TBC Mini
TBC Mini
Martanty A ditya
PENDAHULUAN
• Derajat penyakit / bakteriologis 1. Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromais lain.
• Derajat & frekuensi batuk 2. Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka
• Kualitas & jumlah sekret jalan waktu panjang.
napas 3. Perokok
• Pemberian obat anti TB 4. Konsumsi alkohol tinggi
sebelumnya 5. Anak usia <5 tahun dan lansia
• Karakteristik paparan 6 . M emiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TB aktif yang
infeksius.
7. Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis
(contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka
panjang)
Batuk: 3.000 percik renik
Bersin: 1 juta percik renik 8. Petugas kesehatan
7 8
22/01/2024
Diagnosis Tuberkulosis
PedNas TB 2014
22/01/2024
Klasifikasi pasien TB
Klasifikasi Pasien TB berdasarkan :
a. Lokasi anatomi dari penyakit 1. Tuberkulosis paru :
b. Riwayat pengobatan sebelumnya • Adalah TB yang terjadi pada parenkim (jaringan) paru.
c. Hasil pemeriksaan uji kepekaan obat • Milier TB TB paru karena adanya lesi pada jaringan paru.
d. Status HIV
2. Tuberkulosis ekstra paru
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya: Adalah TB yang terjadi pada organ selain paru, misalnya :
1) Pasien baru TB pleura, kelenjar limfe, abdomen, saluran kencing, kulit,
2) Pasien yang pernah diobati TB: sendi, selaput otak dll
Pasien ini selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan TB Diagnosis TB ekstra paru dapat ditetapkan berdasarkan hasil
terakhir, yaitu: pemeriksaan bakteriologis atau klinis.
• Pasien kambuh: Bila menyerang beberapa organ diklasifikasikan sebagai
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal: pasien TB ekstra paru pada organ menunjukkan
• Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up): gambaran TB yang terberat.
• Lain-lain
3) Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui.
TB paru +TB ekstra paru = TB paru.
Tujuan adalah:
1) Pasien baru TB
a. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup
2) Pasien yang pernah diobati TB: b. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya
c. Mencegah terjadinya kekambuhan TB
pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT selama 1 bulan atau lebih (≥ dari 28 d . M enurunkan penularan TB
dosis). Pasien ini selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan TB e. Mencegah terjadinya dan penularan TB resistan obat
terakhir, yaitu:
• Pasien kambuh: Prinsipnya adalah:
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal: Diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam
obat
• Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up): Diberikan dalam dosis yang tepat
• Lain-lain Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PM O (Pengawas Menelan
Obat)
3) Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap awal
serta tahap lanjutan
Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam satu (1) masa pengobatan
22/01/2024
Tahap Pengobatan:
Tahap Awal : Setiap hari
Tahap Lanjutan: 3 kali seminggu
• Diperuntukkan:
1. Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
2. Pasien TB paru terdiagnosis klinis
3. Pasien TB ekstra paru
22/01/2024
24 25
22/01/2024
• Persyaratan PMO
1. Komitmen politis • Dikenal, dipercayadan disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan dan
2. Pemeriksaan sputum BTA : SPS (Sewaktu –Pagi – disegani serta dihormati olehpasien
Sewaktu) • Tinggal dekat dengan pasien
• Bersedia membantu pasien dengansukarela
3. Pengobatan teratur diawasi PMO (Pengawas
• Bersedia dilatih dan mendapat penyuluhan Bersama pasien
Menelan Obat)
• Tugas seorang PMO
4. Pengadaan obat
• Mengawasi pasien TBC agar menelan OAT secara teratur sampai selesai
5. Pencatatan dan pelaporan pengobatan
• Mengingatkan pasien untuk periksa dahak pada saat yang telah ditentukan
• TugasPMO bukan untuk menggantikan kewajiban pasien untuk mengambil
obat di fasyankes
26 TatalaksanaTB 161121 27
Early Preventing
Sterilizing
Drug bactericidal drug
activity resistance activity
Bacteriological Pengobatan
Pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
lengkap namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
Radiological pengobatan.
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi
Clinical Gagal
positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan atau kapan saja
apabila selama dalam pengobatan diperoleh hasil laboratorium yang
menunjukkan adanya resistensi OAT
Sideeffects Pasien TB yang meninggal oleh sebab apapun sebelum memulai atau
Meninggal
sedang dalam pengobatan.
Adherenceto takemedication Putus berobat Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau yang pengobatannya
(loss to follow-up) terputus selama 2 bulan terus menerus atau lebih.