Baja2 2024 Kelompok 8
Baja2 2024 Kelompok 8
PERENCANAAN
CRANE
RUNWAY
GIRDER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Crane
Crane adalah salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material. Biasanya alat berat
satu ini digunakan untuk memindahkan suatu barang dalam jumlah yang banyak dan berat. Alat
satu ini memiliki bentuk yang panjang dan kemampuan mengangkat sangat kuat. Mampu
berputar sampai 360 derajat dengan jangkauan hingga puluhan meter. Biasanya alat ini sering
sekali digunakan dalam pekerjaan proyek, perbengkelan, industri, pelabuhan, pergudangan dan
masih banyak lainnya.
Katrol atau crane adalah mesin yang pada umumnya akan beroperasi dengan minyak
ataupun sistem hidraluk dan pastinya dengan bantuan sistem pneumatik atau udara. Alat ini
mengangkat muatan secara vertikal dan kearah horizontal untuk menurunkan muatan ke tempat
yang telah ditentukan mekanisme. Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis crane yang
disesuaikan dengan metode kerjanya.
1.1.1 Klasifikasi Crane
1. Crane tetap (stasioner): adalah jenis crane yang tetap di suatu titik dan tidak dapat
diperpanjang atau ditarik kembali seperti kaleng boom. Crane tetap adalah jenis crane
yang tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan biasanya dipasang di
lokasi konstruksi untuk mengangkat material.
2. Crane tipe jembatan: juga dikenal sebagai jembatan crane, adalah jenis crane yang
digunakan dalam proyek konstruksi dan pembangunan jembatan. Jembatan crane
memiliki jangkauan yang lebih luas daripada crane tetap (stasioner) dan dapat bergerak
lebih dengan mudah
3. Crane berjalan: Crane berjalan, juga dikenal sebagai crane mobil, adalah jenis crane
yang dapat bergerak di atas rel dan dapat berjalan di berbagai jarak. Crane berjalan
memiliki kecepatan operasi yang lebih tinggi daripada crane tetap (stasioner) dan dapat
bergerak ke tempat yang lebih jauh dengan mudah. Beberapa jenis crane berjalan
meliputi:
Crawler Crane: Digunakan untuk bergerak di atas tanah yang tidak rata.
Rough Terrain Crane: Alat ini dirancang untuk bergerak di berbagai medan,
seperti lahan atau lahan yang tidak rata.
All-Terrain Crane: Alat ini memiliki kemampuan untuk bergerak di berbagai
medan, seperti lahan atau lahan yang tidak rata.
1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:
2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155
5. Kondisi Kerja: Pemilihan jenis crane yang tepat juga harus disesuaikan dengan kondisi
kerja. Misalnya, jika lokasi kerja berukuran kecil, maka mobile crane akan lebih tepat.
6. Jenis Daya yang Tersedia: Jenis daya yang tersedia harus sesuai dengan jenis crane yang
dipilih. Misalnya, jika daya yang tersedia adalah listrik, maka overhead crane akan lebih
tepat daripada jenis crane yang menggunakan daya diesel.
7. Lokasi pemasangan: Pemilihan jenis crane harus disesuaikan dengan lokasi pemasangan
yang ada di proyek
8. Cara penambahan ketinggihan (climbing): Pemilihan crane harus mempertimbangkan
cara penambahan ketinggihan, seperti climber system yang digunakan oleh tower crane
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pemilihan jenis crane yang tepat
dapat membantu memastikan efisiensi dan keselamatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi
atau industri. Selain itu, keahlian dan teknologi yang diberikan oleh produsen crane juga dapat
membantu dalam memilih jenis dan spesifikasi crane yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
proyek .
3 2
1.3.1 Hoist
Hoist merupakan bagian utama pada tower crane yang berfungsi sebagai mekanisme
pengangkat muatan dengan arah lintasan melintang sepanjang cross travel girder.Pada
perencanaan ini digunakan Hoist
Merk : KITO
Type : ER2SG (Single Speed)
Net Weight : 188 Kg
Kapasitas : 5000 Kg (5 Ton)
1.3.2 Girder
Pada perancangan Overhead Travelling Crane ini, girder yang digunakan adalah baja
penampang 600 x 200 x 11 x 17. Faktor utama dalam penyelesaian girder adalah dengan
mencari tegangan lentur satuan aman dan defleksi girder yang diinginkan. Beban vertikal pada
girder adalah bobot mati (beban konstan) dan gaya yang diberi oleh roda troli yang membawa
beban maksimum. Desain bobot mati girder terdiri atas bobot girder, setengah bobot
mekanisme pejalan (tanpa roda), dan setengah bobot penopang silang
BAB II
PERHITUNGAN
Dilakukan perhitungan Struktur untuk Overhead Crane (Single Girder) dengan kapasitas 5 ton
dengan detail Perancangan seperti berikut :
24 m
= 3750-1347.5
= 2402.5 kg
Maka,
PU =1.2 ( 1347.5 ) +1.6 ( 2402.5 )=4019.5 kg /roda
P1 P2
5000 mm
y2 = 0 y=1 y1 = 0.8
Kondisi II
P1 P2
5000 mm
y1 = 0.4
y2 = 0.4
y=1
Kondisi III
P1 P2
5000 mm
y=1
Properti Penampang
1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:
2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155
1. Terhadap sumbu-x
a. Kondisi Leleh
M n = M p = F y . Z x = 240 ×2590000=621600000 Nmm=63385.56 kgm
a. Tekuk Torsi
Lb = 5000 mm
L p= 1,76. r y .
√ E
Fy
¿ 1.76 ( 41.2 )
√ 200000
240
=2093.24 mm
r ts =
√ I y. H0
2Sx
¿
√
22800000 × 583
2 ( 2312500 )
=53.61
Iy × H 0 22800000 × ( 5832 )
2
12
c w= = =1.937 × 10
4 4
c= 0
H
2( )√ ( )√
Iy
Cw
=
583
2
22800000
1.937 ×10
12
=1
1
J= ∑ b t 2 + H t 1
3 3
3
1
¿ ∑ ¿¿
3
Maka, Lr dapat dihitung
E
√ √( ( )
2
J .c 2
)
Lr = 1,95 . r ts . J .c 0.7 . F y
. + +6 ,76
o .7 . F y Zx . H 0 Zx . H 0 E
200000
Lr = 1,95 . 53.61. .
0.7(240)
√ √
2
921266.66(1) 921266.66 (1) 0.7 . 240
2
+ ( ) +6 , 76( )
2590000 (583) 2590000(583) 200000
Lr =6595.94 mm
2. Terhadap sumbu y
Karena penampang adalah kompak sehingga tekuk lokal tidak terjadi. Maka, momen
nominal penampang terhadap sumbu y adalah :
M ny = Z y . F y = 228000 x 240 = 54.720.000 Nmm = 5579.89 kgm
Torsi bekerja pada pelat sayap atas profil sehingga kelelehan yang terjadi adalah pada
pelat sayap atas profil. Maka, tegangan geser akibat torsi pada pelat sayap atas adalah:
Rumus ini diambil dari rumus tegangan torsi dengan penampang tipis terbuka
( (
)
∗t ∗B )
1 2
P y∗ f
8
FT =
( 121 ∗t ∗B )∗t
f
3
f
( 306 ) ( ) ( 17 ) ( 20 0 )
1 2
8
FT = =0.135 MPa
1 3
(17)(20 0 )(1 7)
12
Momen kearah sumbu y akibat torsi dikonversikan dari nilai tegangan yang terjadi
pada pelat sayap atas
P y∗t f ( 306 ) ( 17 )
FT = = =0.0056 MPa
J 921266.66
Cek terhadap persyaratan strength limit state:
M u x 4019.5
= =0.262
ϕM nx 15345.1
M uy 436
= =0.078
ϕM ny 5579.89
F T 0.135+ 0,0056
= =0.0011
ϕF y 0.54 ( 240 )
Lendutan sumbu x:
3
PL
∆=
48 E I x
( 4019 , 5 ) (5000 )3
∆= =6.744 mm
48(200000)(776000000)
Lendutan sumbu y:
3
PL
∆=
48 E I y
( 4019 , 5 ) (5000 )3
∆= =2.295 mm
48(200000)(22800000)
L p=1.76∗ry∗
√ E
Fy
=1.76(41.2)¿
BAB III
PERENCANAAN SAMBUNGAN DI TENGAH BENTANG RUNWAY
PERHITUNGAN :
WF 450.200.9
Data-data yang diperoleh :
P D=1947 , 5 kg
P L=4832 ,5 kg
Jika las sudut yang digunakan hanya berupa las memanjang saja pada batang tarik datar,
Panjang tiap las sudut tidak boleh kurang dari jarak tegak lurus diantara keduanya, dan
Panjang total tidak melebihi 1,5 kali Panjang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, maka diambil
Panjang las tiap sisi adalah 200 mm (gambar. A). Dapat pula digabung antara las memanjang
dan las melintang, hanya dapat mengurangi Panjang sambungan lewatan (Gambar. B).
7 21
7 15
7 6
Gambar A. Gambar B.