Anda di halaman 1dari 25

DEPARTEMEN TEKNIK

SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

PERENCANAAN
CRANE
RUNWAY
GIRDER

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Crane
Crane adalah salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material. Biasanya alat berat
satu ini digunakan untuk memindahkan suatu barang dalam jumlah yang banyak dan berat. Alat
satu ini memiliki bentuk yang panjang dan kemampuan mengangkat sangat kuat. Mampu
berputar sampai 360 derajat dengan jangkauan hingga puluhan meter. Biasanya alat ini sering
sekali digunakan dalam pekerjaan proyek, perbengkelan, industri, pelabuhan, pergudangan dan
masih banyak lainnya.
Katrol atau crane adalah mesin yang pada umumnya akan beroperasi dengan minyak
ataupun sistem hidraluk dan pastinya dengan bantuan sistem pneumatik atau udara. Alat ini
mengangkat muatan secara vertikal dan kearah horizontal untuk menurunkan muatan ke tempat
yang telah ditentukan mekanisme. Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis crane yang
disesuaikan dengan metode kerjanya.
1.1.1 Klasifikasi Crane
1. Crane tetap (stasioner): adalah jenis crane yang tetap di suatu titik dan tidak dapat
diperpanjang atau ditarik kembali seperti kaleng boom. Crane tetap adalah jenis crane
yang tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan biasanya dipasang di
lokasi konstruksi untuk mengangkat material.
2. Crane tipe jembatan: juga dikenal sebagai jembatan crane, adalah jenis crane yang
digunakan dalam proyek konstruksi dan pembangunan jembatan. Jembatan crane
memiliki jangkauan yang lebih luas daripada crane tetap (stasioner) dan dapat bergerak
lebih dengan mudah
3. Crane berjalan: Crane berjalan, juga dikenal sebagai crane mobil, adalah jenis crane
yang dapat bergerak di atas rel dan dapat berjalan di berbagai jarak. Crane berjalan
memiliki kecepatan operasi yang lebih tinggi daripada crane tetap (stasioner) dan dapat
bergerak ke tempat yang lebih jauh dengan mudah. Beberapa jenis crane berjalan
meliputi:
 Crawler Crane: Digunakan untuk bergerak di atas tanah yang tidak rata.
 Rough Terrain Crane: Alat ini dirancang untuk bergerak di berbagai medan,
seperti lahan atau lahan yang tidak rata.
 All-Terrain Crane: Alat ini memiliki kemampuan untuk bergerak di berbagai
medan, seperti lahan atau lahan yang tidak rata.
1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:
2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

 Truck Crane: Dipasangkan dengan truk dan memiliki fleksibilitas untuk


bergerak ke barang yang akan diangkut.
 Crane khusus: Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai jenis crane ini dalam
hasil pencarian yang diberikan. Namun, beberapa jenis crane khusus yang
dikatakan dalam hasil pencarian meliputi:
 Hydraulic Crane: Digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dengan
struktur sederhana.
 Hoist Crane: Terdapat pada pergudangan dan perbengkelan, hoist crane
ditempatkan pada langit-langit dan berjalan di atas rel khusus yang dipasangi
pada langit-langit tersebut.
 Jip Crane: Terdiri dari berbagai ukuran, jip crane yang kecil bisa digunakan pada
perbengkelan dan pergudangan untuk memindahkan barang-barang.
4. Crane Menara: juga dikenal sebagai tower crane, adalah jenis crane yang diletakkan
pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah yang sering digunakan dalam proyek
konstruksi bangunan bertingkat.
1.1.2 Dasar Pemilihan Crane
Dasar pemilihan crane melibatkan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan
untuk memastikan bahwa crane yang dipilih sesuai dengan kebutuhan proyek dan konstruksi.
Berikut adalah beberapa faktor dasar pemilihan crane antara lain :
1. Kegunaan (Usability): Crane yang sesuai dengan peruntukannya akan lebih berguna dan
efektif di lapangan dibandingkan dengan alat bantu lain yang kegunaannya terbatas.
Pemilihan jenis crane harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Untuk pekerjaan yang ringan, seperti mengangkat bahan bangunan, mobile crane bisa
menjadi pilihan yang tepat. Namun, untuk pekerjaan yang berat, seperti mengangkat
mesin, tower crane mungkin lebih tepat.
2. Anggaran atau Biaya: Anggaran atau biaya yang tersedia juga menjadi faktor penting
dalam pemilihan crane. Pemilihan crane harus sesuai dengan anggaran yang tersedia
untuk memastikan mendapatkan barang yang sesuai harganya dan berkualitas.
3. Lokasi Pemasangan: Lokasi pemasangan crane juga perlu dipertimbangkan. Misalnya,
jika lokasi kerja berukuran kecil, maka mobile crane akan lebih tepat.
4. Jenis Pekerjaan yang Akan Dilakukan: Pemilihan jenis crane yang tepat harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Crane ringan juga lebih mudah
untuk dipindahkan dan dipasang.

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

5. Kondisi Kerja: Pemilihan jenis crane yang tepat juga harus disesuaikan dengan kondisi
kerja. Misalnya, jika lokasi kerja berukuran kecil, maka mobile crane akan lebih tepat.
6. Jenis Daya yang Tersedia: Jenis daya yang tersedia harus sesuai dengan jenis crane yang
dipilih. Misalnya, jika daya yang tersedia adalah listrik, maka overhead crane akan lebih
tepat daripada jenis crane yang menggunakan daya diesel.
7. Lokasi pemasangan: Pemilihan jenis crane harus disesuaikan dengan lokasi pemasangan
yang ada di proyek
8. Cara penambahan ketinggihan (climbing): Pemilihan crane harus mempertimbangkan
cara penambahan ketinggihan, seperti climber system yang digunakan oleh tower crane
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pemilihan jenis crane yang tepat
dapat membantu memastikan efisiensi dan keselamatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi
atau industri. Selain itu, keahlian dan teknologi yang diberikan oleh produsen crane juga dapat
membantu dalam memilih jenis dan spesifikasi crane yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
proyek .

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

1.3 Komponen Utama Overhead Travelling Crane


Berikut ini gambar bagian-bagian utama dari over head crane hoist single girder

3 2

Gb.1 Bagian - bagian utama over head crane


Keterangan gambar:
1. Trolley
Trolley berfungsi sebagai tempat alat-alat pengangkat (hoist) misalnya : drum (puli) untuk
menggulung tali baja, motor penggerak drum, kait (hook) dan peralatan lainnya.
2. Cross travel girder
Cross travel girder berfungsi sebagai chassis (body) daripada overhead crane tersebut. Jadi
pada girder terdapat peralatan seperti alat-alat kontrol dan trolley.
3. End Carriage/Saddle
End carriage/saddle berfungsi sebagai penopang cross travel girder

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

1.3.1 Hoist
Hoist merupakan bagian utama pada tower crane yang berfungsi sebagai mekanisme
pengangkat muatan dengan arah lintasan melintang sepanjang cross travel girder.Pada
perencanaan ini digunakan Hoist

Merk : KITO
Type : ER2SG (Single Speed)
Net Weight : 188 Kg
Kapasitas : 5000 Kg (5 Ton)

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

1.3.2 Girder
Pada perancangan Overhead Travelling Crane ini, girder yang digunakan adalah baja
penampang 600 x 200 x 11 x 17. Faktor utama dalam penyelesaian girder adalah dengan
mencari tegangan lentur satuan aman dan defleksi girder yang diinginkan. Beban vertikal pada
girder adalah bobot mati (beban konstan) dan gaya yang diberi oleh roda troli yang membawa
beban maksimum. Desain bobot mati girder terdiri atas bobot girder, setengah bobot
mekanisme pejalan (tanpa roda), dan setengah bobot penopang silang

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

1.3.3 End Carriage


End carriage yang digunakan pada perancangan kali ini dari KITO crane dengan spesifikasi :
Merk dagang : KITO
Geared Motor Capacity : EO050- 9

Jarak Antar roda (D) : 800 mm


Berat : 197 Kg/set
R max: 41.4 kN

1.3.4 Traveling Base


Pada perancangan Overhead Travelling Crane ini, girder yang digunakan adalah baja
penampang WF 600 X 200 X 11 X 17

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

BAB II
PERHITUNGAN
Dilakukan perhitungan Struktur untuk Overhead Crane (Single Girder) dengan kapasitas 5 ton
dengan detail Perancangan seperti berikut :

21 210404062 HEPDYANTAMA SIMARMATA Teknik Sipil


22 210404038 Aditya Simbolon Teknik Sipil
6 Overhead 5 ton 24 m 5m
23 210404058 SAMUEL PUTRA Teknik Sipil
24 210404002 Frisia Maudina Lubis Teknik Sipil

Wf 400 x 200 x 8 x 13 Wf 600 x 200 x 11 x 17

24 m

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Tipe Crane = Overhead Single Girder Crane


Kapasitas = 5 ton
Berat total crane = 5390 kg
Lebar Bangunan (L) = 24 m
Bentang Ruas (S) = 15 m
Beban maximum roda = 3750 kg
Jarak antar roda (s) = 3000 mm
Jarak antar portal (Lb) =5m
Berat Trolley = 450 kg (direncanakan)
Tinggi kolom = 8 m (direncanakan)
𝐿𝑐𝑜𝑛𝑠𝑜𝑙𝑒 = 0,8 m (direncanakan)

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Desain Runway Beam

 Bentuk Runway Beam


Runway beam dalam penelitian ini ditinjau dengan 3 bentuk untuk memperhitungkan
keefektifan dan keekonomisan dari desain profil yang digunakan dalam perencanaan runway
beam. Adapun bentuk-bentuk runway beam yang ditinjau sebagai berikut:
Dasar dari pemilihan bentuk-bentuk sistem runway beam adalah untuk mengantisipasi gaya
horizontal yang bekerja pada runway beam (sesuai dengan persyaratan pembebanan SNI 2013).
yaitu sebesar 15% dari beban crane sehingga menimbulkan momen pada arah sumbu lemah dari
runway beam.

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Pembebanan pada runway beam:


Menghitung Faktor beban dari ASCE7-10
Bridge weight = Load factor = 1.2
Trolley, hoist weight and lifted load = load factor = 1.6

𝑃𝑈 = 1.2(𝑃𝑏𝑟𝑖𝑑𝑔𝑒 ) + 1.6(𝑃𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦+𝑙𝑖𝑓𝑡𝑒𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑 )


𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑟𝑎𝑛𝑒 5390
𝑃𝑏𝑟𝑖𝑑𝑔𝑒 = = = 1347.5 𝑘𝑔
4 4
𝑃𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦+𝑙𝑖𝑓𝑡𝑒𝑑 𝑙𝑜𝑎𝑑 = max 𝑤ℎ𝑒𝑒𝑙 𝑙𝑜𝑎𝑑 − 𝑃𝑏𝑟𝑖𝑑𝑔𝑒

= 3750-1347.5
= 2402.5 kg
Maka,
𝑃𝑈 = 1.2(1347.5) + 1.6(2402.5) = 4019.5 𝑘𝑔/𝑟𝑜𝑑𝑎
 Untuk beban horizontal
(𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦)(1.6)
𝐻𝑢 = 𝑊𝐻1 = 0.2 ×
4
(5000 + 450)(1.6)
= 0.2 × = 436 𝑘𝑔/𝑟𝑜𝑑𝑎
4
(𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦)(1.6)
𝑊𝐻2 = 0.1 ×
4
(5000 + 450)(1.6)
= 0.1 × = 218 𝑘𝑔/𝑟𝑜𝑑𝑎
4
𝑃𝐻 = 𝑊𝐻1 = 436 𝑘𝑔/𝑟𝑜𝑑𝑎

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Perhitungan gaya-gaya maksimum pada runway beam:

 Momen maksimum akibat crane


Kondisi I

P1 P2

5000 mm

y2 = 0 y=1 y1 = 0.8

*Pada Sumbu kuat


𝑀𝑢𝑥 = 𝑃𝑈 𝑦2 + 𝑃𝑈 𝑦1 = 4019.5(0) + 4019.5(0.8) = 3215.6 𝑘𝑔𝑚

*Pada Sumbu lemah


𝑀𝑢𝑦 = 𝑃𝐻 𝑦2 + 𝑃𝐻 𝑦1 = 436(0) + 436(0.8) = 348.8 𝑘𝑔𝑚

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Kondisi II

P1 P2

5000 mm

y1 = 0.4
y2 = 0.4
y=1

*Pada Sumbu kuat


𝑀𝑢𝑥 = 𝑃𝑈 𝑦2 + 𝑃𝑈 𝑦1 = 4019.5(0.4) + 4019.5(0.4) = 3215.6 𝑘𝑔𝑚

*Pada Sumbu lemah


𝑀𝑢𝑦 = 𝑃𝐻 𝑦2 + 𝑃𝐻 𝑦1 = 436(0.3) + 436(0.3) = 348.8 𝑘𝑔𝑚

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Kondisi III

P1 P2

5000 mm

y=1

*Pada Sumbu kuat


𝑀𝑢𝑥 = 𝑃𝑈 𝑦 = 4019.5(1) = 4019.5 𝑘𝑔𝑚

*Pada Sumbu lemah


𝑀𝑢𝑦 = 𝑃𝐻 𝑦 = 436(1) = 436 𝑘𝑔𝑚

Maka, Nilai Momen maximum akibat crane adalah


*Pada Sumbu kuat → 𝑀𝑢𝑥 = 4019.5 𝑘𝑔𝑚
*Pada Sumbu lemah → 𝑀𝑢𝑦 = 436 𝑘𝑔𝑚

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

II. Girder Crane

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

 Properti Penampang
Section = IWF 600 x 200 x 11 x 17
A (Luas Penampang) = 13440 mm2
Unit Weight = 106 kg/m
Ix = 776000000 mm4
Iy = 22800000 mm4
Zx = 2590000 mm3
Zy = 228000 mm3
E = 200000 N/mm2
Fy = 240 MPa
ix = 240 mm
iy = 41.2 mm
H0 = H – t2 = 583 mm
Hw = H – (2t2) = 566 mm
Sx = Zx/1.12 = 2312500 mm3
Berat = 1272 kg

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

 Perhitungan Kuat Nominal Penampang

Cek kelangsingan penampang:


1. Penampang sayap (flange)
𝐵 200
λ= = = 5.88
2(𝑡2 ) 2(17)

𝐸 200000
Batas penampang kompak, λ𝑝 = 0.38√ = 0.38√ = 10.969
𝐹𝑦 240

Maka penampang sayap adalah penampang kompak


2. Penampang badan (web)
𝐻 600
= = 54.54
𝑡1 11

𝐸 200000
Batas Penampang kompak, λ𝑝 = 3.76√𝐹 = 3.76√ = 108.542
𝑦 240

Maka penampang badan adalah penampang kompak.

 Perhitungan kekuatan nominal lentur penampang:

1. Terhadap sumbu-x
a. Kondisi Leleh
𝑀𝑛 = 𝑀𝑝 = 𝐹𝑦 . 𝑍𝑥 = 240 × 2590000 = 621600000 𝑁𝑚𝑚 = 63385.56 𝑘𝑔𝑚

a. Tekuk Torsi
𝐿𝑏 = 5000 mm
𝐸
𝐿𝑝 = 1,76. 𝑟𝑦 . √𝐹
𝑦

200000
= 1.76(41.2)√ = 2093.24 𝑚𝑚
240

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

𝐼 𝐻
𝑟𝑡𝑠 = √ 𝑦2𝑆. 0
𝑥

22800000 × 583
=√ = 53.61
2(2312500)
𝐼𝑦 × 𝐻02 22800000 × (5832 )
𝑐𝑤 = = = 1.937 × 1012
4 4
𝐻0 𝐼𝑦 583 22800000
𝑐=( )√ = ( )√ =1
2 𝐶𝑤 2 1.937 × 1012
1
𝐽 = ∑ 𝑏𝑡23 + 𝐻𝑡13
3
1
= ∑(2(200)(173 ) + 600(113 ) = 921266.66 𝑚𝑚4
3
Maka, Lr dapat dihitung

𝐸 𝐽 .𝑐 𝐽 .𝑐 2 0.7 . 𝐹𝑦 2
𝐿𝑟 = 1,95 . 𝑟𝑡𝑠 . 𝑜.7 . . √𝑍 + √(𝑍 .𝐻 ) + 6,76 ( )
𝐹𝑦 𝑥 .𝐻0 𝑥 0 E

200000 921266.66(1) 921266.66(1) 0.7 . 240


𝐿𝑟 = 1,95 . 53.61 . 0.7(240) . √2590000(583) + √(2590000(583))2 + 6,76 ( 200000 )2

𝐿𝑟 = 6595.94 𝑚𝑚

Karena 𝐿𝑝 < 𝐿𝑏 < 𝐿𝑟 , maka nilai 𝑀𝑛 dapat dicari dengan persamaan:


𝐿 −𝐿
𝑀𝑛 = (𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 - 0.7 . 𝐹𝑦 . 𝑍𝑥 ) (𝐿𝑏 − 𝐿𝑝 ))
𝑟 𝑝
5000 − 2093.34
𝑀𝑛 = (621600000 − (621600000 − 0.7(240)(2590000))( )
6595.94 − 2093.34
𝑀𝑛 = 1672086.73 𝑁𝑚𝑚 = 17050.1 𝑘𝑔𝑚

ϕ𝑀𝑛 = 0. 9(17050.1) = 15345.1 kgm

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

2. Terhadap sumbu y

Karena penampang adalah kompak sehingga tekuk lokal tidak terjadi. Maka, momen
nominal penampang terhadap sumbu y adalah :
𝑀𝑛𝑦 = 𝑍𝑦 . 𝐹𝑦 = 228000 x 240 = 54.720.000 Nmm = 5579.89 kgm

3. Terhadap gaya Torsi

Torsi bekerja pada pelat sayap atas profil sehingga kelelehan yang terjadi adalah pada
pelat sayap atas profil. Maka, tegangan geser akibat torsi pada pelat sayap atas adalah:
Rumus ini diambil dari rumus tegangan torsi dengan penampang tipis terbuka
𝟏
𝑷𝒚 ∗ (𝟖 ∗ 𝒕𝒇 ∗ 𝑩𝟐 )
𝐅𝐓 = ( )
𝟏 𝟑
(𝟏𝟐 ∗ 𝒕𝒇 ∗ 𝑩 ) ∗ 𝒕𝒇
𝟏
(𝟑𝟎𝟔) ( ) (𝟏𝟕)(𝟐𝟎𝟎𝟐 )
𝐅𝐓 = 𝟖 = 𝟎. 𝟏𝟑𝟓 𝑴𝑷𝒂
𝟏 𝟑 )(𝟏𝟕)
(𝟏𝟕)(𝟐𝟎𝟎
𝟏𝟐

Momen kearah sumbu y akibat torsi dikonversikan dari nilai tegangan yang terjadi
pada pelat sayap atas
𝑷𝒚 ∗ 𝐭 𝐟 (𝟑𝟎𝟔)(𝟏𝟕)
𝐅𝐓 = = = 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟔 𝑴𝑷𝒂
𝐉 𝟗𝟐𝟏𝟐𝟔𝟔. 𝟔𝟔
Cek terhadap persyaratan strength limit state:
𝑀𝑢𝑥 4019.5
= = 0.262
𝜙𝑀𝑛𝑥 15345.1

𝑀𝑢𝑦 436
= = 0.078
𝜙𝑀𝑛𝑦 5579.89
𝐹𝑇 0.135 + 0,0056
= = 0.0011
𝜙𝐹𝑦 0.54(240)
1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:
2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 = 0.262 + 0.078 + 0.0011 < 0,95


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 = 0.3411 < 0,95

a. Kontrol Terhadap Lendutan

Lendutan sumbu x:

𝑷𝑳𝟑
∆=
𝟒𝟖𝑬𝑰𝒙
(4019,5)(5000)3
∆= = 6.744 𝑚𝑚
48(200000)(776000000)

Lendutan izin dikontrol sebesar L/500 = 10 mm

Lendutan sumbu y:

𝑷𝑳𝟑
∆=
𝟒𝟖𝑬𝑰𝒚
(4019,5)(5000)3
∆= = 2.295 𝑚𝑚
48(200000)(22800000)

Lendutan izin dikontrol sebesar = 10 mm

Jadi, IWF 600 x 200 x 11 x 17 mm dapat dijadikan desain runway beam.

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

2.2 Perencanaan Console

𝑃 = 𝑅𝑚𝑎𝑥 = 4019.5 kg
𝑀𝑢 = 𝑃 𝑥 𝐿𝑐𝑜𝑛𝑠𝑜𝑙𝑒 = 4019.5 kN x 0.8 = 3215.6 kgm
Dicoba IWF 400 x 200 x 8 x 13
𝑧𝑥 = 2590000 𝑚𝑚3
𝑟𝑦 = 41.2 𝑚𝑚

̅̅̅̅
𝐸
𝐿𝑝 = 1.76 ∗ 𝑟𝑦 ∗ √ = 1.76(41.2)(√200000/240) = 2093.24 𝑚𝑚
𝐹𝑦

Karena Lb = 800 mm< Lp = 2093.24 mm,maka Mn diambil pada kondisi pelelehan


Mn = Zx * Fy = 2590000(240) = 621600000 Nmm = 63385.56 kgm
Cek terhadap persyaratan limit state
∅𝑀𝑛 > 𝑀𝑢
0.9 * (63385.56) > 3215.6
57047 kgm > 7276.79 kgm (ok)

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Profil WF 400 x 200 x 8 x 13 mm (Ok)

Profil WF 400 x 200 x 8 x 13 aman digunakan sebagai console

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

BAB III
PERENCANAAN SAMBUNGAN DI TENGAH BENTANG RUNWAY

PERHITUNGAN :

WF 450.200.9
Data-data yang diperoleh :
𝑃𝐷 = 1947,5𝑘𝑔
𝑃𝐿 = 4832,5𝑘𝑔
𝑀𝑢𝑡𝑢 𝐿𝑎𝑠 (𝑓𝑢𝑤 ) = 490 𝑀𝑝𝑎
𝑓𝑢 = 400 𝑀𝑝𝑎
Persyaratan Ukuran Las

Maksimum : 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 − 1,6 = 8 − 1,6 = 6,4 𝑚𝑚


Minimum : 3 𝑚𝑚

Maka gunakan las ukuran 6 mm


𝑡𝑒 = 0,707. 𝑎 → 0,707. 6 = 4,242 𝑚𝑚

Kuat rencana las sudut ukuran 6 mm per mm panjang


∅𝑅𝑢𝑤 = ∅𝑡𝑒 (0,60𝑓𝑢𝑤 ) = 0,75(4,242)(0,60 . 490) = 935,361 𝑁/𝑚𝑚

Kuat runtuh geser pelat


𝑀𝑎𝑥 ∅𝑅𝑢𝑤 = ∅𝑡(0,60𝑓𝑢 ) = 0,75(9)(0,60 . 400) = 1620 𝑁/𝑚𝑚

Beban tarik terfaktor


𝑇𝑢 = 1,2𝐷 + 1,6𝐿 = 1,2. (1947,5) + 1,6 . (4832,5) = 10069 𝑘𝑔
1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:
2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062
DEPARTEMEN TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan No. 2 Kampus USU - Telp (061) 803371, Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BAJA II


DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD AGUNG HANDANA, ST., MT.

Panjang total las dibutuhkan, 𝐿𝑤 ∶


1,0069 . 104
𝐿𝑤 = = 10,7 𝑚𝑚 ≈ 11 𝑚𝑚
935,361

Jika las sudut yang digunakan hanya berupa las memanjang saja pada batang tarik datar,
Panjang tiap las sudut tidak boleh kurang dari jarak tegak lurus diantara keduanya, dan
Panjang total tidak melebihi 1,5 kali Panjang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, maka diambil
Panjang las tiap sisi adalah 200 mm (gambar. A). Dapat pula digabung antara las memanjang
dan las melintang, hanya dapat mengurangi Panjang sambungan lewatan (Gambar. B).

7 21
7 15

7 6
Gambar A. Gambar B.

1. FRISIA MAUDINA LUBIS 210404002 HAL:


2. ADITYA SIMBOLON 210404038
3. SAMUEL PUTRA 210404058
4. HEPDYANTAMA SIMARMATA 210404062

Anda mungkin juga menyukai