Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alim Khoirun Ni’am

NIM : 042112194
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312.12 / Ekonomi Manajerial 12

JAWABAN

1.) Diskriminasi harga derajat ketiga merupakan bentuk diskriminasi harga yang terjadi ketika
perusahaan menerapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama antara pasar dengan
karakteristik berbeda. Harga yang diterapkan untuk pasar dengan tingkat elastisitas permintaan yang
rendah (kurang elastis) cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pasar dengan tingkat elastisitas
harga yang lebih tinggi (lebih elastis).
Tujuan produsen melakukan diskrimisasi harga derajat ketiga adalah untuk memaksimumkan
keuntungan di masing-masing pasar. Pada prinsipnya, diskriminasi harga derajat tiga produsen
memberikan harga sebuah produk sesuai dengan tingkat permintaan segmen pasar. Pasar
bersegmentasi biasanya berdasarkan tempat (geografis), umur atau faktor lainnya. Hotel, rumah
makan, dan bioskop serta jasa angkutan sering memberikan “student discount” dan “senior citizen
discount”. Perusahaaan melakukan diskriminasi harga untuk memberikan keuntungan kepada
pelajar dan warga senior, namun motif awalnya tentu saja keuntungan perusahaan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa motif keuntungan perusahaan bisa membuat kelompok konsumen
tertentu menjadi lebih senang (sejahtera).
Contoh dari bentuk diskriminasi harga ini adalah penerapan harga listrik PLN yang membedakan
antara rumah tangga dan industry (tarif listrik per unit untuk industri lebih mahal). Contoh lainnya
adalah penerapan harga tiket seminar akademis yang berbeda antara mahasiswa S1, mahasiswa S2,
dan S3, dan praktisi (harga tiket masuk untuk mahasiswa S1 cenderung lebih murah). Selain itu,
praktik dalam perdagangan internasional yang disebut dumping, di mana harga produk yang dijual
di negara relatif miskin relatif lebih murah daripada harga produk yang diterapkan di negara relatif
kaya, juga mengadopsi bentuk diskriminasi harga derajat ketiga ini.
Secara grafis, kondisi laba maksimum tersebut dapat dijelaskan pada gambar
berikut.

B
P1
MR1 = MR2 =MC
E
P2 MC

AC

D
D2
A F
C
MR1 D1 MR2 MRtotal
Q

0 Q1 Q2 QTotal
Gambar 3. Diskriminasi derajat ketiga

Laba maksimal diperoleh bila perusahaan menjual sebanyak Qtotal unit yaitu ketika MRtotal
(penjumlah horisontal kurva MR1 dan MR2) sama dengan MC. Qtotal unit tersebut merupakan
penjumlahan Q1 unit di pasar 1 (karena harga jualnya ditetapkan P1 untuk memenuhi kondisi
MR1 = MC) dan Q2 unit di pasar 2 (karena harga jualnya ditetapkan P2 untuk memenuhi
kondisi MR2 = MC). P1 ditetapkan lebih tinggi daripada P2 karena elastisitas harga di pasar 1
lebih rendah (lebih inelastis) daripada di pasar 2. Dari pasar 1 diperoleh laba seluas segi-
empat ABP1C dan di pasar 2 seluas segi-empat DEP2C.
Gambar berikut juga menjelaskan hal yang sama namun dengan asumsi marginal cost
(MC) konstan atau MC = AC. Luas segi-empat yang berwarna hitam menunjukkan besarnya
laba yang diperoleh di setiap pasar, yaitu pasar 1, pasar 2 dan pasar secara keseluruhan.

P P

P
P11

MC = AC D=D11+D
22
MC = AC
MC = AC
MR1 D1 MR2 D2
1 2
1
2
MR11+MR22

Q Q
Q 11 2 Q (Q11+Q22) Q
2
P ASAR 1 P ASAR 2 PASAR
TOTAL
Gambar 4. Diskriminasi derajat ketiga kasus MC=AC

2.) Capture theory mengatakan bahwa produsen (konsumen) bisa menangkap regulator
untuk membuat regulasi yang sesuai dengan keinginan produsen (konsumen). Capture theory
memberikan prediksi bahwa regulasi yang ada sesuai dengan keinginan pihak yang
mempunyai pengaruh besar pada regulator. pihak yang bisa menangkap regulator adalah
pihak (kelompok) yang bisa menaikkan utility regulator. Secara individual biasanya produsen
atau konsumen tidak bisa mempengaruhi regulator. Namun, secara bersama (organisasi)
mereka mampu mempengaruhi regulator. Jadi, mereka yang mampu meng-organisasikan
kelompoknya, mereka yang mampu mempengaruhi regulator.
Mansur Olson berargumen bahwa kelompok dengan anggota banyak dan dengan pendapatan
tidak besar mempunyai ongkos organisasi yang tinggi. Kelompok tersebut mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi regulator relatif kecil. Kelompok yang mempunyai anggota
sedikit dengan pendapatan besar mempunyai ongkos organisasi yang rendah. Kelompok
dengan ongkos organisasi rendah ini mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk
“menangkap” regulator. Argumen ini disebut interest group theory (collective action theory).
Teori ini menjelaskan capture theory.
Di negara agraris yang sedang berkembang, jumlah petaninya banyak, namun pendapatan
mereka tidak besar. Sebaliknya, di negara maju jumlah petaninya sedikit, namun pendapatan
mereka besar. Menurut interest group theory, kebijakan di negara agraris yangsedang
berkembang kurang memihak pada petani. Sebaliknya, di negara maju, kebijakan banyak
memihak pada petani.
Interest group theory dan capture theory ini, menunjukkan bahwa intervensi (regulasi) sering
kali tidak mendasarkan pada alasan efisiensi ekonomi, namun lebih pada alasan kekuatan
politik. Produsen terdiri dari dua komponen, pihak yang mempunyai kapital (pengusaha) dan
pihak yang mempunyai jasa tenaga kerja (pekerja). Organisasi para pekerja disebut serikat
pekerja (labor union). Kekuatan serikat pekerja ini sering membuat regulator mengeluarkan
kebijakan (regulasi) yang memihak pada pekerja, misalnya tingkat gaji minimum yang tinggi.
Dalam negara yang otoriter organisasi pekerja atau konsumen bisa dilarang. Dalam hal ini,
regulator lebih bebas dalam membuat regulasi.Biasanya, regulator akan membuat regulasi
yang menguntungkan regulator sendiri. Oleh karena regulator bukan pengusaha dan bukan
pekerja, regulator akan menggandeng kelompok yang lebih memberikan keuntungan.
Biasanya, regulator akan memilih pengusaha sebagai mitra. Hubungan regulator dan
pengusaha yang saling menguntungkan ini bisa dimulai dari regulator atau dari pengusaha.
Regulator mempunyai izin monopoli, pengusaha yang merealisasikannya. Kemudian istilah
ini sering digunakan sebagai : argumen “bila bisa dipersulit, mengapa dipermudah?” adalah
argumen yang rasional.
Sumber referensi :
BMP/EKMA4312/MODUL 6/HAL. : 6.28
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/DISKRIMINASIHARGARG.pdf
BMP/EKMA4312/MODUL 7
https://kelembagaandas.wordpress.com/ekonomi-kelembagaan/ahmad-erani-yustika/
https://www.academia.edu/45099791/
Modul_7_Peranan_Pemerintah_dalam_Perekonomian_Pasar

Anda mungkin juga menyukai