Anda di halaman 1dari 9

Makalah

perubahan sosial sebelum dan saat adanya covid 19

Xll IPS 2
Redy nataldy
Dion valentino
kevin pata’dunga
DAFTAR ISI……………………………………………………….
KATA PENGANTAR ….……………………………………………
BAB l PENDAHULUAN ....…………………………………………
A. Latar belakang ………………………....…………………...
B. Rumusan masalah ………………………………………….
C. Tujuan ……………………………………………………....
BAB ll PEMBAHASAN …………………………………………….
BAB lll PENUTUP …………………………………………………
A. Kesimpulan …………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..
LATAR BELAKANG

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk
yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam
dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia
hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang
juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona
bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip
flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan
gagal organ.

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
faktor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut,
COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat
hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau
COVID-19 pada (11/3/2020). Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi
COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang
absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga
butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah covid 19
2. Bagaimana dampak dari covid 19 terhadap kehidupan masyarakat
3. Bagaimana cara upaya umtuk memutus mata rantai covid 19
TUJUAN
1. Kita dapat mengetahui perubahan sebelum dan sesudah covid 19
2. Kita dapat mengetahui dampak dari covid 19 terhadap kehidupan masyarakat
3. Kita dapat mengetahui bagaimana cara supaya covid 19 tidak menyebar

Pembahasan
ll
Hadirnya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan
berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Indonesia,
COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan
pada bulan Maret 2020, setidaknya 35.000 orang telah meninggal dunia. Namun, upaya
untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan
perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin
dirasakan masyarakat. Setelah menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan
beberapa tahun belakangan ini, tingkat kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi
COVID-19 . Satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan
nasional. Tingkat kemiskinan anak juga dapat meningkat secara signifikan. Dampak
negatif terhadap keadaan sosial-ekonomi dari pandemi bisa menjadi jauh lebih buruk
tanpa adanya bantuan sosial dari pemerintah. Dalam menghadapi krisis ekonomi ini,
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah paket stimulus fiskal skala besar
melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam aspek jumlah anggaran
pemerintah yang diperuntukkan untuk mengurangi dampak negatif dari pandemi
COVID-19, Indonesia berada pada peringkat lima besar dari negara-negara di wilayah
Asia Pasifik (ADB, 2021). Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia mengalokasikan
sekitar Rp 695,2 triliun (sekitar US$ 49 miliar) untuk PEN. Oleh karena krisis masih
berlangsung, pada bulan Februari 2021 Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan
alokasi anggaran senilai Rp 699,43 triliun (sekitar US$ 49,3 miliar) untuk melanjutkan
keberlangsungan program PEN (Kemenkeu, 2021). Indonesia terus melakukan
sejumlah upaya perbaikan dalam memperkuat berbagai program perlindungan
sosialnya untuk menangani krisis setelah pandemi COVID-19. Program-program
perlindungan sosial ini telah diperluas untuk melindungi masyarakat miskin terhadap
guncangan ekonomi, dan juga masyarakat berpenghasilan menengah kebawah yang
jumlahnya terus meningkat namun menjadi rentan terhadap risiko jatuh miskin di
kemudian hari. Selain itu, usaha-usaha kecil juga menerima bantuan pemerintah seiring
dengan upaya mereka untuk terus bertahan di tengah penurunan perekonomian dan
pembatasan kegiatan masyarakat setelah pandemi COVID-19. Untuk mengukur
dampak dari COVID-19 terhadap rumah tangga Indonesia dan untuk memberikan
informasi sebagai dasar pembuatan kebijakan pemerintah, UNICEF, UNDP, Prospera,
dan The SMERU Research Insitute berkolaborasi dalam sebuah survei berskala
nasional di akhir tahun 2020. Survei ini meliputi 12.216 sampel rumah tangga
representatif tingkat nasional yang tersebar di 34 provinsi yang dilakukan dalan kurun
waktu antara Oktober dan November 2020. Ini merupakan survei terbesar terkait
dampak pandemi COVID-19 dan berfokus pada anak serta kelompok rentan.
Berikut beberapa Dampak dari pandemi COVID-19 akan terus dirasakan oleh berbagai
lapisan masyarakat
Dampak pada masyarakat Awal mula kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak
warga takut sekaligus was-was karena virus ini sangat menular. Dampaknya terhadap
masyarakat, pembatasan sosial ini dilakukan oleh pemerintah, ketika keluar rumah
harus selalu memakai masker, menjaga jarak 1 meter dari satu sama lain, dan juga
sering mencuci tangan pakai sabun selama 20 detik. Kebiasaan baru ini harus kita
terapkan untuk mengurangi penularan virus covid-19.

Dampak terhadap ekonomi Keuntungan yang diperoleh pelaku usaha mengalami


penurunan akibat wabah Covid-19, baik dari sektor pariwisata maupun sektor
penerbangan sepi penumpang akibat kebijakan social distancing. Di sektor industri
pabrik, produksi juga mengalami penurunan akibat banyaknya karyawan yang di-PHK
(PHK) serta dipulangkan oleh perusahaan sehingga mengakibatkan banyak orang
menganggur. Waralaba atau warung kecil juga diberikan kebijakan pemerintah yang
biasanya buka dari jam 08.00 – 20.00 dikurangi jam buka sampai jam 08.00 – 15.00
WIB. Penggunaan uang digital untuk membeli barang, karena uang kertas merupakan
perantara penyebaran virus covid-19 yang mudah menular sehingga banyak orang
menggunakan uang digital untuk menghindari penularan virus covid-19.

Dampak pada pendidikan Ketika wabah covid-19 menyerang Indonesia, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa sekolah atau bidang
pendidikan lainnya menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh / online, yang
kini biasa disebut School From Home (SFH). Melalui sistem ini, semua materi dan tugas
dibagikan secara online. Hampir semua sekolah dan universitas tutup sementara agar
kegiatan belajar langsung (tatap muka) tidak memperburuk infeksi virus covid-19

Dampak pada pekerjaan Tidak hanya sekolah yang dilakukan secara online, namun di
tempat kerja sistem Work From Home (WFH) juga diterapkan. Hal ini berdampak pada
orang yang bekerja di area perkantoran. Terkadang pekerja kantoran memiliki jadwal
piket sehingga saat di area kerja tidak banyak orang yang berkerumun dan juga dapat
memutus mata rantai penyebaran virus.

Pemerintah Indonesia saat ini sudah melakukan upaya untuk memutus mata rantai
penularan virus Corona. Imbauan itu menjaga jarak fisik (physical distancing), kerja dari
rumah, belajar di rumah, hingga beribadah di rumah terus digaungkan sehingga. Hal itu
terkait sifat virus corona yang menular antarmanusia. Penularan bisa terjadi melalui
percikan. Itulah mengapa diharapkan warga menjaga jarak fisik dengan sesamanya
untuk meminimalisasi risiko terkena percikan (droplet), atau menyentuh benda yang
sebelumnya terkena droplet. Dilansir dari CDC, virus Corona dapat tetap hidup di
permukaan benda mati selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Jadi, sangat
penting cara mengetahui bagaimana cara mencegah penyebaran covid 19. berikut
petunjuk praktis yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona :
● sering mencuci tangan. sekitar 98 persen penyakit bersumber dari tangan.
mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir efektif
membunu kuman,bakteri dan virus, termasuk virus corona.
● hindari berjabat tangan dan pelukan. Menghindari kontak kulit seperti berjabat
tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini menghindari
kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran
virus Corona.
● hindari menyentuh area wajah. Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui
area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah rentan
tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat penting menjaga
kebersihan tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau
bersalaman dengan orang lain.
● jangan berbagi barang pribadi. Virus Corona mampu bertahan di permukaan
hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi peralatan makan, sedotan,
handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan mencegah
terinfeksi virus Corona.
● etika ketika bersin dan batuk. Satu di antara penyebaran virus Corona bisa
melalui udara. Ketika Anda bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang
yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih baik gunakan tisu
ketika menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan Anda
hingga bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus
yang tertinggal di tangan.

PENUTUP
lll
Kesimpulan
Tingginya tingkat penularan dan kematian dari COVID-19 mendorong adanya strategi
yang kuat dalam penanganannya. Belum ditemukan terapi yang efektif dalam situasi ini
akan memperparah dampak yang diberikan oleh penyebaran COVID-19. Dipastikan
bahwa vaksin menjadi salah satu strategi untuk keluar dari pandemi ini. Produksi vaksin
COVID-19 memiliki peluang yang sangat besar dalam pengembangannya dan tengah
gencar dilakukan di seluruh dunia. Walaupun adanya kemungkinan bahwa pandemi
akan berakhir terlebih dahulu sebelum vaksin berhasil dipasarkan tetapi pengembangan
vaksin sangat potensial Tingginya tingkat penularan dan kematian dari COVID-19
mendorong adanya strategi yang kuat dalam penanganannya. Belum ditemukan terapi
yang efektif dalam situasi ini akan memperparah dampak yang diberikan oleh
penyebaran COVID-19. Dipastikan bahwa vaksin menjadi salah satu strategi untuk
keluar dari pandemi ini. Produksi vaksin COVID-19 memiliki peluang yang sangat besar
dalam pengembangannya dan tengah gencar dilakukan di seluruh dunia. Walaupun
adanya kemungkinan bahwa pandemi akan berakhir terlebih dahulu sebelum vaksin
berhasil dipasarkan tetapi pengembangan vaksin sangat potensial untuk mencegah
terjadinya kejadian yang sama ataupungelombang kedua pandemi. Namun dalam
pengembangan produksi vaksin COVID-19 juga ditemukan berbagai tantangan mulai
dari pemilihan antigen, platform, ketepatan hewan uji yang digunakan, kelengkapan
fasilitas laboratorium, HCT, rute administrasi, stabilitas penyimpanan, imunitas mukosa,
pencegahan immunopathology, kemanjuran vaksin, durasi potensial dan keamanan
vaksin.

saran
berikut merupakan saran untuk kelnjutan covid 19 yang akan datang
● implementasi pengetatan kesehatan masyarakat dan tindakan sosial (PHSM) di
seluruh negeri, bahkan saat vaksinasi sangat penting. PHSM bekerja bahkan
dalam konteks varian yang menjadi perhatian seperti yang ditunjukkan di India
dan negara-negara lain yang menghadapi gelombang kasus.
● Ketika ada tanda-tanda lonjakan kasus, dan mengingat beberapa varian Covid-
19 memiliki transmisibilitas yang jauh lebih tinggi, penyesuaian PHSM yang tepat
waktu sangat penting, termasuk penggunaan tindakan tegas (seperti gerakan
pembatasan/penguncian) secepat mungkin.
● tingkat pengujian yang tidak memadai di sebagian besar provinsi terus menjadi
perhatian. Tanpa tingkat pengujian yang ditingkatkan, banyak provinsi yang tidak
dapat mengisolasi kasus terkonfirmasi tepat waktu dan tidak dapat memenuhi
standar pengawasan atau melakukan pelacakan dan melakukan karantina tepat
waktu.
● memperkuat pengawasan genomik dan menyelidiki klaster varian virus, hal
tersebut sangat penting saat mengonfirmasi kasus.
● ada kebutuhan untuk segera bersiap menghadapi lonjakan kasus, termasuk
memastikan ketersediaan ruang isolasi, suplai oksigen, peralatan medis,
personal alat pelindung diri (APD), rumah sakit lapangan keliling, kantong
jenazah, serta tambahan sumber daya manusia.
● keterlibatan dan dukungan masyarakat (pelaksanaan perlindungan pribadi yang
ketat langkah-langkah) akan sangat membantu untuk mengendalikan pandemi.
● vaksinasi juga perlu dipercepat, terutama bagi lansia dan rentan populasi dan
orang dengan penyakit penyerta.
DAFTAR PUSTAKA

https://smeru.or.id/id/content/ringkasan-eksekutif-dampak-sosial-ekonomi-covid-19-terhadap-
rumah-tangga-dan-rekomendasi
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-hingga-
isu-terkini
https://smk-akpelni.sch.id/dampak-covid-19-bagi-kehidupan/
https://www.liputan6.com/bola/read/4211248/9-cara-untuk-mencegah-penyebaran-virus-
corona-covid-19

Anda mungkin juga menyukai