Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SITI MAYA NURDELISA

KELAS : MN23C
NIM : 20230080062

Contoh Investasi Langsung


1. Properti
Investasi properti, hingga saat ini, masih menjadi salah satu bentuk investasi langsung yang
paling populer. Investor yang memilih investasi langsung pada instrumen properti ini
biasanya akan membeli rumah, apartemen, hingga gedung komersial untuk disewakan atau
dijual kembali. Investasi properti memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama jika
lokasi properti tersebut strategis dan memiliki permintaan yang tinggi.
2. Pendirian Pabrik
Investasi langsung pendirian pabrik ini merupakan jenis investasi langsung yang dilakukan
dengan cara membangun sebuah pabrik produksi baik barang maupun jasa tertentu.
3. Investasi Perkebunan
salah satu bentuk investasi langsung dengan hasil yang cukup menjanjikan adalah investasi
perkebunan dengan tanaman seperti kelapa sawit, karet, atau teh. Investor dapat membeli
lahan, menanam tanaman, dan menjual langsung hasil produksi ke pasar atau warga sekitar.
Contoh Investasi Tidak Langsung
1. Reksa Dana
Reksa dana adalah bentuk investasi tidak langsung yang dilakukan dengan menghimpun dana
investor untuk diinvestasikan pada efek dan dikelola oleh manajer investasi. Dalam reksa
dana, investor diperbolehkan membeli unit reksa dana dengan jumlah yang relatif kecil.
Nantinya, manajer investasi akan mengelola dana investor dan menginvestasikan dana
tersebut ke dalam berbagai jenis instrumen investasi yang berbeda untuk memperkecil
kerugian. Keuntungan dari investasi akan dibagikan kepada investor sesuai dengan nilai
portofolio reksa dananya.
2. Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan investor atas satu atau lebih
perusahaan. Dalam kata lain, saham merupakan tanda klaim atas penghasilan dan kekayaan
yang dimiliki oleh perusahaan.
Nantinya, investor memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembagian
dividen perusahaan. Namun, sebagai instrumen investasi yang high return, investor harus
memperhatikan peluang high risk atau tingginya risiko kerugian yang dapat terjadi jika harga
saham turun atau perusahaan mengalami kerugian.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat utang berjangka yang menunjukkan bahwa investor memberikan
pinjaman kepada penerbit obligasi seperti perusahaan atau pemerintah. Instrumen investasi
tidak langsung yang satu ini membolehkan investor memperoleh keuntungan dari bunga yang
dibayarkan oleh penerbit surat utang berjangka ini. Obligasi memiliki risiko kerugian yang
BBBBBBBlebih rendah dibandingkan dengan saham, namun juga memiliki potensi
keuntungan yang lebih rendah pula.
4. Deposito
Deposito adalah jenis investasi berupa simpanan yang proses pencairannya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu dengan beberapa syarat. Investor yang menanamkan dananya
pada instrumen investasi deposito akan memperoleh bunga dari simpanan yang ditempatkan.
Deposito sendiri menjadi instrumen investasi dengan risiko kerugian yang sangat rendah.
Namun di sisi lain, peningkatan keuntungan yang diterima juga rendah.

Anda mungkin juga menyukai