Pengambilan Komunikasi
Pembentukan Kekuatan Pengelolaan
Keputusan dalam
Tim Kelompok Konflik
Kelompok Kelompok
Pada tingkat kelompok atau tim, PO membahas berbagai aspek, termasuk:
• Pembentukan Tim: PO mempelajari bagaimana tim terbentuk dan karakteristik apa yang
mempengaruhi dinamika tim. Faktor-faktor seperti komposisi tim, keahlian individu, kecocokan
peran, dan perbedaan individu dapat memengaruhi kemampuan tim untuk bekerja secara efektif.
• Kekuatan Kelompok: PO memperhatikan kekuatan dan kelemahan kelompok. Faktor-faktor
seperti kebersamaan, komunikasi yang efektif, kepercayaan, dan kerjasama memainkan peran
penting dalam keberhasilan kelompok.
• Pengambilan Keputusan Kelompok: PO membahas proses pengambilan keputusan kelompok
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ini meliputi dinamika keputusan kelompok, teknik
pengambilan keputusan, distribusi kekuasaan, dan konflik yang mungkin terjadi dalam proses
pengambilan keputusan.
• Komunikasi dalam Kelompok: PO mempelajari bagaimana komunikasi berlangsung dalam
kelompok atau tim. Komunikasi yang efektif, saling mendengarkan, dan pertukaran informasi
yang baik penting untuk membangun pemahaman dan kolaborasi di antara anggota tim.
• Pengelolaan Konflik: PO membahas cara mengelola dan menyelesaikan konflik dalam
kelompok atau tim. Konflik bisa timbul karena perbedaan pendapat, tujuan, atau gaya kerja.
Pengelolaan konflik yang baik membantu menjaga keharmonisan dan produktivitas kelompok.
Team Climate Inventory (TCI)
• Team Climate Inventory atau (TCI) adalah alat yang digunakan untuk
menilai iklim atau atmosfer psikologis dalam sebuah tim atau
kelompok.
• Alat ini memberikan kerangka kerja untuk memahami persepsi
bersama, sikap, dan perilaku yang mempengaruhi fungsi dan kinerja
tim.
• TCI didasarkan pada prinsip bahwa iklim tim yang positif sangat
penting untuk keefektifan dan produktivitas tim.
• Dengan menilai iklim tim, organisasi dapat memperoleh informasi
berharga untuk meningkatkan dinamika tim, mengatasi masalah, dan
mengimplementasikan intervensi guna meningkatkan efektivitas tim
secara keseluruhan.
Empat Faktor Utama dalam TCI
1. Vision - Faktor ini mengacu pada pandangan anggota tim tentang kejelasan,
kesepahaman, ketercapaian, dan nilai dari tujuan tim. Visi juga mencakup sejauh
mana anggota tim merasa rekan-rekan mereka setuju dan komitmen terhadap
tujuan tersebut.
2. Participative Safety/Keamanan Partisipatif - Faktor ini berkaitan dengan
persepsi tentang iklim partisipatif dalam tim, termasuk tingkat berbagi informasi
antara anggota tim, pengaruh dalam pengambilan keputusan, serta keamanan
interpersonal dan kepercayaan di dalam tim.
3. Support for Innovation/Dukungan untuk Inovasi - Faktor ini mengukur sejauh
mana anggota tim selalu mencari cara baru dan segar dalam memandang
masalah serta bergerak menuju pengembangan jawaban baru. Ini juga mencakup
memberikan dukungan praktis untuk ide-ide baru dan penerapannya
4. Task Orientation/Orientasi Tugas - Faktor ini fokus pada penilaian kritis
terhadap potensi kelemahan dalam aktivitas tim untuk mencapai hasil terbaik. Ini
juga melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja tim untuk menjaga
standar tertinggi serta saling memantau antara anggota tim
Team Climate Inventory (TCI)
• Versi asli ini terdiri dari 61 item yang dikelompokkan menjadi empat
skala iklim yang spesifik pada aspek tertentu.
• 61 item original dalam dilihat pada lampiran pelatihan ini
• Ada beberapa model short version dari TCI, salah satunya dirancang
oleh Mathilde M H Strating dan Anna P Nieboer (Erasmus University
Rotterdam) yang terdiri dari 14 item.
Team Climate Inventory (TCI)
TCI (14 item):
1. Sejauh mana Anda setuju dengan tujuan-tujuan ini?
2. Sejauh mana Anda berpikir bahwa tujuan tim Anda dipahami dengan jelas oleh
anggota tim lainnya?
3. Sejauh mana Anda berpikir bahwa tujuan tim Anda dapat benar-benar dicapai?
4. Seberapa penting menurut Anda tujuan-tujuan ini bagi organisasi?
5. Kami memiliki sikap "kami melakukannya bersama-sama" • TCI memiliki skala
6. Orang-orang saling memberitahu tentang masalah terkait pekerjaan dalam tim respons 5 poin dari
7. Orang-orang merasa dipahami dan diterima oleh satu sama lain "sangat tidak setuju"
8. Terdapat upaya nyata untuk berbagi informasi di seluruh tim hingga "sangat setuju",
9. Apakah anggota tim siap untuk mempertanyakan dasar dari apa yang tim
• Skor yang lebih tinggi
lakukan?
10. Apakah tim melakukan penilaian kritis terhadap potensi kelemahan dalam apa
mengindikasikan iklim
yang dilakukan untuk mencapai hasil terbaik? tim yang lebih baik
11. Apakah anggota tim membangun atas ide-ide satu sama lain untuk mencapai atau lebih diinginkan.
hasil terbaik?
12. Orang-orang dalam tim ini selalu mencari cara baru dan segar dalam melihat
masalah
13. Dalam tim ini, kami mengambil waktu yang diperlukan untuk mengembangkan
ide-ide baru
14. Orang-orang dalam tim bekerja sama untuk membantu mengembangkan dan
menerapkan ide-ide baru
Skoring
• Dengan 5 (lima) skala dalam TCI, artinya skor • Dimensi Vision skor tertendah = 4 dan
terendah adalah 14 dan skor tertinggi adalah tertinggi 20
70 • Dimensi Partipative Safety skor tertendah =
• Semakin tinggi skor menunjukan tingkat 4 dan tertinggi 20
climate yang semakin baik • Dimensi Task Orientation skor tertendah = 3
• Kategori tingkat climate dapat dilakukan pada dan tertinggi 15
masing-masing dimensi (uni-dimensi) dan • Dimensi Support Innovation skor tertendah
juga secara keseluruhan (multi-dimensi) = 3 dan tertinggi 15
• Dimensi Vision dapat digali melalui item 1
sampai dengan 4
• Dimensi Partipative Safety dapat digali Kurang 14 - 33
melalui item 5 sampai dengan 8
• Dimensi Task Orientation dapat digali Cukup 34 - 51
melalui item 9 sampai dengan 11, dan Bagus 52 - 70
• Dimensi Support Innovation dapat digali
melalui iye 12 sampai dengan 14
Praktik Instrument TCI
Group Cohesiveness
• Kohesi adalah contoh yang sangat baik dari salah satu manfaat
potensial dari kerja tim, namun, definisi kohesi sangat bervariasi.
• Kohesif menurut KBBI adalah melekat satu dengan yang lain; padu;
berlekatan atau dalam bahasa bebas berarti keterpaduan atau
kekompakan.
• Group Cohesiveness, juga disebut kohesi kelompok atau kohesi
sosial, muncul ketika ikatan yang menghubungkan anggota kelompok
sosial satu sama lain dan kelompok secara keseluruhan.
• Anggota kelompok yang memiliki kohesi yang kuat lebih cenderung
untuk berpartisipasi dengan mudah dan bertahan dengan kelompok
tersebut (Dyaram & Kamalanabhan, 2005)
Group Cohesiveness
• Kohesi dapat didefinisikan secara lebih • multidimensi merujuk pada
spesifik sebagai kecenderungan bagaimana kohesi didasarkan pada
sebuah kelompok untuk bersatu ketika banyak faktor.
bekerja untuk mencapai suatu tujuan • Dinamis mengacu pada bagaimana
atau untuk memuaskan kebutuhan kohesi secara bertahap berubah dari
emosional para anggotanya (Carron, waktu ke waktu, misalnya dalam hal
2000) kekuatan, bentuknya
• Definisi Carron & Brawley di atas • Instrumentalnya mengacu pada
mencakup aspek-aspek penting dari bagaimana orang bersatu untuk suatu
kohesivitas, termasuk multidimensi, tujuan
sifat dinamis, dasar instrumental, dan • Emosional mengacu pada bagaimana
dimensi emosional. kohesi menyenangkan bagi anggota
kelompoknya.
Group Cohesiveness
• Carron, Brawley, dan Widmeyer (1998) menyarankan bahwa ada
satu perbedaan vital yang perlu diperhatikan saat membahas
kohesi, yaitu perbedaan antara kohesi kelompok (Group
Cohesion) dan kohesi tugas (Task Cohesion).
• Kohesi kelompok mengacu pada keinginan yang terinternalisasi
untuk menjadi bagian dari kolektif, berdasarkan atribut internal, dan
didorong oleh motivator intrinsik untuk menjadi bagian dari
kelompok.
• Kohesi tugas menyiratkan bahwa individu didorong oleh motivator
ekstrinsik untuk membentuk unit yang kohesif karena kebutuhan
untuk menyelesaikan tugas tertentu.
• Kedua jenis kohesi ditemukan dalam organisasi dan dapat
bervariasi dari rendah hingga tinggi.
Group Cohesiveness
Kurang 8 - 27
Cukup 28 - 45
Bagus 46 - 64
Praktik Instrument OCS
Perceived Cohesion Scale (PCS)
• Skala Perceived Cohesion (PCS) dirancang untuk mengukur sejauh mana
anggota kelompok merasakan kohesi atau kebersamaan dalam kelompok
mereka (Bollen and Hoyle,1990)
• Terdapat 2 (dua) dimensi, yaitu
• Sense of belonging
• Feelings of morale
• Kedua dimensi ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Sense of
belonging yang kuat cenderung mempengaruhi feelings of morale yang
tinggi terkait dengan keanggotaan dalam kelompok. Feelings of morale yang
tinggi juga dapat memperkuat sense of belonging.
Sense of Belonging (B)
• Sense of belonging merujuk pada perasaan individu bahwa mereka secara
emosional dan sosial terhubung dengan kelompok atau organisasi tempat
mereka berada
• Dalam PCS, sense of belonging dievaluasi melalui pertanyaan-pertanyaan
yang mengeksplorasi sejauh mana individu merasa termasuk dan merasa
menjadi bagian dari kelompok tersebut.
• Individu dengan tingkat sense of belonging yang tinggi cenderung merasa
lebih puas, terlibat, dan terikat dengan kelompok mereka.
Feelings of Morale
• Feelings of morale mencerminkan suasana emosional yang positif dan
semangat yang tinggi di antara anggota kelompok.
• Dalam PCS, feelings of morale dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan yang
mengeksplorasi sejauh mana individu merasakan semangat dan dukungan
positif dalam kelompok mereka.
• Tingkat feelings of morale yang tinggi dapat mempengaruhi motivasi,
kolaborasi, dan kinerja kelompok secara keseluruhan.
Perceived Cohesion Scale (PCS)
1. I feel that I belong to this group.
2. I am happy to be part of this group.
3. I see myself as part of this group.
4. This group is one of the best anywhere.
5. I feel that I am a member of this group.
6. I am content to be part of this group.
Kurang 6 - 18
Cukup 19 - 30
Bagus 31 - 42
Praktik Instrument PCS
081357997936
iman@hlsp-msdm-nusantara.com