Jurnal Reading KB Dan Kespro - Dewi Asnah
Jurnal Reading KB Dan Kespro - Dewi Asnah
Oleh :
DEWI ASNAH
NIM P07124223070
Mataram,…………………2024
Mengetahui
Pembimbing Institusi
1. Bapak Dr. dr. Yopi Harwinanda Ardesa, M.Kes Selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Mataram
2. Ibu Dr. Sudarmi, S.ST., M.Biomed, Selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Mataram
3. Ibu Bq. Iin Rumintang, SST, M.Keb Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Mataram.
4. Bapak Abdul Haris, S.Sos selaku KTU Puskesmas Palibelo
5. Ibu Rafiatun Andriani, A.Md. Keb selaku pembimbing lahan Puskesmas
Palibelo
6. Ibu Yunita Marliana, SSiT., M.Keb. selaku pembimbing institusi Poltekkes
Kemenkes Mataram Seluruh dosen dan staff jurusan kebidanan Poltekkes
Kemenkes Mataram yang telah membantu secara tidak langsung dalam
penyusunan laporan ini
7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga telah
banyak membantu sehingga Buku pedoman ini terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan ini masih jauh dari
kesempurnaan, Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak
untuk kesempurnaan Laporan ini.
Penyusun
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
FORM REVIEW TELAAH JURNAL
Hubungan pemakaian alat kontrasepsi suntik tiga bulan depo medokrasi progestrone asetat (dmpa)
dengan perubahan berat badan
1. Sistematika dan format penulisan Sistematika dan format penulisan artikel ini telah sesuai
telah sesuai dengan pedoman dengan pedoman IMRAD. Artikel terbit pada
Diterbitkan : 15 Juni 2021 Korespondensi Penulis
IMRAD (Introduction, Method, yulibrahriah dengan no DOI:
Result, And Discussion). Artikel https://doi.org/10.35325/kebidanan.v11i1.254
terbit pada jurnal nasional/ jurnal
nasional terakreditasi/ jurnal
internasional/ jurnal internasional
bereputasi
2. Judul cukup ringkas dan dapat
melukiskan isi artikel dengan jelas Judul cukup ringkas terdiri dari 16 kata, “ HUBUNGAN
PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK TIGA
BULAN DEPO MEDOKRASI PROGESTRONE
ASETAT (DMPA) DENGAN PERUBAHAN BERAT
BADAN
Judul dapat melukiskan isi artikel dengan jelas
3. Proporsional, IMRAD I : KB suntik DMPA adalah alat kontrasepsi hormonal yang
(Introduction, Method, Result, And mengandung 150 mg DMPA yang diberikan 3 bulan sekali
Discussion) ini dapat melukiskan isi secara Intra Muscular (IM), Hasil penelitian menunjukkan
artikel dengan jelas akseptor KB DMPA yang paling dominan adalah ibu dengan
usia 20- 35 tahun yaitu sejumlah 58,2%. Pada umur ini
kebanyakan responden mempunyai 1 dan 2 orang anak, yaitu
38 responden (69,1%). Menurut Hartanto (2004) periode usia
istri antara 20-35 tahun merupakan periode usia paling baik
untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
antara kelahiran adalah 2-4 tahun.
7. Pada bagian pembahasan terlihat Pada bagian pembahasan terdapat kaitan antara hasil yang
adanya kaitan antara hasil yang diperoleh dan konsep dasar dan atau hipotesis. Pembahasan
diperoleh dan konsep dasar atau penelitian berisi perbandingan atau dihubungkan dengan
hipotesis penelitian lain yang sejenis
8. Kesimpulan disampaikan secara Kesimpulan disampaikan secara singkat dan jelas. Saran untuk
singkat dan jelas peneliti selanjutnya juga sudah dicantumkan dalam artikel
dengan jelas.
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
PENELITIAN
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN
DEPO MEDOKRASI PROGESTRONE ASETAT (DMPA) DENGAN
PERUBAHAN BERAT BADAN
Ayu Safitri *, Holidy Ilyas **, Nurhayati **
*Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) adalah alat kontrasepsi suntik yang mengandung 150 mg
DMPA, diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik Intra Muskular (di daerah bokong). Salah satu efek
samping penggunaan KB ini adalah perubahan berat badan. Perubahan berat badan terjadi karena
hormon Progesteron (DMPA) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang
menyebabkan nafsu makan bertambah sehingga akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan
Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) dengan perubahan berat badan. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Accidental Sampling, dengan populasi ibu-ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan
DMPA di rumah bersalin Kartini Bandar Lampung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 55 responden.
Design penelitian ini menggunakan teknik deskriptif korelatif. Variabel independen adalah pemakaian KB
suntik DMPA, dan variabel dependen adalah perubahan berat badan. Data dikumpulkan dengan mengisi
lembar kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menggunakan uji
statistik kai kuadrat (Chi-Square) dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan hasil bahwa ρ-value =
0,003. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA
dengan perubahan berat badan. Saran dari peneliti untuk perawat atau petugas kesehatan agar dapat
memberikan informasi kepada akseptor KB yang lama pemakaiannya lebih dari 5 tahun agar dapat
beralih pada kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi efek samping kenaikan berat badan yang
ditimbulkan.
LATAR BELAKANG
Berencana Nasional). Gerakan Keluarga
Berencana Nasional bertujuan untuk
mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan
juga untuk meningkatkan kualitas sumber
Salah satu masalah terpenting yang daya manusia (Hartanto, 2004).
dihadapi oleh negara berkembang, seperti di Wanita Indonesia zaman sekarang
Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan memiliki anak hanya setengah dari jumlah
penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan
penduduk yang pesat hal ini karena anak yang dimiliki wanita pada tahun 1960-
minimnya pengetahuan serta pola budaya an. Perubahan besar-besaran ini dikarenakan
pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi sejumlah faktor yang saling berhubungan.
permasalahan tersebut pemerintah Indonesia Tanggung jawab kuat pemerintah sejak
telah menerapkan program keluarga tahun 1960-an untuk mengurangi kelahiran
berencana (KB) yang dimulai sejak tahun secara nyata dan dampak program Keluarga
1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Berencana yang dinamis dan efektif
Keluarga Berencana Nasional) yang merupakan unsur- unsur penting dalam
kemudian dalam perkembangannya menjadi kebijakan tersebut (Irianto, 2012).
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Secara umum tujuan 5 tahun ke depan
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
yang ingin dicapai dalam rangka (DMPA) dosis standar yang diberikan
mewujudkan visi dan misi program memiliki angka kegagalan 0,7%”. Namun
Keluarga Berencana (KB) adalah sampai saat ini belum ada alat kontrasepsi
“membangun kembali dan melestarikan yang 100% ideal, Efek samping suatu metode
pondasi yang kokoh bagi pelaksana kontrasepsi merupakan suatu faktor yang
program KB Nasional yang kuat di masa perlu dipertimbangkan dalam menentukan
mendatang, sehingga visi untuk keputusan terhadap kelangsungan pemakaian
mewujudkan keluarga berkualitas 2015 metode kontrasepsi.
dapat tercapai”(Arum, Sujiyatini, 2009).
Pelayanan keluarga berencana dilakukan Penambahan berat badan merupakan
dengan penggunaan atau pemakaian alat salah satu efek samping yang sering
kontrasepsi. Mulyani, Mega Rinawati dikeluhkan oleh akseptor suntik KB Depo
(2013) menjelaskan bahwa “kontrasepsi Medroksi Progesterone Asetat (DMPA).
yaitu pencegahan terjadinya pembuahan sel Efek penambahan berat badan pada suntik
telur oleh sel sperma (konsepsi) atau DMPA disebabkan karena DMPA
pencegahan menempelnya sel telur yang merangsang pusat pengendali nafsu makan
telah dibuahi ke dinding Rahim”. di hipotalamus yang menyebabkan akseptor
Persentase wanita berstatus kawin makan lebih banyak dari biasanya. Oleh
umur 15-49 tahun yang pernah dan sedang karena itu pada pemakaian kontrasepsi ini
menggunakan alat kontrasepsi sudah cukup sering dikeluhkan adanya penambahan berat
tinggi di daerah Lampung mencakup hampir badan (Hartanto, 2004).
70 persen wanita di tahun 2012. Untuk tren Menurut Wiknjosastro (2006) dalam
wanita yang pernah memakai alat KB Mulyani, Mega Rinawati (2013) “berat
terdapat selisih sekitar 20 persen bila badan yang bertambah 2,3 kilogram pada
dibandingkan dengan wanita yang sedang tahun pertama dan meningkat 7,5 kilogram
memakai alat KB saat survei. Hal ini selama enam tahun”.
mungkin disebabkan oleh beberapa alasan, Berdasarkan studi pendahuluan yang
antara lain keinginan memiliki anak, dalam dilakukan di RB Kartini Bandar Lampung
kondisi hamil, atau alasan- alasan lain yang pada tahun 2014, didapatkan hasil sebanyak
berakibat pada keputusan berhenti 3.384 peserta KB suntik, 20 peserta KB IUD
menggunakan alat KB (BKKBN Provinsi pertahun, 50 peserta KB pil dalam setahun.
Lampung, 2012). Dari jumlah 3.384 peserta KB suntik
Persentase wanita berumur 15-49 pertahun didapat data 121 akseptor KB
tahun berstatus kawin yang sedang suntik DMPA pada bulan April. Dari 10
menggunakan alat KB berdasarkan metode pemakai akseptor KB suntik DMPA yang
kontrasepsi, dimana metode suntikan masih diwawancarai terdapat 7 peserta KB suntik
mendominasi pemakaian, yakni digunakan DMPA yang mengalami peningkatan BB.
oleh lebih dari 66,12% wanita. Selain Dari uraian tersebut diatas terlihat masih
metode suntikan, pil merupakan pilihan banyak masalah dengan pelayanan program
kedua terpopuler di provinsi ini yaitu keluarga berencana, diantaranya efek
sebanyak 21,13%. Untuk persentase samping dari kontrasepsi. Maka peneliti
pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka tertarik untuk mengetahui “Bagaimana
anjang (MKJP) yakni Medis Operatif Pria hubungan pemakaian alat kontrasepsi suntik
(MOW), Medis Operatif Wanita (MOP) dan tiga bulan, DMPA dengan perubahan berat
implan meningkat pada tiga tahun terakhir badan?“
survey (BKKBN Provinsi Lampung, 2012). Tujuan umum dari penelitian ini untuk
Menurut Hartanto (2004) mengetahui hubungan pemakaian alat
“Kontrasepsi suntikan sangat popular karena kontrasepsi suntik tiga bulan, DMPA
sama efektifnya seperti Pil Oral Kombinasi dengan perubahan berat badan di RB Kartini
(POK), dan lebih efektif daripada Intra Kampung Sawah, Bandar Lampung tahun
Uterine Device (IUD). WHO telah 2014. Tujuan Khusus penelitian adalah
melakukan penelitian yang menyatakan diketahui karakteristik reponden akseptor
bahwa Depo Medroksi Progesterone Asetat alat kontrasepsi suntik tiga bulan, Depo
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
Medroksi Progesteron Asetat di RB Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa jumlah
Kartini Kampung Sawah, Bandar akseptor yang paling dominan adalah ibu dengan
Lampung tahun 2014, lama pemakaian, usia 20-35 tahun yaitu sejumlah 58,2%.
perubahan berat badan, pemakaian alat.
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden
METODE Berdasarkan Agama
HASIL
Analisis Univariat
Karakteristik responden
Diskripsi Variabel
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa
sebagian besar akseptor belum pernah
memakai alat kontrasepsi selain KB Suntik
3 bulan DMPA yaitu sebanyak 52,7% atau
29 orang.
Penelitian
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Lama Pemakaian KB
DMPA
Lama pemakaian KB
f %
DMPA
1-3 tahun 20 36,4