Proposal Bpjs Iqbal (REVISI) - 1
Proposal Bpjs Iqbal (REVISI) - 1
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Kampus Bina Widya Jl. H.R Soebrantas Km. 12.5 Simpang Baru Pekanbaru
28293 Telepon: (0761) 63277, 35675 Fax. (0761) 63277
PROPOSAL
Disusun Oleh :
MUHAMAD IQBAL
(2001113983)
JURUSAN SOSIOLOGI
PEKANBARU
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORI 4
2.1 Persepsi 5
2.2 Pelayanan 7
2.3 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan 11
2.4 Penelitian Terdahulu 17
2.5 Konsep Operasional 20
2.6 Kerangka Berfikir 21
BAB III METODE PENELITIAN 22
3.1 Jenis Penelitian 22
3.2 Lokasi Penelitian 22
3.3 Populasi dan Sampel 22
3.4 Jenis dan Sumber Data 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data 23
3.6 Teknik Analisis Data 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dan bisa dijadikan
sebagai salah satu ukuran yang dapat menentukan kualitas sumber daya
manusia itu sendiri dalam sebuah negara, karena melalui pelayanan kesehatan
dapat dilihat seberapa maju atau tidaknya suatu negara. Selain itu, kesehatan
yang sejahtera.
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat
individu. Dengan kata lain seseorang diharapkan berada dalam kondisi sehat,
baik fisik maupun psikis agar kondisi sejahtera dapat tercapai. Oleh karena itu,
1
Banyak dari masyarakat di Indonesia yang masih kurang mendapatkan
Ketika sakit mereka hanya mengandalkan obat-obat alami yang ada di sekitar
lingkungannya dan itu tidak perlu mengeluarkan biaya, tetapi tidak semua
apalagi jika penyakitnya sudah cukup berat. Perlu tindakan lebih lanjut dan
warung terdekat, dan itu hanya sebagai penolong sesaat agar penyakit mereka
tidak menjadi parah, beruntung jika obat-obatan dari warung tersebut bisa
ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat agar ada penanganan serius, dan
yang menjadi masalah di sini adalah biaya yang harus dikeluarkan masyarakat
yang kurang mampu jika harus di rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan
pemerintah tersebut, hal ini perlu ada evaluasi, pengembangan pelayanan lebih
baik tentunya, dan sosialisasi yang mampu mengedukasi segala aspek tenaga
medis untuk tidak membeda-bedakan pasien dari segala kalangan dan dari
2
Dalam mengembangkan kesehatan yang baik, maka perlu dibangunkan
pelayanan kesehatan yang baik pula di setiap instansi kesehatan. Secara umum
pendapat Moenir bahwa pelayanan yang efektif itu merupakan pelayanan yang
yang telah ditetapkan lebih dahulu. Jadi pelayanan yang berkualitas itu tidak
hanya ditentukan oleh pihak yang melayani, tetapi juga pihak yang ingin
dipuaskan.
menjadi titik pusat peneliti untuk melakukan penelitian yaitu RSUD Kota
3
mencakup upaya pelayanan kesehatan perorangan, pusat rujukan dan pembina
Rumah Sakit Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, tidak hanya itu RSUD Arifin
pada web resmi RSUD Arifin Ahmad Percepatan dan perbaikan kinerja
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 4 Tahun 2016 tentang
Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor : 4), dalam hal kelembagaan RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau mengacu kepada Peraturan Gubernur Riau No.
50 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Arifin
adalah perangkat daerah yang diserahi wewenang, tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna,
yang berlaku, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
4
Terdapat data yang menunjukkan hasil jumlah pengunjung pasien
Jaminan Sosial).
Pasien Umum 72
Pasien Jamkesda 17
Dari hasil wawancara sebelumnya oleh peneliti dengan salah satu anak
yang dinilai kurang baik, penanganan lambat dan tidak adanya bentuk
kepedulian bagi pasien BPJS seperti halnya pasien yang seharusnya di rawat
karena kondisi yang tidak baik, tetapi pihak rumah sakit menetapkan bahwa
5
kesehatan menjadi hal utama yang harus di persiapkan kualitasnya untuk
sosial (BPJS).
6
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
Pekanbaru ?
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
ilmu pengetahuan.
Kota Pekanbaru.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
terhadap kualitas pelayanan kesehatan program BPJS di rumah sakit Awal Bros,
Kecamatan Tampan
2.2 Persepsi
2.3 Pelayanan
melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi. Dalam
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Standar dalam
8
Dalam standar pelayanan ini juga terdapat baku mutu pelayanan. Adapun
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak
yang menginginkan.
(sekelompok orang) dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan
metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lainya sesuai dengan
karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam waktu yang diperlukan maupun
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Dalam proses pelayanan ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
9
konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan
layanan.
c. Jenis dan bentuk layanan. Jenis layanan yang dapat diberikan oleh
barang saja.
1. Bentuk-bentuk Pelayanan
10
a. Layanan dengan lisan. Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-
dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya
pelayanan yaitu:
sudah kenal.
pembicaraan
11
e. Berbicara dengan bahasa baik dan benar.
(BPJS) Kesehatan adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada
12
presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
bulan di Indonesia.
Kesehatan adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun
Kesehatan adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
pemerintah.
asing yang bekerja minimal 6 bulan di Indonesia dan telah membayar iuran
kelompok, yaitu :
13
a. Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah fakir
miskin dan orang tidak mampu yang didaftarkan oleh Pemerintah. Yang
kandung, Anak Tiri dan/atau Anak angkat yang sah dan belum
penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas
14
Penerima Pensiun Buan Penyelenggara Negara. Bukan pekerja
membayar iuran.
BPJS Kesehatan hanya dapat menanggung paling banyak 5 anggota keluarga dan
apabila peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 orang termasuk
peserta, dapat mengikut sertakan anggota keluarga lain dengan membayar iuran
tambahan.
Kesehatan.
a. Hak Peserta
b. Kewajiban Peserta
benar
2) Membayar iuran
15
4) Menaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan
1) Administrasi pelayanan
a) Administrasi pelayanan
16
g) Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama
Selain itu, ada pula pelayanan yang tidak dijamin oleh Badan
hubungan kerja.
alkohol
17
j. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
teknologi kesehatan
luar biasa/wabah.
18
Pengaruh penelitian persamaan perbedaan
Persepsi terdapat judul pada metode
Masyarakat pengaruh penelitian penelitian
Tentang Mutu kenyamanan yang terfokus yang di
Pelayanan pelayanan kepada pakai.
Terhadap terhadap persepsi Penelitian
Pemanfaatan pemanfaatan masyarajat sebelumnya
Pelayanan pelayanan terhadap menggunaka
Kesehatan kesehatan dasar, pelayanan n metode
Dasar Di ada pengaruh kesehatan penelitian
Puskesmas informasi explanatory,
Simalingkar pelayanan sedangkan
Tahun 2018 [5] terhadap penelitian ini
pemanfaatan menggunaka
pelayanan n metode
kesehatan dasar penelitian
kuantitatif
3 Mohamad Kualitatif Persepsi Memiliki Terdapat
Yusuf Tawil, deskriptif Masyarakat persamaan perbedaan
Joorie M. Tentang pada judul pada metode
Ruru, Very Y. Kualitas penelitian penelitian
Londa, Pelayanan atau topik yang di
Persepsi Kesehatan di penelitian pakai,
masyarakat Rumah Sakit yaitu persepsi penelitian
tentang Umum Daerah masyarakat sebelumnya
kualitas Kota terhadap menggunaka
pelayanan Kotamobagu kualitas n metode
kesehatan di Sulawesi Utara pelayanan penelitian
rumah sakit belum cukup masyarakat kualitatif
umum daerah baik, di lihat deskriptif,
Kotamubagu dari indikator- sedangkan
Provinsi indikator penelitian ini
Sulawesi tanggap, menggunaka
Utara [6] kompetensi, n metode
etika, dan penelitian
kelengkapan. kuantitatif
Dalam deskriptif
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat ada
beberapa yang
perlu diperbaiki.
4 Rina Penelitian Hasil penelitian Memiliki Memiliki
Listyowati, analitik juga persamaan perbedaan
Putu Ayu menggunaka menunjukkan pada topik pada metode
Indrayathi, Ni n rancangan bahwa terdapat atau judul penelitiannya
Made Sri cross sebagian kecil penelitian , penelitian
19
Nopiyani, sectional pengguna yang di sebelumnya
Persepsi pelayanan pakai, yaitu menggunaka
Pengguna Puskesmas tentang n metode
Layanan memiliki persepsi. penelitian
Kesehatan persepsi yang analitik,
Primer “kurang baik” sedangkan
Mengenai mengenai penelitian ini
Kualitas ketepatan menggunaka
Pelayanan pelaksanaan n metode
Pada terhadap jadwal penelitian
Puskesmas waktu pelayanan kuantitatif
Badan Layanan yang juga deskriptif
Di Kabupaten akhirnya
Gianyar [7] mempengaruhi
kepuasan pasien.
5 Anita Deskripsi Persepsi Memiliki Memiliki
Sulistyorini, analitik responden persamaan perbedaam
Purwanta, terhadap pada fokus pada metode
Pemanfaatan kualitas topik yang di penelitian
Fasilitas pelayanan ambil, yaitu yang di
Pelayanan kesehatan milik terkait pakai,
Kesehatan pemerintah persepsi penelitian
Pemerintah dan adalah persepsi pengguna sebelumnya
Swasta di pada fasilitas terhadap menggunaka
Kabupaten kesehatan yang kualitas n metode
Sleman [8] masuk pada pelayanan penelitian
kategori kesehatan deskripsi
memadai, analitik,
persepsi sedangkan
terhadap petugas penelitian ini
kesehatan mengunakan
masuk kategori metode
memuaskan, penelitian
persepsi kuantitatif
terhadap biaya deskriptif
kesehatan
masuk kategori
murah, dan
persepsi
terhadap waktu
pelayanan
kesehatan
masuk kategori
tidak
memuaskan
20
Konsep adalah definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
sebuah kebutuhan.
yaitu :
1. Kehandalan (reliability)
2. Ketanggapan (responsiveness)
3. Keyakinan (assurance)
4. Empati (emphaty)
21
22
BAB III
METODE PENELITIAN
data dari sampel atau populasi dan spesifikasinya adalah sistematis, terencana
menghasilkan hipotesis.
lokasi ini karena fenomena yang ada sesuai dengan judul penelitian. Selain itu,
data.
dan sampel dari penelitian ini adalah masyarakat Kota Pekanbaru yang
menggunakan BPJS.
23
Data primer merupakan data dan sumber data yang langsung diperoleh
dari sumber data pertama (informan inti) atau informasi yang diperoleh
Data sekunder merupakan data dan sumber data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pihak rumah sakit, dokter, perawat, satpam dan petugas kebersihan dan
peneliti.
3.5.1 Wawancara
24
a. Tidak efisien akibat keterbatasan waktu.
3.5.2 Kuesioner
3.5.3 Observasi
di lokasi penelitian.
25
3.6 Teknik Analisis Data
bentuk rumusan atau perhitungan agar data yang diperoleh dapat dibuktikan
kebenarannya.
korelasi negatif atau positif. Pada hasil nilai antar variabel maka akan
berkaitan dengan variabel lainnya. Pada satu variabel apabila satu variabel
berganti maka variabel lainnya juga akan berubah. Nilai koefisien positif
26
Analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel x dan y.
Variabel x dan y yang didapatkan oleh peneliti dari data sampel yang telah
rumus:
r =n ( ∑ XY ) −( ∑ X ) ∙ ¿ ¿
Keterangan :
r : koefisien validitas
27
xy : jumlah perkiraan skor butir dengan skor total
dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari (-1 < r < +1), apabila r=-1 artinya
korelasi negatif sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, dan r=1 berarti
28
DAFTAR PUSTAKA
29
[7] R. Listyowati, P. A. Indrayathi, and N. M. Sri, “Persepsi Pengguna Layanan
Kesehatan Primer Mengenai Kualitas Pelayanan Pada Puskesmas Badan Layanan
Umum Di Kabupaten Gianyar,” Jurnal Arc-Com Health, vol. 3, no. 1, pp. 47–55,
2016.
30