Disusun oleh :
1. Asma Shofiyana 211141015
2. Sekar Wulan Ndari Angger Noviyanti 211141023
3. Maulida Safarina Ilannur 211141030
4. Fadila Putri Nuraini 211141036
5. Rinjania Zahira Sarasvati Devi 211141042
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I (Pendahuluan)
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II (Pembahasan)
1. Pengertian pesan
2. Psikologi Pesan
3. Pesan Linguistik
4. Pesan Non verbal
5. Organisasi, Struktur dan Imbauan Pesan
BAB III (Penutup)
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pesan merupakan elemen penting dalam komunikasi manusia. Pesan yang
efektif dapat membantu meningkatkan pemahaman, mengurangi konflik, membangun
hubungan yang kuat, dan memperkuat empati dan kepercayaan antara individu atau
kelompok. Psikologi pesan adalah cabang psikologi yang mempelajari cara manusia
memproses, memahami, dan memproduksi pesan komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal.
Pentingnya pesan dalam komunikasi manusia terletak pada kemampuan pesan
tersebut untuk mempengaruhi pemikiran, emosi, dan perilaku orang lain. Psikologi
pesan mempelajari bagaimana orang mengolah pesan komunikasi, mulai dari proses
input atau penerimaan pesan, pengolahan informasi, dan respons yang dihasilkan.
Pemahaman tentang psikologi pesan membantu kita dalam meningkatkan kemampuan
komunikasi interpersonal dan membantu mencegah kesalahpahaman atau konflik
dalam hubungan antar individu atau kelompok. Oleh karena itu, pemahaman tentang
psikologi pesan dapat menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan di
berbagai profesi, seperti terapi, pemasaran, pendidikan, dan media.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Pesan?
2) Apa yang dimaksud dengan Psikologi Pesan?
3) Apa itu pesan linguistik?
4) Apa itu pesan Non verbal?
5) Bagaimana Organisasi, Struktur dan Imbauan yang terdapat dalam pesan?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian pesan, psikologi pesan, pesan linguistik, dan pesan
Non verbal.
2) Mengetahui apa saja Organisasi, struktur dan Imbauan dalam pesan.
BAB 2
PEMBAHASAN
I. Pengertian Pesan
Pesan adalah perintah, Nasehat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat
orang lain. Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan yakni apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
Pesan mempunyai tiga komponen yakni ; makna, simbol yang digunakan
untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting
adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan obyek (benda), gagasan, dan
perasaan, baik ucapan(percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan sebagainya).
Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat
anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatap muka, dan
sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, film, dan sebagainya.
Menurut Widjaja pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan ini mempunyai arti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi
pengaruh di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan prilaku komunikan. Pesan
dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikan
akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu. Penyampaian pesan dapat
melalui lisan, tatap muka, langsung atau menggunakan media/saluran.
Menurut George A.Miller ada 5 tahapan untuk mampu menggunakan bahasa tertentu
1). informasi fanologis tentang bunyi-bunyi tertentu dalam bahasa
2). memiliki pengetahuan sintaksis tentang tata cara pembentukan Kalimat
3). mengetahui secara leksial arti kata atau gabungan kata
4). memiliki pengetahuan konseptual tentang dunia tempat tinggal kita dan dunia yang
dibicarakan
5). mempunyai sistem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar
Pesan nonverbal juga dapat mengekspresikan perasaan atau niat yang tidak
ingin diungkapkan melalui kata-kata. Misalnya, seseorang mungkin menatap ke
bawah atau menghindari tatapan mata ketika mereka merasa malu atau tidak nyaman
dalam suatu situasi.
Namun, perlu diingat bahwa pesan nonverbal dapat memiliki arti yang
berbeda-beda di berbagai budaya atau konteks sosial. Sebagai contoh, dalam beberapa
budaya, mengangkat alis dapat diartikan sebagai ekspresi yang mengungkapkan
keheranan atau keterkejutan, sementara di budaya lain hal tersebut dapat diartikan
sebagai tanda mengabaikan atau tidak peduli.
1. Kesimpulan