Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Jenis dan Sumber Data


Metode penelitian merupakan cara untuk menemukan atau
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu uuntuk memperoleh
data atau informasi dalam penelitian seseorang menggunakannya untuk
memahami, memecahkan masalah dan mengantisipasi masalah.
1. Jenis Data
Menurut Sugiyono (2018) menyebutkan bahwa jenis data yang
dipakai secara umum adalah data kualitatif dan kuantitatif.
a. Kualitatif.
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan
gambar.
Menurut Denzin dan Lincoln (dalam Albito Anggito dan
Johan Setiawan, 2018) berpendapat bahwa penelitian Kualitatif
adalah sebuah penelitian yang menjelaskan fenomena yang terjadi
dan dilakukan dengan cara melibatkan berbagai metode yang ada
dengan menggunakan situasi yang alamiah.
Dari pernyataan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
Kualitatif adalah data yang bentuknya non numerik atau sulit untuk
di ubah ke dalam bentuk numerik. Data yang bersifat deskriptif,
tidak terstruktur dan biasanya berupa kata-kata. Kualitatif secara
umum dapat digunakan untuk pengamatan tentang kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi, aktivitas
sosial, dan lain-lain.
b. Kuantitatif
Data Kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan.
Menurut Kuncoro (2018) data kuantitatif adalah data yang
diukur dalam suatu skala numerik (angka) yang dapat dibedakan

13
14

menjadi data interval dan data rasio.


Dari pernyataan diatas dapat disimpulkann bahwa
Kuantitatif adalah data yang bisa di ukur, diberi nilai numerik dan
dapat di hitung. Data ini digunakan untuk analisis statistik.
Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala - gejala
yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia
yang dinamakannya variabel. Pengamatan ini menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu pengamatan yang hasil nya berupa data
melalui fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber langsung
dengan instrument dari pengamatan sendiri. Selain itu juga
menghubungkan data-data yang ada dengan latar belakang masalah
yang digunakan. Sehingga diharapkan pengamatan yang dilakukan
bisa menjadi pengamatan yang benar dan tepat.
Dalam jenis dan sumber data saat melaksanakan prada,
penulis menggunakan jenis data kualitatif, karena penulis saat
mengumpulkan data melalui prosedur pengawasan pengamatan dan
data tidak bisa diukur melalui nilai numerik.
2. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam pengamatan adalah subjek
dari mana asal data pengamatan itu diperoleh. Apabila menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan, baik tertulis maupun lisan. Menurut Sugiyono (2018), data
dibagi menjadi:
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber. Dan karya tulis ini
menggunakan wawancara sebagai media untuk mendapatkan data
primer.
b. Data Sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah
berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
15

artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Dan


karya tulis ini menggunakan dokumen – dokumen perusahaan
seperti: tally sheets dan surat jalan sebagai sumber data sekunder.

3.2 Metode Pengumpulan Data


V. Wiratna S. (2019) menyebutkan bahwa metode pengumpulan data
yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi. Oleh
karena itu, tahap pengumpulan data tidak boleh salah dan harus dilakukan
dengan cermat sesuai dengan prosedur dan ciri-ciri kualitatif. Didalam
metode kualitatif, ada beberapa metode dalam pengumpulan data kualitatif,
yaitu:
1. Wawancara (Interview)
Proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi
dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka
ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui media telekomunikasi antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman. Pada hakikatnya, wawancara merupakan
kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah
isu atau tema yang diangkat dalam pengamatan atau merupakan proses
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh
lewat teknik yang lain sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan lengkap
mengenai jenis-jenis wawancara tersebut.
a. Wawancara Tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan yang di
lakukan dengan cara tertutup. Pewancara harus menjaga atau
merahasiakan nama maupun informasi mengenai narasumbernya
dengan cara memalsukanatau memberi inisial nama narasumber.
Wawancara tertutup ini bisa juga sebagai wawancara yang
pertanyaan-pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawabannya
yang berupa pilihan. Contohnya wawancara yang mengunakan
lembar questionnaire.
16

b. Wawancara Terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara
tertutup, yaitu wawancara yang di lakukan dengan tidak
merahasiakan informasi-informasi mengenai narasumber dan juga
tidak memiliki pertayaan-pertanyaan yang tidak terbatas atau terikat
jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan
pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.
c. Wawancara Konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara antara seorang
pewawancara dengan sejumlah responden atau wawancara antara
sejumlah pewawancara dengan seorang responden. Contohnya,
wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah pimpinan
perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas,
wawancara yang dilakukan olehbeberapa wartawan kepada pejabat
yang menyelenggarakan konferensi pers, wawancara yang dilakukan
dengan pola konferensi jarak jauh (teleconference) seperti yang
dilakukan oleh pewawancara televisi dengan beberapa pihak yang
diwawancarai di berbagai kota terpisah.
d. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan
terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan. Sebagai
contoh, wawancara yang dilakukan wartawan dengan sekelompok
personal band atau para pemain dari kesebelasan sepakbola tertentu.
e. Wawancara Individual
Wawancara individual adalah wawancara yang dilakukan
oleh seseorang narasumber. wawancara ini disebut juga wawancara
perorangan. Contohnya adalah wawancara yang dilakukan oleh
wartawan dalam pencarian berita.
f. Wawancara Terpimpin
17

Wawancara terpimpin adalah wawancara yang dilakukan


dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan
sebelumnya. Wawancara terpimpin seringkali disebut juga sebagai
wawancara berstruktur. Contohnya, wawancara yang dilakukan
pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak yang diwawancarai
(pejabat, pemuka masyarakat, ahli).
g. Wawancara Bebas
Wawancara Bebas adalah wawancara yang susunan
pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya
tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara bebas sering kali
juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada
daftar pertanyaan tertentu. Contohnya, wawancara yang dilakukan
seorang wartawan dengan artis atau pejabat pemerintah.

Dalam metode ini penulis melakukan wawancara bebas, penulis


mengumpulkan data yang dipergunakan oleh penulis dengan cara
melakukan tanya jawab kepada orang - orang yang dipercaya atau yang
memahami dengan jelas kegiatan dengan melakukan wawancara kepada
koordinator operasional, penulis mendapatkan informasi penting
mengenai perusahaan. Selain itu, penulis juga sering melakukan
percakapan mengenai kegiatan di lapangan. adapun yang di wawancarai
meliputi Manager Operasional, Perwira jaga kapal dan Crew Kapal:
a. Manager Oprasional : Lilik Kristyawan
b. Pengawas kegiatan : Api Binowo
c. Crew kapal : Capt. Sukir

Dalam melakukan metode wawancara, dengan menanyakan


langsung kepada petugas yang bertanggung jawab, guna memperoleh
data-data serta penjelasan yang akurat untuk di jadikan bahan dalam
penulisan karya tulis. Wawancara dilakukan dengan anggota yang
bersangkutan pada saat setelah selesai kegiatan Bunker.
a. Metode wawancara
18

Untuk mendapatkan informasi ada beberapa yang di


gunakan oleh pewawancara ketika mengadakan wawancara yaitu:
1) Mencatat
Metode yang pertama adalah mencatat. Para
pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk
mencatat jawaban-jawaban dari narasumber. ketika mencatat
jawaban tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat
cepat dengan cara hanya menulis point-pointnya saja. Karena
kalua tidak mereka tidak akan mendapatkan informasi yang
telah di utarakan oleh narasumber. setelah mendapatkan
catatatan hasil wawancara barulah catatan itu di kembangkan
dengan mengunakan tulisan yang baik dan informative.
2) Merekam/ Recording
Metode selanjutnya adalah merekam. Pewawancara
membutuhkan satu alat yang berupa perekam suara. Alat ini
digunakan untukmerekam jawaban-jawaban yang di berikan
oleh narasumber sehingga mereka tidak kehilangan informasi
sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman pewawancara akan
menulis transkip tanya jawab tersebut dan menjadikannya
sebuah tulisan berita.

2. Observasi (Observation)
Menurut Wiratna Sujarweni (2019:32) Observasi merupakan
suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyajikan gambaran real suatu peritiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan penulis, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu
melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. observasi juga
merupakan metode pengumpulan data primer, yaitu proses pencatatan
pola perilaku subjek, objek, atau kejadian yang sistematik tanpa adanya
komunikasi dengan individu – individu yang diteliti dalam penelitian ini
19

penulis melakukan pengamatan langsung kepada pihak yang berkaitan


saat melakukan kegiatan bongkar muat yang dilakukan.
Menurut Riyanto (2019:98-100) metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :
a. Observasi partisipan
Observasi partisipan adalah observasi dimana orang yang
melakukan pengamatan berperan serta ikut ambil bagian dalam
kehidupan orang yang diobservasi.
b. Observasi non Partisipan
Observasi dikatakan non partisipan apabilaobserver tidak ikut
ambil bagian kehidupan observee.
c. Observasi sistematik (Structured observation)
Observasi sistematik, apabila pengamat menggunakan pedoman
sebagai instrument pengamatan.
d. Observasi non sistematik
Observasi yang dilakukan oleh pengamat degan tidak
menggunakan instrument pengamatan.
e. Observasi eksperimental
Pengamatan dilakukan dengan cara observe dimasukkan ke dalam
suatu kondisi atau situasi tertentu.

Pada kesempatan ini penulis melakukan pengambilan data dengan


menggunakan metode Non particopant observation, karena mendapatkan
informasi dari pihak-pihak yang terkait mengenai kronologis kejadian.
Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi, atau suasana tertentu. Observasi penulis melakukan pengamatan
langsung untuk memperoleh gambaran tata kerja pasti pada objek
pengamatan yang di lakukukan di pelabuhan Patimban Subang.

3. Studi Dokumen
Studi Dokumen merupakan metode pengumpulan data kualitatif
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
20

dokumentasi. (Herdiyansyah Haris, 2019:143)

4. Studi Kepustakaan
Studi Keputusan adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh dan mengumpulkan data-data dari literature karya-karya
ilmiah maupun dari catatan-catatan kuliah yang berhubungan dengan
masalah yang disajikan dalam karya tulis ini. Dalam hal ini penulis
secara langsung berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh beberapa
data yang diperlukan dalam penulis karya tulis ini, (Haddy Suprapto,
2019).

Anda mungkin juga menyukai