
Fungsi Sistem Polder
Pada awalnya polder dibuat untuk
kepentingan pertanian. Tetapi beberapa
dekade belakangan ini sistem polder
juga diterapkan untuk kepentingan
pengembangan industri, permukiman,
fasilitas umum serta untuk kepentingan
lainnya dengan alasan keamanan.

Fungsi utama polder adalah sebagai pengendali muka air


didalam sistem polder tersebut. Untuk kepentingan
permukiman, muka air didalam sistem dikendalikan
supaya tidak terjadi banjir/ genangan. Air di dalam
sistem dikendalikan sedmikian rupa sehingga jika
terdapat air yang dapat menyebabkan banjir, Maka
kelebihan air itu dipompa keluar sistem polder.
Kelengkapan Sarana Fisik Pada Sistem
Polder

Saluran air Tanggul Pompa


atau kanal atau
tampungan
dan waduk
Kriteria Desain

Kelebihan air hujan pada suatu


Di dalam polder tidak ada daerah, dapat menimbulkan
aliran permukaan bebas seperti masalah yaitu banjir atau
pada daerah tangkapan air genangan air, sehingga
alamiah, akan tetapidilengkapi diperlukan adanya saluran
dengan bangunan pengendali drainase yang
pada pembuangannya dengan berfungsi menampung air hujan
penguras atau pompa yang dan kemudian mengalirkan air
berfungsi mengendalikan hujan tersebut menuju kolam
kelebihan air. penampungan. Dari kolam
penampungan tersebut, untuk
mengendalikanelevasi muka air,
kelebihan air tersebut harus
dibuang melalui pemompaan.
Tanggul
merupakan suatu batas yang mengelilingi suatu badan air atau
daerah/wilayah tertentu dengan elevasi yang lebih tinggi dari pada
elevasi di sekitar kawasan tersebut, yang bertujuan untuk
melindungi kawasan tersebut dari limpasan air yang berasal dari
luar kawasan.

Kolam Retensi
adalah kolam/waduk penampungan air hujan dalam jangka waktu
tertentu. Fungsinya untuk memotong puncak banjir yang terjadi
dalam badan air/sungai.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai