Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu:
A.Irfan Efendi, SE.,MM

Dibuat Oleh:
YUNITA
202110069

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MUJAHIDIN TOLITOLI TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Makalah tentang "MANAJEMEN
KEUANGAN”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

TOLITOLI, 03 APRIL 2024

PENULIS

2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
BAB 1 .....................................................................................................................................4
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN.................................................................4
BAB 2 .....................................................................................................................................7
LAPORAN KEUANGAN .......................................................................................................7
BAB 3 ................................................................................................................................... 10
NILAI WAKTU DAN UANG ............................................................................................... 10
BAB 4 ................................................................................................................................... 16
MODAL KERJA ................................................................................................................... 16
BAB 5 ................................................................................................................................... 19
MANAJEMEN PERSEDIAAN ............................................................................................. 19
BAB 6 ................................................................................................................................... 21
PENDANAAN JANGKA ...................................................................................................... 21
BAB 7 ................................................................................................................................... 24
PENDANAAN JANGKA PENDEK 2 ................................................................................... 24
BAB 8 ................................................................................................................................... 27
ANALISIS BREAK EVENT POINT..................................................................................... 27
BAB 9 ................................................................................................................................... 32
KEBIJAKAN DIVIDEN ....................................................................................................... 32
BAB 10 ..................................................................................................................................... 35
PENUTUP ............................................................................................................................... 35

3
BAB 1
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

1.1 Pengertian Manajemen keuangan


Manajemen Keuangan atau disebut Pembelanjaan meliputi semua aktivitas yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana (funding) yang dibutuhkan perusahaan serta
menggunakan dana/ mengalokasikan dana tersebut secara efisien (biaya) dan efektif (waktu)
untuk mencapai tujuan perusahaan.
 The main goal: Maximize stockholder value
(Memaksimalkan nilai pemengang saham)

 Indikatornya:
- Nilai perusahaan (Firm’s value) yang maksimal
- Harga Saham (Share price) yang maksimal
1.2 Apa yang dimaksud dengan memaksimalkan nilai pemegang saham?
 Memaksimalkam kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya melandasi
keputusan manajemen, dengan mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya
dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa
perusahaan.
 Memaksimumkan nilai perusahaan tidak terbatas pada memaksimumkan laba, tetapi
harus mempertimbangkan:
1. Pengaruh waktu untuk nilai uang (inflasi, tingkat suku bunga bank).
2. Resiko atas arus pendapatan perusahaan
3. Tingkat arus kas dan dana yg diterima masa yang akan datang mungkin beragam.
1.3 Apa itu memaksimumkan nilai perusahaan?
Adalah memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan, bukan memaksimalkan profit.
Hal yang harus diperhatikan:
1. Return (EPS, ROE)
2. Timing on return
3. Cash flows yang tersedia bagi pemegang saham
4. Risiko
1.4 Hubungan manajemen keuangan dengan neraca

Pembelanjaan Neraca Sisi


Pasif Pasif

Manajemen
Keuangan
Pembelanjaan Neraca Sisi
Aktif Aktiva

4
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang lancer
Hutang jangka panjang
Aktiva Tetap Modal
Akumulasi Penyusutan
Total Aktiva Total Pasiva

Manajemen keuangan sering disebut pembelanjaan:


Pembelanjaan aktif (AKTIVA) dan pembelanjaan pasif (PASIVA)

1.5 Perbedaan Peranan Akuntan dan Manajer Keuangan

Akuntan Manajer Keuangan


Mengumpulkan dan menyajikan data Mengevaluasi laporan akuntan,
keuangan dan berperan dalam memberikan mengembangkan data tambahan dan
perkembangan yang konsisten dan membuat keputusan yang didasarkan atas
kemudahan menginterprestasikan data perkiraan dari pengembalian dan resiko.
tentang oprasi perusahaan yang lalu, saat ini Data tersebut digunakan setelah ada
dan yang akan datang penyesuaian dan analisis, sebagai sumber
input yang penting dalam pengambilan
keputusan

1.6 Pasar keuangan/financial market


 Pasar keuangan menunjukkan pertemuan pertama antara permintaan dan penawaran asset
keuangan (financial asset)
 Pasar keuangan terdiri atas lembaga dan mekanisme yang memungkinkan terciptanya
aliran dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang memerlukan dana
 Fungsi pasar keuangan : jembatan untuk proses pemindahan dana secara cepat dan efisien
1.7 Pembagian pasar keuangan
Berdasarkan jatuh tempo asset keuangan yang diperjual belikan, pasar keuangan dibagi
menjadi:
1. Pasar uang/money market : adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka
pendek (kurang dari 1 tahun). Ex : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), commercial paper
2. Pasar modal/capital market : adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka
panjang (lebih dari 1 tahun). Ex : Obligasi, saham biasa, saham preferen
Aktiva perusahaan
 Operasional perusahaan
Modal kerja : dana yang dibutuhkan perusahaan untuk operasional perusahaan sehari-
Hari
Aktiva tetap
 Tanah
 Gedung
 Peralatan

5
Sumber dana

 Sumber dana dari dalam


Sumber dana perusahaan yang berasal dari hasil operasi perusahaan, sumber dana ini
diambil dari dana yang dibentuk dan dihasilkan sendiri didalam perusahaan, berarti dana
dari kekuatan sendiri (laba ditahan, dana cadangan perusahaan)
 Sumber dana dari luar
Kebutuhan dana yang diambill dari sumber-sumber diluar perusahaan, sumber ini bisa
diambil dari pemilik atau calon pemilik, nantinya akan membentuk modal sendiri, atau
perusahaan bisa memenuhi kebutuhan dana dari kreditur, seperti dari bank, lembaga
keuangan bukan bank atau mengeluarkan obligasi

6
BAB 2
LAPORAN KEUANGAN

2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Format


Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi keuangan suatu entitas bisnis
atau organisasi selama periode tertentu. Laporan keuangan umumnya disusun oleh
perusahaan atau organisasi untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan mereka
kepada para pemangku kepentingan, seperti pemilik, investor, karyawan, kreditor, dan pihak
terkait lainnya.

2.2 Fungsi Laporan Keuangan


Menyajikan Informasi Keuangan
1. Fungsi utama laporan keuangan adalah menyajikan informasi keuangan secara sistematis
dan terstruktur tentang kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan memberikan
gambaran tentang pendapatan, biaya, aset, kewajiban, ekuitas, serta arus kas yang terjadi
selama periode tertentu.
2. Pengambilan Keputusan
Laporan keuangan membantu para pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan yang terkait dengan bisnis atau organisasi. Para investor dapat menggunakan
laporan keuangan untuk mengevaluasi kelayakan investasi, sementara kreditor dapat
menggunakannya untuk menilai kemampuan peminjam untuk membayar kembali
pinjaman. Manajer juga dapat menggunakan laporan keuangan untuk membuat
keputusan strategis dan operasional yang lebih baik.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan keuangan mencerminkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan terhadap
para pemangku kepentingan. Melalui laporan keuangan, perusahaan harus
mengungkapkan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
4. Evaluasi Kinerja
Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan
dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan laporan keuangan dari periode
sebelumnya, manajer dan pemangku kepentingan dapat melihat perubahan dan tren yang
terjadi dalam kinerja keuangan perusahaan.
5. Perencanaan Keuangan
Laporan keuangan berperan penting dalam perencanaan keuangan perusahaan. Dengan
melihat proyeksi pendapatan, biaya, dan arus kas di masa depan, perusahaan dapat
merencanakan kegiatan bisnis, investasi, dan sumber daya manusia dengan lebih efisien.
6. Pematuhan Aturan Akuntansi
Laporan keuangan disiapkan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku. Oleh karena
itu, laporan keuangan membantu perusahaan mematuhi standar akuntansi yang
ditetapkan dan menjaga kredibilitas dalam pelaporan keuangan.
7. Evaluasi Efisiensi Operasional
Laporan keuangan dapat membantu perusahaan mengevaluasi efisiensi operasional dan
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Dengan menganalisis rasio keuangan
dan kinerja operasional, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.

7
2.3 Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan ini menunjukkan pendapatan (hasil penjualan dan penerimaan lainnya) serta
biaya (biaya produksi, gaji, beban operasional, dll) selama periode tertentu. Selisih antara
pendapatan dan biaya menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.
2. Neraca (Balance Sheet)
Neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Ini
mencakup aset (harta), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal) perusahaan. Neraca
menunjukkan apa yang dimiliki oleh perusahaan (aset), berapa banyak yang mereka
hutangkan (kewajiban), dan seberapa besar ekuitas pemilik dalam bisnis.
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan ini menyajikan arus masuk dan keluar uang tunai selama periode tertentu dari
aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas memberikan gambaran
tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang tunai dan penggunaannya
dalam kegiatan operasional dan investasi.
2.4 Komponen rugi/laba
 Pendapatan
Aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil
penjualan barang atau pemberian barang
 Biaya
Harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan
pendapatan
 Laba/rugi
Selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya
CONTOH BENTUK LAPORAN RUGI/LABA
Pendapatan xxx
Biaya-biaya operasi
-Gaji keryawan xx
-Pemeliharaan xx
-Penyusutan xx
-Asuransi xx
Jumlah biaya operasi XXX
Laba (rugi) bersih XXX

2.5 Laporan perubahan modal


Laporan yang menggambarkan perubahan modal pemilik dikarenakan adanya laba atau rugi
pada periode akuntansi
1. Komponen perubahan modal
a. Modal awal
Setoran modal awal dari pemilik
b. Laba/rugi
Selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya
c. Prive
Pengambilan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi

8
d. Modal akhir
Modal akhir setelah perubahan (adanya laba, rugi, prive) dalam satu periode
akuntansi
CONTOH BENTUK LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal Awal xxx
-Laba xxx+(-)
-Prive xxx-
Modal Akhir xxx
LAPORAN RUGI/LABA
Pendapatan 1.000.000
Biaya-biaya operasi
-Biaya listrik 200.000
Jumlah biaya operasi 200.000
Laba (rugi) bersih 800.000
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal awal 20.000.000
-Laba 800.000+
-Prive 0-
Modal akhir 20.800.000
BENTUK NERACA
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar 2.550.000 Utang J.Pendek 2.000.000
-Kas 750.000 Utang J.Panjang 0
-Perlengkapan
Aktiva tetap Modal 20.800.000
-Komputer 17.500.000
-Printer 2.000.000
Aktiva lain-lain

22.800.000 22.800.000

9
BAB 3
NILAI WAKTU DAN UANG
3.1 Konsep nilai waktu uang
(time value of money concept) merupakan konsep yang dipahami sebagian besar orang di
dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang
sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat membeli
satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli
satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara kualitas,
nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut
sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti
kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang
menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan
hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena orang-orang
menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah
kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu)
merupakan salahsatu indikator menurunnya pengangguran.
3.2 Rumus utama ada 6
1. Nilai yang akan datang (future value)
2. Nilai sekarang (present value)
3. Nilai yang akan datang dari anuitas (future value of an annuity)
4. Nilai sekarang dari anuitas (present value of an annuity)
5. Anuitas – angsuran hutang (mortgage constant)
6. Anuitas – cadangan penggantian (sinking fund)
 Nilai yang akan datang
Uang Rp 1.000, ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
Setelah 1 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.000 + (10% x Rp 1.000) = Rp 1.100
Setelah 2 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.100 + (10% x Rp 1.100) = Rp 1.210
Catatan: bunga tahun pertama ditambahkan ke pokok tabungan (bunga majemuk)
Setelah 3 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.210 + (10% Rp 1.210) = Rp 1.331
Dan seterusnya…
Jika…
 P = uang tabungan/investasi awal
 i = tingkat bunga
 n = periode menabung/investasi
 F = uang yg akan diterima di akhir periode
Maka…
F  P  1  i 
n

Nilai yang akan datang (F) = jumlah yang akan terakumulasi dari investasi sekarang
untuk n periode pada tingkat bunga i

10
Jika bunga diperhitungkan setiap 6 bulan (½ tahun), maka:
n 2
 i
F  P  1  
 2
Jika bunga diperhitungkan setiap 3 bulan (triwulan), maka:
n 4
 i
F  P  1  
 4

Jika bunga diperhitungkan setiap bulan, maka:


n12
 i 
F  P  1  
 12 
Jika tingkat bunga berubah-ubah (thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn ke-3 = 14%),
maka nilai dari uang Rp 1.000 yg diterima sekarang pd akhir thn ke-3 adalah…
F  1.000  1  10%   1  12%   1  14% 
1 1 1

 1.404

Jika tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn ke-3 s/d ke-5 = 14%), maka
nilai dari uang Rp 1.000 yg diterima sekarang pada akhir thn ke-5 adalah…
F  1.000  1  10%   1  12%   1  14% 
1 1 3

 1.825
 Nilai sekarang
Kebalikan dari nilai yang akan datang Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan
datang:
F  P  1  i 
n

1
P F
1  i n
Nilai sekarang (P) = nilai sekarang dr suatu jumlah di masa depan yang akan diterima
di akhir periode n pada tingkat bunga i
Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 = 14%,
maka nilai sekarang dari uang Rp 1.404 yg akan diterima 3 thn dari sekarang adalah…
1 1 1
P  1.404   
1  10% 1  12% 1  14%1
1 1

 1.000
Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 s/d ke-5 =
14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.825 yg akan diterima 5 thn dari sekarang
adalah…
1 1 1
P  1.825   
1  10% 1  12% 1  14%3
1 1

 1.000

11
 Nilai yang akan datang dari anuitas
Anuitas = sejumlah uang yang dibayar atau diterima secara periodik dengan jumlah yg
sama dalam jangka waktu tertentu
Sifat anuitas:
o Jumlah pembayaran tetap/sama (equal payments)
o Jarak periode antar angsuran sama (equal periods between payments)
o Pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama (in arrears)
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun, semuanya
ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-1 akan menjadi:
3

Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.331


Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-2 akan menjadi:
2

Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.210


Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-3 akan menjadi:
1

Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.100


Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-4 akan menjadi:
0

Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.000


Catatan: uang tersebut belum sempat dibungakan (karena diterima di akhir tahun)
Dengan demikian, pada akhir tahun ke-4, jumlah seluruh uang yang diterima akan
menjadi:
Rp 1.331 + Rp 1.210 + Rp 1.100 + Rp 1.000 = Rp 4.641
Yang dimaksud dengan nilai yang akan datang dari anuitas adalah jumlah keseluruhan
uang tersebut (Rp 4.641)
Jika…
 S = nilai yg akan datang dr anuitas
n

selama n periode
 A = anuitas
Maka…

Sn  A 
1  i n  1
i
Nilai yg akan datang dr anuitas (S ) = akumulasi nilai dari pembayaran periodik
n
selama n periode pada tingkat bunga i
Nilai yang akan datang dari anuitas Rp 1.000 yang diterima tiap akhir tahun selama 4
tahun, semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah (dengan
rumus)…

S4  1.000 
1  10%   1
4

10%
 Nilai sekarang 0,4641
1.000  dari anuitas
10%
 4.641 12
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun mendatang,
semuanya didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per tahun
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-1 adalah:
1
P  1.000   909
1  10%1
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-2 adalah:
1
P  1.000   826
1  10% 
2
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-3 adalah:
1
P  1.000   751
1  10%3
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-4 adalah:
1
P  1.000   683
1  10% 4
Dengan demikian, jumlah nilai sekarang dari seluruh uang yang diterima (anuitas)
adalah:
Rp 909 + Rp 826 + Rp 751 + Rp 683 = Rp 3.170
Jika…
 P = nilai sekarang dr anuitas yg diterima
selama n periode
Maka…

P  A
1 i 1
n

1  i n  i
Nilai sekarang dr anuitas (P) = nilai sekarang dari sejumlah pembayaran dengan
jumlah tetap yang akan diterima tiap akhir periode selama n periode pada tingkat
bunga i per periode

Nilai sekarang dari anuitas Rp 1.000 yang akan diterima tiap akhir tahun selama 4
tahun mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah
(dengan rumus)…

P  1.000 
1  10%4  1
1  10%4 10%
0,4641
 1.000 
0,1464
 3.170
Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus nilai sekarang)

 Anuitas – angsuran hutang

13
Anuitas – angsuran hutang (A) = pembayaran yang diperlukan selama n periode pada
tingkat bunga i per periode untuk mengangsur sejumlah uang atau hutang yang
diperoleh sekarang
Rumus:

A  P
1  i n  i
1  i n  1
Digunakan dlm perhitungan KPR – utk menghitung jumlah angsuran + bunga per
periode
 Anuitas – cadangan pengganti
Anuitas – cadangan penggantian (A) = jumlah yang harus diinvestasikan tiap periode
pada tingkat bunga i untuk mencapai jumlah yang diinginkan pada akhir periode n
Rumus:
i
A  Sn 
1  i n  1
Digunakan dlm penilaian dengan pendekatan pendapatan – untuk menghitung
cadangan penggantian

14
BAB 4
MODAL KERJA

4.1 Definisi modal kerja


 Menurut EugeneF. Brigham dan Joel F. houston, Modal kerja adalah investasi sebuah
perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek (kas, sekuritas, persediaan dan piutang).
 Menurut Siegel dan Shim, modal kerja merupakan suatu ukuran dari likuiditas
perusahaan.
 Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang
merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain
dalam suatu kegiatan bisnis
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah selisih antara aktiva
lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam
kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan
untuk melindungi aktiva lancar.

4.2 Tujuan Manajemen Model Kerja


1. Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
2. Diperoleh modal kerja neto yang layak
3. Menjamin likuiditas perusahaan

4.3 Sumber Modal Kerja


Menurut Siegel dan shim :
a. Pendapatan bersih
b. Peningkatan kewajiban yang tidak lancar
c. Kenaikan ekuitas para pemegang saham
d. Penurunan aktiva yang tidak lancar

4.4 Jenis Model Kerja


1.1 MODAL KERJA PERMANEN, yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam
perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha. Modal kerja permanen dikelompokan
menjadi 2 (dua) yaitu :
 modal kerja primer : yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin
kontinuitas kegiatan usaha.
 modal kerja normal yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
prosesproduksi yang normal.
2.1 MODAL KERJA VARIABEL, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahaan keadaan. Modal kerja variabel dapat dikelompokan menjadi 3
(tiga) :
 Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah karena
fluktuasi musim.
 Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi
konjungtur.

15
 Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya

4.5 Faktor yang mempengaruhi model kerja


Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional
pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan
mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi
dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap
kebutuhan modal kerja

16
BAB 5
MANAJEMEN PERSEDIAAN

5.1 Menetapkan Persediaan


Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh :
 Persediaan terlalu kecil
Hilangnya kesempatan ; untuk menjual – memperoleh laba
 Persediaan terlalu besar
Adanya biaya besar ; memperkecil laba – memperbesar resiko

5.2 Biaya penyimpanan persediaan (Carrying cost)


Bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli
 Total biaya penyimpanan :
TCC = C. P. A
Persediaan rata-rata
A =Q/2
=(S/N)/2
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit

5.3 Biaya Pemesanan ( Ordering Cost )


Bersifat varisbel terhadap frekuensi pesanan
Total biaya pemesanan
TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap

5.4 Total Biaya Persediaan


TIC = TCC + TOC
Atau
TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
5.5 Termasuk Biaya Pemesanan – Ordering Costs
 Biaya selama proses pesanan
 Biaya pengiriman permintaan
 Biaya penerimaan barang
 Biaya penempatan barang ke dalam gudang
 Biaya prosesing pembayaran kepada supplier

17
5.6 Kuantitas Pemesanan Yang Optimal
 Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan
yang ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ
 EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya
persediaan mencapai titik terendah
 Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.
5.7 Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
 Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli
kembali – Replenishment cycle
 Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder point

5.8 Persediaan Pengaman – Safety Stocks


 Faktor pengalaman
 Faktor dugaan
 Biaya
 Keterlambatan
Contoh :
Penggunaan per hari 15 Kg
Keterlambatan pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg

18
BAB 6
PENDANAAN JANGKA

6.1 KAS DAN MODAL KERJA BERSIH


1. Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam
setahun atau kurang.
a. Kas
b. Surat berharga
c. Piutang dagang
d. Persediaan
2. Utang lancar adalah kewajiban yang diharapkan dibayar dengan menggunakan kas dalam
setahun atau kurang.
a. Utang dagang
b. Utang gaji
c. Utang pajak

6.2 SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS

6.3 SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS


Siklus kas = Siklus Oprasi – Priode utang dagang
 Dalam praktik, periode persediaan, periode piutang dagang, dan periode utang dagang
diukur dalam satuan hari, hari pengumpulan piutang dan hari pembayaran utang.

19
6.4 UKURAN INVESTASI DALAM ASET LANCAR
a. Kebijakan pendanaan fleksibel – mempertahankan rasio yang tinggi antara aset lancar
terhadap penjualan.
 Menentukan jumlah kas dan surat berharga dalam jumlah besar
 Investasi di persediaan besar
 Termin kredit liberal
b. Kebijakan pendanaan restrictive mempertahankan rasio yang rendah antara aset lancar
dengan penjualan.
 Saldo kas kecil dan tidak ada surat berharga
 Investasi di persediaan sedikit
 Tidak ada kredit, tidak ada piutang

6.5 ALTERNATIF KEBIJAKAN PENDANAAN JANGKA PENDEK


 Kebijakan fleksibel berarti bahwa proporsi rendah utang lancar terhadap utang jangka
panjang.
 Kebijakan restrictive berarti bahwa proporsi tinggi utang jangka pendek terhadap utang
jangka panjang.
 Dalam dunia yang ideal, aset lancar selalu didanai oleh dana jangka pendek dan aset tetap
didanai oleh utang jangka panjang.
 Dalam dunia seperti ini, modal kerja bersih selalu berjumlah nol.
6.6 PENGANGGARAN KAS
 Anggaran kas merupakan alat utama dalam perencanaan keuangan jangka pendek.
 Ide pokok cukup sederhana: estimasi penerimaan dan pengeluaran kas.
 Penerimaan kas
 Muncul dari penjualan, estimasi kapan dikumpulkan.
 Pengeluaran kas
 Pembayaran utang
 Pembayaran gaji dan pajak
 Pengeluaran modal
 Pendanaan jangka panjang
 Saldo kas menjadi informasi bagi manajer untuk menentukan meminjam atau tidak.

20
 Defisit kas jangka pendek ditutupi oleh utang jangka pendek.
 Sumber pendanaan jangka pendek:
 Line of credit
 Banker’s acceptance
 Commercial paper
 Secure loan:
 Piutang didanai melalui factoring.
 Persediaan didanai melalui utang dengan persediaan sebagai jaminan.

6.7 STRATEGI ALTERNATIF

21
BAB 7
PENDANAAN JANGKA PENDEK 2
7.1 Manajemen Keuangan Jangka Pendek
Merupakan Pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yg masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan resiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan.
7.2 Pembiayaan Jangka Pendek (Short Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Sumber Pembiayaan jangka pendek ada 3 jenis :
1. Pembiayaan Jangka Pendek Spontan
2. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan tanpa jaminan
3. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan dengan jaminan
7.3 Hutang Dagang (Account Payable)
Merupakan hutang dagang yg dihasilkan dari transaksi barang yg dibeli secara kredit.
Dengan menerima barang, pembeli menyetujui pembayaran kepada supplier jumlah yg
ditentukan sesuai dengan syarat penjualan. Syarat penjualan dimasukkan dalam beberapa
kategori umum seperti :
 Periode bersihnya, waktu pembayaran diperkirakan akan diterima.
 Syarat diskon tunai jika ada.

7.4 Beberapa hal yang harus diperhatkan dalam pembelian kredit :


 Credit Terms (syarat kredit) ialah lama periode kredit , besar potongan tunai, periode
potongan tunai.
 Credit Period (periode kredit) ialah periode kredit mulai dari tanggal faktur atau
berdasarkan ketentuan EOM (End of Month).
 Cash Discount (potongan tunai) ialah presentase potongan harga beli jika pembeli
membayar pada periode potongan tunai.
 Cash Discount Period (periode potongan tun ai) ialah periode kredit dimana potongan
tunai dapat diberikan.

22
 Beginning of the credit period, seperti Date of Invoice (tanggal mulai periode kredit) dan
EOM (periode kredit untuk semua pembelian yg dilakukan awal bulan pada hari pertama
dan bulan berjalan).

7.5 Analisis Syarat Kredit (Analyzing Credit Terms)


Bagi PT Mars, biaya pembeliannya adalah sebesar Rp 2.940.000. Penundaan pembayaran
sebesar Rp 2.940.000 dengan kelonggaran tambahan waktu selama 20 hari , mengharuskan
perusahaan membayar Rp 60.000 (Rp 3.000.000 – Rp 2.940.000). Adapun presentase biaya
tahunan karena tidak mengambil Cash Discount dapat dihitung dengan menggunakan
presentasi sebaii berikut :

Di mana :
CD = cash discount  potongan tunai yang dinyatakan dalam presentase.
N = number of days  jumlah hari pembayaran yang dapat ditunda dengan tidak
mengambil potongan tunai.
Sehingga, apabila ketentuan nilai CD sebesar 2 % dan N = 20 hari dimasukkan kedalam
persamaan di atas, maka diperoleh biaya tahunan karena tidak mengambil cash discount
sebesar :

7.6 Kewajiban yang Masih Harus Dibayar (Accrual)


Merupakan hutang akibat jasa yg diterima, di mana pembayarannya belum dilakukan,
seperti pajak dan upah.

23
Contoh : PT Mars membayar upah karyawannya di setiap akhir minggu. Total upah
mingguan adalah Rp 800.000. Jika perusahaan menunda pembayaran karyawan satu minggu
dalam setahun, maka sebenarnya karyawan memberi pinjaman Rpp 800.000 setahun. Jika
perusahaan dapat memperoleh bunga 10% atas dana yg diinvestasikan , maka strategi ini
akan bernilai Rp 80.000 (10% x 800.000) setahun. Menunda pembayaran dengan cara
accrual tersebut menyebabkan perusahaan dapat menghemat uang sebesar jumlah tersebut.

7.7 Pinjaman Bank (Bank Loans)


Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek
tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short term, self liquidity loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan
persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk
membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.

7.8 Empat Jenis Bunga dalam Pembiayaan Jangka Pendek Tanpa Jaminan
 Tingkat Bunga Nominal (nominal rate), dinotasikan : Knom,.
 Tingkat Bunga Periodik (Percentage Cost per Periodic), dinotasikan ; KPER.
 Tingkat Bunga Tahunan (Annual Percentage Rate), dinotasikan : KAPR.
 Tingkat Bunga Epektif (Effective Annual Rate), dinotasikan : KEAR.

24
BAB 8
ANALISIS BREAK EVENT POINT

8.1 Analisis Break Even Point


Analisis BEP dapat dilihat dari aspek penjualan dan aspek produksi. Dari aspek
penjualan, BEP berarti volume penjualan di mana total penghasilan (TR) sama dengan total
biaya (TC), sehinggga perusahaan dalam posisi tidak untung maupun tidak rugi.
Sedangkan bila ditinjau dari segi produksi, BEP adalah titik yang menunjukkan tingkat
produksi barang/jasa yang dijual tetapi tidak memberikan keuntungan maupun kerugian.
Atau tingkat produksi barang/jasa yang dijual, di mana total penghasilan dan biaya dalam
keadaan impas atau sama besarnya.
 Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya
tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.
 Oleh karena analisis tersebut mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan dan
volume kegiatan, maka analisa tersebut sering pula disebut “Cost Profit Volume
Analysis” (CPV analysis).
8.2 Manfaat Analisis BEP
Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum
yang harus dibuat. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba
yang telah direncanakan. Dapat diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk
memperoleh laba tersebut.
Menentukan harga jual produk Menganalisis efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

8.3 Asumsi-Asumsi dalam Analisis BEP


 Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.
 Seluruh biaya dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
 Besarnya biaya tetap tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan.

25
 Besarnya biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi/penjualan.
Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.
 Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi lebih dan satu
macam produk, maka sales mix atau komposisi barang yang dijual adalah tidak berubah
(konstan).

8.4 Perhitungan BEP

8.5 Contoh Analisis BEP


Selama tahun 2011, perusahaan ABC menjual 100.000 unit produk dengan harga Rp
20.000,00/unit. Biaya variabel/unit adalah Rp 14.000,00 dan biaya tetap jumlahnya Rp
79.200.000,00.
 Tentukan BEP dalam unit dan rupiah
 Berapa laba operasi yang diperoleh perusahaan pada tahun 2011
 Berapa unit yang harus dijual agar perusahaan memperoleh laba operasi Rp
90.000.000,00
 Berapa unit yang harus dijual jika perusahaan menginginkan laba bersih setelah pajak
20% adalah Rp 240.000.000,00
8.6 Margin of Safety
Margin of safety adalah batas penurunan penjualan yang bisa ditolerir agar perusahaan
tidak menderita kerugian.
Misalnya margin of safety adalah 30%, artinya realisasi penjualan dipertahankan jangan
sampai turun lebih dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 30%, maka
perusahaan akan menderita kerugian, sedangkan bila penurunan sampai 30% perusahaan
dalam kondisi break event point.
MoS = Anggaran Penjualan – Penjualan pada BEP
MoS Ratio = Anggaran penjualan – Penjualan pd BEP x 100%
Anggaran penjualan

26
8.7 Contoh Margin of Safety
Diketahui bahwa PT. ABC merencanakan penjualan produk X pada tahun 2009 adalah
sebanyak 1000 unit. Jika harga jual/unit adalah Rp 500,00 dan BEP-nya adalah 600 unit,
berapakah Margin of Safety-nya?
Jawab:
Anggaran penjualan (1000 unit @ Rp 500,00) = Rp 500.000,00

Penjualan pada BEP (600 unit @ Rp 500,00) = Rp 300.000,00

Margin of Safety = Rp 200.000,00

Margin of safety ratio = 200.000 x 100% = 40%

500.000

Artinya, realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 40%. Apabila
realisasi penjualan turun lebih dari 40%, maka perusahaan akan menderita kerugian,
sedangkan bila penurunan penjualan hingga 40% dari yang dianggarkan maka
perusahaan dalam kondisi break event point.

8.8 BEP Jika Produknya Lebih Dari Satu


Untuk mencari BEP dari dua produk atau lebih maka perhitungannya agak berbeda
sedikit dengan cara mencari BEP satu jenis produk karena adanya variable cost dan harga
jual per unit yang berbeda dari masing-masing jenis produk. Di samping itu tingkat BEP
baru dapat dihitung apabila terlebih dahulu sudah diketahui komposisi penjualan dari
masing-masing produk.
Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa sales mix atau komposisi produk
yang dijual atau komposisi penjualannya adalah tidak berubah (konstan). Dalam hal ini,
maka :
Q Penjualan  Kain batik : stagen = 25.000 m : 15.000 m = 5 : 3
BEP  Kain batik : stagen = 16.250 m : 9.750 m = 5 : 3

8.9 Dampak Perubahan Berbagai Faktor Terhadap BEP


Perubahan harga jual per unit terhadap BEP

 Analisis BEP menggunakan asumsi bahwa harga jual/unit konstan.


 Bila harga jual/unit naik memiliki dampak yang menguntungkan karena BEP-nya akan
turun. Dalam grafik BEP, titik break event-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk
tercapainya BEP cukup diperlukan kuantitas yang lebih kecil.
 Bila harga jual/unit turun memiliki efek yang merugikan karena BEP-nya akan naik.
Dalam grafik BEP, titik break event-nya akan bergeser ke kanan, yang berarti untuk
tercapainya BEP diperlukan kuantitas yang lebih besar.
Perubahan biaya variabel per unit terhadap BEP

 Perubahan pada biaya variabel per unit juga akan merubah BEP, yakni apabila biaya
variabel naik akan menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP.

27
Perubahan biaya tetap terhadap BEP

 Perubahan pada biaya tetap juga akan merubah BEP, yakni apabila biaya tetap naik akan
menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP.
Perubahan sales mix terhadap BEP

 Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk,
dan bila menghasilkan lebih dari satu macam produk, maka tidak boleh ada perubahan
dalam sales mix–nya.
 Sales mix menunjukkan perimbangan atau perbandingan penjualan antara beberapa
macam produk yang dihasilkan. Apabila ada perubahan sales mix-nya akan menyebabkan
perubahan pada BEP secara total.

28
BAB 9
KEBIJAKAN DIVIDEN
9.1 Ilustrasi Kasus
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan hunian kelas menengah ke
atas bernama PT ISTANA GRAHA pada tahun x1 membayarkan dividen kas kepada para
pemegang sahamnya sebesar Rp 500 per lembar saham. Pada tahun berikutnya yaitu x2,
perusahaan berhasil memperoleh keuntungan dengan kenaikan yang cukup signifikan yaitu
hampir 175% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Atas dasar keuntungan tinggi yang
diperolehnya, pada tahun tersebut perusahaan membayarkan dividen kasnya sebesar Rp
1.200 per lembar saham, suatu kenaikan dividen sebesar 140% dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun x3, keuntungan perusahaan turun 80% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
berdampak pada penurunan pembayaran dividen perusahaan. Perusahaan hanya mampu
membayar dividen kasnya Rp 800 per lembar saham, yaitu turun kurang lebih 33% dari
dividen tahun sebelumnya. Setelah pengumuman besar dividen tahun ke x3, pasar mereaksi
negatif sebagaimana yang ditunjukkan oleh penurunan harga saham perusahaan menyusul
pengumuman dividen dari perusahaan. Penurunan harga saham juga berarti penurunan nilai
perusahaan.

9.2 Dividen dilihat dari bentuknya


 Dividen Kas
Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas (tunai) dan biasanya dibayarkan melalui
transfer ke masing-masing rekening pemegang saham

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔


𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
Deviden per lembar saham =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

 Contoh
Sebuah perusahaan memperoleh keuntungan pada periode berjalan sebesar Rp 1 milyar.
Dari keuntungan tersebut, sebesar 60% atau Rp 600 juta dibagikan sebagai deviden,
sedangkan sisanya 40% ditahan di perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam
rangka membiayai investasi yang sudah direncanakan. Jumlah saham perusahaan yang
beredar saat ini sebanyak 10 juta lembar. Maka berapakah besarnya dividen per lembar
saham?
𝑹𝒑 𝟔𝟎𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂
𝐃𝐞𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 = = 𝐑𝐩 𝟔𝟎/𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫
𝟏𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓

29
9.3 Dampak Dividen Saham terhadap Kepemilikan
Pembagian dividen salam bentuk saham tidak berpengaruh tehadap nilai kepemilikan.

Neraca perusahaan setelah pembagian dividen saham (Rp juta)

Aktiva Lancar 3.500 Utang 1.500

Aktiva Tetap 9.000 Ekuitas Pemilik:

Saham biasa (10,6 jt lbr) 10.600

Saldo Laba 400

Total aktiva 12.500 Total Pasiva 12.500

9.4 Dampak Dividen Saham terhadap Dilusi Kepemilikan


Dilusi saham adalah turunnya harga saham sebagai akibat bertambahnya jumlah saham
yang beredar, sementara nilai perusahaan secara keseluruhan tidak berubah.
 Ilustrasi
 Harga pasar saham pada perusahaan adalah Rp 1.000 per lembar. Dengan saham
beredar 10 juta lembar  nilai pasar dari saham perusahaan = 10 juta x Rp 1.000 = Rp
10 milyar.
 Setelah pembagian dividen saham, jumlah saham beredar menjadi 10,1 juta  nilai
pasar per lembar saham = Rp 10 milyar/10,1 juta lembar = Rp 990,1 per lembar.
Dengan demikian terjadi dilusi saham sebesar Rp 9,9 per lembar. Namun nilai pasar
saham perusahaan secara keseluruhan tidak berubah yaitu Rp 10 milyar.

30
9.5 Alasan Pembagian Dividen Saham

Tidak tersedia cukup kas di perusahaan

Harga pasar saham yang berlaku dinilai terlalu tinggi

Untuk menghindari pajak seandainya dividen dibagikan dalam bentuk


kas

Untuk memenuhi aturan dari bursa efek tentang jumlah minimal lembar
saham beredar

Deviden saham memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan ke


depan

31
BAB 10

PENUTUP

10.1 Kesimpulan
Manajemen Keuangan atau disebut Pembelanjaan meliputi semua aktivitas yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana (funding) yang dibutuhkan perusahaan
serta menggunakan dana/ mengalokasikan dana tersebut secara efisien (biaya) dan efektif
(waktu) untuk mencapai tujuan perusahaan. Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari
sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika
pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima penghasilan, artinya pula ada
banyak uang yang beredar di pasar. Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat
digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis : Economic Ordering Quantity
Model = EOQ, EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan
biaya persediaan mencapai titik terendah, Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk
menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short term, self liquidity
loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai
piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman,
diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana
yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.
Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah
produksi minimum yang harus dibuat. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai
untuk memperoleh laba yang telah direncanakan. Dapat diartikan bahwa tingkat produksi
harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.

10.2 Saran
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik,
masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya penulisan
makalah kami menjadi lebih baik.

32

Anda mungkin juga menyukai