Materi Pesantren Kilat Thaharah
Materi Pesantren Kilat Thaharah
Bab : Thaharah
Hari/Tgl: Jum’at, 15 Maret 2024
Allah berfirman:
…ﻦ
َ ﻄِّﻬِﺮۡﻳ
َ ﺐ اۡﻟُﻤَﺘ
ُّ ﺤ
ِ ﻦ َوُﻳ
َ ﺐ اﻟَّﺘَّﻮاِﺑۡﻴ
ُّ ﺤ
ِ ن اﻟّٰﻠَﻪ ُﻳ
َّ ِا
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang menyucikan diri,” (Al-Baqarah [2]: 222).
Nabi bersabda:
“Kuncinya shalat itu bersuci,” (Abu Daud: Kitab Thaharah: 61, Kitab Ash Shalah: 618, At-
Tirmidzi: Kitab Thaharah: 3, Kitab Ash-Shalah: 238, Ibnu Majah: Kitab Thaharah: 215; dan
Imam Ahmad: 1/123, No. 1006).
Beliau (Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam) bersabda:
“Bersuci itu setengahnya iman,” (HR Muslim: 1, Kitab Ath-Thaharah).
Semua itu dilakukan dengan ikhlas, yakin, cinta akan kebaikan, santun, jujur, rendah hati,
dan menginginkan keridhaan Allah dengan seluruh niat dan amalan shalih.
Adapun bersuci secara zhahir dibersihkan dengan membersihkan kotoran dan hadats.
Menghilangkan kotoran dilakukan dengan menghilangkan najis dengan air yang suci
dari pakaian orang yang shalat, badannya, serta tempatnya. Sedangkan membersihkan
hadats itu dengan cara berwudhu, mandi, dan tayammum.
Air murni ini seperti air sumur, mata air lembah, air sungai, air salju yang mencair, dan
air laut yang asin. Berdasarkan firman Allah:
… ٤٨ﻃُﻬْﻮًرۙا
َ ﺴَﻤۤﺎِء َﻣۤﺎًء
َّ ﻦ اﻟ
َ َوَاْﻧَﺰْﻟَﻨﺎ ِﻣ
“…Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,” (Al-Furqan [25]: 48).
Tanah menjadi sah untuk bersuci ketika tidak ada air, atau ketika tidak bisa
memakainya karena sakit atau semisalnya.
Berdasarkan ketetapan beliau salallahu ‘alaihi wasalam kepada Amru bin Al-Ash, maka
seseorang boleh bertayammum dari jinabah (hadats besar) pada malam yang sangat
dingin, jika dia mengkhawatirkan kondisinya seandainya mandi dengan air yang dingin
itu. (Dari hadist riwayat al-Bukhari, secara ta’liq: 7, Kitab At-Tayammum).
Materi Ketiga: Penjelasan tentang Najis
An-Najasat adalah bentuk jamak dari An-Najasah yang berarti sesuatu yang keluar dari
dua saluran pembuangan manusia (qubul dan dubur) seperti kotoran tinja, air kencing,
air madzi, air wadi, air mani.
Demikian juga seperti air kencing dan kotoran tinja, seluruh hewan yang tidak boleh
dimakan dagingnya. Juga seperti sesuatu yang banyak dan jorok seperti darah, nanah,
muntahan yang berubah. Juga seperti macam-macam bangkai dan potongan-
potongannya, kecuali kulit, apabila disamak maka kulit itu suci.