KELOMPOK 01 ANGGOTA KELOMPOK DIMAS PUTERA P 113121002
FAUZAN FIRMANSYAH 113121049
VIONA ANJAR R 113121052
HANIFAN ADI N 2350367010
DEFINISI BAKTERI
Bakteri merupakan makhluk hidup yang bersifat kosmopolitan, yaitu paling
banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan, tanah, air, udara, dalam tubuh makhluk hidup, dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma. Salah satu penyebab dari bakteri yang ada dalam makanan adalah infeksi Shigella atau Shigellosis yang menyerang saluran pencernaan, infeksi ini terjadi saat bakteri masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung dengan feses. Selain itu, infeksi shigella juga terjadi melalui makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi. Shigella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, tunggal, tidak memiliki flagel, aerobik ataupun aerobik fakultatif dan tidak membentuk spora. Suhu optimum pertumbuhan yakni 37oC dimana habitatnya berada pada saluran pencernaan dengan infeksinya melalui fase oral. MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI Shigella termasuk bakteri gram negatif berbentuk coccobacilli. Shigella merupakan bakteri anaerob fakultatif. Shigella memiliki ciri koloni yaitu bundar, cembung, dan transparan dengan diameter 2 mm dalam 24 jam (Brooks, 2005). Kemudian dilanjutkan menurut Prabhurajeshwar dan Chandrakanth (2018), bakteri Shigella bersifat non motil dan tidak membentuk spora. KLASIFIKASI BERDASARKAN SUSUNAN ANTIGEN SHIGELLA DYSENTERIAE SHIGELLA FLEXNERI
SHIGELLA BOYDII SHIGELLA SONNEI
SHIGELLA DYSENTERIAE
Shigella dysenteriae merupakan bakteri
gram-negatif yang dapat menginfeksi pada saluran pencernaan. bakteri ini dapat memproduksi ekotoksin yang dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan susunan syaraf pusat. Shigella jenis ini dominan terdapat di daerah tropis dan menjadi penyebab paling parah pada penyakit disentri atau shigellosis SHIGELLA FLEXNERI
Shigella flexneri adalah salah satu spesies bakteri
yang menyebabkan penyakit shigellosis atau disentri bacillary pada manusia. Bakteri ini termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae dan merupakan bakteri gram-negatif yang bersifat patogen. Shigella flexneri umumnya menyerang usus manusia dan dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, demam, mual, muntah, dan sakit perut. Penularan biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan kotoran yang terinfeksi atau konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri ini. SHIGELLA BOYDII
Shigella boydii adalah jenis bakteri Gram-
negatif yang termasuk dalam genus Shigella. Seperti Shigella flexneri, Shigella boydii juga merupakan penyebab penyakit shigellosis atau disentri bacillary pada manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, demam, mual, muntah, dan sakit perut. Penularan biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan kotoran yang terinfeksi atau konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri ini. SHIGELLA SONNEI
Shigella sonnei adalah penyebab
paling umum dari shigellosis di banyak negara-negara maju. Bakteri ini biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung antara individu, terutama jika kebersihan pribadi kurang terjaga. CONTOH KASUS Disentri basiler atau Shigellosis merupakan suatu penyakit infeksi akut yang terjadi pada usus yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella (Bush and Perez., 2014). Secara umum terdapat 4 spesies Shigella yang menyebabkan disentri basiler, meliputi Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei (Infectious Diseases Protocol, 2013). Secara umum gejala yang terjadi pada disentri basiler adalah diare, adanya lendir dan darah dalam feses, nyeri perut dan tenesmus (Tjokoprawiro, 2015). Adanya darah dan lendir dalam feses disebabkan karena invasi bakteri Shigella sp. pada dinding usus sehingga menyebabkan kerusakan pada dinding usus (Public Health Agency of Canada, 2015). Gejala Klinis Setelah masa inkubasi yang pendek (1-2 hari), secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan diare cair. Diare ini terjadi karena adanya kerja enterotoksin di usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian, saat infeksi telah mengenai ileum dan kolon, jumlah feses akan meningkat, feses lebih kental dan sering mengandung lendir maupun darah (Jawetz, et al., 2014). Pada infeksi berat (fulminant type) penderita mengalami colaps diikuti demam tinggi, menggigil, muntah-muntah, suhu tubuh menurun, toksemia berat dan akhirnya penderita meninggal (Soedarto, 2009). Kasus penyakit disentri basiler pada orang dewasa, demam dan diare menghilang spontan dalam 2-5 hari. Namun, pada anak-anak lanjut usia, kehilangan air dan elektrolit dapat menimbulkan dehidrasi, asidosis dan bahkan kematian (Jawetz, et al., 2014). Pencegahan Cegah penyebaran Mencuci tangan Akan menyiapkan makanan jika Anda sakit atau Sebelum melakukan aktivitas seksual apapun berbagi makanan dengan siapa pun. Sebelum menyiapkan makanan Jangan berhubungan seks setidaknya selama dua Setelah ke kamar mandi, mengganti popok atau minggu setelah Anda tidak lagi menderita diare. membersihkan rumah .
Kebersihan makanan
Bersihkan buah dan sayuran dengan air bersih
sebelum dikonsumsi untuk mengurangi risiko terpapar bakteri Shigella yang mungkin ada pada permukaan makanan. TEORI SIMPUL SUMBER AMBIENT KOMUNITAS DAMPAK LAINNYA Anak anak dibawah Sakit (diare, Vaksiniasis shigelosis -Shigella dysenteriae = Feses usia lima tahun, orang komplikasi medis) -Shigella flexneri =Makanan dewasa yang merawat -Shigella boydii -Air anak anak, orang yang -Shigella sonnei -Kontak langsung tinggal di daerah -Kontak seksual dengan sanitasi buruk, dan wisatawan yang berkunjung ke negara negara berkembang Thank you!!