(Power Point) Kelompok 5 - Penelitian Kantor Notaris & Ppat Achmad Syahrani SH Mkn-1
(Power Point) Kelompok 5 - Penelitian Kantor Notaris & Ppat Achmad Syahrani SH Mkn-1
01 02 03
Sejarah Kantor Notaris Alur Berkas Standart Operasional
dan PPAT Prosedur dan Pengawasan
04 05
Manajemen Keuangan Kendala dan solusinya
dan kearsipan
01
Sejarah Kantor Notaris
dan PPAT
Sejarah Kantor Notaris dan PPAT
Nama: Achmad Syahrani, S.H., M.Kn.
Pendidikan:
• Sarjana Hukum (S.H.) UNIVERSITAS
• Magister Kenotariatan (M.Kn.) AIRLANGGA
Pengalaman Profesional:
Notaris dan PPAT:
• Diangkat pertama kali pada tahun 2010 di Kabupaten Malang.
• Pindah tempat kedudukan ke Kota Surabaya pada tahun 2015.
• Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor: AHU-00036.AH 02.02 Tahun 2015, tanggal 17 Maret 2015.
• Surat Keputusan (SK) Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT): 289/KEP-
17.3/XI/2015, tanggal 05 November 2015.
• Jumlah pegawai meningkat dari dua orang menjadi lima orang saat ini.
Pengembangan Bisnis:
• Pada awal karir, memiliki sedikit klien, namun, dengan strategi door to door
dan pertemuan langsung dengan masyarakat, berhasil meningkatkan
keberadaan dan reputasi kantor.
• Melayani berbagai klien termasuk menjadi rekanan BCA.
Prinsip Pelayanan:
• Selalu menerapkan prinsip "Service Excellence" dan "Prudential" dalam
memberikan pelayanan kepada klien.
• Fokus pada kenyamanan dan keamanan klien serta kepuasan mereka dalam
menggunakan jasa Notaris dan PPAT Achmad Syahrani, S.H., M.Kn.
Analisis Sistem Yang Berjalan
Proses Berkas Masuk Proses Pengerjaan Berkas Proses Pengesahan dan
• Klien berinteraksi dengan • Dokumen dari klien Penyelesaian Berkas
pegawai repertorium diserahkan kepada pegawai
• Dokumen yang sudah dicetak
untuk penjelasan pembuatan akta untuk
dibacakan dan
permasalahan yang akan pengecekan kelengkapan.
ditandatangani oleh klien di
diurus. • Jika ada kekurangan, klien
hadapan Notaris dan PPAT.
• Pembayaran pelayanan diminta melengkapinya oleh
• Penjahitan akta dilakukan
dilakukan dengan pegawai repertorium.
oleh pegawai penjahit akta.
bantuan pegawai • Pembuatan akta dilakukan
• Pencatatan pada buku
accounting. sesuai nomor urut.
klapper oleh pegawai
• Dokumen diserahkan • Akta dicetak oleh pegawai
repertorium.
kembali kepada pegawai print akta sebelum disahkan
• Proses balik nama dilakukan
repertorium. oleh Notaris dan PPAT.
oleh pegawai lapangan di
Kantor Pertanahan.
• Dokumen akhir diserahkan
kembali kepada klien.
02
Alur Berkas
Sistem Alur Berkas Notariil:
1. Penerimaan berkas dan konsultasi dengan klien.
2. Penyusunan draft akta.
3. Koreksi draft akta.
4. Penandatanganan akta oleh klien di hadapan Notaris.
5. Pembetulan minuta akta jika diperlukan.
6. Pembuatan salinan akta.
7. Koreksi salinan akta.
8. Input data di AHU online (untuk pendirian PT, CV, dll).
9. Penyerahan salinan akta dan kelengkapannya kepada klien.
10. Penyimpanan minuta akta pada berkas yang siap untuk dibendel.
11. Pengisian daftar akta bulanan pada repertorium akta.
12. Pengisian klapper akta.
13. Pengisian buku daftar akta.
14. Pelaporan pada APN secara online.
Sistem Alur Berkas PPAT:
1. Penerimaan berkas dan konsultasi dengan klien.
2. Pengecekan sertipikat (proses jual beli).
3. Pengajuan pajak BPHTB dan PPH.
4. Pembayaran pajak BPHTB dan PPH.
5. Validasi pajak BPHTB dan PPH.
6. Pembuatan akta PPAT.
7. Penandatanganan akta dihadapan PPAT.
8. Penerbitan akta untuk pendaftaran ke Kantor Pertanahan.
9. Pendaftaran akta ke Kantor Pertanahan.
10. Sertipikat selesai.
11. Penyerahan sertipikat dan kelengkapannya kepada klien.
12. Penyimpanan berkas arsip.
13. Pembuatan laporan bulanan PPAT.
14. Pengisian buku daftar akta PPAT.
03
Standart Operasional
Prosedur dan Pengawasan
Standart Operasional Prosedur dan Pengawasan
Melayani Tanggungjawab
Melayani klien dengan sepenuh hati, Bertanggungjawab secara
cepat, tepat, dan tanggap, dengan menyeluruh dari awal hingga
memahami keinginan dan kebutuhan selesainya pelayanan.
klien serta mengikuti prosedur yang
benar.
2. Kantor ini memiliki ruangan khusus satu lantai untuk menyimpan arsip dan
berkas tersebut. Penyusunan arsip dilakukan berdasarkan tahun dan bulan
pembuatannya, hal ini bertujuan untuk memudahkan operasional kantor dan
meminimalkan waktu yang dibutuhkan saat arsip diperlukan kembali. Selain itu,
arsip Notariil dan PPAT disimpan secara terpisah untuk menghindari
pencampuran antar-berkas.