Anda di halaman 1dari 13

PERAN MEDIA MENJELANG PEMILU 2024 : ISU POLITIK

IDENTITAS GANJAR PRANOWO BERDASARKAN RUANG


PUBLIK (PUBLIC SPHERE MEDIA)
A. LATAR BELAKANG
Evolusi media, khususnya media massa dan media sosial, sangat dipengaruhi oleh pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi. Saat ini, media memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kolektif dalam masyarakat. Kehadiran
media sangat penting untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akan informasi yang
cepat, akurat dan dapat diandalkan. Perkembangan budaya dan teknologi saat ini sangat
dipengaruhi oleh media, baik media massa maupun sosial. Media merupakan sumber informasi
utama bagi setiap lapisan masyarakat, organisasi, bahkan budaya daerah. Ketergantungan pada
media sebagai kebutuhan dasar mencerminkan peran penting media dalam membentuk
pandangan dunia dan memfasilitasi interaksi sosial.1
Peran media dalam menyebarkan informasi juga mencerminkan peran jurnalisme.
Jurnalisme memiliki dampak yang signifikan terhadap banyak aspek kehidupan masyarakat
selain sebagai media. Jurnalisme memegang peranan penting dalam ranah politik, khususnya
pada saat pemilihan umum. Analisis terhadap peran jurnalisme dalam penyajian informasi di
media massa mencerminkan kompleksitasnya, karena media tidak hanya sebagai alat pendidikan,
sarana interaksi dan komunikasi sosial, tetapi juga lembaga ekonomi yang terlibat dalam
dinamika untung dan rugi. Bisnis. Perannya ibarat dua sisi pisau yang menggambarkan peran
ganda media dalam masyarakat modern.
Peran penting media dalam perkembangan individu dan interaksi sosial, menyoroti
pentingnya informasi. Informasi dianggap sebagai kebutuhan dasar setiap orang, karena penting
untuk pembangunan sosial. Media massa dianggap sebagai komponen paling krusial dalam
proses komunikasi karena memfasilitasi akses informasi, mempengaruhi opini publik, dan
membentuk persepsi masyarakat sesuai dengan tujuannya. Media berperan sebagai jendela,
cermin, filter, dan pemandu dalam menyajikan peristiwa dan informasi kepada publik, seperti
dijelaskan mcquail. Teks ini juga membahas dampak media terhadap realitas subjektif
masyarakat dengan menyoroti bahwa informasi yang buruk dapat menciptakan gambaran yang
salah. Dalam urusan politik, media dianggap sebagai pelindung demokrasi dengan menyebarkan
informasi, memberikan informasi kepada masyarakat umum, dan mempengaruhi opini pada saat
pemilihan umum. Pemilu dianggap sebagai wujud kedaulatan rakyat dan ditonjolkan dalam
konteks perlunya mewujudkan demokrasi yang berkualitas guna menjamin nilai-nilai Pancasila

1
Rini, “Peran Media Massa dalam Mendorong Perubahan Sosial Masyarakat” dalam Ilmiah, Volume III. No.3, 2011.

1
dan UUD 1945. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi penyelenggaraan pemilu di Indonesia,
menekankan pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian proses. 2
Merujuk pada tayangan Adzan yang menampilkan Calon Presiden nomor urut 3 yaitu Ganjar
Pranowo yang menimbulkan asumsi Masyarakat mengenai politik identitas.Politik identitas,
sebagai sebuah konsep baru dalam kajian ilmu politik, dikenal juga dengan sebutan biopolitik
dan politik perbedaan. Dasar dari biopolitik terletak pada perbedaan yang timbul dari variasi
tubuh. Meskipun konsep ini telah ada dalam filsafat, pentingnya konsep ini dalam ilmu politik
muncul setelah dipresentasikan dalam simposium pada pertemuan Asosiasi Ilmuwan Politik
Internasional di Wina pada tahun 1994. Menurut Jeffrey Week, identitas terkait dengan
kepemilikan, keduanya memiliki kesamaan dengan orang lain dan perbedaan antar individu.
Pemahaman ini menyoroti pentingnya identitas bagi individu, kelompok atau komunitas. 3
Dalam konteks konseptual, politik identitas berbeda dengan “politik identitas”. Identitas
politik merupakan suatu konstruk yang menentukan kedudukan kepentingan subjek dalam suatu
komunitas politik, sedangkan politik identitas merujuk pada mekanisme pengorganisasian
identitas sebagai sumber dan sarana politik. Stuart Hall menekankan bahwa identitas seseorang
tidak lepas dari kesadaran akan ikatan kolektif, sehingga identitas tidak hanya dibentuk oleh
ikatan kolektif tetapi juga oleh pembedaan kategori.4
Pentingnya politik identitas sebagai sumber dan sarana politik terungkap dalam perebutan
kekuasaan politik sehari-hari. Para ilmuwan yang terlibat dalam wacana politik identitas
berupaya menafsirkan kembali konsep ini dengan cara yang sederhana dan operasional. Agnes
Heller misalnya, mengartikan politik identitas sebagai gerakan politik yang memfokuskan
perhatiannya pada perbedaan sebagai kategori politik utama. Donald L. Morowitz berpendapat
bahwa politik identitas mendefinisikan batas-batas antara kelompok yang diikutsertakan dan
yang dikucilkan, dengan keanggotaan atau non-keanggotaan yang tampaknya permanen.5
Dalam konteks demokrasi, politik identitas tidak bisa sepenuhnya dihilangkan bahkan
dianggap tidak bisa dihindari dalam sistem yang menjamin kebebasan. Terbentuknya aliansi
politik berdasarkan kesamaan identitas, nilai atau latar belakang merupakan konsekuensi inheren

2
Khotimah, Husnul. 2018. Posisi dan Peran Media Dalam Kehidupan Masyarakat.Jurnal:Tasamuh volume 16, 1
Desember Jogyakarta : Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Jati.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_identitas
4
https://www.uii.ac.id/politik-identitas-dan-media-sosial/
5
Prasetia, Arus Reka. 2019. Pengaruh Politik Identitas Melalui Media Sosial Terhadap Generasi Milenial Dan
Pelaksanaan Pemilu

2
demokrasi. Politik identitas, menurut Laclau Moufe, juga dapat dilihat sebagai bentuk pilihan
politik yang berfokus pada perbedaan atau persamaan logis. Dengan demikian, politik identitas
mencakup sikap politik yang terfokus pada subkelompok dan dikaitkan dengan aktivisme atau
pengejaran status berdasarkan kategori ras, gender, etnis, orientasi budaya, dan identifikasi
politik lainnya.6

Kerangka Berpikir

 Pemilihan Umum (Pemilu) yang merupakan wujud kedaulatan rakyat dalam sistem
demokrasi tentu harus mencakup beberapa unsur krusial. Nilai-nilai demokrasi, seperti
demokrasi langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber), serta demokrasi yang
bertanggung jawab (jurdil), dimasukkan dalam pemilu. Hal ini juga mencakup mekanisme
pendelegasian kedaulatan rakyat dan perubahan politik yang menjadi bagian dari politik.
Pemilu merupakan alat penting untuk menyelesaikan perbedaan dan konflik kepentingan
dalam masyarakat, yang ditangani oleh lembaga legislatif dan eksekutif. Universalitas,
kesetaraan, kebebasan, kerahasiaan, dan transparansi merupakan kriteria yang diajukan tim
peneliti LIPI untuk pemilu yang jujur dan adil. Jurnalisme berperan penting dalam
menyebarkan informasi di media pada saat pemilu, karena berdampak pada seluruh aspek
kehidupan warga negara, termasuk dimensi politik dan proses pemilu warga. Media massa
mempunyai peran ganda, sebagai alat pendidikan dan lembaga ekonomi, yang
mencerminkan kompleksitasnya di tengah tuntutan nilai-nilai demokrasi. Sistem
pemantauan penyelenggaraan pemilu perlu diperluas dan diorientasikan pada penerapan
standar pemilu yang jujur dan adil untuk menjamin integritas proses pemilu. Oleh karena itu,
kerangka ini memberikan perspektif komprehensif mengenai pentingnya pemilihan umum,
peran media dan standar pemilu yang demokratis.7
 Fungsi media memegang peranan penting dalam masyarakat, dan pentingnya hal tersebut
muncul dari beberapa faktor yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Secara
individual, media, baik media massa maupun sosial, merupakan alat utama untuk
memberikan status atau citra seseorang dalam konteks politik, ekonomi, sosial dan agama.
Media merupakan alat peringatan, instrumental, dan etika di tingkat masyarakat yang
6
Prasetia, Arus Reka. 2019. Pengaruh Politik Identitas Melalui Media Sosial Terhadap Generasi Milenial Dan
Pelaksanaan Pemilu
7
Seputar Pengertian, “Pengertian KPU Beserta Fungsinya”, diakses melalui Alamat http://seputar
pengertian.blogspot.com/2015/12/pengertian-kpu-beserta-fungsinya.html.

3
berkontribusi dalam membentuk norma dan nilai yang dipertahankan masyarakat. Media
digunakan dalam konteks kelompok atau organisasi sebagai alat pemberi informasi yang
relevan dengan kepentingan kekuasaan, sekaligus berperan dalam mendeteksi perilaku
menyimpang dan subversif, dalam mengatur opini publik, dan dalam atribusi suatu status.
Media juga memainkan peran dalam dimensi budaya dengan mempromosikan kontak antar
budaya dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya.
 Identitas politik merupakan konstruksi sosial yang mengungkapkan kesadaran bahwa
individu atau kelompok mempunyai perbedaan dan persamaan dalam konteks politik.
Afiliasi partai politik, opini politik, nilai-nilai politik, dan identifikasi dengan kelompok atau
komunitas tertentu merupakan komponen utama identitas politik. Faktor sosial, ekonomi,
budaya, agama, dan pribadi saling berinteraksi untuk membentuk pandangan politik
seseorang. Identitas politik sangat penting untuk solidaritas sosial kuno, memperkuat ikatan
kelompok dan mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Identitas politik memiliki
dampak yang signifikan terhadap dinamika politik, termasuk pemilihan umum, pembuatan
kebijakan, dan cara masyarakat memandang tindakan pemerintah. Sifat identitas politik
bersifat dinamis dan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan pengalaman individu,
khususnya sebagai akibat dari perubahan sosial dan politik yang terjadi. Dimensi
interseksional, yaitu bagaimana identitas politik dapat berinteraksi dengan identitas lain
seperti gender, etnis, kelas sosial, dan lain-lain, sangat penting untuk memahami identitas
politik. Identitas politik dapat dilihat sebagai tahapan perkembangan seseorang atau
kelompok dalam lingkungan politik yang terus berubah. Oleh karena itu, kerangka
konseptual identitas politik memberikan landasan yang kuat untuk menganalisis peran dan
dampak identitas politik dalam realitas politik Masyarakat.8

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa peran media dalam membentuk pandangan terhadap Masyarakat menjelang pemilu
2024?

8
Muhtar Habodin,Menguatnya Politik Identitas Di Ranah Lokal (Perik,2008)

4
2. Apa saja representasi politik identitas dalam tayangan Adzan yang menampilkan Ganjar
Pranowo sang calon presiden, dan bagaimana asumsi masyarakat terhadap politik
identitas dalam konteks ini?

C. PEMBAHASAN
1. Peran Media dalam Pemilu 2024
Model media ruang publik yang dikemukakan Croteau pada tahun 2001 dianggap
sebagai alternatif model media pasar. Perbedaan yang paling menonjol antara keduanya
adalah:9
 Menurut model pasar, konsumen harus puas dengan keinginan pembeliannya.
Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan perhatian dan keuntungan
finansial pelanggan.
 Menurut model ranah publik, publik dipandang sebagai warga negara yang
mempunyai hak dan kewajiban demokratis. Tujuan utamanya adalah untuk
mendidik, memberikan informasi dan menghibur masyarakat agar mereka dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kerangka demokrasi.
Menilai keberhasilan media publik:
 Model pasar meningkatkan kesuksesan berdasarkan popularitas dan pendapatan.
Kemampuan media untuk menarik perhatian konsumen dan menghasilkan
pendapatan adalah ukuran keberhasilannya.
 Model Ruang Publik: Mengevaluasi keberhasilan dalam konteks kemampuan
program untuk mengembangkan kapabilitas warga negara. Keberhasilan tidak
hanya diukur dari popularitas, tetapi juga dari pemahaman, partisipasi, dan
keterlibatan warga negara dalam proses demokrasi.
Tujuan penyiaran publik adalah:
 Model marketplace berfokus pada hiburan dan daya tarik visual untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
 Model ruang publik bertujuan untuk mendidik, memberi informasi, dan
menghibur warga agar dapat terlibat aktif dalam kehidupan demokratis.

9
Croteau, David., Hoynes, W. (2001). The Business Of Media: Corporate Media and The Public Interest. California:
Pine Forge Press

5
Dengan lebih berorientasi pada fungsi sosial dan pendidikan dibandingkan aspek
komersial semata, pendekatan model ruang publik menekankan pentingnya media
sebagai alat untuk membangun dan memelihara partisipasi warga negara dalam
demokrasi.
Pemilu 2024 diharapkan terselenggara secara adil dan jujur, bebas dari propaganda
dan kampanye kotor. Berbagai tahapan pemilu telah dipersiapkan, termasuk daftar calon
sementara. Salah satu tahapan penting dalam menghadirkan calon presiden dan legislatif
kepada masyarakat adalah kampanye.Namun tantangan utama yang dihadapi selama
masa kampanye adalah risiko propaganda dan kampanye kotor yang bisa muncul. Untuk
mempengaruhi opini publik, propaganda dapat berupa penyampaian informasi yang
menyesatkan atau tendensius. Sebaliknya, kampanye kotor melibatkan upaya untuk
merusak reputasi lawan politik dengan menggunakan metode jahat atau menyebarkan
informasi palsu.10
Transparansi dan integritas di setiap tahapan, termasuk selama kampanye, sangat
penting untuk keberhasilan pemilu. Penyelenggara pemilu dan pemangku kepentingan
lainnya harus bekerja sama untuk memantau dan mengendalikan segala kemungkinan
pelanggaran atau manipulasi. Pendidikan politik masyarakat juga penting untuk
membantu mereka mengenali propaganda dan kampanye hitam serta mengambil
keputusan lebih berdasarkan informasi yang benar dan akurat.Pemilu 2024 menjadi
momen krusial karena akan menentukan pemerintah yang bertanggung jawab menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2025 hingga 2045.
Pemilih dominan haruslah generasi muda yang aktif di media sosial. Meskipun media
sosial dapat mendorong generasi muda untuk terlibat secara politik, terdapat risiko
penyebaran informasi yang salah atau berita palsu yang dapat memengaruhi opini
pemilih.
Tugas strategis para politisi dan partai politik adalah beradaptasi dengan tren
keterlibatan Internet dengan fokus pada media sosial. Generasi muda perlu memperoleh
literasi digital untuk membedakan informasi yang benar dan propaganda. Meskipun
media sosial dapat meningkatkan partisipasi politik di kalangan pemilih baru, risiko
penyebaran informasi yang tidak akurat perlu dibatasi.

10
https://www.rri.go.id/denpasar/pemilu/340288/cegah-propaganda-dan-kampanye-hitam-dalam-pemilu-2024

6
Perkembangan teknologi informasi, khususnya media sosial, telah mengubah cara
para politisi berkomunikasi. Partai politik dan kandidat menggunakan platform digital
untuk menyampaikan gagasannya. Namun, risiko penipuan dan kebohongan yang
mendorong berkembangnya literasi digital, khususnya di kalangan generasi muda, harus
dihadapi.
Generasi baru yang aktif di jejaring sosial memungkinkan para aktor pemilu
berinteraksi dan mengembangkan kesadaran politik mereka. Meskipun media sosial
merupakan cara yang efektif untuk mendorong keterlibatan politik di kalangan generasi
muda, langkah-langkah harus diambil untuk meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan manfaatnya, termasuk meningkatkan literasi digital mereka.
Media sosial mempunyai dampak yang kompleks terhadap pemilu, karena
memfasilitasi penyebaran informasi dan meningkatkan partisipasi, namun juga
membawa risiko penyebaran informasi palsu. Penggunaan analisis media sosial dalam
kampanye politik memungkinkan pesan ditargetkan pada kelompok tertentu, namun
kehati-hatian harus diberikan untuk memastikan informasinya akurat.11
Kampanye politik yang efektif dengan menggunakan media sosial sebagai alat
pendidikan politik sangat diperlukan di era digital. Informasi yang tidak akurat di media
sosial memerlukan program dan platform untuk meningkatkan pengetahuan politik dan
kolaborasi dengan lembaga pengecekan fakta. Langkah-langkah seperti berkolaborasi
dengan lembaga pengecekan fakta, membatasi penyebaran informasi yang belum
terverifikasi, dan memberdayakan masyarakat melalui literasi digital diperlukan untuk
menjaga kepercayaan dan objektivitas informasi berita di media sosial. Ditekankan juga
bahwa komunikasi online yang efektif sangat penting untuk memaksimalkan dampak
positif media sosial terhadap pemilu.12
Aries Mardiono, Ketua Bawaslu Kalsel, meminta media turut aktif menyukseskan
Pilkada 2024. Aries menekankan pentingnya peran media dalam menyajikan berita
menarik dan informatif dengan menandatangani kerja sama Bawaslu Kalsel dan KPID
Selatan Kalimantan tentang pengawasan dan pemantauan informasi, penyiaran dan iklan
kampanye. Aries berharap media dapat menjaga kredibilitasnya dengan memberikan

11
Hidajanto Djamal, Andi Fahcruddin, Dasar-Dasar Penyiaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)
Hlm.56.
12
https://www.antaranews.com/berita/3218545/media-massa-miliki-peran-penting-untuk-sukseskan-pemilu-2024

7
informasi yang mendidik, membantu masyarakat memahami pemilu secara substantif,
dan mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini mencakup aturan mengenai
waktu pemasangan iklan kampanye di media dan kehati-hatian dalam menyajikan
informasi yang dapat menyebabkan perpecahan negara.13
Muhammad Farid Soufian, Ketua KPID Kalimantan Selatan, berjanji mendukung
pengawasan informasi dan iklan kampanye Pemilu 2024. Selain itu, ia juga
mengupayakan harmonisasi antara media dan KPID. Dalam penandatanganan MoU
tersebut juga turut hadir sejumlah unsur media, baik media cetak, elektronik, maupun
online, seperti jurnalis dari PWI, IJTI, PRSSNI dan Media Siber Kalsel.
Kompas Litbang melakukan survei kepemimpinan nasional pada 29 November
hingga 4 Desember 2023 yang mendokumentasikan kebiasaan konsumsi media
masyarakat terkait informasi pemilu. Hasil survei menunjukkan bahwa pemilih sering
menggunakan media sosial sebagai sumber informasi. Beberapa kali dalam seminggu,
sebanyak 29,4% responden mengaku menggunakan media sosial untuk melihat atau
membaca konten terkait pemilu. Setidaknya satu kali dalam sehari, 11% responden
mengonsumsi konten pemilu di media sosial. Media online dan televisi mengkonsumsi
lebih sedikit informasi pemilu dibandingkan media sosial. Selain itu, 23,9% responden
sering mengakses media online untuk mendapatkan informasi pemilu. Selain itu, televisi
masih menjadi pilihan utama, dengan 29,6% responden mengatakan mereka sering
menonton televisi untuk mendapatkan informasi pemilu. Meskipun media online
penting, lebih dari 45% responden mengatakan mereka belum pernah mengunjungi
saluran berita online untuk mendapatkan informasi pemilu. Angka ini lebih tinggi
dibandingkan televisi (23,6%) dan media sosial (31,9%). Oleh karena itu, meskipun
televisi dan media online tetap memegang peranan penting, survei ini menunjukkan
bahwa media sosial semakin menjadi sumber utama informasi pemilu bagi masyarakat. 14

2. Politik Identitas Ganjar Pranowo


Pada tahun 1994, politik identitas pertama kali dipresentasikan pada simposium
Asosiasi Ilmuwan Politik Internasional di Wina. Konsep ini kemudian digunakan dalam
ilmu politik untuk mempelajari politik identitas yang menekankan pada perbedaan
13
https://kalsel.bawaslu.go.id/berita/aries-peran-media-penting-sukseskan-pemilu-2024/
14
https://www.kompas.id/baca/riset/2023/12/14/media-sosial-pengaruhi-pemilih-pada-pemilu-2024

8
sosial. Pengertian "politik identitas" mengacu pada poststrukturalisme-postmodernisme
Perancis, khususnya Michel Foucault, yang mengkritik dampak negatif modernisme dan
mendukung "wacana tertindas".15
Politik identitas muncul sebagai respons terhadap intimidasi dan diskriminasi yang
dirasakan kelompok masyarakat terhadap dominasi negara dan pemerintah dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahan. Kata “politik identitas” berasal dari kata Yunani
politea, yang mengacu pada tindakan anggota suatu komunitas untuk mengelola
wilayahnya dengan menetapkan undang-undang, kebijakan, dan institusi politik.16
Istilah “identitas” dalam bahasa Inggris mengacu pada ciri atau tanda yang khas.
Identitas dalam pengertian Indonesia mengacu pada sifat, keadaan, atau identitas unik
seseorang. Jika dirangkum dari kedua pengertian tersebut, politik identitas dapat
diartikan sebagai alat politik yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan dengan
menunjukkan identitas yang melekat pada individu atau kelompok. Identitas ini
didasarkan pada perbedaan seperti asumsi fisik, keyakinan, dan bahasa, yang merupakan
ciri khas individu atau kelompok.
Rasisme, biofeminisme, lingkungan hidup dan konflik etnis adalah bagian dari
politik identitas. Politik identitas secara teoritis dianggap sebagai kekuatan politik yang
potensial dan laten dalam setiap kelompok etnis, yang sewaktu-waktu dapat menjadi
dominan. Politik identitas secara teoritis merupakan partisipasi politik yang didasarkan
pada akar budaya masyarakat lokal.
Menurut berbagai sumber, politik identitas dapat mencakup berbagai identitas politik
dan sosial yang digunakan oleh suatu kelompok etnis untuk mencapai tujuan politik
tertentu. Munculnya politik identitas diyakini dipicu oleh faktor-faktor seperti
ketidakadilan politik. Politik identitas adalah tindakan politik yang bertujuan untuk
mendukung kepentingan kelompok yang memiliki kesamaan identitas atau karakteristik,
seperti ras, etnis, gender, atau agama.17
Perbedaan merupakan elemen penting dalam politik identitas, yang didasarkan pada
pencarian perbedaan. Politik identitas pada hakikatnya adalah upaya untuk meraih
kekuasaan dalam kancah politik, dengan pengakuan dan keberadaan perwakilan
15
Agnes Heller seperti yang dikutip Ubed Abdillah, Politik Identitas Etnis (Magelang: IndonesiaTera, 2002), hlm. 22
16
Imam Mujahidin Fahmid,Identitas Dalam Kekuasaan,(Makassar:InniwaiISPEI,2012), hlm.12
17
Sri Astuti Buchari, Kebangkitan Etnis menuju Politik Identitas, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014),
hlm.19

9
kelompok identitas tertentu menjadi elemen penting dalam perjuangan politik demi
kepentingan kelompok tersebut.Ada kontroversi seputar kemunculan Ganjar Pranowo,
calon presiden, dalam azan Magrib yang disiarkan di salah satu saluran televisi.
Beberapa pihak melihat tontonan itu sebagai politik identitas, sementara partai lain
mendukung Ganjar dan menyebutnya sebagai ekspresi spiritualitas, bukan politik
identitas.
Muhammad Iqbal, Juru Bicara PDIP, membela Ganjar dengan mengatakan bahwa
tampilan spiritualitasnya mencerminkan negara yang menganut Pancasila. Iqbal
menegaskan, tidak ada politik identitas Ganjar maupun PDIP. Ganjar menunjukkan
spiritualitasnya sebagai anggota negara yang menganut Pancasila, kata Sekjen PDIP
Hasto Kristiyanto menanggapi tudingan politik identitas. Menurutnya, tayangan tersebut
tidak ada kaitannya dengan politik identitas dan mencerminkan spiritualitas bangsa. 18
PKS melalui Juru Bicaranya Muhammad Iqbal menyebut PDIP mengatakan PDIP
selalu menggunakan narasi politik identitas untuk menyerang PKS dan Anies Baswedan.
Jelang pemilu, Iqbal meminta PDIP berhenti menjadikan isu politik identitas sebagai
senjatanya. Kontroversi ini mencerminkan kepekaan terhadap isu politik identitas dalam
penggunaan aspek agama dalam konteks politik, dan berbagai pihak yang terlibat dalam
perdebatan ini dengan sudut pandang yang berbeda.
Ganjar Pranowo menanggapi kontroversi keikutsertaannya dalam azan yang
disiarkan di televisi swasta. Ia membantah tudingan politik identitas dan mengaku hanya
membeberkan aspek pribadinya, seperti hobi balap dan komunikasi dengan publik.
Reward menegaskan, tayangan tersebut merupakan bagian dari kegiatan promosi yang
diundang tim kreatif MNC untuk kepentingan perusahaan dan tidak pernah terlibat
politik identitas. Ganjar mengaku menggunakan identitasnya dalam berbagai konteks,
namun ia menegaskan kemunculannya dalam tayangan azan bukan bagian dari
kampanye politik dan meminta tim kreatif memperhatikan batasan tersebut. Sebelum
tayangan ditayangkan, Ganjar juga fokus bertemu dengan tokoh agama dari berbagai
keyakinan.19

18
https://rejogja.republika.co.id/berita/s1997a291/ganjar-tak-ada-politik-identitas-dalam-sejarah-politik-saya
19
https://news.republika.co.id/berita/s18r4o330/muncul-di-tayangan-adzan-ganjar-tidak-pernah-saya-gunakan-
politik-identitas

10
D. SIMPULAN

Dalam perspektif model media ruang publik yang diperkenalkan oleh Croteau, politik
identitas memainkan peran sentral dalam membentuk dan memengaruhi ruang publik. Model ini
menekankan pandangan bahwa khalayak harus dianggap sebagai warga negara yang perlu diberi
informasi, pendidikan, dan hiburan agar dapat melaksanakan hak dan kewajiban demokratis
mereka. Dalam konteks politik identitas, media menjadi kekuatan yang signifikan dalam
membentuk identitas kelompok dengan menyoroti perbedaan sosial dan budaya. Pemberitaan,
tayangan, dan narasi media tidak hanya mencerminkan realitas sosial, tetapi juga berkontribusi
pada pembentukan dan penguatan identitas kelompok tertentu.

Politik identitas, yang pertama kali diperkenalkan pada simposium Ilmuwan Politik
Internasional di Wina tahun 1994, menjadi elemen penting dalam diskusi publik yang diusung
oleh model ruang publik. Isu-isu politik identitas, seperti rasisme, biofeminisme, lingkungan
hidup, dan konflik etnis, menjadi bagian dari wacana masyarakat yang memengaruhi pola pikir
dan tindakan. Kontroversi seputar politik identitas, seperti yang muncul dalam kasus Ganjar
Pranowo, mencerminkan sensitivitas terhadap isu identitas dalam media dan politik.

Dalam demokrasi, politik identitas diartikan sebagai alat yang digunakan untuk memperoleh
kekuasaan dengan menampilkan identitas yang melekat pada individu atau kelompok.
Pemahaman ruang publik yang dijelaskan oleh Croteau menunjukkan bahwa politik identitas
bukan hanya sekadar ekspresi keberagaman masyarakat, tetapi juga dapat menjadi elemen yang
memengaruhi representasi kepentingan kelompok dalam arena politik. Dengan demikian,
hubungan antara politik identitas, media, ruang publik, dan demokrasi menciptakan dinamika
kompleks yang berkontribusi pada pembentukan opini, partisipasi masyarakat, dan
perkembangan kehidupan politik secara keseluruhan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Ubed. (2002). Politik Identitas Etnis. Magelang: IndonesiaTera.

Aries: Peran Media Penting Sukseskan Pemilu 2024.

11
Buchari, Sri Astuti. (2014). Kebangkitan Etnis menuju Politik Identitas. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

Cegah Propaganda dan Kampanye Hitam dalam Pemilu 2024.

Djamal, Hidajanto, dan Fahcruddin, Andi. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Fahmid, Imam Mujahidin. (2012). Identitas Dalam Kekuasaan. Makassar: InniwaiISPEI.

Ganjar: Tak Ada Politik Identitas Dalam Sejarah Politik Saya.

Habodin, Muhtar. (2008). Menguatnya Politik Identitas Di Ranah Lokal. Perik.

Heller, Agnes seperti yang dikutip Ubed Abdillah. (2002). Politik Identitas Etnis. Magelang:
IndonesiaTera.

Hapsarin, Cin Pratupa. (2008). Politik Identitas: Geliat Sosial Antara Aku dan Yang Lain.

Khotimah, Husnul. (2018). Posisi dan Peran Media Dalam Kehidupan Masyarakat. Jurnal:
Tasamuh volume 16, 1 Desember Jogyakarta: Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Jati.

Media Massa Miliki Peran Penting untuk Sukseskan Pemilu 2024.

Media Sosial Pengaruhi Pemilih pada Pemilu 2024.

Politik Identitas - Wikipedia.

Politik Identitas dan Media Sosial - Universitas Islam Indonesia.

Prasetia, Arus Reka. (2019). Pengaruh Politik Identitas Melalui Media Sosial Terhadap Generasi
Milenial Dan Pelaksanaan Pemilu.

Rini. (2011). "Peran Media Massa dalam Mendorong Perubahan Sosial Masyarakat" dalam
Ilmiah, Volume III, No.3.

12

Anda mungkin juga menyukai