Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOSTATISTIK

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN STATUS FERTILITAS


PADA ORANG DEWASA

DI BUAT OLEH :

DESSY MANUHUTU

(201711030)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES ELISABETH SEMARANG

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Perilaku merokok merupakan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit
bahkan dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang
ada disekitarnya (perokok pasif). Setiap orang telah mengetahui bahwa
merokok adalah berbahaya bagi kesehatan, namun pada kenyataanya
perilaku merokok masih sangat sulit untuk dikendalikan. Merokok juga
dapat menjadi awal bagi seseorang untuk mencoba berbagai zat adiktif
yang lainnya, karena bagi seorang perokok lebih mudah untuk mencoba
zat-zat adiktif yang lain tersebut daripada bukan seorang perokok
(Wismanto, 2007). Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah dalam
mengendalikan produk tembakau, salah satunya dengan mengeluarkan
peraturan pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 tentang “Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan”.

Namun pada 2 kenyataannya jumlah perokok di Indonesia masih


tergolong tinggi Berdasarkan data WHO (2013), prevalensi penduduk usia
dewasa yang merokok setiap hari di Indonesia sebesar 29% sehingga
Indonesia menempati urutan pertama se-Asia Tenggara dalam hal jumlah
perokok. Sedangkan di dunia, Indonesia menempati urutan ketiga dalam
hal jumlah perokok setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok
sebesar 36,1% Global Adults Tobacco Survey (GATS, 2011). Berdasarkan
data WHO (2012), sebanyak 67% dari semua pria di Indonesia yang
berusia lebih dari 15 tahun merupakan perokok aktif. Dua dari tiga pria di
Indonesia memiliki kebiasaan merokok. Sementara sekitar 3% perempuan
Indonesia juga 3 perokok. Berdasarkan data Global Adults Tobacco
Survey (2011), Indonesia memiliki jumlah perokok aktif terbanyak dengan
prevalensi perokok lakilaki sebesar 67% (57,6 juta) dan prevalensi
perokok wanita sebesar 2,7% (2,3 juta).

Bogue dalam Azamtaro et. al (2015) menjelaskan fertilitas


(kelahiran) merupakan salah satu dinamika kependudukan selain
mortalitas (kematian), migrasi, dan perkawinan yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk di suatu 2 wilayah. Banyak Faktor yang
menyebabkan tingginya fertilitas di suatu wilayah. Fertilitas cenderung
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi. Jumlah kelahiran hidup yang
terjadi ditentukan oleh faktor demografi misalnya distribusi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin, jumlah wanita subur, usia kawin
pertama, lamanya usia perkawinan, pendidikan, dan lain-lain

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas sera


dengan adanya penelitian terkait, maka disini peneliti mau meneliti
tentang hubungan antara perilaku merokok dengan status fertilitas pada
orang dewasa.

1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku merokok dengan status fertilitas
1.2.2. Tujuan Khusus

Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah cara mengolah data


menggunakan analisis data melalui uji hipotesis

1.2.3. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai cara


mengolah data inferensial dengan menganalisisnya menggunakan uji
hipotesis dan uji statistik melalui program komputer yaitu SPSS
BAB 2

ANALISIS INPERENSIAL HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK


DENGAN STATUS FERTILISASI

2.1. kasus dan data mentah

2.1.1. kasus

Anda seorang perawat di poli umum sedang melakukan penelitian


tentang hubungan perilaku merokok dengan status fertilitas. Anda berniat
untu mencari apakah terdapat hubungan perilaku merokok dengan status
fertilitas. Pengumpulan data sudah di laksanakan, saat ini anda dalam
tahapan pengolahan data. Lakukan pengolahan data untuk menjawab
pertanyaan penelitian tersebut!

2.1.2. data mentah

No Perilaku statur
Resp merokok fertilitas
tidak tidak
1 merokok subur
tidak tidak
2 merokok subur
tidak tidak
3 merokok subur
tidak tidak
4 merokok subur
tidak tidak
5 merokok subur
tidak tidak
6 merokok subur
tidak
7 merokok subur
tidak tidak
8 merokok subur
tidak tidak
9 merokok subur
tidak tidak
10 merokok subur
tidak tidak
11 merokok subur
tidak
12 merokok subur
tidak
13 merokok subur
tidak
14 merokok subur
tidak
15 merokok subur
tidak
16 merokok subur
tidak
17 merokok subur
tidak
18 merokok subur
tidak
19 merokok subur
tidak
20 merokok subur
tidak
21 merokok subur
tidak
22 merokok subur
tidak
23 merokok subur
tidak
24 merokok subur
tidak
25 merokok subur
tidak
26 merokok subur
tidak
27 merokok subur
tidak
28 merokok subur
tidak
29 merokok subur
tidak
30 merokok subur
tidak
31 Merokok subur
tidak
32 Merokok subur
tidak
33 Merokok subur
34 Merokok tidak
subur
tidak
35 Merokok subur
tidak
36 Merokok subur
tidak
37 Merokok subur
tidak
38 Merokok subur
tidak
39 Merokok subur
40 Merokok subur
41 Merokok subur
42 Merokok subur
43 Merokok subur
44 Merokok subur
45 Merokok subur
46 Merokok subur
47 Merokok subur
48 Merokok subur
49 Merokok subur
50 Merokok subur
51 Merokok subur
52 Merokok subur
tidak
53 Merokok subur
tidak
54 Merokok subur
tidak
55 Merokok subur
tidak
56 Merokok subur
tidak
57 Merokok subur
tidak
58 Merokok subur
tidak
59 Merokok subur
tidak
60 Merokok subur
tidak
61 merokok subur
tidak
62 merokok subur
tidak
63 merokok subur
tidak
64 merokok subur
tidak tidak
65 merokok subur
tidak tidak
66 merokok subur
tidak tidak
67 merokok subur
tidak tidak
68 merokok subur
tidak
69 merokok subur
tidak
70 merokok subur
tidak
71 merokok subur
tidak
72 merokok subur
tidak
73 merokok subur
tidak
74 merokok subur
tidak
75 merokok subur
tidak
76 merokok subur
tidak
77 merokok subur
tidak
78 merokok subur
tidak
79 merokok subur
tidak
80 merokok subur
tidak
81 Merokok subur
tidak
82 Merokok subur
tidak
83 Merokok subur
tidak
84 Merokok subur
85 Merokok tidak
subur
tidak
86 Merokok subur
tidak
87 Merokok subur
tidak
88 Merokok subur
tidak
89 Merokok subur
tidak
90 Merokok subur
tidak
91 Merokok subur
92 Merokok subur
93 Merokok subur
94 Merokok subur
95 Merokok subur
tidak
96 Merokok subur
97 Merokok subur
98 Merokok subur
99 Merokok subur
tidak
100 Merokok subur

2.2. variabel yang di hubugkan

Variabel independent : perilaku merokok

Variabel dependent : status fertilitas

2.3. Menentukan uji hipotesis

Uji hipotesis komparatif

Peneliti mau membandingkan perilaku merokok dengan status fertilitas


berdasarkan variabel yang di hubungkan

2.3.1. Pertanyaan peneliti

Apakah terdapat hubungan perilaku merokok dengan status fertilitas?

2.3.3. Hipotesis Null dan Hipotesis Alternative


H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok
dengan status fertilitas

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan


status fertilitas

2.4. menentukan masalah skala variabel

Skalah variabel seluruhnya menggunakan skala kategorik ordinal

2.5. menentukan berpasangan / tidak berpasangan

Tidak berpasangan karena variabel tidak sama dan subyek berasal dari
kelompok yang berbed

2.6. menetukan jumlah kelompok

Jumlah kelompok yang di gunakan adalah 2 kelompok tidak berpasangan


dengan 2 kelompok data yaitu perilaku merokok dan status fertilitas

2.7. menentukan uji statistik yang di gunakan

Chi_square karena memakai skala pengukuran kategorik (ordinal) untuk


menghubungkan dua variabel

2.8. langkah-langkah pengelolahan data menggunakan uji statistik

a) Masukan data mentah yang sudah ada di program Ms. Excel ke


program SPSS
b) Melakukan uji Chi_square

 Analyze → descriptive statistics → crosstabs

 Memasukan variabel perilaku merokok ke dalam Rows ( karena


bertindak sebagai variabel bebas)
 Masukan variabel status fertilitas ke dalam columns (karena
ertindak sebagai variabel terikat
 Klik kotak satistics, lalu pilih Chi_square pada kiri atas kotak

 Klik continue .
 Aktifkan kontak Cell, lalu pilih observed ( untuk menampilkan nilai
observed) dan row (untuk menampilkan nilai presentase kearah baris )
pada kotak Counts.
 Proses telah selesai. Klik continue. Klik

perilaku merokok * status fertilisasi Crosstabulation


status fertilisasi
subur tidak subur Total
perilaku Merokok Count 20 30 50
merokok % within perilaku 40.0% 60.0% 100.0%
merokok
tidak Count 36 14 50
merokok % within perilaku 72.0% 28.0% 100.0%
merokok
Total Count 56 44 100
% within perilaku 56.0% 44.0% 100.0%
merokok
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 10.390a 1 .001
Continuity 9.131 1 .003
Correctionb
Likelihood Ratio 10.589 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
22.00.
b. Computed only for a 2x2 table
c) Syarat-syarat uji Chi-square
 Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau di sebut juga
Actual count (F0) sebesar (Nol).
 Apabila bentuk tabel kontingensi 2x2, maka tidak boleh ada 1 cell
saja yang memiliki frekuensi harapan atau di sebut juga expected
count (Fh) kurang dari 5
 Apabila bentuk tabel lebih dar 2x2, misak 2x3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari
20%
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil uji Chi-square dari tabel perilaku merokok


status fertilitas Crosstababulation

 Responden yang merokok status fertilitas subur ada 20


orang dan tidak subur ada 30 0rang
 Responden yang tidak merokok status fertilitas subur ada
36 dan tidak subur ada 14 orang

H0 di tolak jika p<α

P = 0,001
α = 0,05
karena p<α maka Ho di tolak

terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok


dengan status fertilitas.

3.2. Saran

Setelah mempelajari pengolahan data menggunakan SPSS, peneliti ingin


membandingkan perilaku merokok dengan status fertilitas berdasarkan variabel
kategorik ordinal
DAFTAR PUSTAKA

1. Sabri, L & Hastono . 2007. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada
2. Sopiyudin, D . 2014 . Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
Epidemiologi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai