Anda di halaman 1dari 3

Fakultas : FKIP

Program Studi : PG PAUD


Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD 4403/Seni Keterampilan Anak /3 sks
Butir Soal No. :5
Skor Maks : 100
Nama Mahasiswa : Fauziyyah Nur Afifi
NIM : 858944043

Sumber Soal
Kode MK
&
Nomor KB
Nomor
Modul
PAUD 1. Melukis dan Manfaatnya Bagi Anak Usia Dini
4403/
2.Peralatan dan Teknik Melukis
Modul 3
3.Gagasan Melukis bagi Anak Usia Dini

Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa dapat :
Menjelaskan manfaat melukis bagi AUD;
Mengklasifikasikan alat melukis untuk AUD;
Menjelaskan tentang gagasan melukis bagi AUD
Indikator :
1. Menjelaskan manfaat melukis bagi AUD;
2. mengklasifikasikan alat melukis untuk AUD
3. Menjelaskan tentang gagasan melukis bagi AUD

SOAL!
1. Salah satu manfaat melukis sebagai media mencurahkan perasaan. Dijelaskan bahwa anak
mampu mengolah warna, mencampur warna dalam melukis. Dalam teori warna mempunyai
simbol dan kesan rasa yang disesuaikan dengan warna panas dan dingin. Jelaskanlah apa
yang dimaksud dengan warna panas dan dingin serta berikan contoh warna tersebut !
2. Jelaskanlah bagaiaman cara membina anak usia dini dalam mengontrol emosinya dalam
kegiatan melukis dengan metode bercerita agar anak tersebut dapat menikmati lukisannya !
3. Silakan Anda membuat karya lukisan dengan cara konvensional dan jelaskanlah apa itu
cara konvensional !
4. Tuliskanlah macam-macam teknik inkonvensional dalam melukis !
5. Mahasiswa diminta mempraktekkan karya lukisan dengan model pemberian motivasi
melukis dengan melukis cerita yang di anggap tepat bagi Anak Usia Dini dengan tema
pandemi covid 19 !

JAWABAN.

1. Warna panas dan dingin merupakan konsep fundamental dalam teori warna yang
membantu dalam penciptaan karya seni dan desain yang menggugah emosi. Warna
panas, seperti merah, oranye, dan kuning, dikaitkan dengan energi, semangat, dan
kehangatan, mirip dengan sinar matahari atau api. Sebaliknya, warna dingin seperti biru,
hijau, dan ungu, memberikan kesan ketenangan, kedamaian, dan kelembutan,
mengingatkan pada air, langit, atau hutan. Penggunaan warna ini dalam seni dapat
mempengaruhi perasaan dan suasana hati penikmatnya, sehingga melukis dengan
memanfaatkan warna panas dan dingin dapat menjadi sarana efektif untuk mencurahkan
perasaan.
2. Mengontrol emosi pada anak usia dini melalui kegiatan melukis bisa dilakukan dengan
metode bercerita. Metode ini melibatkan anak dalam cerita yang menarik dan memotivasi
mereka untuk mengekspresikan emosi dan ide mereka melalui lukisan dan cerita bisa
diadaptasi dari buku, dongeng, atau kejadian sehari-hari yang relevan dengan pengalaman
anak. Pendekatan ini tidak hanya membantu anak dalam mengembangkan keterampilan
ekspresi emosional tetapi juga meningkatkan imajinasi dan kreativitas mereka.
3. Melukis dengan cara konvensional mengacu pada penggunaan teknik dan alat tradisional
dalam membuat lukisan, seperti kuas, cat air, cat minyak, atau cat akrilik pada kanvas
atau kertas. Cara ini menekankan pada teknik dasar melukis, seperti menggambar garis,
membentuk objek, mencampur warna, dan menerapkan tekstur. Prosesnya bisa
melibatkan sketsa awal dengan pensil sebelum diwarnai atau langsung melukis dengan
cat. Melukis secara konvensional menuntut pemahaman tentang prinsip dasar seni, seperti
komposisi, perspektif, dan pencahayaan, serta keterampilan manual dan ketelitian.

4. Teknik melukis inkonvensional mencakup berbagai metode yang tidak mengikuti aturan
atau teknik tradisional dalam seni lukis. Beberapa contoh teknik inkonvensional meliputi:
1. Splatter Painting: menyemprotkan atau meneteskan cat ke atas kanvas dengan
gerakan tangan atau alat.
2. Finger Painting: menggunakan jari sebagai alat untuk mengecat, memungkinkan
ekspresi langsung dan intuitif.
3. Collage: menggabungkan berbagai bahan seperti kertas, foto, dan objek lain ke
dalam lukisan.
4. Stencil Art: menggunakan stencil atau pola untuk menciptakan gambar atau teks
tertentu pada permukaan lukisan.
5. Dalam konteks pandemi COVID-19. Keberanian dan kegigihan para tenaga kesehatan,
mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, serta
pentingnya empati dan kebersamaan dalam menghadapi kesulitan. Lukisan dapat
menggambarkan adegan-adegan yang menginspirasi, seperti dokter dan perawat yang
berjuang di garis depan, keluarga yang tetap berbahagia di rumah dengan kegiatan
bersama, atau superhero cilik yang membantu melawan virus dengan cara-cara sederhana
seperti rajin mencuci tangan. Melalui lukisan tersebut, anak-anak dapat belajar tentang
harapan, keberanian, dan pentingnya berkontribusi dalam situasi sulit.

Refrensi :

Pamdhi, Hajar. Seni Keterampilan Anak (Edisi 2). Tanggerang : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai