Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN 5 Cilograng


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam& Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/GANJIL
Materi Pokok : Sejarah Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : 2 x 3 JP (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena & kejadian tampak mata.
KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudutpandang/teori.

B. KD dan IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.12 Meyakini bahwa 1.12.1 Meyakini ajaran Islam adalah agama


berkembangnya Islam di yang rahmatan lil-al-‘alamin
Nusantara sebagai bukti Islam 1.12.2 Meyakini bahwa berkembangnya
rahmatan lil-al-‘alamin. Islam di Nusantara sebagai bukti
Islam rahmatan lil-al-‘alamin

2.12 Menghayati perilaku cinta 2.12.1 Menghayati perilaku cinta tanah air
tanah air sebagai implementasi sebagai implementasi mempelajari
mempelajari sejarah sejarah perkembangan Islam di
perkembangan Islam di Nusantara.
Nusantara. 2.12.2 Memiliki kepedulian dengan
mengikuti dan berpartisipasi aktif
dalam sebuah kegiatan keagamaan di

RPP PAIBP IX
lingkungan sekitar.
2.12.3 Meneladani perilaku perjuangan
tokoh-tokoh Islam dalam kehidupan
sehari-hari.

3.12 Memahami sejarah 3.12.1 Menjelaskan alur perjalanan dakwah


perkembangan Islam di di Nusantara.
Nusantara. 3.12.2 Menunjukkan cara-cara dakwah di
Nusantara.
3.12.3 Menyebutkan kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara.
3.12.4 Mengambil hikmah kehadiran Islam
di Nusantara.

4.12 Menyajikan rangkaian sejarah 4.12.1 Menyajikan paparan kronologi


perkembangan Islam di sejarah perkembangan Islam di
Nusantara. Nusantara yang diwujudkan dalam
bentuk membuat diagram alur.
4.12.2 Menyajikan paparan analisis
perkembangan kerajaan Islam di
Nusantara yang diwujudkan dalam
bentuk membuat diagram alur.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:


1. Menjelaskan alur perjalanan dakwah di Nusantara.
2. Menunjukkan cara-cara dakwah di Nusantara.
3. Menyebutkan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
4. Mengambil hikmah kehadiran Islam di Nusantara.
5. Menyajikan paparan kronologi sejarah perkembangan Islam di Nusantara yang
diwujudkan dalam bentuk membuat diagram alur.
6. Menyajikan paparan analisis perkembangan kerajaan Islam di Nusantara yang
diwujudkan dalam bentuk membuat diagram alur.

Fokus Penguatan Karakter : Kereligiusan dan integritas

E. Materi Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1
Materi Reguler

RPP PAIBP IX
Sejarah Masuknya Islam Di Nusantara
Masuknya Islam ke Indonesia tidak lain karena adanya pengaruh dari orang-orang dari luar
Indonesia. Sebab, sebelum Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah memeluk ajaran
dan kepercayaan tertentu, seperti Hindu dan Budha.Berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa
agama Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh orang-orang Arab dan
Persia. Para pedagang Gujarat berdagang sambil menyebarkan ajaran Islam di tempat-tempat
mereka berlabuh. Menurut beberapa sejarawan, awal masuknya Islam ke Indonesia adalah sekitar
abad ke-7. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad
ke-13. Setelah itu, Islam disebarkan. Hal ini ditandai dengan berdirinya Samudra Pasai sebagai
kerajaan Islam yang pertama.
Agama Islam cepat sekali berkembang di nusantara karena beberapa faktor, antara lain:
1) Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima.
2) Syarat masuknya mudah, hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
3) Islam tidak mengenal kasta, sehingga lebih mudah menarik bagi rakyat biasa.
4) Upacara-upacara keagamaannya sangat sederhana.
5) Islam disebarkan dengan cara damai lewat kesenian dan akulturasi dengan kebudayaan
setempat.
6) Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya.

Materi Pengayaan

Sebab-sebab Islam mudah diterima


Di Indonesia
Islam di indonesia memiliki penyebab atau faktor-faktor dalam lahirnya islam di indonesia
sehingga islam mudah diterima oleh seluruh rakyat indonesia dalam hal itu memiliki cara-cara
tersendiri sehingga islam mudah diterima di indonesia yang kita ketahui bahwa islam di indonesia
dibawah oleh pedagang yang dimana tak berangsung lama islam tersebar ke seluruh wilayah di
indonesia timbul pertanyaan Mengapa Islam begitu mudah tersebar di indonesia ?. Mengapa islam
sangat mudah diterima oleh masyarakat indonesia ?. Apa reaksi masyarakat indonesia pada saat
agama islam datang ke indonesia dan bagaimana cara islam di sebarkan atau perkembangan islam di
Indonesia. Hal itu memiliki sebab-sebab yang membuat islam di indonesia seperti yang ada dibawah
ini yakni :
1. Kelemahan kerajaan Majapahit sesudah Hayam Wuruk menjadikan goyahnya
terhadap agama Hindu dan Budha serta kepercayaan lama yang lain.
Goncangnya keyakinan terhadap agama yang lama itulah yang menyebabkan
penduduk Indonesia mudah menerima agama yang baru, yakni agama Islam.
2. Islam memberi pcrasaan harga diri sesama manusia, orang yang berkedudukan
rendah merasa sederajat dengan orang yang berpangkat sebagai anggota
masyarakat Islam maka penduduk dengan mudah menerima Islam. Ingat hal ini
berlawanan dengan idiologi Hindu dengan sistim kastanya. Oleh karena itu
proses pengislaman di Indonesia dan bawah ke atas (dari rakyat ke raja).Setelah
penduduk memeluk agama Islam, baru dengan pertimbangan politik raja
memeluk agama Islam juga agar mendapatkan dukungan dari tentara dan
penduduk. (Ingat dalam masalah ini Guru Agama mempunyai peranan yang

RPP PAIBP IX
sangat penting).
3. Dalam menyampaikan ajarannya Guru Agama pandai menyesuaikan diri dengan
penduduk setempat, baik penyesuaian materi ajarannya yang diberikan maupun
tingkah-lakunya. Sehingga penduduk mudah menerimanya.

Pengislaman penduduk daerah pantai dan pedagang maju pesat.Setelah dunia perdagangan di
Indonesia dikuasai oleb orang Islam, barulah para pedagang dan pembesar-pembesar pelabuhan
Tuban dan Gresik (milik Majapahit) mau masuk Islam, karena mereka takut kehilangan mata
pencaharian. Pengislaman semacam itu tidak hanya terjadi di daerah tersebut, melainkan juga
dilakukan di daerah-daerah lain di kepulauan Indonesia. Juga menjangkau daerah-daerah pedalaman
yang penduduknya terdiri dari petani. Sehingga makin hari makin bertambah banyak jumlah umat
Islam Indonesia. Sampai pada waktunya kaum Muslimin mempunyai tempat yang terhormat dan
memiliki kekuatan yang menentukan. Kemudian berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia,
seperti kerajaan Pasai, Demak, Banten, Cirebon Banjar, Maluku dan lain-lain. Kesemuanya itu berkat
perjuangan guru-guru agama bersama-sama rakyat yang dijiwai semangat tauhid yang tinggi dan
suci. Maka hasilnya tidak akan tergoyahkan sampai sekarang dan seterusnya.

2. Pertemuan Ke-2
Materi Reguler

Penyebaran dan Perkembangan Islam


di Nusantara
Proses penyebaran dan perkembangan agama Islam di Nusantara dilakukan melalui cara-cara
sebagai berikut.

1. Perdagangan
Para pedagang Gujarat berdagang sambil menyebarkan ajaran Islam di
tempat-tempat mereka berlabuh. Selain itu, juga dilakukan oleh orang-orang
Arab dan Persia yang berdagang di Nusantara.

2. Perkawinan
Pedagang Gujarat yang menetap membentuk perkampungan muslim,
seperti perkampungan Pekojan. Sebagian dari mereka menikah dengan wanita
penduduk setempat, bahkan putri raja atau bangsawan. Karena pernikahan itulah
banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Contohnya perkawinan
Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung
Wilatikta.

3. Pendidikan
Para ulama, kyai, atau mubalighmenyebarkan Islam dengan mendirikan
pondok pesantren. Di sinilah para santri dari berbagai daerah belajar tentang
agama Islam. Biasanya mereka tinggal dalam pondok pesantren dalam jangka
waktu tertentu. Setelah tamat belajar, mereka pun kembali ke tanah kelahiran
atau daerah lain untuk mendirikan pondok pesantren. Melalui cara inilah Islam

RPP PAIBP IX
terus berkembang di daerah-daerah di Nusantara.

4.
5. Dakwah di Kalangan Masyarakat
Penyebaran Islam di Pulau Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan
walisongo atau Wali Sembilan. Mereka inilah yang langsung terjun ke
masyarakat untuk berjuang demi kepentingan agama dan untuk mensyiarkan
agama Islam.

6. Kesenian
Para penyebar agama Islam tidak mengubah kesenian atau budaya asal,
seperti Hindu-Budha, justru mereka menggunakan seni budaya tersebut sebagai
sarana menyebarkan Islam. Misalnya melalui seni wayang kulit, seni bangunan,
seni pahat, seni ukir, dan seni tari.
Sunan Kalijaga menyebarkan Islam melalui pertunjukan wayang kulit
yang disisipi dengan nilai-nilai Islam sebagai strategi yang tepat saat itu karena
masyarakat sangat menggemari seni tersebut.Dalam seni bangunan misalnya
masjid, mimbar, dan ukiran-ukirannya masih menunjukkan motif-motif seperti
yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha.
Motif tersebut dapat dilihat pada Masjid Demak, Sendang Duwur, Masjid
Agung Kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten, dan Masjid Baiturrahman
di Aceh.

Materi Pengayaan

5 Kerajaan Tertua di Indonesia

A. Islam Mappila
Agama Islam di sekitar segitiga Laut Andaman, Laut Lebu (Samudera Hindia) dan Selat
Malaka berkembang pesat pada abad 13 dengan masuknya Islam para pedagang di bawah
Serikat 500 dari 1000, suatu perserikatan dagang di bawah perlindungan raja Cola yang
menguasai daerah ini pada awal milenium kedua Masehi. Perserikatan dagang tersebut selain
menguasai monopoli perdagangan juga berpengaruh dalam politik di bawah raja muda Chola di
Lamiri. Beberapa di antaranya bahkan masuk ke dalam istana, misalnya klan Mudaliyar. Puteri
Adirama Mudaliyar menjadi permaisuri Raja Singapura kedua.
Tradisi Hindu dalam Keralolpathi secara umum menyetujui kisah tersebut. Perbedaanya,
bahwa sebelum berangkat ke Arab, beliau telah membagi-bagi kerajaannya kepada
keluarganya.Menurut M.G.S. Narayanan, raja Chera tersebut adalah raja Rama.Yang menjadi
catatan bagi sejarahwan dalam kronik Muslim dan kronik Hindu Brahminis tersebut adalah
kemungkinan Perumal bertemu dengan Nabi Muhammad SAW berlainan dengan catatan

RPP PAIBP IX
bahwa keberadaan kerajaan Perumal adalah antara 800 – 1122 M. Prasasti di Masjid Madai
ditanggalkan tahun 1124 M, dibangun oleh Malik bin Dinar, pendakwah pertama di ke
Kerala.Prasasti di masjid tersebut dicatatkan hanya dua tahun sesudah ziarah Perumal. Kuburan
Panthalayani Kollam, Malabar Utara, 782 M menunjukkan kemungkinan adanya muslim di
Kerala pada abad 8 M.
Mappila Syafii bukan Hanafi atau Syiah
Penjelajah muslim Ibnu Batitah merasa terkejut ketika menemukan bahwa komunitas
Mappila di dekat Calcutta adalah pengikut Imam Syafi’i, sementara umumnya muslim India
bukan pengikut Syafi’i (kebanyakan adalah pengikut Imam Hanafi).

B. Kesultanan Lamiri
Lamiri konon didirikan oleh imigran dari Sri Lanka. Lamiri menjadi pusat pertukangan di
Asia Tenggara, terutama tukang batunya. Tetapi, kekuasaan wangsa ini berakhir setelah
ditaklukkan oleh Rajendra Chola yang menyerang penguasa Wijayatunggawarman di
Kadaram. Lamiri kemudian dijadikan pusat kedudukan Gubernur Chola untuk Asia Tenggara.
Lamiri menjadi tempat kedua yang didatangi oleh Syekh Ismail, tidak jelas apakah
penguasa tersebut bekas wangsa lama, keturunan Gubernur Chola atau dari perserikatan dagang.
Tetapi kedudukan Lamiri sebagai pusat di segitiga utara Sumatera ini, kemudian digantikan oleh
Pasai, Lamiri kemudian hanya menjadi kerajaan kecil.
Menjelang penaklukan Malaka oleh Portugis, pangeran Champa (Indocina) ditampung
oleh Sultan Lamiri. Pada saat Malaka diduduki Portugis, dinasti Champa membangkitkan
semangat pan-Islamisme di antara kerajaan-kerajaan di Aceh. Lamiri kemudian bergabung
dengan konfederasi tersebut dan lama-lama Kerajaan Aceh bukan hanya besar di bekas
kekuasaan Lamiri, tetapi separuh Sumatera dan Semenanjung Malaya.

C. Kesultanan Haru
Haru merupakan tempat ketiga yang didatangi Syekh Ismail. Hingga saat ini belum ada
titik temu tentang letak Haru ini. Sultan Haru merupakan sepupu dari Raja Rokan yang berasal
dari Rao (Kabupaten Pasaman) Sumatera Barat. Berdasarkan tradisi, raja Rao merupakan
seorang dari atas angin yang menikahi puteri Raja Pannai.
Tidak seperti tiga kerajaan lainnya, Kesultanan Haru kemudian menjadi kerajaan yang
besar di Sumatera Timur. Kekuasaannya membentang dari perbatasan Rokan hingga perbatasan
Tamiang. Kesultanan ini akhirnya ditaklukkan oleh Kesultanan Aceh.
Dalam tradisi Aceh, raja yang ditaklukkan tersebut adalah SibayakRaja Asahan yang
untuk pembenaran pan-islamismenya Raja Asahan ini sebagaimana Raja Johor dan Raja
Pahang dikatakannya diislamkan setelah ditaklukkan Aceh. Padahal menurut tradisi Melayu,
justru pangeran ChampaSyah Pau Ling yang menjadi asal usul raja Aceh diislamkan oleh
Sultan Lamiri dan saudaranya Syah Indera Berma yang menjadi Menteri Malaka diislamkan
oleh Sultan Malaka saat mengungsi dari Champa yang ditaklukkan bangsa Vietnam.

D. Kesultanan Perlak
Perlak adalah tempat keempat yang didatangi Syekh Ismail. Sultan Perlak adalah mertua
dari Sultan Pasai Pertama. Berdasarkan tradisi Melayu, kerajaan ini pernah mengadu pahlawan
ke Singapura, yakni pada masa pemerintahan Raja ketiga Singapura, Seri Rakna Wikrama.
Mangkubumi Perlak, Tun Perpatih Pandak membawa pahlawannya yang bernama Benderang
diadu dengan pahlawan Singapura Badang.
Menurut tradisi Melayu, setelah anak Sultan Malikus Saleh dari Puteri Ganggang Perlak
yakni Malikut Tahir dan Malikul Mansur besar, Perlak dikalahkan oleh Siam, dan orang Perlak
kemudian pindah ke Samudera. Berakhirlah kesultanan Perlak.

E. Kesultanan Samudera
Samudera merupakan tempat terakhir yang didatangi oleh Syekh Ismail. Samudera

RPP PAIBP IX
merupakan negeri yang betul-betul baru yang didirikan oleh Marah Silu. Marah Silulah orang
pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan gelar Sultan yang dinobatkan oleh Syarif Makkah.
Sultan Malikus Saleh kemudian mendirikan negeri baru, yakni Pasai. Kemudian pada
masa Malikut Tahir, Malikul Mansur dirajakan di Tamiang.
Meskipun pernah mengalami penaklukan Siam dan Majapahit, Pasai bersama-sama Haru
dan Malaka merupakan kesultanan terbesar di Selat Malaka pada masanya. Kesultanan ini
menjadi penting, karena para penyebar islam di nusantara berasal usul dari sini. Kesultanan Pasai
diakhiri oleh Portugis pada tahun 1521, lebih kurang 10 tahun setelah penaklukan Malaka oleh
Portugis.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
menguraikan hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara.
Tehnik : DiskusiKelompok

F. Media dan Bahan

1. Media
a. Presentasi Power Point
b. Video pembelajaran/Film tentang sejarah perkembangan Islam di
Nusantara
c. Laptop/Komputer
d. LCD Projector
e. Whiteboard/Blackboard
f. Gunting/cutter
2. Bahan
a. Pensil/Spidol
b. Kertas
c. CD/Flash Disk
d. Bahan-bahan lainnya.

G. Sumber Belajar

1. Departemen Agama RI. 2006. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:


Departemen Agama RI.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX (Buku Siswa) Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 183-202).
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX (Buku Guru) Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 130-145).
4. Choeroni, dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP kelas

RPP PAIBP IX
IXSemarang: ESIS Erlangga.
5. Tim MGMP PAI SMP Kota Serang, 2016. Modul Pembelajaran PAI & Budi
Pekerti Kelas IX.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. Guru mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan..
2. Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Kegiatan Inti (90 menit)


1. Stimulasi
a. Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang terkait
dengan “Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara ”.
b. Siswa membaca buku teks tentang Sejarah Perkembangan Islam di
Nusantara .
c. Siswa mengajukan pertanyaan dari isi materi yang sudah dibaca

2. Identifikasi masalah
a. Siswa mencari nilai-nilai dari dakwah Nusantara apa yang sesuai dengan
ajaran Islam
b. Siswa mencari nilai-nilai dari tradisi apa yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam
c. Siswa mencari bagaimana sikap yang benar terhadap nilai-nilai luhur yang
dimiliki dari tradisi Nusantara

3. Mengumpulkan data
a. Mengumpulkan data dan fakta nilai-nilai murni ajaran Islam.
b. Mengumpulkan data dan fakta (nama kean dan tradisi da nasal daerah) dari nilai-nilai dari
Tradisi Nusantara yang sesuai dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
c. Mengumpulkan data dan fakta pendapat para tokoh dan ulama tentang dakwah Islam di
Nusantara.
4. Pengolahan data
a. Mendiskusikan data dan fakta (waktu, tempat, peristiwa, dan tokoh) nilai-nilai murni ajaran
Islam
b. Mendiskusikan data dan fakta (nama kean dan tradisi da nasal daerah) dari nilai-nilai dari
Tradisi Nusantara yang sesuai dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
c. Mendiskusikan data dan fakta pendapat para tokoh dan ulama tentang dakwah Islam di
Nusantara.

RPP PAIBP IX
5. Pembuktian
a. Siswa menyimpulkan tentang nilai-nilai murni ajaran Islam
b. Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang nilai-nilai dari Tradisi Nusantara yang
sesuai dan tidak sesuai dengan ajaran Islam di depan kelompok lain
c. Tanggapan dari kelompok lain
d. Guru menanggapi
6. Menarik kesimpulan
a. Guru menyaring hasil presentasi dari tiap kelompok
b. Guru menyimpulkan hasil diskusi dan presentasi dari masing-masing kelompok.

Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (15 menit)
1. Guru mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan..
2. Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti (90 menit)


1. Mengamati
Peserta didik membaca materi Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara di
buku siswa.
2. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal-
hal yang belum jelas dari bacaan
3. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)
a. Peserta didik berkelompok dengan anggota 4-5 orang.
b. Guru membagikan cerita yang berkaitan dengan Sejarah Perkembangan
Islam di Nusantara .
c. Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:
 Tradisi Nusantara sebelum Islam.

RPP PAIBP IX
 Macam dan ragam dakwah Islam di Nusantara.
 Seluruh anggota kelompok bekerja sama (peserta didik yang tahu
memberi tahu pada teman yang belum tahu).
d. Gurumemberi kesempatan pada peserta didik untuk merencanakan tindakan
yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari
4. Mengasosiasi/menalar
a. Masing-masing kelompok membuat peta konsep dari hasil diskusi
b. Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil diskusi
5. Mengkomunikasi
Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
Penutup (15 menit)
1. Guru menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
5. Gurumenyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Jurnal Lampiran Saat Penilaian
4 Pembelajaran untuk
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
Diri Penilaian 5 Pembelajaran sebagai
Diri usai pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
antarteman Penilaian 6 Pembelajaran sebagai
antarteman usai pembelajaran
(assessment

RPP PAIBP IX
as learning)
b. Sikap Sosial
Teknik Bentuk Contoh Keterangan
Waktu
No. Instrume Butir
Pelaksanaan
n Instrumen
1. Observasi Jurnal Lampiran Saat Penilaian
4 Pembelajaran untuk
Berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for and of
learning)
2. Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
Diri Penilaian 5 Pembelajaran sebagai
Diri usai pembelajaran
(assessment
as learning)
3. Penilaian Lembar Lampiran Saat Penilaian
antar Penilaian 6 Pembelajaran sebagai
teman antar usai pembelajaran
teman (assessment as
learning)
c. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Lisan Pertanyaan Lampiran Saat Penilaian
(lisan) 7 Pembelajaran untuk
dengan Berlangsung pembelajara
jawaban n
terbuka (assessment
for
learning)
2. Penugas Tugas Lampiran Saat Penilaian
an tertulis 8 Pembelajaran untuk dan
usai sebagai
pembelajara
n
(assessment
for and as
learning)
3. Tertulis Soal-soal Lampiran Saat Penilaian
esei 9 Pembelajaran pencapaian
usai pembelajara
n

RPP PAIBP IX
(assessment
of learning)
4. Portofol Sampel Saat Data untuk
io pekerjaan Pembelajaran penulisan
terbaik hasil usai deskripsi
dari pencapaian
penugasan pengetahua
atau tes n
tertulis (assessment
of learning)

d. Keterampilan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Produk Soal Lampiran Saat Penilaian
keterampilan 10 Pembelajara untuk,
produk n sebagai
Berlangsun dan/atau
g/atau pencapaian
setelah usaipembelajaran
(assessment
for, as and of
learning)
2. Portofol Sampel Saat Penilaian
io produk Pembelajara untuk dan
terbaik hasil n usai sebagai data
dari tugas untuk
atau proyek penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan

2. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
 pembelajaran ulang
 bimbingan perorangan
 belajar kelompok
 pemanfaatan tutor sebaya
bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian.
Format kegiatan pembelajaran dan hasil penilaian remedial (lampiran 11).

RPP PAIBP IX
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan
soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi
dan mewawancarai narasumber.
Format kegiatan pengayaan (lampiran 12).

Saran Kepala Sekolah

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Cilograng, Juli 2019


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala PAI dan Budi Pekerti,

SITI FATLAH, M.Pd SUHANI MULYADI HS, S.Ag M.Pd


NIP. 197406052000122007 NIP. 196905172008011007

LAMPIRAN – 1

JURNAL SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:
a. Amati perkembangan sikap siswa menggunakan instrumen jurnal pada setiap
pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yang
positif maupun yang negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku
kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang
diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal (meskipun belum menonjol).

RPP PAIBP IX
Nama Catatan Butir Ttd Renc. Tindak
No. Waktu Lanjut
Siswa Perilaku Sikap Siswa

1.

2.

3.

4.

5.

LAMPIRAN – 2

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

RPP PAIBP IX
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya yakin bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil


‘alamin

2. Saya yakin bahwa Islam mudah diterima di Nusantara karena


ajarannya yang mudah

3. Saya yakin bahwa Islam mudah diterima di Nusantara adalah


bukti bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin

4. Saya bersyukur menjadi warga Negara Indonsesia dan


memeluk agama Islam

5. Saya merasa terharu mempelajari sejarah perkembangan Islam


di Nusantara

Keterangan:
a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian diri dilakukan sekurangkurangnya satu
kali dalam satu semester.
b. Penilaian diri dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
siswa, yang hasilnya merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian
sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN –3

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

RPP PAIBP IX
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya yakin bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil
‘alamin

2. Teman saya yakin bahwa Islam mudah diterima di Nusantara


karena ajarannya yang mudah

3. Teman saya yakin bahwa Islam mudah diterima di Nusantara


adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil
‘alamin

4. Teman saya bersyukur menjadi warga Negara Indonsesia dan


memeluk agama Islam

5. Teman saya merasa terharu mempelajari sejarah perkembangan


Islam di Nusantara

Keterangan:
a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian antarteman dilakukan sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu semester.
b. Sebagaimana teknik penilaian diri, teknik penilaian antarteman juga dilakukan
dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya
merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN –4

JURNAL SIKAP SOSIAL

Petunjuk:
a. Pengamatan perkembangan sikap menggunakan instrumen jurnal dilakukan di
setiap pertemuan.
b. Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku siswa yang
menonjol, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk siswa yang pernah
memiliki catatan perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan

RPP PAIBP IX
perilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal
(meskipun belum menonjol).

Catatan Tanda Tindak


No. Waktu Nama Siswa Butir Sikap
Perilaku Tangan lanjut
1.

2.

Dst.

LAMPIRAN – 5

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SOSIAL

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

RPP PAIBP IX
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Jika mendapat undangan pengajian umum di masjid atau
musala, saya akan datang dan mengikuti pengajian dengan
khidmat.

2. Sebagai Siswa saya harus berdakwah dengan cara rajin belajar


dan menunjukkan akhlak mulia kepada siapapun.

3. Para ulama penyebar Islam di Nusantara melakukan dakwah


dengan cara damai dan jauh dari paksaan atau kekerasan.
Sebagai generasi penerus, hal ini patut untuk saya teladani.

4. Berdakwah tidak hanya dengan cara pidato atau ceramah, tapi


bisa lewat media sosial, media internet, dan media elektronik
lainnya. Untuk itu saya akan memanfaatkan media-media
tersebut untuk berdakwah

5. Saya bangga menjadi warga negara Indonesia karena kaya


sumber daya alam, penduduknya ramah, dan mayoritas
beragama Islam.

Keterangan:
a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian diri dilakukan sekurangkurangnya satu
kali dalam satu semester.
b. Penilaian diri dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
siswa, yang hasilnya merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian
sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN – 6

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN SIKAP SOSIAL

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya!

No. Pernyataan Ya Tidak

RPP PAIBP IX
1. Jika mendapat undangan pengajian umum di masjid atau
musala, Teman saya akan datang dan mengikuti pengajian
dengan khidmat.

2. Sebagai Siswa Teman saya harus berdakwah dengan cara rajin


belajar dan menunjukkan akhlak mulia kepada siapapun.

3. Para ulama penyebar Islam di Nusantara melakukan dakwah


dengan cara damai dan jauh dari paksaan atau kekerasan.
Sebagai generasi penerus, hal ini patut untuk Teman saya
teladani.

4. Berdakwah tidak hanya dengan cara pidato atau ceramah, tapi


bisa lewat media sosial, media internet, dan media elektronik
lainnya. Untuk itu Teman saya akan memanfaatkan media-
media tersebut untuk berdakwah

5. Teman saya bangga menjadi warga negara Indonesia karena


kaya sumber daya alam, penduduknya ramah, dan mayoritas
beragama Islam.

Keterangan:
a. Penilaian sikap dengan teknik penilaian antarteman dilakukan sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu semester.
b. Sebagaimana teknik penilaian diri, teknik penilaian antarteman juga dilakukan
dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya
merupakan salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.

LAMPIRAN – 7

SOAL-SOAL TES LISAN

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

No. Daftar Pertanyaan Ket


1. Sebutkan alur masuknya Islam di Nusantara!

RPP PAIBP IX
2. Sebutkan cara dakwah Islam di Nusantara!

3. Sebutkan kerajaan Islam di Nusantara!

4. Sebutkan tokoh-tokoh Islam di Nusantara!

5. Sebutkan hikmah penyebaran Islam di Nusantara!

LAMPIRAN – 8

LEMBAR TUGAS

Petunjuk:

Carilah dalil naqli (al-Qur’an dan hadis Nabi saw.) dengan artinya tentang Islam
Rahmatan Lil ‘Alamin.

RPP PAIBP IX
LAMPIRAN – 9
SOAL-SOAL TES TERTULIS

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Jelaskan sejarah awal mula masuknya Islam di Nusantara!
2. Bagaimana cara-cara para mubaligh menyebarkan Islam di Nusantara?
3. Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran?120
4. Ceritakan sejarah berdirinya kerajaan Samudera Pasai!

RPP PAIBP IX
5. Sebutkan prestasi besar Sultan Agung selama memerintah kerajaan Mataram!

Kunci Jawaban:
No
Soal Kunci Jawaban Skor
.
1. Soal No. 1 Sejarah awal masuknya Islam di Nusantara : 2
Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Sebelum Islam datang, Nusantara berada dalam pengaruh
agama Hindu- Buddha. Pengaruh-pengaruh tersebut
berdampak pada pola hidup masyarakat di Indonesia.
Namun, dalam perkembangannya pengaruh Islam jauh
lebih kuat daripada agama Hindu-Buddha.
Masuknya agama Islam di Nusantara melalui jalur
perdagangan berlangsung dengan cara-cara damai. Ajaran
Islam mudah diterima dan mendapat perhatian dari
penduduk Nusantara. Berbagai sumber sejarah menyatakan
bahwa agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad
ke-7 M. Namun eksistensi para pemeluk ajaran Islam
menjadi jelas pada abad ke-13 yang ditandai dengan
berdirinya kerajaan Samudra Pasai di Aceh sebagai
kerajaan Islam yang pertama.

2. Soal No. 2 Cara para mubalig menyebarkan Islam di Nusantara adalah 2


perdagangan, perkawinan, pendidikan, hubungan sosial,
keadilan.

3. Soal No. 3 Cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau 2


pengajaran adalah para mubalig mendirikan lembaga
pendidikan Islam di beberapa wilayah Nusantara.
Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali
Islam masuk Indonesia. Nama lembaga-lembaga
pendidikan Islam itu berbeda tiap daerah. Di Aceh
misalnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam di sana
dikenal dengan nama meunasah, dayah dan rangkang. Di
Sumatera Barat dikenal adanya surau. Di Kalimantan
dikenal lembaga pendidikan Islam langgar. Sementara di
Jawa dikenal pondok pesantren. Di situlah berlangsung
pembinaan, pendidikan dan kaderisasi bagi calon kiai dan
ulama. Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam
jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Setelah
menamatkan pendidikan pesantren mereka kembali ke
kampung masing-masing untuk menyebarkan Islam.
Melalui cara inilah Islam terus berkembang menyebar di
daerah-daerah yang terpencil.

RPP PAIBP IX
4. Soal No. 4 Sejarah berdirinya kerajaan Samudera Pasai adalah 2
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan
Samudera Pasai yang terletak di pesisir timur laut Aceh,
Kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara sekarang.
Aceh dan Sumatera bagian Utara merupakan daerah di
Indonesia yang pertama kali mendapatkan dakwah Islam.
Munculnya daerah tersebut sebagai kerajaan Islam yang
pertama di Indonesia diperkirakan mulai awal atau
pertengahan abad ke-13 M. Sebagaimana diketahui proses
islamisasi daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi
pedagang-pedagang Muslim terjadi sejak abad ke-7 M.
Kawasan Aceh yang strategis dan berada di pintu masuk
Selat Malaka menjadikan Aceh sebagai tempat pertemuan
para pedagang dari berbagai daerah di Nusantara dan para
pedagang dari luar negeri, khususnya para pedagang Islam.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau pengaruh Islam
Songot kuat di Aceh dan diwujudkan dalam bentuk
munculnya kerajaan Islam Samudra Pasai.

5. Soal No. 5 a. Prestasi besar Sultan Agung selama memerintah 2


kerajaan Mataram adalah:
b. Memperluas daerah kekuasaannya meliputi Jawa-
Madura (kecuali Banten dan Batavia), Palembang,
Jambi, dan Banjarmasin.
c. Mengatur dan mengawasai wilayahnya yang luas itu
langsung dari pemerintah pusatnya (Kota Gede).
d. Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris
dan maritim. Mataram adalah pengekspor beras
terbesar pada masa itu.
e. Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran
sehingga mampu menundukkan daerah-daerah
sepanjang pantai utara Jawa dan mampu menyerang
Belanda di Batavia sampai dua kali. Andaikata Batavia
tidak dipagari tembok-tembok yang tinggi, benteng-
benteng yang kuat, dan persenjataan yang modern,
sudah pasti Batavia jatuh di tangan Mataram.
f. Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka)
dengan tahun Islam (Hijrah) yang berdasarkan
peredaran Bulan (sejak tahun 1633).
g. Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu
Sastra Gending dan kitab suluk. Misalnya Suluk Wujil
(1607 M) yang berisi wejangan Sunan bonang kepada
abdi raja majapahit yang bernama Wujil.
h. Menyusun kitab undang-undang baru yang merupakan

RPP PAIBP IX
perpaduan dari hukum Islam dengan adat-istiadat Jawa
yang disebut Surya Alam.

LAMPIRAN – 10

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Petunjuk:
1. Buatlah diagram alur kronologi sejarah perkembangan Islam di Nusantara!
2. Buatlah diagram alur analisis perkembangan kerajaan Islam di Nusantara!

Rubrik Penilaian Produk

RPP PAIBP IX
No. Aspek Yang Dinilai Skor
1. Paparan berisi data yang 3 = sangat relevan
relevan. 2 = relevan
1 = kurang relevan
2. Paparan dilengkapi 3 = sangat relevan
deskripsi, gambar atau 2 = relevan
video yang sesuai 1 = kurang relevan
3. Menyajikan dengan baik 3 = sangat relevan
2 = relevan
1 = kurang relevan
Skor maksimum 9

LAMPIRAN – 11

FORMAT PELAKSANAAN DAN HASIL


PEMBELAJARAN REMEDIAL

Sekolah :
SMP Negeri 1 Kota Serang
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :
IX/Satu
Materi Remedial :
1. …
2. …
Waktu Pemb. Remedial : …

RPP PAIBP IX
Waktu Ulangan Remedial : …
Ketuntasan Belajar : …

Bentuk
Nilai KD Yang Tidak Nilai Hasil
No. Nama Siswa Pembelajaran
UH Tuntas Remedial
Remedial
1.

2.

Dst.

LAMPIRAN – 12

FORMAT PELAKSANAAN DAN HASIL


PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Sekolah : SMPNegeri 1 Kota Serang


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/Satu
Materi Pengayaan : 1. …
2. …
Waktu Pengayaan : …

RPP PAIBP IX
Waktu Ulangan : …
Ketuntasan Belajar : …

Bentuk Nilai Tes


No. Nama Siswa Nilai UH
Pengayaan Pengayaan
1.

2.

Dst
.

RPP PAIBP IX

Anda mungkin juga menyukai