Makalah Perilaku Organisasi Konflik
Makalah Perilaku Organisasi Konflik
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tuti Hairani, S.E, M M
DISUSUN OLEH:
SERLEY OKTAVIANA SARI (2021102024)
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang MAKALAH PERILAKU ORAGANISASI YANG BERJUDUL
KONFLIK DALAM ORGANISASI. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu, teman-teman, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, sehinggga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan
di kemudian hari. Terimakasih
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PEMBATASAN MASALAH
Berbicara mengenai birokrasi mungkin tidak akan ada habisnya karena organisasi
memang sangat dekat dengan kehidupan kita dan bahkan kita pasti tidak lepas dengan
organisasi atau kelompok baik dalam skala kecil maupun besar sehingga timbul berbagai
permasalahan mengenai organisasi itu sendiri.untuk itu penulis merasa perlu melakukan
pembatasan masalah dalam makalah ini"yaitu ,Manajemen Konflik dalam Organisasi.
1
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah ingin mengetahui dan memahami apa itu
konflik dan bagaimana cara mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Konflik
Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu
konflik Intrapersonal, konflik Interpersional, konflik antar individu dan kelompok,
konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a. Konflik Intrapersional
Konflik intrapersional adalaj konflik seseorang dengan diri nya sendiri. Konflik
terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin di penuhi sekaligus. Sebagaimana diketauhi bahwa dalam diri seseorang
itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut :
• Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
• Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan
dalam kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
3
• Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi diantara dorongan
dan tujuan.
• Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi
tujuan-tujuan yang diinginkan
Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya
acapkali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan
keadaan yang tidak menyenangkan. Ada tiga macam bentuk Konflik Intarpersional
yaitu:
➢ Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang diharapkan pada
dua pilihan yang sama-sama menarik.
➢ Konflik Pendekatan-Penghindaran, contohnya orang yang diharapkan pada
dua pilihan yang sama meyulitkan.
➢ Konflik Penghindaran-Penghindaran, contohnya orang yang diharapkan
pada satu hal yang nilai positif dan negatif sekaligus.
b. Konflik Interpersional
Contohnya: seperti anak balita ketika mereka mempeributkan satu mainan atau dua
pasien panti jompo ketika mereka berdebat tentang politik.
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi dalam organisasi-
organisasi. Konflik antar lini dan staff, pekerja dan pekerja. Manajemen merupakan
dua macam bidang konflik antar kelompok.
4
d. Konflik antar organisasi
• Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi
organisasional dan dapat diatasi dengan mengenai sumber-sumber konflik.
• Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi
manajemen tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibat
baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal yang
baik dan mengurangi hal- hal yang buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
• Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi
organisasional dan dapat diatasi dengan mengenai sumber-sumber konflik.
• Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi.
• konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecah masalah.
5
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konflik
1. Faktor Intern
a. Kemantapan organisasi
Organisasi telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak
mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya. Analoginya adalah
seseorang yang matang mempunyai pandangan hidup luas, mengenal dan
menghargai perbedaan nilai dan lain-lain.
b. Sistem nilai
Sistem nilai suatu organisasi ialah sekumpulan batasan yang meliputi
landasan maksud dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu
baik, buruk, salah atau benar.
c. Tujuan
Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkat laku organisasi itu serta
para anggotanya.
2. Faktor Ekstern
7
Di samping terjadi perubahan dalam kelompok, konflik antar kelompok juga
berdampak pada perubahan yang terjadi antar kelompok. Perubahan-perubahan yang
terjadi antar kelompok terdiri dari (Ivancevich et. Al. 2007) :
Konflik antar kelompok, team atau dapartemen merupakan hal yang sering terjadi
dalam kehidupan organisasi. Cara-cara atau pendekatan untuk menyelesaikan atau
menangani konflik antar kelompok tersebut. Pendekatan-pendekatan untuk
menyelesaikan konflik antar kelompok terdiri dari (Ivancevich et, at. 2007) :
Penanganan konflik yang baik merupakan keharusan bagi organisasi agar pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya dapat melaksanakan tugas-tugasnya tanpa terganggu
dengan konflik yang dihadapi. Sementara itu pimpinan organisasi juga diharapkan
dapat mengelola konflik untuk memicu perkembangan kehidupan organisasi terutama
yang berkaitan dengan penciptaan inovasi dan ide-ide baru.
Tidak ada satu pendekatan terbaik dalam pemecahan konflik. Pemecahan konflik
bukan single alternative, tetapi dapat menggunakan berbagai pendekatan secara
bersamaan. Konflik sebaiknya diatasi dengan policy yang mudah dirasakan oleh pihak-
pihak yang berkonflik, misalnya dengan pendekatan hukum.
9
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Secara pribadi menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan atau keganjalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
mengharapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.
10