Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh :

AGNI TIARA YULITA


Kelas XII IIS

SMA NEGERI 2 NUHON

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurahkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan
makalah ini dengan judul “Makalah Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia”.
Melalui makalah ini diharapkan dapat memberi wawasan yang cukup kepada
rekan Pelajar, sehingga dapat memiliki kompetensi untuk memahami sejarah
penjelasan masuknya Islam di Indonesia.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tinggi pada semua pihak yang


telah membantu menyiapkan dan menyusun makalah ini. Kritik dan saran
perbaikan sangat diharapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas
makalah ini.

Saiti, 15 November 2023

Penulis

Agni Tiara Yulita

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Sejarah Masyknya Islam Di Indonesia 3

2.2 Perkembangan Islam Dibeberapa Wilayah Di Indonesia 6

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

Curiculum Vitae 12

Daftar Pustaka 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Islam adalah salah satu agama yang memiliki penganut terbesar di


dunia. Selain itu, penganutnya juga terus-menerus mengalami peningkatan
dan perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Perkembangan
tersebut terjadi di seluruh dunia, tanpa terikat oleh geografis, etnis, kasta dan
lain sebagainya. Kemudian kalau kita cermati, agama Islam memiliki keunikan
tersendiri. Keunikan tersebut dapat kita lihat dari aspek sejarah turunnya Islam
dan respon masyarakat terhadapnya. Sekilas, Islam diturunkan oleh Allah SWT
kepada Muhammad Ibnu Abdullah dari golongan kaum Quraisy. Padahal,
agama-agama sebelumnya banyak diturunkan kepada bangsa Israil, bukan
kaum Quraisy yang tidak memiliki akar sejarah yang kuat ketimbang bangsa
Israil. Sedangkan keunikan Islam jika dilihat dari respon masyarakat, sangat
menakjubkan sekali. Sebab Islam yang tergolong agama baru dibandingkan
agama lainnya, bisa mendapat respon positif dari masyarakt yang
mengitarinya, bahkan memiliki penganut yang besar hingga saat ini. Dalam hal
ini, kita dihadapkan dengan keunikan Islam. Apabila kita merefleksi sejarah
Islam, bukankah Islam pertama kali turun dan berkembang di Jazirah Arab,
bukan di Indonesia. Lantas, mengapa yang memiliki penganut Islam terbesar
di dunia adalah bangsa Indonesia? Tidakkah terlalu jauh antara Arab-
Indonesia? Kenapa tidak Negara tetangganya saja yang memiliki mayoritas
penganut agama Islam, misalnya Tajikistan, Palestina, Turki, Uzbekistan, dll?
Dan bagaimana perkembangan Islam pada awal masuknya ke Nusantara?
Mengenai sejarah asal mula masuknya Islam di nusantara sepertinya
sedikit mengalami kerancuan (ikhtilaf ) antara beberapa pakar. Hal itu terjadi
karena tidak adanya satu bukti yang lebih kuat diantara bukti kuat lainnya.
Sehingga antara satu sama lain tidak bisa menafikan sehingga kemudian

1
keluarlah satu-satunya pendapat atau teori yang mutlak kebenarannya dan
diterima oleh para ahli sejarah.
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi
kebudayaan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan
budaya tersebut akan mulai dilupakan oleh masyarakat, karena lebih memilih
sistem modern. Dari kajian tersebut, maka perlu mempelajari sejarah-sejarah
masa lampau yang tersebar di nusantara.Khusus peradaban Islam di
Indonesia,

sebagian masyarakat Indonesia yang beragamaislam tidak mengetahui


tentang peradaban tesebut. Hal ini dikarenakan kurangnyainformasi yang
diperoleh. Untuk mengkaji kembali peradaban tersebut, maka perlu disusun
suatu tulisan yang membahas tentang masalah peradaban islam di Indonesia.
Salah satu bentuk tulisan itu adalah penulisan makalah ini, yang diharapkan
mampumemberikan informasi secara singkat tentang peradaban islam di
Indonesia.

1.2Rumusan Masalah
a. Bagaimana Cara Islam Masuk Ke Indonesia ?
b. Siapa Sajakah Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia ?
c. Apa Saja Manfaat Yang Didapat Dari Kedatangan Islam Di Indonesia ?

1.3Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat


kembali tentang bagaimana Islam masuk ke Indonesia, untuk mengetahui
bagaimana perkembangan islam pada awal masuknya di Indonesia, cara-cara
sehingga Islam bisa masuk di Indonesia, sejarah perkembangan peradapan
Islam di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke


tujuh/ke delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan
seorang wanita muslimah yang bernama fatimah binti maimun di leran dekat
surabaya yang bertahun 475 H atau 1080 M. Sedangkan menurut laporan
seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi samudra pasai
dalam perjalanannya ke negeri cina pada 1345 M, agama islam yang
bermadzhab syafi’i telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad
XIII biasanya dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke
Indonesia.
Adapun daerah pertama yang dikunjungi adalah pesisir Utara pulau
sumatera. Mereka membentuk masyarakat Islam pertama di peureulak aceh
timur yang kemudian meluas sampai bisa mendirikan kerajaan Islam pertama
di samudera pasai, aceh Utara. Sekitar permulaan abad XV, Islam telah
memperkuat kedudukannya di malaka, pusatrute perdagangan asia tenggara
yang kemudian melebarkan sayapnya ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya.
Pada permulaan abad tersebut, Islam sudah bisa menjejakkan kakinya ke
maluku, dan yang terpenting ke beberapa kota perdagangan di pesisir Utara
pulau jawa yang selama beberapa abad menjadi pusat kerajaan Hindu yaitu
kerajaan majapahit. Dalam waktu yang tidak terlalu lama yakni permulaan
abad XVII, dengan masuk islamnya penguasa kerajaan mataram yaitu sulthan
agung, kemenangan agama tersebut hampir meliputisebagian besar wilayah
Indonesia. Berbeda dengan masuknya islam ke negara-negara di bagian dunia
lainnya yakni dengan kekuatan militer, masuknya islam ke Indonesia itu
dengan cara damai disertai dengan jiwa toleransi dan saling menghargai
antara penyebar dan pemeluk agama baru dengan penganut-penganut agama

3
lama Hindu-Budha.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari
timur tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan,
tetapi ada juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian,
agama Islam telah ada di Indonesia ini bersamaan dengan kehadiran para
pedagang arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara intensif ke seluruh
wilayah Indonesia.

Mengenai cara islam masuk ke indonesia yaitu pada abad ke-7 atau ke-8 M yang
bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. Rute yang dilewati adalah jalur
Utara dan Selatan.

 Jalur Utara, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ;


Damaskus – Bagdad – Gujarat – Srilangka – Indonesia
 Jalur Selatan, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ;
Yaman – Gujarat – Srilangka – Indonesia

Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara, yaitu


melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang
kesemuanya mendukung meluasnya ajaran agama Islam.

1. Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam
dari Arab, Persia, dan India. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan
perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan
jalinan hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dan para
pedagang Islam. Di samping berdagang, sebagai seorang muslim juga
mempunyai kewaajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga
menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada
orang lain. Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk
agama Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya
Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara

4
bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Arab, Persia,
India kepada bangsa Indonesia.
2. Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap
makin membaik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi
keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi
gadis – gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam.
Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan
Raden

Rahmat ( Sunan Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung


Wilatikta; perkawinan antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang
beragama Islam kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya
menjadi Raja Demak.
3. Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan
memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah
kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong-
bondong memeluk agama Islam. Karea, masyarakat Indonesia
memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan
rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi
kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan,
yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.

4. Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
atau mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok – pondok pesantren. Dan di dalam pesantren itulah
tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan
agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut
ilmu mengenai agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk

5
mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat
sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama
Islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di
Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh
Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan Pesantren Sunan Giri yang
santrinya banyak berasal dari Maluku ( daerah Hitu ), dls.

5. Seni Budaya
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan
(masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti
ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya Islam
dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan
ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana,
sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya:

a. Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair. Contohnya :


Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan
lain – lain.

b. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Tokoh – tokoh


simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang
bisa mendekatkan dengan ajaran Islam. Mencipta tokoh baru dan
narasi baru yang sarat pengajaran.
c. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus
alarm pengingat. Sebab insting masyarakat telah akrab dengan
gema bedug sebai pemanggil untuk acara keramaian.
d. Menggeser tradisi klenik dengan doa – doa pengusir jin sekalugus
doa ngirim leluhur. Diantaranya yang disebut Tahlil.
6. Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka
selalu menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di
tengah – tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian

6
yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi
pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan
Panggung Jawa.

2.2Perkembangan Islam Dibeberapa Wilayah Di Indonesia

A. Perkembangan Islam di Sumatera

Daerah Pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah


Sumatera bagian Utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah Pasai dan
Perlak letaknya di tepi selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dari India.
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di
kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M.
Raja-raja yang memerintah Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut :

 Sultan Al Malikus Shaleh


 Sultan Al Malikuz Zahir I
 Sultan Al Malikuz Zahir II
 Sultan Zainal Abidin
 Sultan Iskandar

Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap
di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan
wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga
terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para mubalig pada waktu itu juga
ke Cina. Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada
para Raja-raja kecil, ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak
yang ikut masuk Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu
Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan kemajuan Samudera Pasai yang
sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan
dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh
nusantara.

7
B. Perkembangan Islam di Jawa

Masuknya Islam di Pulau Jawa pada awalnya dibawa oleh pedagang


muslim setelah berdirinya kerajaan Malaka yang mencapai punjak
kejayaannya pada asa Sultan Mansursah. Wilayah perdagangannya sangat
luas sampai ke Demak, Jepara, Tuban dan Giri. Melalui hubungan
perdagangan tersebut, akhirnya masyarakat Jawa mengenal Islam. Adapun
gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali
Sanga, yaitu:

a) Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik

Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap


pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata
negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun
1419 M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik .

b) Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)

Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya


orang Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal
kompromi dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang
artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita judi dan madat, yang marak
dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M.
c) Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)

Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan
menguasai ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia
dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan
Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti
tanah Jawa.

d) Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai

8
bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau
wafat tahun 1515

e) Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia


membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan
Giri sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan
gambar manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga
mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah
sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka
dakwah Islam.

f) Sunan Drajat

Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan


Bonang). Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga
mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain
dari Ternate dan Hitu Ambon.

g) Syarif Hidayatullah

Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan
dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri
di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat
sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan
Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya
membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu,
yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah,
pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.

h) Sunan Kudus

Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15


dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di

9
daerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang
sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.

i) Sunan Maria

Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan
Kalijaga. Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan,
wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung
Muria, disebelah utara kota Kudus.

C. Perkembangan Islam di Sulawesi

Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di


Gresik. Hal itu karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak
didatangi oleh santri dari luar pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di
samping itu, beliau mengirimkan murid-muridnya ke Madura, Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri
kerajaan Hindu Gowa dan Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk
agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate. Pada
tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba Opu, kerajaan Gowa dan
Tallo banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain untuk berdagang,
mereka juga bermaksud untuk mengembangkan agama katolik. Akan
tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di daerah itu.

D. Perkembangan Islam di Kalimantan

Berdasarkan prasasti-prasasti yang ada disekitar abad V M di


Kalimantan Timur telah ada kerajaan hindu yakni kerajaan Kutai.
Sedangkan kerajaan-kerajaan Hindu yang lain adalah kerajaan Sukadana di
Kalimantan Barat, kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan. Pada abad XVI
Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590
kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam, yang menjadi sultan
pertamanya adalah sultan Giri Kusuma. Setelah itu digantikan oleh
putranya Sultan Muhammad Syafiuddin. Beliau banyak berjasa dalam

10
pengembangan agama Islam karena bantuan seorang muballigh bernama
Syekh Syamsudin.

E. Perkembangan Islam di Maluku dan sekitarnya

Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan
Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate
sejak abad ke-15. Pada saat itu, hubungan dagang dengan Indonesia
barat, khususnya dengan Jawa berjalan dengan lancar.

Pada abad XVI perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan


menghadapi tantangan berat karena kedatangan Portugis pada tahun 1512
dan Spanyol pada tahun 1521 dengan membawa penyiaran agama Nasrani.
Pada permulaan abad XVII Belanda dapat mengalahkan Portugis, setelah
berperang bertahun-tahun di Ambon. Sementara itu kerajaan Ternate dan
Tidore selalu bertentangan sehingga menjadi makin lemah dan tidak
mampu membendung meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda mulai
menjajah Indonesia dimulai dari Maluku Berangsur-angsur Belanda
memperluas wilayahnya ke Barat, dan Makasar pada tahun 1669 dapat
ditundukkan. Selanjutnya seluruh Indonesia, kecuali Aceh yang mampu
bertahan sampai akhir abad XIX.

11
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

 Masuknya Islam di Indonesia” pada tanggal 17 s.d 20 Maret 1963 di


Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau
pada abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain menyebutkan bahwa
Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara pada masa Khulafaur
Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung dari
Madinah.
 Perkembangan Islam di Indonesia terbagi menjadi beberapa wilayah
diantaranya yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku
 Para ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya
yaitu; Hamzah Fansuri, Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari, Syaikh
Abdussamad Al-Palimbani, Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-
Bantani dan wali songo (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan
Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat,
Sunan Kudus dan Sunan Muria).

 Sedangkan masuknya islam di Indonesia menurut uka tjandrasasmita


dilakukan dengan enam saluran yaitu: Saluran perdagangan, Saluran
perkawinan, Saluran tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian, dan
Saluran politik

3.2Saran
Islam adalah agama yang damai. Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan
peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia
justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Maka
dari itu melalui makalah ini kita di ajarkan untuk dapat berdamai dengan orang

12
-orang disekitar kita. Hindarilah segala pertengkaran yang dapat merusak
hubungan silaturrahmi kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, I. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Malang: UIN Malang Press. Al-
Usairyi, A. (2003).Sejarah Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http://kafeilmu.com/tema/hikmah-perkembangan-islam-di-indonesia.html

nurilblog.blogspot.com/.../sejarah-masuknya-islam-di indonesia sejarah11-


jt.blogspot.com/.../proses-awal-penyebaran-islam-di- indonesia

13
CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI
Nama : AGNI TIARA YULITA
Tempat Tanggal Lahir : Saiti, 18 Juli 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tinggi Badan : 147 CM
Berat Badan : 46 Kg
Alamat : Desa Saiti Kec. Nuhon Kab. Banggai
No. Hp : 0823 5025 7270
Status : Pelajar
Umur : 17 Tahun

DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : MIS DARUNNAJAH SAITI
Sekolah Menengah Pertama : MTS DARUNNAJAH SAITI

12

Anda mungkin juga menyukai