Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4207/PENDIDIKAN SENI DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Fungsi seni sebagai media ekspresi telah banyak diungkapkan oleh John Dewey “art as media
expression”. Dalam pandangan nya dijelaskan secara harfiahnya, manusia itu selalu
mengungkapkan angan-angan dan pikirannya, perasaan dalam berbagai hal sebagai
pernyataan, komunikasi maupun ungkapan segala macam kebutuhannya. Oleh karenanya,
manusia membutuhkan media atau alat menyalurkan ungkapan tersebut. Apalagi, anak kecil
hingga dia berusia sekolah dasar, ungkapan perasaan merupakan suatu perbuatan yang
diharapkan dari para orang tua sehingga kebutuhan anak dapat diketahui. Anak kadang sulit
menyampaikan isi perasaan karena kemampuan anak masih terbatas, maka melalui berbagai
medium anak mencoba mengungkapkan. Pada kesempatan ini pendidikan seni melatih anak
mengungkap isi hati dan pikiran yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni memberikan
kesempatan ide dan pikiran diungkapkan melalui gerakan sehingga beruwud tarian,
demikian pula seni memberikan kesempatan mengungkapkan yang dirasakan, gagasan, dan
pikiran anak melalui rangkaian nada dan suara atau mewujudkannya kedalam bentuk
gambar.

2. Karya Dwimatra adalah sebuah karya seni dua dimensi atau memiliki dua ukuran saja yaitu
panjang dan lebar, sedangkan Karya Trimatra adalah karya seni tiga dimensi yang memiliki
tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi/kedalaman.
Contoh Karya Dwimatra yaitu : Lukisan, spanduk, stiker, dan lain-lain.
Contoh Karya Trimatra yaitu : Patung, seni Kriya/kerajinan, keramik dan lain-lain.

3. Implementasi pembelajaran seni pada kurikulum 2013 di sekolah saya masih memiliki
banyak hambatan dan kendala Penerapan pembelajarn seni pada Kurikulum 2013 pada
awalnya menimbulkan pro dan kontra khususnya dikalangan tenaga pendidik dan
kependidikan. Peralihan Kurikulum dinilai memiliki rentang waktu yang cepat sehingga
sekolah harus beradaptasi dengan Kurikulum baru dalam rentang waktu yang relatif sedikit.
Hal tersebut secara tidak langsung menuntut sekolah untuk membuat persiapan dan strategi
baru dalam rangka menerapkan Kurikulum yang baru. Kurikulum 2013 sebenarnya memiliki
tujuan yang sangat baik yaitu untuk mewujudkan terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
Berdasarkan itu maka dapat diberikan beberapa saran atau rekomendasi (pertimbangan)
terkait implementasi Kurikulum 2013 pada mata Pembelajaran seni. Maka guru ajib bagi
seorang guru untuk mencari lebih banyak referensi untuk memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran seni.

4. Contoh ilustrasi atau skenario pembalejaran tematik terpadu adalah ketika seorang guru
mengajarkan menggambar pemandangan kepada siswanya, sebenarnya perilaku
menggambar tersebut didorong oleh pengetahuan tentang gunung, pohon, perspektif
maupun pengetahuan tentang bentuk dan warna. Peristiwa mengungkapkan gambar
pemandangan gunung berapi oleh siswa, sebenarnya mereka belajar tentang: bagaimana
gunung itu, seperti apakah hukum perspektif sehingga menimbulkan kesan jarak pada suatu
objek, benarkah warna suatu objek tersebut akan memberikan pengaruh tertentu kepada
yang melihatnya?
Dari usaha mengekspresikan menggambar bentuk gunung menjadi belajar geografi, yang
membutuhkan pengetahuan tentang gunung: yaitu gunung berapi yang berkait dengan
sungai, batu, serta air. Demikianlah hukum perspektif, akan dikembangkan dalam pelajaran
tentang menggambar mistar (persfektif) dan Ilmu Pengetahuan alam, dan untuk mengukur
jarak dibutuhkan Matematika. Dalam hal ini pengetahuan warna dan sifat-sifatnya akan
menjadi bahasan pada pelajaran menggambar.

5. Konsep gerapan tari :


a. Judul Karya : Tari Tembang Pengimpen
b. Sumber Gerapan :
Sumber gerapan ini berasal dari obsesi dari bayangan orang lain yang kita puja-akui
sebagai bayangan diri sendiri, sehingga kita pontang-panting menggapainya. Kita kadang
lupa dengan bayangan diri sendiri, yang meski dekat pun sulit kita gapai. Setiap orang
memang bebas berimajinasi, bermimpi, berobsesi atau mengkhayal. Ini adalah hasil
kerja otak yang dalam bahasa Jawa dapat digolongkan ke dalam pangimpen. Melalui
proses semacam ini, maka setiap orang memungkinkan meyakinkan diri untuk
mewujudkan apa yang diimajinasikan, diimpikan, diobsesikan atau dikhayalkannya.
Tanpa adanya usaha mewujudkan, maka orang itu hanya sekedar menjadi imajinatif,
pemimpi, obsesif atau pengkhayal. Berawal dari sinilah, kemudian akan tumbuh daya
semangat dan motivasi dalam diri seseorang untuk berusaha lebih keras mewujudkan
pangimpen yang ada dalam pikirannya. Dalam dunia anak, pangimpen merupakan salah
satu hal terpenting. Pangimpen menjadi bagian tak terpisahkan dari proses
pembelajaran yang membawa seorang anak mampu mengenali diri dan lingkungannya.
Melalui pangimpen, seorang anak dengan bebas berimajinasi menjadi apa saja,
mendapatkan apa saja, mulai dari yang paling rasional hingga yang paling irrasional
sekalipun. Ia bisa memimpikan bisa terbang tinggi dengan sayap seperti burung atau
menyelam dan berenang seperti ikan. Ia bisa juga berimajinasi menjadi seorang yang
dengan penuh kasih sayang mengurus keluarganya. Tetapi, ia juga sah jika berimajinasi
menjadi batu yang sangat keras atau menjadi robot yang tak terkalahkan. Semua itu
adalah proses kreatif yang bermuara menjadi cita-cita yang diharapkan dapat dicapai
kelak setelah mencapai usia dewasa. Oleh karena itu pangimpen dapat menjadi rencana
besar yang dipersiapkan oleh seorang anak yang dipersiapkan masa depannya.
c. Tipe Tari : tipe campuran non-tradisi
d. Mode Penyajian : Tari ini disajikan secara berkelompok antara 3-7 orang.
e. Konsep Gerak : gerak tarian Tembang Pengimpen ini dilakukan dengan cara mengubah
power, teknik, volume, dan karakter. Dengan cara demikian maka ragam gerak yang
semula bersumber dari tradisi lokal mampu mencitrakan bentuk gerak baru yang
berkesan non-tradisi.
f. Konsep Iringan/musik : Iringan karya tari ini menggunakan dua macam perangkat musik,
yaitu calung dan genjring. Calung adalah alat musik tradisional khas Banyumas yang
terbuat dari bahan baku berupa bambu wulung dengan nada-nada pentatonik berlaras
slendro. Sedangkan genjring merupakan alat musik berupa membran berbahan baku
kulit yang lazim digunakan untuk sajian musik Islami. Kedua macam perangkat musik ini
digunakan untuk mengungkapkan suasana kerakyatan melalui sajian aransemen
musikalnya yang memang bernuansa kerakyatan.
g. Konsep teknik pentas : konsep teknik dari tari ini adalah dilakukan dengan menyesuaikan
kebutuhan garapan tari non-tradisi ini dan pada ragam gerak tariannya. Dalam hal ini
untuk semakin memperkuat karakter dan visualisasi sajian, didukung pula oleh tata rias
dan busana, tata lampu serta tata panggung yang sesuai dengan kebutuhan
pementasan.

Anda mungkin juga menyukai