Makalah M.keuangan (Yunita) .
Makalah M.keuangan (Yunita) .
Dosen Pengampu:
A.Irfan Efendi, SE.,MM
Dibuat Oleh:
YUNITA
202110069
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Makalah tentang "MANAJEMEN
KEUANGAN”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
BAB 1 .....................................................................................................................................4
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN.................................................................4
BAB 2 .....................................................................................................................................7
LAPORAN KEUANGAN .......................................................................................................7
BAB 3 ................................................................................................................................... 10
NILAI WAKTU DAN UANG ............................................................................................... 10
BAB 4 ................................................................................................................................... 16
MODAL KERJA ................................................................................................................... 16
BAB 5 ................................................................................................................................... 19
MANAJEMEN PERSEDIAAN ............................................................................................. 19
BAB 6 ................................................................................................................................... 21
PENDANAAN JANGKA ...................................................................................................... 21
BAB 7 ................................................................................................................................... 24
PENDANAAN JANGKA PENDEK 2 ................................................................................... 24
BAB 8 ................................................................................................................................... 27
ANALISIS BREAK EVENT POINT..................................................................................... 27
BAB 9 ................................................................................................................................... 32
KEBIJAKAN DIVIDEN ....................................................................................................... 32
BAB 10 ..................................................................................................................................... 35
PENUTUP ............................................................................................................................... 35
3
BAB 1
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
Indikatornya:
- Nilai perusahaan (Firm’s value) yang maksimal
- Harga Saham (Share price) yang maksimal
1.2 Apa yang dimaksud dengan memaksimalkan nilai pemegang saham?
Memaksimalkam kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya melandasi
keputusan manajemen, dengan mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya
dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa
perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan tidak terbatas pada memaksimumkan laba, tetapi
harus mempertimbangkan:
1. Pengaruh waktu untuk nilai uang (inflasi, tingkat suku bunga bank).
2. Resiko atas arus pendapatan perusahaan
3. Tingkat arus kas dan dana yg diterima masa yang akan datang mungkin beragam.
1.3 Apa itu memaksimumkan nilai perusahaan?
Adalah memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan, bukan memaksimalkan profit.
Hal yang harus diperhatikan:
1. Return (EPS, ROE)
2. Timing on return
3. Cash flows yang tersedia bagi pemegang saham
4. Risiko
1.4 Hubungan manajemen keuangan dengan neraca
Manajemen
Keuangan
Pembelanjaan Neraca Sisi
Aktif Aktiva
4
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang lancer
Hutang jangka panjang
Aktiva Tetap Modal
Akumulasi Penyusutan
Total Aktiva Total Pasiva
5
Sumber dana
6
BAB 2
LAPORAN KEUANGAN
7
2.3 Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan ini menunjukkan pendapatan (hasil penjualan dan penerimaan lainnya) serta
biaya (biaya produksi, gaji, beban operasional, dll) selama periode tertentu. Selisih antara
pendapatan dan biaya menghasilkan laba bersih atau rugi bersih.
2. Neraca (Balance Sheet)
Neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Ini
mencakup aset (harta), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal) perusahaan. Neraca
menunjukkan apa yang dimiliki oleh perusahaan (aset), berapa banyak yang mereka
hutangkan (kewajiban), dan seberapa besar ekuitas pemilik dalam bisnis.
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan ini menyajikan arus masuk dan keluar uang tunai selama periode tertentu dari
aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas memberikan gambaran
tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang tunai dan penggunaannya
dalam kegiatan operasional dan investasi.
2.4 Komponen rugi/laba
Pendapatan
Aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil
penjualan barang atau pemberian barang
Biaya
Harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan
pendapatan
Laba/rugi
Selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya
CONTOH BENTUK LAPORAN RUGI/LABA
Pendapatan xxx
Biaya-biaya operasi
-Gaji keryawan xx
-Pemeliharaan xx
-Penyusutan xx
-Asuransi xx
Jumlah biaya operasi XXX
Laba (rugi) bersih XXX
8
d. Modal akhir
Modal akhir setelah perubahan (adanya laba, rugi, prive) dalam satu periode
akuntansi
CONTOH BENTUK LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal Awal xxx
-Laba xxx+(-)
-Prive xxx-
Modal Akhir xxx
LAPORAN RUGI/LABA
Pendapatan 1.000.000
Biaya-biaya operasi
-Biaya listrik 200.000
Jumlah biaya operasi 200.000
Laba (rugi) bersih 800.000
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal awal 20.000.000
-Laba 800.000+
-Prive 0-
Modal akhir 20.800.000
BENTUK NERACA
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar 2.550.000 Utang J.Pendek 2.000.000
-Kas 750.000 Utang J.Panjang 0
-Perlengkapan
Aktiva tetap Modal 20.800.000
-Komputer 17.500.000
-Printer 2.000.000
Aktiva lain-lain
22.800.000 22.800.000
9
BAB 3
NILAI WAKTU DAN UANG
3.1 Konsep nilai waktu uang
(time value of money concept) merupakan konsep yang dipahami sebagian besar orang di
dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang
sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat membeli
satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli
satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara kualitas,
nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut
sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti
kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang
menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan
hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena orang-orang
menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah
kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu)
merupakan salahsatu indikator menurunnya pengangguran.
3.2 Rumus utama ada 6
1. Nilai yang akan datang (future value)
2. Nilai sekarang (present value)
3. Nilai yang akan datang dari anuitas (future value of an annuity)
4. Nilai sekarang dari anuitas (present value of an annuity)
5. Anuitas – angsuran hutang (mortgage constant)
6. Anuitas – cadangan penggantian (sinking fund)
Nilai yang akan datang
Uang Rp 1.000, ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
Setelah 1 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.000 + (10% x Rp 1.000) = Rp 1.100
Setelah 2 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.100 + (10% x Rp 1.100) = Rp 1.210
Catatan: bunga tahun pertama ditambahkan ke pokok tabungan (bunga majemuk)
Setelah 3 tahun, uang tsb akan menjadi:
Rp 1.210 + (10% Rp 1.210) = Rp 1.331
Dan seterusnya…
Jika…
P = uang tabungan/investasi awal
i = tingkat bunga
n = periode menabung/investasi
F = uang yg akan diterima di akhir periode
Maka…
F P 1 i
n
Nilai yang akan datang (F) = jumlah yang akan terakumulasi dari investasi sekarang
untuk n periode pada tingkat bunga i
10
Jika bunga diperhitungkan setiap 6 bulan (½ tahun), maka:
n 2
i
F P 1
2
Jika bunga diperhitungkan setiap 3 bulan (triwulan), maka:
n 4
i
F P 1
4
1.404
Jika tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, thn ke-3 s/d ke-5 = 14%), maka
nilai dari uang Rp 1.000 yg diterima sekarang pada akhir thn ke-5 adalah…
F 1.000 1 10% 1 12% 1 14%
1 1 3
1.825
Nilai sekarang
Kebalikan dari nilai yang akan datang Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan
datang:
F P 1 i
n
1
P F
1 i n
Nilai sekarang (P) = nilai sekarang dr suatu jumlah di masa depan yang akan diterima
di akhir periode n pada tingkat bunga i
Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 = 14%,
maka nilai sekarang dari uang Rp 1.404 yg akan diterima 3 thn dari sekarang adalah…
1 1 1
P 1.404
1 10% 1 12% 1 14%1
1 1
1.000
Jika diketahui tingkat bunga thn ke-1 = 10%, thn ke-2 = 12%, dan thn ke-3 s/d ke-5 =
14%, maka nilai sekarang dari uang Rp 1.825 yg akan diterima 5 thn dari sekarang
adalah…
1 1 1
P 1.825
1 10% 1 12% 1 14%3
1 1
1.000
11
Nilai yang akan datang dari anuitas
Anuitas = sejumlah uang yang dibayar atau diterima secara periodik dengan jumlah yg
sama dalam jangka waktu tertentu
Sifat anuitas:
o Jumlah pembayaran tetap/sama (equal payments)
o Jarak periode antar angsuran sama (equal periods between payments)
o Pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama (in arrears)
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun, semuanya
ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun
Pada akhir tahun ke-4, uang yang diterima pada akhir tahun ke-1 akan menjadi:
3
selama n periode
A = anuitas
Maka…
Sn A
1 i n 1
i
Nilai yg akan datang dr anuitas (S ) = akumulasi nilai dari pembayaran periodik
n
selama n periode pada tingkat bunga i
Nilai yang akan datang dari anuitas Rp 1.000 yang diterima tiap akhir tahun selama 4
tahun, semuanya ditabung dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah (dengan
rumus)…
S4 1.000
1 10% 1
4
10%
Nilai sekarang 0,4641
1.000 dari anuitas
10%
4.641 12
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun mendatang,
semuanya didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per tahun
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-1 adalah:
1
P 1.000 909
1 10%1
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-2 adalah:
1
P 1.000 826
1 10%
2
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-3 adalah:
1
P 1.000 751
1 10%3
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-4 adalah:
1
P 1.000 683
1 10% 4
Dengan demikian, jumlah nilai sekarang dari seluruh uang yang diterima (anuitas)
adalah:
Rp 909 + Rp 826 + Rp 751 + Rp 683 = Rp 3.170
Jika…
P = nilai sekarang dr anuitas yg diterima
selama n periode
Maka…
P A
1 i 1
n
1 i n i
Nilai sekarang dr anuitas (P) = nilai sekarang dari sejumlah pembayaran dengan
jumlah tetap yang akan diterima tiap akhir periode selama n periode pada tingkat
bunga i per periode
Nilai sekarang dari anuitas Rp 1.000 yang akan diterima tiap akhir tahun selama 4
tahun mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat bunga 10% per tahun, adalah
(dengan rumus)…
P 1.000
1 10%4 1
1 10%4 10%
0,4641
1.000
0,1464
3.170
Jika jumlah uang dan/atau tingkat bunga berubah-ubah, rumus tersebut tidak dpt
digunakan (hrs dihitung satu per satu dgn rumus nilai sekarang)
13
Anuitas – angsuran hutang (A) = pembayaran yang diperlukan selama n periode pada
tingkat bunga i per periode untuk mengangsur sejumlah uang atau hutang yang
diperoleh sekarang
Rumus:
A P
1 i n i
1 i n 1
Digunakan dlm perhitungan KPR – utk menghitung jumlah angsuran + bunga per
periode
Anuitas – cadangan pengganti
Anuitas – cadangan penggantian (A) = jumlah yang harus diinvestasikan tiap periode
pada tingkat bunga i untuk mencapai jumlah yang diinginkan pada akhir periode n
Rumus:
i
A Sn
1 i n 1
Digunakan dlm penilaian dengan pendekatan pendapatan – untuk menghitung
cadangan penggantian
14
BAB 4
MODAL KERJA
15
Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya
16
BAB 5
MANAJEMEN PERSEDIAAN
17
5.6 Kuantitas Pemesanan Yang Optimal
Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan
yang ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ
EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya
persediaan mencapai titik terendah
Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.
5.7 Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli
kembali – Replenishment cycle
Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder point
18
BAB 6
PENDANAAN JANGKA
19
6.4 UKURAN INVESTASI DALAM ASET LANCAR
a. Kebijakan pendanaan fleksibel – mempertahankan rasio yang tinggi antara aset lancar
terhadap penjualan.
Menentukan jumlah kas dan surat berharga dalam jumlah besar
Investasi di persediaan besar
Termin kredit liberal
b. Kebijakan pendanaan restrictive mempertahankan rasio yang rendah antara aset lancar
dengan penjualan.
Saldo kas kecil dan tidak ada surat berharga
Investasi di persediaan sedikit
Tidak ada kredit, tidak ada piutang
20
Defisit kas jangka pendek ditutupi oleh utang jangka pendek.
Sumber pendanaan jangka pendek:
Line of credit
Banker’s acceptance
Commercial paper
Secure loan:
Piutang didanai melalui factoring.
Persediaan didanai melalui utang dengan persediaan sebagai jaminan.
21
BAB 7
PENDANAAN JANGKA PENDEK 2
7.1 Manajemen Keuangan Jangka Pendek
Merupakan Pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yg masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan resiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan.
7.2 Pembiayaan Jangka Pendek (Short Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Sumber Pembiayaan jangka pendek ada 3 jenis :
1. Pembiayaan Jangka Pendek Spontan
2. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan tanpa jaminan
3. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan dengan jaminan
7.3 Hutang Dagang (Account Payable)
Merupakan hutang dagang yg dihasilkan dari transaksi barang yg dibeli secara kredit.
Dengan menerima barang, pembeli menyetujui pembayaran kepada supplier jumlah yg
ditentukan sesuai dengan syarat penjualan. Syarat penjualan dimasukkan dalam beberapa
kategori umum seperti :
Periode bersihnya, waktu pembayaran diperkirakan akan diterima.
Syarat diskon tunai jika ada.
22
Beginning of the credit period, seperti Date of Invoice (tanggal mulai periode kredit) dan
EOM (periode kredit untuk semua pembelian yg dilakukan awal bulan pada hari pertama
dan bulan berjalan).
Di mana :
CD = cash discount potongan tunai yang dinyatakan dalam presentase.
N = number of days jumlah hari pembayaran yang dapat ditunda dengan tidak
mengambil potongan tunai.
Sehingga, apabila ketentuan nilai CD sebesar 2 % dan N = 20 hari dimasukkan kedalam
persamaan di atas, maka diperoleh biaya tahunan karena tidak mengambil cash discount
sebesar :
23
Contoh : PT Mars membayar upah karyawannya di setiap akhir minggu. Total upah
mingguan adalah Rp 800.000. Jika perusahaan menunda pembayaran karyawan satu minggu
dalam setahun, maka sebenarnya karyawan memberi pinjaman Rpp 800.000 setahun. Jika
perusahaan dapat memperoleh bunga 10% atas dana yg diinvestasikan , maka strategi ini
akan bernilai Rp 80.000 (10% x 800.000) setahun. Menunda pembayaran dengan cara
accrual tersebut menyebabkan perusahaan dapat menghemat uang sebesar jumlah tersebut.
7.8 Empat Jenis Bunga dalam Pembiayaan Jangka Pendek Tanpa Jaminan
Tingkat Bunga Nominal (nominal rate), dinotasikan : Knom,.
Tingkat Bunga Periodik (Percentage Cost per Periodic), dinotasikan ; KPER.
Tingkat Bunga Tahunan (Annual Percentage Rate), dinotasikan : KAPR.
Tingkat Bunga Epektif (Effective Annual Rate), dinotasikan : KEAR.
24
BAB 8
ANALISIS BREAK EVENT POINT
25
Besarnya biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi/penjualan.
Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.
Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi lebih dan satu
macam produk, maka sales mix atau komposisi barang yang dijual adalah tidak berubah
(konstan).
26
8.7 Contoh Margin of Safety
Diketahui bahwa PT. ABC merencanakan penjualan produk X pada tahun 2009 adalah
sebanyak 1000 unit. Jika harga jual/unit adalah Rp 500,00 dan BEP-nya adalah 600 unit,
berapakah Margin of Safety-nya?
Jawab:
Anggaran penjualan (1000 unit @ Rp 500,00) = Rp 500.000,00
500.000
Artinya, realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 40%. Apabila
realisasi penjualan turun lebih dari 40%, maka perusahaan akan menderita kerugian,
sedangkan bila penurunan penjualan hingga 40% dari yang dianggarkan maka
perusahaan dalam kondisi break event point.
Perubahan pada biaya variabel per unit juga akan merubah BEP, yakni apabila biaya
variabel naik akan menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP.
27
Perubahan biaya tetap terhadap BEP
Perubahan pada biaya tetap juga akan merubah BEP, yakni apabila biaya tetap naik akan
menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP.
Perubahan sales mix terhadap BEP
Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk,
dan bila menghasilkan lebih dari satu macam produk, maka tidak boleh ada perubahan
dalam sales mix–nya.
Sales mix menunjukkan perimbangan atau perbandingan penjualan antara beberapa
macam produk yang dihasilkan. Apabila ada perubahan sales mix-nya akan menyebabkan
perubahan pada BEP secara total.
28
BAB 9
KEBIJAKAN DIVIDEN
9.1 Ilustrasi Kasus
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan hunian kelas menengah ke
atas bernama PT ISTANA GRAHA pada tahun x1 membayarkan dividen kas kepada para
pemegang sahamnya sebesar Rp 500 per lembar saham. Pada tahun berikutnya yaitu x2,
perusahaan berhasil memperoleh keuntungan dengan kenaikan yang cukup signifikan yaitu
hampir 175% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Atas dasar keuntungan tinggi yang
diperolehnya, pada tahun tersebut perusahaan membayarkan dividen kasnya sebesar Rp
1.200 per lembar saham, suatu kenaikan dividen sebesar 140% dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun x3, keuntungan perusahaan turun 80% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
berdampak pada penurunan pembayaran dividen perusahaan. Perusahaan hanya mampu
membayar dividen kasnya Rp 800 per lembar saham, yaitu turun kurang lebih 33% dari
dividen tahun sebelumnya. Setelah pengumuman besar dividen tahun ke x3, pasar mereaksi
negatif sebagaimana yang ditunjukkan oleh penurunan harga saham perusahaan menyusul
pengumuman dividen dari perusahaan. Penurunan harga saham juga berarti penurunan nilai
perusahaan.
Contoh
Sebuah perusahaan memperoleh keuntungan pada periode berjalan sebesar Rp 1 milyar.
Dari keuntungan tersebut, sebesar 60% atau Rp 600 juta dibagikan sebagai deviden,
sedangkan sisanya 40% ditahan di perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam
rangka membiayai investasi yang sudah direncanakan. Jumlah saham perusahaan yang
beredar saat ini sebanyak 10 juta lembar. Maka berapakah besarnya dividen per lembar
saham?
𝑹𝒑 𝟔𝟎𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂
𝐃𝐞𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 = = 𝐑𝐩 𝟔𝟎/𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫
𝟏𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓
29
9.3 Dampak Dividen Saham terhadap Kepemilikan
Pembagian dividen salam bentuk saham tidak berpengaruh tehadap nilai kepemilikan.
30
9.5 Alasan Pembagian Dividen Saham
Untuk memenuhi aturan dari bursa efek tentang jumlah minimal lembar
saham beredar
31
BAB 10
PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Manajemen Keuangan atau disebut Pembelanjaan meliputi semua aktivitas yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana (funding) yang dibutuhkan perusahaan
serta menggunakan dana/ mengalokasikan dana tersebut secara efisien (biaya) dan efektif
(waktu) untuk mencapai tujuan perusahaan. Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari
sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika
pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima penghasilan, artinya pula ada
banyak uang yang beredar di pasar. Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat
digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis : Economic Ordering Quantity
Model = EOQ, EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan
biaya persediaan mencapai titik terendah, Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk
menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short term, self liquidity
loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai
piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman,
diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana
yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.
Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah
produksi minimum yang harus dibuat. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai
untuk memperoleh laba yang telah direncanakan. Dapat diartikan bahwa tingkat produksi
harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.
10.2 Saran
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik,
masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya penulisan
makalah kami menjadi lebih baik.
32