Anda di halaman 1dari 6

IPE (Interprofessional Education)

TUGAS UTS

OLEH:

KELOMPOK 6

1. MUTHMAINNAH PRATIWI PUTRI P (P00341019031)


2. MUTIARA MULHATIPA (P00341019032)
3. NUR RAHMAWATI (P00341019033)
4. PUTRI ALIFYA CAHYANI (P00341019036)
5. RISKY AULIA MARFA (P00341019037)
TINGKAT: 3A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
A. PENDAHULUAN
Kerjasama tim merupakan bagian yang tidak dapat di hindarkan
dalam siklus kehidupan organisasi (Guchait, Lei, & Tew, 2015).
Keberhasilan organisasi tergantung pada kemampuan tim untuk bekerja
secara efektif dalam tim (Chen, Donahue & Klimoski, 2004). Tim dapat di
diartikan sebagai sebuah kelompok dari seseorang yang bekerja Bersama-
sama dalam menggapai suatu tujuan yang sama dalam hal memberikan
pelayanan yang berkualitas (Vaskova, 2007). Tim yang efektif sangat
penting untuk di bentuk dalam menyelesaikan proyek yang akan di
jalankan. Oang-orang yang bekerja dalam sebuah tim terdiri dari
kumpulan individu yang berasal dari sebuah karakteristik yang berbeda
entah dari usia, pengalaman, segi pendidikan, kepribadian dan lain
sebagainya (Burrel et al 2015)
Dalam kerjasama kolaborasi tim memerlukan komitmen untuk
mencapai visi dan misi agar menciptakan pelayanan kesehatan yang aman,
nyaman, efisien dan efektif. Di dalam anggota maupun leader memiliki
kemampuan untuk 1. Berbagi sumber daya kahlian, dan tanggung jawab
untuk mencapai visu dan misi pelayanan kesehatan yang aman serta
nyaman kepada pasien. 2. Membangun komitmen dan mempertahankan
partipasi, serta membangun motivasi antar anggota. 3. Mengatasi saat ada
ketidak sesuaian dalam kolaborasu tersebut, dan membicarakan pokok
ketidak sesuaian. 4. Mengatasi masalah dan konflik menggunakan teknik
penyelasaian masalah, mengkomunakasikan masalah-masalah yang ada,
dan memberikan masukan saran penyelasaikan masalah yang sedang di
hadapi. 5. Menggunakan pengambilan keputusan yang sesuai dengan
kesepakatan yang telah di rundingkan, pengambilan keputusan harus
berdasarkan kesepakatan antar anggota tim agar mencapai kesepakatan
yang baik.
Salah satu upaya untuk mewujudkan kolaborasi tim antar profesi
adalah dengan melakukan praktik kolaborasi antar sesama mahasiswa
melalui proses pembelajaran. Kemampuan bekerja sama tim harus di latih
sedari perkuliahan agar mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman
untuk bekerja sama dalam tim baik antar profesi dan bukan antar profesi
sebelum terjun ke dalam dunia perkuliahan.

Sebuah kompetensi yang wajib dimiliki mahasiswa dalam IPE


adalah team work skill. Kompetisi teamwork ini adalah :
1. Saling kompak dalam tim menjadikan anggota tim untuk tetap setia
sehingga meningkatkan efisiensi sebuah tim.
2. Saling percaya, adalah sikap positif anggota tim terhadap anggota
lainnya mencakup perasaan, sikap maupun lingkungan internal
kelompok.
3. Berorientasi kolektif, yaitu sebuah pola pikir mengenai pendekatan
secara tim guna lebih efektif serta efisien dibanding dengan
pendekatan personal dalam penyelesaian sebuah masalah.
4. Mengedepankan kerjasama, adakah sikap positif yang ditampilkan
oleh anggota tim agar saling mengacu pada “bekerja sebagai Sebuah
tim” (ACCP, 2009).

B. MASALAH

Anda adalah seorang tenaga kesehatan yang telah bekerja selama 2


tahun di RS. A. RS itu telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Di tahun ini,
RS tersebut mulai menerapkan praktik kolaborasi. Anda ditunjuk oleh
atasan untuk menjadi ketua tim kolaborasi yang beranggotakan empat
orang tenaga kesehatan yang berasal dari profesi kesehatan yang berbeda-
beda. Langkah-langkah apa saja yang anda tempuh untuk membangun dan
menjalankan tugas sebagai ketua tim berdasarkan materi kuliah IPE yang
sudah anda pelajari?

C. REFLEKSI

1. Tahap storming

Dalam tahap ini, tim melakukan interaksi dalam kerja sama


sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari (Zeiss & Steefen
1998) dalam Treuer (2013). Anggta tim dalam fase ini menjadi
proaktif dan berkompetisi dalam peran dan perolehan apresiasi.

Sebagai seorang leader atau ketua tim, hal pertama yang saya
lakukan adalah mengadakan rapat kecil guna menumbuhkan komitmen
untuk bekerja sama. Dalam sebuah kelompok, sebuah komitmen
penting tercipta karena menentukan partisipasi dari anggota tim.
Selanjutnya saya akan menerangkan mengenai tugas serta tanggung
jawab dari masing-masing angggota tim sesuai dengan profesi
mereka.

2. Tahap norming

Dalam tahap ini terjadi kohesi dalam tim sejalan dengan


terbangunnya peran anggota tim. Anggota tim sudah memiliki
kesepakatan terkait norma, juga termasuk didalamnya adalah aspek
tentang bagaimana proses pengambilan keputusan dan cara
mengkomunikasikannya.

Selanjutnya dalam menyelesaikan masalah, saya sebagai leader


dari tim akan mendengarkan pokok masalah dari anggota tim,
memberikan kesempatan kepada anggota tim agar berbicara atau
mengeluarkan masalah-masalah yang ada, dan saya sebagai leader dari
tim akan memberikan solusi dan jalan keluar dai masalah yang ada.
Selain itu saya akan mendengarkan usul solusi dari anggota tim yang
lain.

3. Tahap performing

Dalam tahap ini, tim menunjukkan performa tingkat tinggi. Tim mulai
melakukan koordinasi dan disaat terjadi peningkatan terhadap
kemampuan tersebut, fokus mereka adalah pada upaya penyelesaian
tugas.

Setelah melewati sebuah permasalahan dalam sebuah anggota


entah itu ketidak sinambungan antar sesama anggota maupun ada
pendapat yang saling betolak belakang. semua permasalahan telah
terselesaikan karena adanya komunikasi yang efektif, saling percaya,
kerjasama, tanggung jawab maupun komitmen masing-masing.
Sebagai leader, saya akan selalu mengontrol dan memotivasi agar
anggota saya bisa lebih fokus terhadap tugas dan tanggung jawab pada
komitmen yang telah dibangun dai awal. Jika semua telah sesuai
rencana maka tim ini akan berjalan mulus dan mampu bekolaborasi
menyelesaikan berbagai situasi maupun masalah serta memberikan
pelayanan yang baik pada pasien.

D. PENUTUP

Pembentukan tim kerja merupakan hal yang tidak dapat dihindari


dan merupakan komponen pening yang diperlukan dalam melaksanakan
program/proyek sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan goal yang
telah ditetapkan oleh institusi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan,
seorang pemimpin berperan sangat penting dalam mengawal setiap
tahapan proses yang berlangsung dalam tim.

Kolaborasi antar tim kesehatan adalah suatu aktivitas yang


bertujuan agar memperkuat hubungan pada profesi kesehatan yang
berbeda. Tujuan utama dalam sebuah kolaborasi tim yaitu memberikan
pelayanan yang tepat, serta ditempat yang tepat.

Referensi :

Muliati Dolofu (2019). PENERAPAN TEORI MANAJEMEN DAN


KEPEMIMPINAN DALAM PEMBENTUKAN TIM KERJA

Pulungan, H. R. (2019). PENTINGNYA INTERPROFESIONAL


COLABORATION DENGAN KESELAMATAN PASIEN

Wulandari, H., Dewi, P. S., & Purwara, H. B. (2018). Penerapan


Interprofessional Education (IPE) Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerjasama
Tim. Jurnal Kesehatan, 2018, 79-88.

Anda mungkin juga menyukai