Anda di halaman 1dari 19

DRAINASE

SISTEM
POLDER
FARIZ SEPTIANO, ST, MT
SISTEM POLDER
• Polder adalah sekumpula dataran rendah yang membentuk kesatuan hidrologis
artifisial yang dikelilingi oleh tanggul.
• Pada daerah polder, air buangan (air kotor dan air hujan) dikumpulkan di suatu badan
air (sungai, situ) lalu dipompakan ke sungai atau kanal yang langsung bermuara ke laut.
• Tanggul yang mengelilingi polder bisa berupa pemadatan tanah dengan lapisan kedap
air, dinding batu, bisa juga berupa konstruksi beton dan perkerasan yang canggih.
• Polder bisa juga diartikan sebagai tanah yang direklamasi, artinya semula basah
dikeringkan.
SISTEM
POLDER
SISTEM POLDER

• Polder identik dengan negeri kincir angin


Belanda yang seperempat wilayahnya
berada di bawah muka laut dan memiliki
lebih dari 3000 polder. Sebelum
ditemukannya mesin pompa, kincir angin
digunakan untuk menaikkan air dari satu
polder ke polder lain yang lebih tinggi,
untuk selanjutnya dipompa ke sungai,
muara dan laut.
SISTEM POLDER
SISTEM POLDER

• Sistem polder adalah suatu acara penanganan banjir dengan bangunan fisik,
yang meliputi sistem drainase, kolam retensi, tanggul yang mengelili Kawasan,
serta pompa dan pintu air, sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air tak
terpisahkan.
• Sistem polder dipakai untuk mengeluarkan air dari dataran rendah dan juga
menangkal banjir di wilayah delta dan daerah aliran sungai (Pusair, 2007).
LATAR BELAKANG DIKEMBANGKAN SISTEM POLDER

• Pengembangan kota-kota pantai di Indonesia seperti Jakarta dan Semarang seringkali lebih
didasarkan pada kepentingan pertumbuhan ekonomi.
• Pengembangan Kawasan-Kawasan ini menimbulkan banjir yang menunjukkan
ketidakseimbangan pembangunan.
• Perlu upaya peningkatan/pegembangan aspek Teknologi dan Manajemen, untuk
pengendalian banjir dan ROB di kota-kota pantai di Indonesia. Oleh karena itu, system polder
dikembangkan dengan menggunakan paradigma baru, yaitu:
• Berwawasan lingkungan (environment oriented)
• Pendekatan kewilayahan (regional based)
• Pemberdayaan masyarakat pengguna (community partisipatory)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
SISTEM POLDER
KELEBIHAN KELEMAHAN

• Sistem polder mampu • Bekerjanya sistem ini sangat


mengendalikan banjir dan bergantung pada pompa. Jika
genangan akibat aliran dari hulu, pompa mati, maka Kawasan
hujan setempat dan naiknya akan tergenang.
muka air laut (ROB) • Biaya operasi dan pemeliharan
relatif mahal.
KONSEP SISTEM POLDER
A. TANGGUL

• Tanggul merupakan suatu batas ynag


mengelilingi suatu badan air atau
daerah/wilayah tertentu dengan elevasi
yang lebih tinggi daripada elevasi di
sekitar Kawasan tersebut.
• Fungsi tanggul adalah untuk melindungi
Kawasan tersebut dari limpasan air
yang berasal dari luar Kawasan.
Jenis-jenis Tanggul
Tanggul Alamiah
• Tanggul yang sudah terbentuk secara alamiah dari bentukan tanah dengan sendirinya.
• Contoh : bantaran sungi di pinggiran sungai secara memanjang

Tanggul Timbunan
• Tanggul yang sengaja dibuat dengan menimbun tanah atau material lainnya, di pinggiran wilayah.
• Contoh: tanggul timbunan batuan di sepanjang pinggiran laut

Tanggul Beton
• Tanggul yang sengaja dibangun dari campuran perkerasan beton agar berdiri dengan kokoh dan kuat.
• Contoh: Tanggul bending, dinding penahan tanah (DPT)

Tanggul Infrastruktur
• Sebuah struktur yang didesain dan dibangun secara kuat dalam periode waktu yang lama dengan perbaikan dan
pemeliharaan secara terus menerus, sehingga seringkali dapat difungsikan yang lain seperti tanggul dengan
taman dan jalan raya
B. KOLAM RETENSI

• Kolam retensi merupakan suatu


cekungan atau kolam yang dapat
menampung atau meresapkan air di
dalamnya, tergantung dari jenis bahan
pelapis dinding dan dasar kolam.
• Kolam retensi dapat dibagi menjadi 2
macam, yaitu:
• Kolam alami
• Kolam non alami
Kolam Retensi Alami
• Kolam retensi yang berupa cekungan atau lahan resapan yang sudah
terbentuk secara alami dan dapat dimanfaatkan baik pada kondisi
aslinya atau dilakukan penyesuaian.
• Pada umumnya perencanaan kolam jenis ini memadukan fungsi
sebagai penyimpanan air dan penggunaan sesuai kondisi lingkungan
masyarakat sekitar.
Kolam Retensi non Alami
• Kolam retensi yang didesain dan dibuat dengan bentuk dan kapasitas
tertentu pada lokasi yang telah direncanakan sebelumnya.
• Pada kolam jenis ini air yang masuk ke dalam inlet harus dapat
ditampung sesuai dengan kapasitas yang telah direncanakan sehingga
dapat mengurangi debit banjir puncak (peak flow).
• Kolam berfungsi mengurangi debit banjir dikarenakan adanya
penambahan waktu konsentrasi air untuk mengalir di permukaan.
Contoh Kolam
Retensi
Tawang,
Semarang
Letak Kolam
Retensi

• Di samping badan sungai • Di badan sungai


3. POMPA

• Pompa Drainase Perkotaan (Stormwater Pumping) adalah pompa air yang umum
dipakai untuk membantu mengalirkan aliran dari satu bidang ke bidang lainnya yang
lebih tinggi.
• Jenis Pompa yang ada dan biasa dipergunakan adalah sebagai berikut:
• Poros Tegak (Vertikal propeller and mixed flow)
• Pompa dalam air (Submersible vertical dan horizontal)
• Centrifugal (horizontal non –clog )
• Skrup (screw)
• Volute or Angle flow (Vertical)
Rumah
Pompa

Anda mungkin juga menyukai