Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM BAHASA

Diajukan kepada:

Haryo Kusumo Aji S.I.Kom, M.I.Kom.

Disusun oleh:

1. Aqilah Salwa Kamilah (23410044)


2. Amiroh Salsabila Arthahiroh (23410047)
3. Erlina Avrilyani (23410049)
4. Bintang Ivanezra Hatmoko (23410056)
5. Nabila Amalia Putri (23410059)
6. Mohd. Bagus Wijayanto (23410065)
7. Yunike Rizika Agustin (23410068)
8. Marcelina Betania Asmara (23410073)
9. Ringga Firmadana Albani (23410083)

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Slamet Riyadi Surakarta

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas dalam memahami dan menggali lebih dalam
tentang komunikasi interpersonal. Dalam era yang penuh dengan dinamika hubungan manusia,
pemahaman yang mendalam tentang komunikasi interpersonal menjadi semakin penting. Dengan
komunikasi interpersonal yang efektif, individu mampu membangun hubungan yang baik,
mengatasi konflik, dan menciptakan koneksi yang kuat dengan orang lain.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca
dalam memahami kompleksitas komunikasi interpersonal dan bagaimana hal tersebut
memengaruhi hubungan antarindividu di berbagai konteks kehidupan.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
pemahaman tentang komunikasi interpersonal.

Surakarta, 26 Maret 2024

Penulis (1)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………………...1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1

1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...2

2.1. Definisi Simbol Verbal ……………………………………………………………2

2.2. Peran Simbol Verbal dalam Komunikasi


Interpersonal …………………………………….………………………………………3

2.3. Jenis Simbol Verbal …………………………………………………………….… .3

2.4. Kekuatan dan Keterbatasan Simbol


Verbal………………………………..………………………………………………….5

2.5. Pengaruh Budaya Simbol Verbal…………………………………………………..6

2.6. Peran Konteks dalam Simbol Verbal………………………………………………6

2.7. Strategi Meningkatkan Komunikasi Interpersonal…………………………………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….….8

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………8

3.2. Saran………………………………………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin maju, komunikasi interpersonal
menjadi semakin penting dalam menjalin hubungan antarindividu. Simbol verbal, sebagai
bagian integral dari komunikasi manusia, memainkan peran utama dalam proses ini.
Namun, pemahaman yang mendalam tentang simbol verbal dalam konteks komunikasi
interpersonal masih merupakan hal yang penting namun terkadang diabaikan. Oleh karena
itu, penelitian tentang simbol verbal dalam komunikasi interpersonal akan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana simbol-simbol ini digunakan, dipahami,
dan memengaruhi hubungan antarindividu.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan msalah dari peneltian berikut adalah:
1. Bagaimana simbol verbal digunakan dalam komunikasi interpersonal?
2. Apa peran simbol verbal dalam membangun hubungan interpersonal yang positif?
3. Apa saja jenis-jenis simbol verbal yang umum digunakan dalam komunikasi
interpersonal?
4. Apa kekuatan dan keterbatasan simbol verbal dalam komunikasi interpersonal?
5. Bagaimana pengaruh budaya terhadap simbol verbal dalam komunikasi interpersonal?
6. Sejauh mana peran konteks memengaruhi pemahaman dan interpretasi simbol verbal
dalam komunikasi interpersonal?
7. Apa strategi yang efektif dalam meningkatkan komunikasi interpersonal melalui
penggunaan simbol verbal?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menyelidiki penggunaan simbol verbal dalam komunikasi interpersonal.
2. Menganalisis peran simbol verbal dalam membangun hubungan interpersonal yang
positif.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis simbol verbal yang umum digunakan dalam komunikasi
interpersonal.
4. Mengevaluasi kekuatan dan keterbatasan simbol verbal dalam komunikasi
interpersonal.
5. Meneliti pengaruh budaya terhadap simbol verbal dalam komunikasi interpersonal.
6. Meneliti peran konteks dalam memengaruhi pemahaman dan interpretasi simbol
verbal dalam komunikasi interpersonal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Simbol Verbal:

Simbol verbal, atau komunikasi verbal, adalah penggunaan kata-kata untuk


menyampaikan pesan, ide, atau emosi dalam komunikasi antarindividu. Ini merupakan bagian
inti dari komunikasi manusia, yang memungkinkan kita untuk berbagi pemikiran, perasaan,
dan informasi dengan orang lain. Komunikasi verbal dapat terjadi secara lisan, seperti dalam
percakapan sehari-hari, atau secara tertulis, seperti dalam buku, artikel, dan pesan teks.

Sedangkan munikasi verbal adalah proses transmisi pesan dengan menggunakan bahasa
dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Kata-kata yang kita
ucapkan merupakan isyarat verbal yang digunakan untuk tujuan komunikasi. Komunikasi
verbal sering dianggap sebagai bagian utama dari komunikasi. Komunikasi verbal sebagian
besar terjadi dalam situasi tatap muka langsung. Namun, komunikasi verbal kini semakin luas
dengan memanfaatkan instrumen atau perangkat elektronik seperti telepon dan surat elektronik
(email).

A. Jenis-Jenis Komunikasi Verbal:

Komunikasi verbal dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal membaca dan
mendengarkan, lalu satu lagi menulis dan berbicara.

- Berbicara dan Menulis: Berbicara adalah komunikasi verbal-vokal, sedangkan menulis


adalah komunikasi verbal-non vokal. Contoh komunikasi verbal-vokal adalah
presentasi dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-non vokal adalah surat menyurat
bisnis.
- Mendengarkan dan Membaca: Mendengar dan mendengarkan berbeda, mendengar
berarti semata-mata memungut getaran bunyi sedangkan mendengarkan adalah
mengambil makna dari apa yang didengar. Mendengarkan melibatkan 4 unsur yakni
mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca adalah suatu cara
untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Verbal

- Faktor Intellegensi: Orang yang mempunyai intellegensi yang tinggi biasanya


mempunyai banyak pembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki
intellegensi rendah.
- Faktor Budaya: Setiap budaya mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Contohnya di
Indonesia yang mempunyai keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki bahasanya
masing-masing.
- Faktor Pengetahuan: Orang yang memiliki pengetahuan luas akan mendorong yang
bersangkutan untuk berbicara lancar dengan pembendaharaan kata ia miliki.
- Faktor Kepribadian: Orang memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit
berbicara pada orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.

2
- Faktor Biologis: Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.

- Faktor Pengalaman: Orang yang banyak berkomunikasi secara baik dengan orang lain,
individu atau massa bisa berbicara secara lancar.

2.2. Peran Simbol Verbal dalam Komunikasi Interpersonal

Mencakup beberapa aspek, antara lain:

A. Pemberian Makna: Simbol verbal digunakan untuk menyampaikan pesan dan memberi
makna kepada orang lain melalui kata-kata, frasa, dan kalimat yang dipilih dengan
cermat (DeVito, 2009).
B. Ekspresi Emosi: Melalui simbol verbal, individu dapat mengungkapkan dan
mengekspresikan emosi mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
interaksi interpersonal (Wood, 2019).
C. Membangun Hubungan: Penggunaan simbol verbal yang tepat dapat membantu dalam
membangun hubungan yang baik dengan orang lain, karena komunikasi yang efektif
merupakan kunci dalam menjalin hubungan interpersonal yang positif (Beebe, Beebe,
& Redmond, 2018).
D. Menyelesaikan Konflik: Simbol verbal juga dapat digunakan untuk mengelola dan
menyelesaikan konflik antarindividu dengan cara menyampaikan pendapat, keinginan,
dan harapan secara jelas dan terbuka (Floyd, 2016).

2.3. Jenis Simbol Verbal

Simbol verbal meliputi berbagai bentuk, mulai dari kata-kata sederhana hingga kalimat
kompleks. Ada beberapa jenis simbol verbal yang umum digunakan dalam komunikasi, antara
lain:

1. Kata: Unit dasar bahasa yang memiliki makna. Kata-kata digunakan untuk menyampaikan
ide, informasi, dan perasaan. Contoh: "rumah", "makan".
2. Frasa: Kombinasi kata yang membentuk unit makna yang lebih besar dari kata tunggal.
Frasa dapat berupa frase kata benda, frase kata kerja, atau frase kata sifat. Contoh: "di
sekolah", "memakan buah".
3. Kalimat: Kumpulan kata yang membentuk pikiran atau informasi lengkap. Kalimat dapat
berupa pernyataan, pertanyaan, atau perintah. Contoh: "Saya pergi ke pasar."
4. Jenis simbol verbal
A. Pertanyaan Yes-No:

-Apakah kamu suka makanan ini?

-Bisakah kamu berenang?

B. Pertanyaan Wh-Question:

-Siapa yang menang dalam pertandingan tadi?

-Di mana kamu tinggal?

3
C. Pertanyaan Tag:

-Kamu sudah makan, kan?

-Dia belum datang, bukan?

D. Pertanyaan Rhetorikal:

-Siapa yang tidak ingin menjadi sukses?

-Apakah kita bisa hidup tanpa air?

5. Simbol Verbal Perintah


Digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah kepada orang lain. Berikut
adalah contoh-contoh perintah:
A. Perintah Langsung

-Duduklah di sini.

-Tolong ambilkan air minum.

B. Permintaan (Request):

-Tolong bantu saya dengan ini.

-Bisakah kamu tutup pintunya?

C. Perintah Tidak Langsung:

-Mohon duduk.

-Harap berikan saya informasi lebih lanjut

D. Perintah dalam Bentuk Pertanyaan:

-Bisakah kamu membuka jendela?

-Bolehkah saya pergi sekarang?

6. Ekspresi verbal adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menyampaikan emosi,


perasaan, atau sikap seseorang. Berikut adalah beberapa contoh ekspresi verbal:
A. Keprihatinan:

-"Aduh, apa yang terjadi?"

-"Kasihan sekali."

B. Kebahagiaan:

4
-"Senang sekali bisa bertemu denganmu!"

-"Sungguh menyenangkan!"

C. Kekecewaan:

-"Sayang sekali hal itu tidak berhasil."

-"Aku merasa sangat kecewa."

D. Ketakutan:

-"Aku takut akan kegelapan."

-"Aduh, jangan menakut-nakuti aku seperti itu."

E. Terima Kasih:

-"Terima kasih banyak atas bantuanmu."

-"Aku sangat berterima kasih."

7. Simbol verbal pujian dan kritik adalah ekspresi yang digunakan untuk menghargai atau
menilai sesuatu. Berikut adalah beberapa contoh:
A. Pujian:

-"Kerja yang bagus!"

-"Kamu sangat pintar!"

-"Pertunjukanmu luar biasa!"

B. Kritik:

-"Kamu perlu lebih fokus pada pekerjaanmu."

-"Kualitas karyamu perlu ditingkatkan."

-"Kamu terlalu sering terlambat."

2.4. Kekuatan dan Keterbatasan Simbol Verbal

Kekuatan dan Keterbatasan Simbol VerbalSimbol verbal memiliki keunggulan dalam


menyampaikan pesan dengan jelas dan spesifik karena kata-kata dapat dipilih secara cermat
untuk menggambarkan konsep atau ide dengan tepat. Simbol verbal juga dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi secara sistematis dan logis, memungkinkan pembaca atau
pendengar untuk memahami pesan dengan mudah.

5
Namun, simbol verbal memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan nuansa emosi,
intonasi, dan bahasa tubuh. Kata-kata seringkali tidak mampu sepenuhnya menyampaikan
ekspresi emosi dengan akurat, dan pesan tertulis atau lisan mungkin terbatas dalam
mengekspresikan rasa humor, kekecewaan, atau kegembiraan secara utuh. Selain itu, simbol
verbal juga tidak dapat menyampaikan informasi non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi
wajah, atau intonasi suara, yang seringkali memberikan konteks tambahan dalam komunikasi
interpersonal.

2.5. Pengaruh Budaya Simbol Verbal

Pengaruh budaya dalam simbol verbal sangat signifikan. Simbol verbal, seperti bahasa,
merupakan bagian dari sistem simbol yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan sosial dan fisiknya. Budaya memberikan konteks di mana
simbol-simbol ini diciptakan dan digunakan, sehingga makna di balik simbol verbal sering kali
bersifat konvensional dan arbitrer, namun juga dapat bersifat denotatif, konotatif, dan mitis.

Dalam konteks antropologi sosial, simbol verbal berperan penting dalam menjelaskan
fenomena sosial kebudayaan. Pendekatan interpretivisme simbolik, misalnya, berfokus pada
interpretasi makna di balik simbol-simbol yang diciptakan dan digunakan dalam kehidupan
manusia. Ini menunjukkan bahwa budaya mempengaruhi cara manusia memberi makna pada
dunia mereka, yang tercermin dalam simbol-simbol verbal yang mereka gunakan.

Secara lebih spesifik, dalam kajian komunikasi, simbol dan interaksi sosial tidak dapat
dipisahkan. Penggunaan simbol-simbol verbal selalu hadir dalam setiap proses komunikasi dan
mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Pola perubahan interaksi sosial di
kalangan masyarakat akan membawa perubahan pada makna simbol verbal yang terkandung
di dalamnya. Oleh karena itu, simbol verbal tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi
tetapi juga sebagai representasi dari nilai-nilai dan norma-norma budaya yang berlaku dalam
suatu masyarakat.

2.6. Peran Konteks dalam Simbol Verbal

Peran konteks dalam simbol verbal sangat penting dalam memahami dan
menginterpretasikan ujaran. Konteks membantu pembicara dan pendengar untuk memahami
makna ujaran dengan lebih tepat, karena kata-kata dan frasa dapat berubah maknanya
berdasarkan konteks dan situasi di mana mereka digunakan. Selain itu, Konteks komunikasi
juga melibatkan situasi, hubungan interpersonal, dan lingkungan fisik, dapat memberikan
makna tambahan pada simbol verbal yang digunakan.

Sebagai contoh, dalam situasi yang berbeda, penggunaan kata yang sama dapat
memiliki makna yang berbeda. Misalnya dalam konteks situasi, ketika seseorang berkata
"dingin" di musim dingin, maknanya mungkin adalah suhu yang rendah. Namun, jika kata
"dingin" digunakan dalam konteks hubungan interpersonal, seperti "sikapnya terasa dingin,"
maknanya bisa berarti ketidakramahan atau ketidakpedulian. Sebagai contoh lain di
Lingkungan Fisik, Ketika kata "komunikasi" disebutkan dilingkungan luar kampus, maknanya

6
mungkin bisa saja berbicara atau membicarakan. Namun ketika kata "komunikasi" disebutkan
dilingkungan kampus, maknanya mungkin merujuk pada program studi Ilmu Komunikasi.

2.7. Strategi Meningkatkan Komunikasi Interpersonal

Strategi sederhana dalam meningkatkan kominikasi verbal, meliputi 1) Memperhatikan


unsur yang terlibat dalam komunikasi, 2) Paham diri sendiri dan lawan komunikasi ,dan 3)
Latihan Berbicara. Ketiga langkah tersebut dapat dieksekusi secara efektif jika mampu
mengimajinasikan jalannya komunikasi yang dikaitkan dengan cara kerja otak dengan bahasa.

Unsur yang terlibat ketika komunikasi berjalan, meliputi mendengarkan aktif,


menyampaikan pesan dengan jelas, memperhatikan isyarat verbal dan nonverbal, menerapkan
prinsip kehormatan, menerima dan memberikan umpan balik. Beberapa unsur tersebut
menyertai adanya konteks pembicaraan yang melibatkan pemahaman akan diri sendiri dan
lawan bicara, dimana konteks dan pemahaman tersebut dapat mendukung efektifnya
komunikasi yang sering dilatih.

Konsep tersebut sejalan dengan teori Competence dan Performance. Chomsky, dalam
(Mar'at Samsunuwiyati, 2005: 18) Competence adalah kapasitas kreatif dari pemakai bahasa,
sedangkan perfomance adalah penggunaan bahasa secara aktual yang meliputi mendengarkan,
berbicara, berpikir dan menulis. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa kita
secara langsung terkait dengan fungsi-fungsi kognitif di otak kita. Ini berarti, semakin kita
mengasah kemampuan bahasa, semakin kita meningkatkan fungsi otak kita.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penelitian tentang simbol verbal dalam komunikasi interpersonal mengungkapkan


bahwa simbol verbal memainkan peran penting dalam proses komunikasi antarindividu.
Simbol-simbol ini digunakan untuk menyampaikan pesan, ekspresi emosi, membangun
hubungan, dan menyelesaikan konflik. Jenis-jenis simbol verbal meliputi kata-kata, frasa,
kalimat, pertanyaan, ekspresi verbal, pujian, kritik, dan perintah. Namun, simbol verbal
memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan sistematis, sementara
memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan nuansa emosi dan bahasa tubuh. Pengaruh
budaya dan konteks juga sangat signifikan dalam penggunaan dan pemahaman simbol verbal
dalam komunikasi interpersonal.

3.2. Saran

1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemahaman simbol verbal dalam


komunikasi interpersonal melalui penyuluhan dan pelatihan.
2. Mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif dengan mempertimbangkan
kekuatan dan keterbatasan simbol verbal.
3. Menghargai dan memahami perbedaan budaya dalam penggunaan simbol verbal untuk
meminimalkan kesalahpahaman dan konflik.
4. Mendorong praktik komunikasi yang inklusif dan sensitif terhadap konteks untuk
memperkuat hubungan interpersonal.
5. Melakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan simbol verbal dalam konteks
komunikasi digital dan media sosial untuk memahami dampaknya terhadap komunikasi
interpersonal modern.
6. Menyusun panduan atau pedoman untuk penggunaan simbol verbal yang tepat dan
efektif dalam komunikasi interpersonal, terutama di lingkungan kerja dan pendidikan.
7. Mengadakan forum diskusi atau lokakarya untuk berbagi pengalaman dan praktik
terbaik dalam menggunakan simbol verbal dalam komunikasi interpersonal.

8
DAFTAR PUSTAKA

DeVito, J. A. (2009). The Interpersonal Communication Book (12th ed.). Pearson.

Wood, J. T. (2019). Interpersonal Communication: Everyday Encounters (9th ed.).


Cengage Learning.

Beebe, S. A., Beebe, S. J., & Redmond, M. V. (2018). Interpersonal Communication:


Relating to Others (9th ed.). Pearson.

Floyd, K. (2016). Interpersonal Communication (3rd ed.). McGraw-Hill Education.

Naseri, M. (2017). The Role and Significance of Context and Delxis in Verbal
Communication. Department of English, Kabul University.

Harianja, N. (2009). Hubungan Bahasa dengan Otak. Jurnal Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Medan.

Hendro. P. E. (2020). Simbol: Arti, Fungsi, dan Implikasi Metodologisnya. Jurnal Ilmiah
Kajian Antropologi. Universitas Diponegoro.

Amalia A., Haris A. (2018). Makna dan Simbol dalam Proses Interaksi Sosial. Jurnal
Risalah, Volume 29, Nomor 1. Universitas Muhammadiyah Riau.

Yakin A., Rahmi, Mayangsari R. Y. (2021). Makna Komunikasi Simbolik Seni Tari Buja
Kadanda di Sanggar Seni Wadu Nocu Penana’E Kota Bima. Jurnal Komunikasi dan
Kebudayaan. Volume 8, Nomor 1, Januari - Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai