Dekcut
Dekcut
DI SUSUN OLEH :
Aminah
Abdurrahman
Muktar
Yusnidar
Arfida
PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tantangan dan Hambatan dalam
daya saing anak-anak / Siswa” tanpa ada hambatan apapun dan selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan dapat menjadi pengetahuan baru
bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami sadari bahwa
makalah ini belum baik, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk makalah berikutnya.
Penyusun,
Daftar Isi
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, dunia tengah menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan majunya
teknologi informasi, terbukanya pasar bebas, dan meningkatnya persaingan. Era
globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya
saing tinggi. Oleh karena itu, meningkatkan daya saing siswa menjadi tantangan
penting bagi dunia pendidikan. Daya saing siswa merupakan kemampuan untuk
bersaing di tingkat nasional maupun global. Daya saing ditentukan oleh kompetensi
akademik dan non-akademik siswa. Kompetensi akademik meliputi penguasaan materi
pelajaran, sedangkan kompetensi non-akademik mencakup keterampilan berpikir kritis,
kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan bekerja sama.
Peningkatan daya saing siswa akan membuat mereka mampu bersaing dalam
melanjutkan pendidikan ataupun memasuki dunia kerja. Siswa yang memiliki daya
saing tinggi diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan kemajuan
bangsa di masa depan. Oleh karena itu, mengkaji berbagai tantangan dan hambatan
dalam peningkatan daya saing siswa menjadi penting dilakukan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai tantangan dan
hambatan yang dihadapi dalam upaya peningkatan daya saing siswa di Indonesia.
Melalui makalah ini, penulis berupaya menganalisis akar permasalahan yang
menghambat peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dalam bersaing di tingkat
nasional dan global.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui terbatasnya akses sumber belajar
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran dan kurang inovatif
3. Untuk Memahami kompetensi akademik dan non akademik
4. Untuk mengetahui metode pembelajaran konvensional
5. Untuk Memahami sarana sekolah dan lemah nya hubungan industri
BAB II
PEMBAHASAN
• Tantangan daya saing siswa adalah kesulitan yang dihadapi siswa untuk
mengasah kompetensi dan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan agar
mampu bersaing dengan siswa lainnya.
• Tantangan daya saing siswa merupakan halangan yang berasal dari faktor internal
siswa maupun eksternal dari sistem pendidikan untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang memiliki keunggulan kompetitif.
• Tantangan daya saing siswa mencakup berbagai kendala dalam peningkatan
prestasi akademik dan non-akademik, perolehan keterampilan abad 21, serta
pengembangan diri siswa untuk siap bersaing di era globalisasi.
Fasilitas internet di banyak sekolah masih berkecepatan rendah dan tidak stabil.
Siswa menjadi sulit mengakses bahan belajar daring dan memanfaatkan konten digital.
1 ISA, Salsha Fairuz Putri; DEWI, Dinie Anggraeni. Peran Dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Mengembangkan Karakter Siswa Di Era Globalisasi. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 2021, 6.1:
66-71.
2 Prastowo, A. (2018). Sumber belajar dan pusat sumber belajar: Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah.
Kencana.
Keterbatasan perangkat teknologi seperti komputer dan proyektor juga menghambat
metode pembelajaran digital.
Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai kendala finansial dan sosial
ekonomi yang dihadapi siswa:
Banyak siswa dari keluarga pra-sejahtera yang tidak mampu membayar biaya
sekolah. Minimnya beasiswa atau subsidi biaya pendidikan dari pemerintah
menyebabkan banyak siswa putus sekolah.
Biaya les atau kursus di luar sekolah cukup mahal sehingga sulit diakses siswa
dari keluarga tidak mampu. Padahal les/kursus dapat meningkatkan prestasi
akademik dan keterampilan siswa.
Pengadaan buku, alat tulis, dan seragam sekolah memerlukan biaya tambahan
yang cukup besar bagi orang tua siswa kurang mampu.
3 Nurachma, Y. A., & Arief, S. (2017). Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, kelompok teman sebaya dan
financial literacy terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI IPS SMA kesatrian 1 Semarang tahun ajaran
2015/2016. Economic Education Analysis Journal, 6(2), 489-500.
4. Terbatasnya akses teknologi dan internet
Siswa miskin umumnya tidak mampu membeli laptop atau smartphone serta
berlangganan internet untuk menunjang pembelajaran daring.
4 Yulista, K., Samiha, Y. T., & Zainuri, A. (2020). Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Prestasi Non Akademik Siswa SMP. Studia Manageria, 2(2), 129-148.
5 Ratnasari, N. D. (2023). Manajemen Kesiswaan dalam Pengembangan Kompetensi Non Akademik (Studi
• Hambatan daya saing siswa adalah permasalahan yang bersumber dari kebijakan
dan sistem pendidikan yang membatasi pengembangan kompetensi siswa agar
mampu bersaing secara global.
• Hambatan daya saing siswa merupakan kendala yang berasal dari infrastruktur,
kelembagaan, dan kebijakan di tingkat makro yang menghambat upaya
peningkatan kualitas siswa dalam menghadapi persaingan global.
• Hambatan daya saing siswa mencakup berbagai kelemahan dalam kurikulum,
metode mengajar, fasilitas pendidikan, serta kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan yang tidak mendukung peningkatan daya saing siswa secara optimal.
6 Zakaria, W., Yuniati, U., & Puspitasari, E. E. (2023). Strategi Membangun Brand Image Dalam Meningkatkan
Daya Saing Lembaga Pendidikan. Indonesian Journal of Digital Public Relations (IJDPR), 1(2), 64-75.
7 Nurviyantati, R. S. (2015). Perbedaan Metode Pembelajaran Mind Mapping Dengan Menggunakan Media
Power Point Dan Metode Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Smp
Negeri 1 Durenan Trengalek.
Ciri-ciri metode pembelajaran konvensional dan kurang inovatif antara lain:
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara mengajar dimana guru menyampaikan materi
pelajaran secara lisan kepada siswa. Metode ini bersifat teacher-centered, kurang
melibatkan siswa. Jika berlebihan akan membuat siswa pasif dan bosan.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dilakukan dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan
siswa menjawab. Kelemahannya adalah kurang melatih keterampilan berpikir tingkat
tinggi jika hanya menanyakan hal-hal yang bersifat hafalan.8
3. Metode penugasan
Metode penugasan adalah pemberian tugas oleh guru untuk diselesaikan siswa.
Namun, tugas yang diberikan cenderung rutin dan kurang menantang kreativitas siswa.
4. Minim penggunaan media dan teknologi
Metode konvensional jarang memanfaatkan media seperti video, simulasi
komputer, atau media interaktif lainnya yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.
8Wanarti, P. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Kelas X AV di SMK Negeri 2 Surabaya. J
Pendidik Tek Elektro, 3.
G. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Sarana pendidikan meliputi antara
lain buku, alat tulis, alat olahraga, alat praktikum, alat peraga, dan media pembelajaran
lainnya.9
Ruang kelas yang kecil dan pengap akan membuat siswa cepat lelah dan kurang
berkonsentrasi. Sirkulasi udara yang buruk juga berisiko menyebarkan penyakit.
Meja dan kursi siswa yang rusak atau tidak ergonomis akan berdampak pada
postur tubuh siswa dan mengganggu konsentrasi belajar.
Tanpa kelengkapan alat, siswa tidak bisa melakukan kegiatan praktikum dengan
baik untuk memahami pelajaran.
9Sinta, I. M. (2019). Manajemen sarana dan prasarana. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 4(1),
77-92.
5. Lapangan olahraga yang tidak memadai
Oleh karena itu, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan mutlak
diperlukan demi terciptanya lingkungan belajar yang layak bagi siswa.
Berikut ini beberapa poin yang menunjukkan lemahnya hubungan industri dan sekolah:
Kegiatan prakerin atau praktik kerja industri bagi siswa sangat terbatas.
Padahal prakerin dapat memberikan pengalaman kerja nyata bagi siswa.
10Lisdiantini, N., Azis, A., Syafitri, E. M., & Thousani, H. F. (2022). Analisis Efektifitas Program Magang Untuk
Sinkronisasi Link And Match Perguruan Tinggi Dengan Dunia Industri (Studi Terhadap Program Magang
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun). Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan
Manajemen), 9(2), 22-31.
• Rendahnya keterlibatan industri dalam pengembangan kurikulum
Pembelajaran akan lebih kontekstual jika ada sesi berbagi dari praktisi
industri, namun hal ini masih jarang terjadi.
Dengan memperkuat hubungan industri dan sekolah pada aspek-aspek tersebut, maka
lulusan sekolah akan lebih siap masuk ke dunia kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa tantangan dan
hambatan utama yang dihadapi dalam upaya meningkatkan daya saing siswa di
Indonesia, antara lain:
Tantangan utama daya saing siswa berasal dari faktor internal siswa, meliputi
rendahnya kompetensi akademik dan non-akademik, kurangnya penguasaan
keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan literasi digital, serta
motivasi belajar yang lemah akibat tekanan ekonomi.
Hambatan utama daya saing siswa bersumber dari faktor eksternal yaitu
kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang belum optimal, seperti kurikulum
yang ketinggalan zaman, metode pembelajaran yang kurang inspiratif, minimnya
pelatihan karakter dan kewirausahaan, fasilitas pendidikan yang belum memadai, serta
lemahnya hubungan industri dan sekolah.
Tantangan dan hambatan tersebut perlu segera diatasi melalui berbagai langkah
strategis dan terobosan kebijakan agar kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus
ditingkatkan. Dengan demikian, daya saing siswa Indonesia akan meningkat dan
mampu bersaing di tingkat global.
Daftar Pustaka
ISA, Salsha Fairuz Putri; DEWI, Dinie Anggraeni. Peran Dan Tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Siswa Di Era
Globalisasi. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 2021, 6.1: 66-71.
Lisdiantini, N., Azis, A., Syafitri, E. M., & Thousani, H. F. (2022). Analisis Efektifitas Program
Magang Untuk Sinkronisasi Link And Match Perguruan Tinggi Dengan Dunia Industri
(Studi Terhadap Program Magang Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Madiun). Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen), 9(2),
22-31.
Nurachma, Y. A., & Arief, S. (2017). Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, kelompok
teman sebaya dan financial literacy terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI
IPS SMA kesatrian 1 Semarang tahun ajaran 2015/2016. Economic Education Analysis
Journal, 6(2), 489-500.
Nurviyantati, R. S. (2015). Perbedaan Metode Pembelajaran Mind Mapping Dengan
Menggunakan Media Power Point Dan Metode Pembelajaran Konvensional Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Durenan Trengalek.
Prastowo, A. (2018). Sumber belajar dan pusat sumber belajar: Teori dan Aplikasinya di
Sekolah/Madrasah. Kencana.
Ratnasari, N. D. (2023). Manajemen Kesiswaan dalam Pengembangan Kompetensi Non
Akademik (Studi Kasus di SMAN Pilangkenceng) (Doctoral dissertation, IAIN
Ponorogo).
Sinta, I. M. (2019). Manajemen sarana dan prasarana. Jurnal Isema: Islamic Educational
Management, 4(1), 77-92.
Wanarti, P. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar
Elektronika Kelas X AV di SMK Negeri 2 Surabaya. J Pendidik Tek Elektro, 3.
Yulista, K., Samiha, Y. T., & Zainuri, A. (2020). Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Prestasi Non Akademik Siswa SMP. Studia Manageria, 2(2), 129-148.
Zakaria, W., Yuniati, U., & Puspitasari, E. E. (2023). Strategi Membangun Brand Image
Dalam Meningkatkan Daya Saing Lembaga Pendidikan. Indonesian Journal of Digital
Public Relations (IJDPR), 1(2), 64-75.