Anda di halaman 1dari 5

GIZI DAN PANGAN

INDEKS MASSA TUBUH

Anda memiliki berat badan 80 kilogram dan tinggi 1,75 m (175


centimeter). Pertama, kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Selanjutnya, bagi
angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 80/3,06 = 26,1. Terakhir, bandingkan angka
BMI Anda (26,1) dengan kategori berat
BMI (kg/m2)
Classificasion
Principal cut-off points
Underweight < 18,50
Severe thinness < 16,00
Moderate thinness 16,00 – 16,99
Mild thinness 17,00 – 18,49
Normal Range 18,50 – 25,99
Pre Obese 25,00 – 29,99
Obese >30,00
Obese class I 30,00 – 34,99
Obese class II 35,00 – 39,99
Obese class III >40,00

STATUS GIZI
GIZI BURUK
Menurut Depkes RI (2008), gizi buruk adalah suatu keadaaan kurang gizi tingkat berat pada anak
berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) < -3 standar deviasi WHO-NCHS dan
atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus kwashiorkor. Gizi buruk:
adalah keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor.
Dengan model tersebut, penyebab masalah gizi dibagi dalam tiga tahap, yaitu penyebab langsung,
penyebab tidak langsung dan penyebab mendasar.
 Terdapat dua penyebab langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi.
 Terdapat 3 faktor pada penyebab tidak langsung, yaitu tidak cukup pangan, pola asuh yang tidak
memadai, dan sanitasi, air bersih/ pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai.
 Penyebab mendasar/akar masalah gizi buruk adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial
termasuk bencana alam, yang mempengaruhi ketersediaan pangan, pola asuh dalam keluarga dan
pelayanan kesehatan serta sanitasi yang memadai, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi
balita.
KWASHIKOR
Kwashiorkor adalah kondisi malnutrisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan protein pada anak
sekitar usia 1-3 tahun. Protein adalah salah satu zat esensial tubuh yang berperan dalam pertumbuhan
masa anak-anak. Kurangnya protein akan memperlambat pertumbuhan anak. Ditandai dengan :
 Edema seluruh tubuh terutama di punggung kaki
 Wajah membulat dan sembab  Perut buncit
 Otot mengecil  Pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan.
 Perubahan status mental, apatis, dan rewel
 Pembesaran hati
 Otot mengecil (hipotrofi)
 Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
 Sering disertai penyakit infeksi (akut), anemia dan diare.
MARASMUS
Marasmus adalah kondisi kurang gizi pada balita usia 0-2 tahun yang terjadi akibat kurangnya asupan
nutrisi dan energi di tubuh dalam kebutuhan dasar yang dibutuhkan. Gizi buruk marasmus akan
membuat anak tidak dapat tumbuh berkembang sebagaimana mestinya. Ditandai dengan :
 Badan nampak sangat kurus  Wajah seperti orang tua
 Cengeng dan atau rewel  Perut cekung
 Iga gambang
Sering disertai penyakit infeksi kronis dan diare
 Kulit tampak keriput, jaringan lemak subkutis sedikit sampai tidak ada
KWASHIKOR MARASMUS
Kwashiorkor Marasmus atau disebut juga Honger Oedema adalah kondisi saat anak mengalami satu
atau dua gejala Kwashiorkor dan Marasmus secara bersamaan. Anak tidak mendapat asupan gizi yang
baik dan terkena infeksi. Kondisi malnutrisi ini juga disebut dengan busung lapar.Kwashiorkor
Marasmus adalah dua kondisi malnutrisi yang mengancam banyak anak dan balita. Bahkan banyak
sekali angka kematian anak karena kelaparan. Ditandai dengan gabungan gejala klinis keduanya.

MIKROMINERAL UNTUK IBU HAMIL / SUPLEMEN


 Karbohidrat. Ibu hamil trimester pertama memerlukan karbohidrat sebanyak 2.000 kalori,
sedangkan di trimester kedua dan ketiga membutuhkan 2.200 kalori. Untuk ibu menyusui, dibutuhkan
asupan karbohidrat sebanyak 2.500 kalori dalam sehari.
 Protein berperan dalam pembentukan antibodi ibu hamil dan janin, serta penting mencukupi
kebutuhan energi ibu menyusui.Kebutuhan protein selama kehamilan mencapai 60 gr per hari,
sedangkan dalam masa menyusui diperlukan sebanyak 70 gr per hari.
 Asam folat. Asupan asam folat dibutuhkan selama kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf
pada bayi dan kelainan cacat saat lahir. Saat hamil dibutuhkan asupan 400–600 mikrogram per hari,
sedangkan saat menyusui sekitar 500 mikrogram per hari. Sumber asam folat dapat diperoleh dari
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan jeruk, bayam, asparagus, ikan kambung.
 Zat Besi memegang peranan penting untuk pertumbuhan janin serta mencegah anemia setelah
melahirkan. Kebutuhan besi saat hamil trimester kedua dianjurkan 35 mg per hari, dan 39 mg per hari
pada trimester ketiga. Zat besi diperlukan untuk memproduksi darah dan sirkulasi oksigen di berbagai
organ dan jaringan. Zat besi juga dibutuhkan untuk percepatan pertumbuhan bayi dan mencegah
kematian bayi. Sementara itu, ibu menyusui 6 bulan pertama membutuhkan asupan besi 32 mg per
hari. Sumber besi dapat diperoleh dari bayam, brokoli, daging merah, ikan, ayam, dan kuning telur.
 Kalsium dan Vitamin D. Kalsium dibutuhkan untuk membentuk tulang janin dan menjaga massa
tulang ibu menyusui. Diperlukan asupan sebanyak 1.000 mg per hari selama hamil dan menyusui.
Sumber kalsium adalah sayur-sayuran hijau, kentang, serta susu dan produk olahannya.Vitamin D
diperlukan untuk membantu proses penyerapan kalsium ke dalam tubuh dan mencegah adanya infeksi
serta kelahiran prematur. Dosis vitamin D yang dibutuhkan ibu hamil sebanyak 4.000 IU per hari,
sedangkan ibu menyusui 5.000–6.000 IU per hari.
 Vitamin C. Kebutuhan vitamin C sangat diperlukan untuk proses metabolisme dan perkembangan
janin serta bayi. Sumber vitamin C bisa didapatkan dari sayur dan buah. Selama kehamilan
dibutuhkan asupan sebanyak 85 mg per hari, sedangkan saat menyusui 100 mg per hari.
 Yodium. Mineral yang satu ini berguna untuk mendukung fungsi kelenjar tiroid, perkembangan
visual, motorik, pendengaran, dan perkembangan kognitif bayi. Sayangnya, di Indonesia ada 63
persen ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan yodium. Sumber yodium ada pada produk susu,
telur ayam, rumput laut, dan ikan.
 Kalsium berguna untuk pertumbuhan tulang janin. Selain itu, kalsium juga dapat mencegah
preklamsia, kelahiran prematur, keguguran, dan perdarahan pascapersalinan. Setiap harinya ibu hamil
membutuhkan 1200mg kalsium.
 Omega 3 Asam lemak omega 3, terutama DHA dibutuhkan untuk perkembangan mata, otak, dan
saraf bayi. Selain itu juga dapat mencegah kelahiran prematur, alergi, dan berat badan bayi lahir
rendah.

PORTIFIKASI MAKANAN
Fortifikasi pangan adalah penambahan satan atan lebih zat gizi (nutrien) kepangan. Tujuan utama
adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan untuk meningkatkan
status gizi populasi. Harus diperhatikan bahwa peran pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan
detisiensi: dengan demikian menghindari terjadinya gangguan yang membawa kepada penderitaan
manusia dan kerugian sosio ekonomis.
Fortifikasi dapat diterapkan untuk tujuan-tujuan berikut:
 Untuk memperbaiki kekurangan zat-zat dari pangan (untuk memperbaiki defisiensi akan zat gizi
yang ditambahkan).
 Untuk mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang siquifikan dalam pangan
akan tetapi mengalami kehilangan selama pengolahan.
 Untuk meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang digunakan sebagai
sumber pangan bergizi misalnya susu formula bayi.
 Untuk menjamin ekuivalensi gizi dari produk pangan olahan yang menggantikan pangan lain,
misalnya margarin yang difortifikasi sebagai pengganti mentega .
JENIS-JENIS FORTIFIKASI
 Fortifikasi Yodium
Kebutuhan iodium untuk setiap kelompok umur berbeda-beda. Kebutuhan iodium untuk anakanak
adalah 40-120 μg/hari, orang dewasa 150 μg/hari, sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui ditambah
masing-masing 25 μg/hari dan 150 μg/hari. Contoh : Beras Fortifikasi Iodium
 Fortifikasi Besi
Dibandingkan dengan strategi lain yang digunakan untuk perbaikan anemi gizi besi. Fortifikasi zat
besi pada mie kering yang dibuat dari campuran tepung terigu dan tepung singkong
 Fortifikasi Vitamin A
Vitamin A dalam bentuk retionol atau karoten (sebagai beta-karoten dan beta-apo-8’ karotenal) dapat
dibuat secara komersial untuk ditambahkan ke pangan. Pangan pembawa seperti gula, lemak, dan
minyak, garam, the, sereal, dan monosodium glutamat (MSG) telah dapat difortifikasi vitamin A.
FORTIFIKASI BAHAN PANGAN OLAHAN HASIL TERNAK DILAKUKAN DENGAN
METODE:
 Penambahan senyawa pendorong (enhancers) seperti pada Fortifikasi Keju
 Penghilangan atau pengurangan senyawa inhibitor seperti pada Fortifikasi Susu.
 Zat aditif merupakan bahan-bahan yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan dalam
jumlah yang sedikit dan bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, penampakan, serta agar
tahan lebih lama saat disimpan. Ada 2 macam zat aditif yaitu zat aditif alami dan buatan.

SUPLEMENTASI PADA TEPUNG TERIGU


Tepung Terigu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tepung
Terigu mengandung energi sebesar 365 kilokalori, protein 8,9 gram, karbohidrat 77,3 gram, lemak 1,3
gram, kalsium 16 miligram, fosfor 106 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Tepung
Terigu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,12 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tepung Terigu,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tepung Terigu :
Nama Bahan Makanan : Tepung Terigu
Banyaknya Tepung Terigu yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Terigu yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Terigu = 365 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Terigu = 8,9 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Terigu = 1,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung Terigu = 77,3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Terigu = 16 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Terigu = 106 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Terigu = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Terigu = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung Terigu = 0,12 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Terigu = 0 mg
Khasiat / Manfaat Tepung Terigu : - (Belum Tersedia)
PENGAWASAN PANGAN OLEH BPOM
BADAN POM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan
dan makanan di Indonesia. Badan Pengawasan Obat dan Makanan bertanggung jawab kepada
Presiden. Badan Pengawasan Obat dan Makanan sekarang merupakan Lembaga Pemerintah Non
Departemen berdasarkan Keputusan Presiden No.103 tahun 2000 dan mengalami perubahan melalui
Keputusan Presiden No. 166 tahun 2003.
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN (BPOM)
Keberadaan Badan POM didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64
Tahun 2005 sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 67 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001.
Dalam Pasal 67 disebutkan bahwa fungsi Badan POM meliputi sebagai berikut :
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan
 Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan POM
 Pemantauan pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintahdan
masyarakat di bidang pengawasan obat dan makanan
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum
Tugas dari BPOM diatur Kepres No. 166/2000, yaitu dalam Pasal 73 yang menyebutkan bahwa
BPOM mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan
makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengenai tugas
dan wewenang dari BPOM yang lebih spesifik diatur dalam Keputusan Bersama Menteri
Kesehatan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 264A/MENKES/SKB/VII/ 2003
dan Nomor 02/SKB/M.PAN/7/2003 tentang Tugas, Fungsi, dan Kewenangan di Bidang
Pengawasan Obat dan Makanan.

BAHAN ADDITIF MAKANAN


ZAT ADITIF ALAMI
Zat aditif alami merupakan zat tambahan pada makanan yang diperoleh dari alam tanpa diproses
terlebih dahulu. Kelebihan dari penggunaan zat aditif alami adalah tidak menimbulkan efek samping,
meskipun digunakan dalam jumlah besar. Sedangkan kekurangan zat aditif alami adalah tidak bisa
diproduksi dalam jumlah besar, kurang stabil, dan tidak tahan lama.
1. PEWARNA MAKANAN
 Kunyit  Wortel  Daun Suji
2. PEMANIS MAKANAN
 Gula tebu /Gula Pasir  Gula Aren  Gula Jawa/Gula Kelapa  Madu
3. PENGAWET MAKANAN
 Garam Dapur  Bawang Putih  Asam Cuka/Asam Asetat
4. PENYEDAP MAKANAN
 Garam Dapur  Bawang Putih  Cabai Merah
5. PEMBERI AROMA
 Daun Jeruk  Vanili  Serai Daun Pandan
ZAT ADITIF SINTESIS ATAU BUATAN
Zat adiktif sintesis adalah zat tambahan pada makanan yang diperoleh melalui pembuatan (sintesis) di
laboratorium maupun industri. Keunggulan zat adiktif sintesis adalah dapat diproduksi dalam jumlah
besar, lebih stabil, dan biasanya tahan lebih lama.Tetapi kelemahan zat adiktif sintesis, yaitu dapat
menimbulkan efek samping, karena berisiko penyakit kanker atau bersifat karsiogenetik.
1. PEWARNA MAKANAN
Zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya adalah rhodamin B dan amaranth (pewarna
merah), methanil yellow (pewarna kuning).
2. PEMANIS MAKANAN 3. PENGAWET MAKANAN

4. PEMBERI AROMA

5. PENYEDAP MAKANAN
Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG (monosodium glutamat). Penyedap
sintetis lain adalah nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan ionosin monofosfat (IMP).
6. PENGATUR KEASAMAN
Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat,
natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.

Anda mungkin juga menyukai