Anda di halaman 1dari 9

Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan

Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)


Volume 2 Nomor 4Tahun 2020
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print), http://jmiap.ppj.unp.ac.id

KUALITAS PELAYANAN TIM PELAKSANA SISTEM LAYANAN RUJUKAN


TERPADU (SLRT) DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUSN DAN
PERLINDUNGAN ANAK DI NAGARI SAGO SALIDO KABUPATEN PESISIR
SELATAN

Vrisco Chentari1(a), Karjuni Dt Ma’ani2(b)


1
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
a)
vriscochentari10@gmail.com b)dt.maanikarjuni63@fis.unp.ac.id

ABSTRACT – This research is motivated because there are still a large number of poor and vulnerable
people in Nagari Sagari Salido, while the government has implemented an Integrated Referral Service
System (SLRT) program that provides social assistance to help people get out of the poverty zone, this
Integrated Referral Service System (SLRT) is a one-stop service identifies the needs and complaints of
the poor and vulnerable then they will be introduced to social protection and coping programs for the
poor, make referrals, and help with complaint handling to ensure that these complaints are handled
properly.
Keywords : Quality, Service, Integrated Referral Service System (SLRT)
Corresponding author. Email. vriscochentari10@gmail.com
How to cite this article. Chentari, V & Ma’ani, K. (2020). Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di
Nagari Sago Salido Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Volume 2 (4), Hal.
44-52.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Labor Jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNP, Padang

44 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

PENDAHULUAN banyak masyarakat miskin yang tidak


Indonesia merupakan negara yang mendapatkan bantuan, bahkan ada
mengguanakan sistem desentralisasi yaitu masyarakat yang sudah mendapatkan
keuasaan di serahkan oleh pemerintah pusat bantuan sosial seperti (1) bantuan beras
yang didasarkan pada azas otonomi daerah bersubsidi, (2) program keluarga harapan,
kepada daerah otonom, sehingga tetapi tidak mengubah taraf hidup
memungkinkan suatu daerah bisa masyarakat tersebut yang berarti bantuan
memberikan kualitas pelayanan terbaik yang diterima tidak sesuai dengan yang
kepada masyarakatnya. Dengan adanya dibutuhkan masyarakaat penerima bantuan
desentralisasi tujuan utama dari Sistem tersebut.
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) bisa Dalam penyelenggaraan Sistem Layanan
terealisasi dan memberikan kualitas Rujukan Terpadu (SLRT) masih banyak
pelayanan yang bagus kepada masyarakat tidak mampu yang tidak
masyarakatnya karena program ini terdaftar sebagai penerima layanan sosial
ditangani langsung oleh pemerintah daerah. yang komprehensif, mengutarakan
Tjiptono, Fandi (2009) upaya untuk bahwaSistem Layanan Rujukan Terpadu
memenuhi kebutuhan serta keinginan dari (SLRT) dari Dinas Sosial Pemberdayaan
masyarakat diartikan sebagai kualitas Perempuan dan Perlindungan Anak ini
pelayanan, jika kualitas pelayanan baik belum mampu menjadi agen perubahan atau
maka akan memberikan dampak pada mengubah tim pelaksana dari Sistem
tingkat kepuasan masyarakat secara persial Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).
maupun stimulan. Suryawati (2004) masyarakat miskin adalah
Sistem Layanan Rujukan Terpadu suatu keadaan tidak mampu mendapatkan
(SLRT) ditinjau secara Das Sollen dan mencukupi kebutuhan pokok sehingga
(seharusnya) sistem ini harusnya membantu tidak bisa menjamin kehidupan seorang
masyarakat miskin dan rentan miskin dalam individu. Sistem Layanan Rujukan Terpadu
mengahadapi masalah sosial berdasarkan (SLRT) ini belum sepenuhnya
profil mereka sehingga masyarakat miskin terimplemientasikan dikehidupan
dan rentan bisa keluar dari zona bermasyarakat karena masih rendahnya
kemiskinan, bahkan sistem ini juga dapat pengetahuan pelaksana dari Sistem
memudahkan untuk mengidentifikasikan Layanan Rujuakn Terpadu (SLRT) tersebut
masyarakat yang miskin serta rentan lalu dan kurangnya komitmen dari pelaksana
mengikut sertakan mereka kedalam atas pekerjaannya.
program perlindungan sosial yaitu; (1) Masalah rendahnya pelayanan tim
beras bersubsidi, (2) PKH (Program Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Keluarga Harapan), (3) KIP (kartu Terpadu (SLRT) di Lingkungan Dinas
Indonesia pintar), (4) KIS (kartu Indonesi Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Sehat). Dengan begitu bisa mengurangi Perlindungan Anak di Nagari Sago Salido
jumblah masyarakat miskin dan rentan Kabupaten Pesisir Selatan karena adanya
miskin, jenis bantuan yang diberikan juga pengaruh beberapa faktor yakni : (1)
sesuai dengan kebutuhan maskyarakat Rendahnya kerjasama tim, tidak adanya
tersebut sehingga masyarakat bisa rasa saling membutuhkan, menghargai
merasakan manfaat yang besar dari bantuan antar sesama; (2) Tingginya tingkat
tersebut. Namun Sistem Layanan Rujkan kesulitan dalam penanganan keluhan karena
Terpadu (SLRT) secara Das Sein tingginya tingkat ketidakpuasan dan
(kenyataan) hasilnya yang terjadi di ketidaksabaran masyarakat; (3) Rendahnya
lapangan tidak sejalan dengan apa tingkat kepedulian sosial antar sesama; (4)
direncanakan, sistem ini belum berhasil Rendahnya motivasi pegawai secara
menjadi agen perubahan sehingga masih individual dan rendahnya motivasi kerja

45 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

secara tim (teamwork); (5) Masih harapan masyarakat. Kualitas merupakan


kurangnya inisiatif dan partisipasi aktif suatu perwujudan atau gambaran-gambaran
(individual maupun tim) dalam penentuan hasil yang mempertemukan kebutuhan dari
kebijaksanaan maupun dalam pengambilan pelanggan dalam memberikan kepuasan,
keputusan; (6) Masih belum adanya jadi konsep kualitas lebih dari sekedar
implementasi budaya organisasi melalui memenuhi spesifikasi barang, kualitas
kode etik aparatur, aturan (rules) yang mengimplikasikan memenuhi atau melebihi
mengikat tim pelaksana dalam pencapaian harapan tentang ketetapan waktu, akurasi
target kinerja dan norma (norm) serta nilai pekerjaan, kecepatan tanggapan dan unjuk
(value) tata budaya organisasi dan akhirnya kerja. Kualitas dipandang secara lebih luas
berdampak pada kinerja tim pelaksana. (7) dimana tidak hanya aspek hasil saja yang
Masih rendahnya mutu pengawasan ditekankan, melainkan meliputi proses,
terhadap pelaksanaan Sistem Layanan lingkunag, dan manusia.
Rujukan Terpadu (SLRT) sehingga Indikator kualitas terbagi menjadi 5
menyebabkan rendahnya kinerja secara indikator, menurut Rahmayanty (2010)
individual maupun tim. indikator kualitas adalah; (1) Tangibles
(bentuk fisik) merupakan suatu cara yang di
TINJAUAN PUSTAKA perlihatkan dalam rangka menciptakan
Kualitas kualitas pelayanan yang maksimal kepada
Kualitas merupakan tingkat baik masyarakat, yang di perlihatkan hal yang
buruknya sesuatu, istilah kualitas ini banyak kongkret dan itu merupakan suatu bukti
digunakan dalam berbagai aspek, menurut nyata service yang diberikan kepada
Januar Efendi Panjaitan (2016) kualitas masyarakat oleh pemerintah, dan bentuk
pelayanan merupakan metode yang konkret tersebut adalah teknologi yang
digunakan oleh suatu organisasi untuk digunakan serta bagaimana kualitas dari
memperbaiki bobot secara berlanjut pegawai ; (2) Reabiliti (keandalan) adalah
terhadap tahap, barang, dan pelayanan yang bentuk kualitas pelayanan yang di berikan
diberikan oleh suatu organisasi. Kualitas kepada masyarakat yang bersifat abstrak,
dari pelayanan ini merupakan satu indikator tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan
penting bagi organisasi untuk dapat eksis kualitas pelayanan yang diberikan tidak
ditengah kettanya persaingan, kualitas pandang bulu; (3) Responsiveness
pelayanan (kualitas service) diartikan (ketanggapan) merupakan tanggapan dan
sebagai sesuatu yang abstrak dan tidak kesigapan pemerintah dalam melayani
mudah untuk di pahami jadi kualitas masyarakat di lihat dari kualitas dan
pelayanan ini dapat di jadikan suatu kecepatan, tanggap serta jelas terdiri dari
pembanding service yang di inginkan bagaimana kesigapannya memberikan
dengan yang di terima masyarakat. layanan pada masyarakat dan kecepatannya
Sedangkan menurut Bambang Sancoko menanggapi keluhan masyarakat, dan
(2010) mengatakan tolak ukur dari penanganan keluhan
keberhasilan organisasi baik itu organisasi masyarakat;(4)Assurance (jaminan dan
bisnis maupun pemerintah didasarkan pada kepastian) meliputi kemampuan pemerintah
kualitas. Kualitas pelayanan ini menjadi atas pengetahuan program yang di miliki
suatu standar yang harus dicapai oleh secatra tepat kualitas keramahtamahan,
sekelompok orang atau suatu organisasi perhatian dan kesopanan pemberi layanan
maka dengan itu kualitas pelayanan dan kemampuan untuk menanamkan
merupakan pemenuhan dari apa yang kepercayaan masyarakat terhadap
dilayani baik dari dalam maupun dari luar kebijakan pemerintah;(5) Empathy
organisasi secara maksimal dalam (perhatian yang tulus) adalah perhatian
memenuhi apa yang menjadi keinginan dan yang di berikan pemerintah secara idividual

46 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

dengan cara mudahnya masyarakat Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)


menghubungi pemerintah. untuk menghimpun data masyarakat
miskin, rentan miskin yang akan diberikan
Pelayanan bantuan sosial, data tersebut langsung
Konsep pelayanan menurut Ratna online ke Dinas Sosial Pemberdayaan
Suminar (2017) yaitu pelayan adalah adalah Perempuan dan Perlindungan Anak
gambaran dari suatu sistem dan prosedur Kabupaten Pesisir Selatan; (3) service jasa,
serta metode tertentu yang diberikan dalam merupakan service yang outputnya berupa
rangka agar terpenuhi apa yang diinginkan jasa yang di butuhkan masyarakat
dan dibutuhkan oleh masyarakat sesuai apa contohnya adalah pendidikan, dalam
yang mereka harapkan. Hal ini merupakan program Sistem Layanan Rujukan Terpadu
upaya pemerintah dalam menciptakan good (SLRT) pelayanan jasa yang diberikan
governance, karena itu hal ini merupakan berupa pendataan yang dilakukan oleh tim
sesuatu yang sangat penting dan tidak dapat Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
ditawar. Keadaan seperti ini hanya suatu Terpadu (SLRT) dengan cara mendatangi
lembaga tertentu yang bisa menjanjikan langsung rumah masyakat yang akan
pelayanan yang berkualitas dan bagus yang diberikan bantuan sosial.
dengan sendirinya akan menarik perhatian Pelayanan adalah suatu proses
masyarakat yang berpotensi. pemenuhan kebutuhan pokok secara
Jadi pemerintah harus mampu langsung, pelayanan adalah suatu konsep
memperbaiki sistem pelayanan menjadi benar-benar ada dalam kehidupan
lebih ideal, tidak terkecuali lembaga non bermasyarakat. Bahkan pelayanan tidak
pemerintah yang juga menyediakan jasa hanya ada di lembaga atau organisasi bisnis
service, karena itu service yang di berikan saja tetapi juga ada di dalam lembaga atau
oleh lembaga penyedia jasa pelayanan organisasi pemerintah. Semua ini
harus berusaha lebih baik lagi untuk bisa dikarenakan adanya perkembangan ilmu
mengakomodasikan perkembangan cara pengetahuan dan juga dibarengi dengan
pandang dari jasa pelayanan yang semakin perkembangan telnologi yang pesat dan
universal. persaingan yang universal. Pelayan pada
Pelayanan publik ada karena adanya dasarnya menyangkut aspek kehidupan
kepentingan, macam-macam bentuk yang luas dalam kehidupan bermasyarakat
kepentingan menurut. Ratminto dan Atik maka dari itu pemerintah memiliki fungsi
Winarsih (2006) membagi pelayanan publik memberikan berbagai pelayanan publik
dikategorikan dalam tiga bagian, yang diperlukan pleh masyarakat, mulai
diantaranya; (1) pelayanan secara dari pelayanan pengaturan ataupun
administrasi, merupakan service yang pelayanan-pelayanan lain dalam rangka
outputnya dokumen resmi, seperti karu memenuhi kebutuhan masyarakat.
tanda penduduk, dalam program Sistem
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Sistem Layanan Rujukan Terpadu
pelayanan administratif yang diberikan (SLRT)
kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan Sugiyono (2015) SLRT adalah suatu
bantuan sosial di bidang kesehatan berupa sistem service satu pintu dengan tujuan
kartu yaitu KIS, untuk pendidikan KIP dll; memberikan kemudahan dala mendata
(2) layanan barang, adalah layanan yang golongan masyarakat miskin dan rentan lalu
outputnya berupa barang yang di butuhkan mengikutsertakan dalam program
masyarakat seperti telepon, dalam program pemberdayaan masyarakat yang di
Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) laksanakan oleh pemerintah pusat maupun
pelayanan yang diberikan berupa suatu pemerintah daerah. Sistem Layanan
aplikasi yang digunakan oleh tim pelaksana Rujukan Terpadu dapat memudahkan

47 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

menganalisis keluhan dari masyarakat menindaklanjuti rujukan dari Sekretariat


miskin dan rentan, merujuk serta membantu teknis SLRT Kabupaten/Kota, selanjutnya
menangani keluhan dan memastikan berkoordinasi dengan Bappeda dan SKPD
menyelesaikannya dengan baik. Amanant teknis Kabupaten/Kota untuk membantu
uu no 11 tahun 2009 menyebutkan sekretariat teknis SLRT dalam menggalang
pemerintah pusat dan daerah serta kemitraan dengan lembaga Non-
masyarakat melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan termasuk pihak Swasta.
kesejahteraan sosial harus terarah dan Selanjutnya yang terlibat dalam
berkelanjutan, serta harus terpadu. Sistem pelaksanaan program SLRT yaitu
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) telah Sekretariat Teknis SLRT, yang bertugas
menjadi program prioritas nasional untuk menyusun rencana kegiatan dan
sebagaimana diamanatkan didalam anggaran untuk kegiatan SLRT
peraturan presiden no 2 tahun tahun 2015 Kabupaten/Kota, melakukan pengumpulan
yaitu mengenai rencana pembangunan dan review data, merekrut dan mengelola
jangka menengah nasional (RPJMN) 2015- fasilitator dan supervisor, melakukan entry
2019, Sistem layanan rujukan terpadu data ditingkat Daerah, melakukan rujukan
(SLRT) menurut peraturan mentri sosial keluhan, mengecek dan menindaklanjuti
nomor 15 tahun 2018 merupakan suatu keluhan masyarakat miskin, membangun
sistem layanan satu pintu mengidentifikasi dan menindaklanjuti kemitraan dengan
keluhan dan kebutuhan masyarakat miskin lembaga non-pemerintahan termasuk pihak
dan tidak mampu lalu melaksanakan swasta.
rujukan pada pengelola program Tujuan dari SLRT ini untuk
perlindungan masyarakat miskin dan tidak meningkatkan efektifitas dan efisiensi
mampu tersebut di Kabupaten atau Kota. sistem perlindungan sosial untuk
Pelaksanaan SLRT melibatkan berbagai mengurangi kemiskinan, kerentanan dan
pemangku kepentingan ditingkat pusat dan kesenjangan tujuan yang ingin dicapai
Daerah. Di tingkat Provinsi, fungsi antara lain: (1) Meningkatkan akses rumah
koordinasi dilaksanakan melalui TKPK tangga dan rentan miskin terhadap multi-
yang bertugas dan bertanggung jawab untuk program atau layanan; (2) Meningkatkan
membantu pemerintah pusat dalam akses rumah tangga paling miskin dan
penyebarluasan SLRT di Kabupaten/Kota, paling rentan miskin maupun penyandang
kemudian berkoordinasi dengan SKPD masalah sosial lainnya terhadap program-
teknis Provinsi yang bertujuan untuk program perlindungan sosial lainnya; (3)
menindaklanjuti rujukan dari SLRT Meningkatkan integrasi berbagailayanan
Kabupaten/Kota, dan selanjutnya sosial di Daerah sehingga fungsi layanan
berkoordinasi dengan Bappeda dan SKPD tersebut menjadi lebih responsif; (4)
teknis dalam pemanfaatan data dan Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah
informasi dari SLRT Kabupaten/Kota, dalam “pemutakhiran” daftar penerima
kemudian juga menggalang kemitraan manfaat secara dinamis dan berkala serta
dengan lembaga Non-Pemerintah atau pemanfaatannya untuk program-program
pihak Swasta dalam upaya penanggulangan perlindungan sosial di Daerah; (5)
kemiskinan. Memberdayaakan masyarakat untuk lebih
Di tingkat Kabupaten/Kota fungsi memahami hak-haknya terkait layanan dan
koordinasi dilaksanakan melalui TKPK program perlindungan sosial dan
Kabupaten/Kota yang bertugas untuk penanggulangan kemiskinan; (6)
menyebarluaskan SLRT di tingkat Meningkatkan kapasitas pemerintah di
Kabupaten/Kota hingga Desa/Kelurahan, semua tingkatan dalam mengkoordinasikan
kemudian berkoordinasi dengan SKPD program perlindungan sosial dan
teknis Kabupaten/Kota untuk penanggulangan kemiskinan; (7)

48 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

Memberikan masuka untuk proses dengan adanya peraturan Bupati Pesisir


perencanaan dan penganggaran Selatan Provinsi Sumatera Barat no 460/
perlindungan sosial dan penanggulangan kpts/Bpt-PS/2019 tentang pembentukan tim
kemiskinan agar lebih memihak kepada pelaksana sistem layanan rujukan terpadu
masyarakat miskin dan rentan miskin. dan pusat kesejahteraan sosial untuk
Pelaksanaan program SLRT merupakan perlindungan sosial dan penanggulangan
kiat pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan
masalah kemiskinan, sebelum tahun 2019. Sasaran utama SLRT yang
diterapkannya program SLRT di terdapat dalam (RPJMN) 2015-2019,
masyarakat, angka kemiskinan di masing- adalah untuk meminimalisir tinggkat
masing daerah/nagari dibilang cukup tinggi, kemiskinan jadi 7,0-8,0% di tahun 2019,
selain itu juga banyaknya anak-anak yang selain itu kementrian sosial memberikan
putus sekolah karena tidak adanya biaya, dukungan anggaran melalui Anggaran
tak hanya sampai disitu, banyak balita dan Pemerintah Belanja Negara (APBN) untuk
anak-anak yang mengalami stanting atau mendirikan sekretariat Sistem Layanan
gizi buruk dikarenakan tidak cukupnya Rujukan Terpadu (SLRT) di
biaya untuk kehidupan sehari-hari. Kabupaten/Kota.
Kehidupan ekonomi masyarakat sangat
memprihatinkan karena karena tidak METODE PENELITIAN
mampunya untuk memenuhi kebutuhan Penelitian ini menggunakan metode
pokok baik sandang, pangan, dan papan penelitian kualitatif, penelitian ini
ketidakcukupan ini menjadi mimpi buruk dilakukan di Nagari Sago Salido Kabupaten
bagi masyarakat setempat ketika merelakan Pesisir Selatan, penelitian ini meneliti
anak-anak mereka untuk tidak sekolah lagi, Tugas, Pengawasan, dan Dampak dari
hal ini bagaikan lingkan setan untuk mereka pelaksanaan program Sistem Layanan
karena tidak akan bisa keluar dari Rujukan Terpadu (SLRT) dari Dinas
kehidupan seperti itu dan tidak bisa Pemberdayaan Perempuan dan
berubahn ke kehidupan yang lebih baik. Perlindungan Anak di Nagari Sago Salido
Kesenjangan sosial dan kejahatan sosial Kabupaten Pesisir Selatan. Data
juga kerap terjadi demi memenuhi kebutuan dikumpulkan melalui observasi,
hidup yang nantinya akan menambah daftar wawancara, dan studi dokumentasi. Uji
panjang masalah yang harus di tanggulangi keabsahan data dilakukan dengan teknik
oleh pemerintah, dan hal itu tidak mudah trianglasi sumber. Teknik pengolahan data
untuk di selesaikan dan membutuhkan dengan reduksi, penyajian data dan
waktu lama. penarikan kesimpulan
Sistem layanan rujukan terpadu (SLRT)
di Kabupaten Pesisir Selatan memang HASIL DAN PEMBAHASAN
belum mempunyai badan hukum sendiri Sistem Layanan Rujukan Terpadu
dan juga belum adanya peraturan daerah (SLRT) adalah program layanan sosial yang
(PERDA) yang mengatur, namun dengan berfokus untuk membantu masyarakat
perkembangan pelaksanaan Sistim Layanan miskin dan rentan, sistem layanan satu pintu
Rujukan Terpadu (SLRT) yang banyak ini yang membantu mencari tahu bebutuhan
dirasakan manfaatnya bagi warga miskin, rakyat miskin dan rentan tersebut lalu
rentan miskin telah menimbulkan inisiatif mengikutsertakan mereka pada program
dari pemerintah daerah setempat untuk pemerintah terkait perlindungan sosial dan
membangun dan menyelenggarakan Sistem penanggulangan kemiskinan oleh
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) secara pemerintah pusat maupun pemerintah
mandiri melalui dana Anggaran Pemerintah daerah, bantuan yang diberikan oleh
Belanja Daerah (APBD) dan didukung pemerintah juga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat miskin dan rentan tersebut
49 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

tetapi masyarakat tersebut harus terdaftar di dikembangkan untuk membantu


daftar penerima manfaat (DPM). mengidentifikasi kebutuhan masyarakat
Pemerintah juga memantau penaganan miskin dan rentan miskin berdasarkan profil
keluhan-keluhan masyarakat tersebut dan dalam Basis Data Terpadu (BDT) dan
memastikan keluhan dari masyarakat itu menghubungkan mereka dengan program
bisa di atasi dengan baik. Belum perlindungan sosial dan penanggulangan
Optimalnya atau belum tepat sasarannya kemiskin yang dilaksanakan oleh
program SLRT ini di lapangan dikarenakan pemerintah (pusat,provinsi, dan
belum Optimalnya implementasi program kabupaten/kota) sesuai dengan kebuthan
perlindungan sosial dan penanggulangan mereka. SLRT juga membantu
kemiskinan, belum adanya Peraturan mengidentifikasi kelugan masyarakat
Daerah yang mengatur tentang program miskin dan rentan miskin, melakukan
SLRT, selain itu juga belum terbentuknya rujukan,dan memantau penanganan keluhan
Puskesos di Nagari untuk menunjang untuk memastikan keluhan di tangani
kelancaran program SLRT. Kendala atau dengan baik.
keluhan yang sering di temukan di lapangan Pelaksanaan program SLRT ini
oleh tim pelaksana program SLRT yaitu bertujuan untuk membentu masyarakat
masih adanya mayarakat miskin dan rentan miskin atau rentan miskin untuk keluar dari
yang tidak terdaftar sebagai penerima kemiskinan tersebut, maka dari itu program
program bantuan meskipun mereka patut SLRT ini diharapkan memiliki dampak
untuk menerima bantuan tersebut hal ini positif terhadap masyarakat, seperti adanya
terjadi karena banyaknya masyarakat bantuan program keluarga harapan (PKH)
miskin ataupun rentan miskin yang belum yang bertujuan untuk membantu biaya
tersentuh bantuan dikarenakan belum pendidikan anak usia sekolah, agar tidak
terdaftarnya masyarakat tersebut di Data ada anak yang putus sekolah di usia dini,
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), selain Program Keluarga Harapan (PKH)
dimana Data Terpadu Kesejahteraan Sosial masih banyak nya bantuan lain yang
(DTKS) merupakan salah satu bentuk diberikan dari Program Keluarga Harapan
syarat utama penerima bantuan program (PKH) tersebut, melalui pengawasan yang
Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT). cukup ketat dari Dinas Sosial yang
Pemerintah daerah baik provinsi maupun bertujuan agar program ini di berikan
kabupaten/kota juga berpartisipasi aktif kepada masyarakat yang berhak menerima
dalam melaksanakan program perlindungan program tersebut.
sosial dan penanggulangan kemiskinan di Yang menjadi fokus pelaksanaan
daerah masing-masing. Belum optimalnya program SLRT yaitu bagaimana program
impelmentasi program perlindungan sosial SLRT ini dapat bermanfaat untuk
dan penanggulangan kemiskinan masyarakat miskin atau rentan miskin yang
dikarenakn kurangnya keterpaduan dalam memiliki penghasilan dibawah 40 % agar
implementasi. Banyak kasus dimana dapat keluar dari kondisi tersebut, dengan
keluarga miskin dan rentan miskin tidak cara memberikan semua program yang ada
menerima prgram secara komprehensif pada SLRT untuk masyarakat dengan
walaupun layak. Guna mendukung penghasilan 10 % agar masyarakat atau
peningkatan kualitas layanan perlindungan keluarga tersebut dapat hidup lebih layak
sosial yang komprehensif dan terintegratif, dari sebelumnya, hal yang sama juga
kementrian sosial melalui direktorat jendral dilakukan untuk masyarakat berpenghasilan
pemberdayaan sosial mengembangkan 20-40 % dengan memberikan program yang
sistem layana dan rujukan terpadu (SLRT) lebih mereka butuhkan, selain itu fokus dari
untuk perlindungan sosial dan program SLRT ini juga untuk menampung
penanggulang kemiskinan. SLRT keluhan masyarakat miskin ataupun rentan

50 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

miskin yang tidak mendapatkan program (KUBE), 7) Kredit Usaha Rakyat (KUR), 8)
SLRT sama sekali dan memberikan solusi Program Bantuan Siswa Miskin Sekolah
terbaik. Dasar (BSM-SD), 9) Jaminan Kesehatan
Fungsi utama dari Sistem Layanan Masyarakat (Jamkesmas), 10) Program
Rujukan Terpadu(SLRT) yaitu; (1) Kelaurga Harapan (PKH), 11) Raskin, 12)
menyatukan informasi dan data serta Rumah Tangga Tidak Layak Huni (RTLH).
layanan, (2) identifikasi dari keluhan,
rujukan serta menangani keluhan, (3) PENUTUP
mencatat keikutsertaan serta kebutuhan dari Terdapat beberapa hal yang membuat
program, (4) memperbarui data secara program Sistem Layanan Rujukan Terpadu
berkala. Kemudian ciri utama dari Sistem (SLRT) tidak terealisasi di masyarakat yaitu
Layanan Rujukan Terpadu(SLRT) adalah; pada tim Pelaksana Sistem Layanan
(1) adanya hubungan yang horizontal dan Rujukan Terpadu dan pada masyarakat itu
vertical, (2) terjangkau dan tersedianya sendiri, pelayanan yang diberikan oleh tim
fasilitas yang disediakan oleh fasilitator, pelasana tidak sesuai dengan SOP sistem
supervisor, maupun manajer, (3) adanya layanan rujukan terpadu yang sudah
layanan aplikasi berbasis web dan android, ditentukan sehingga program ini tidak
(4) di kabupaten kota terdapat sekretariat terealisasikan dengan baik, namu
SLRT dan puskesos di kelurahan, (5) masyarakat yang layak mendapat bantuan
dashboard serta monev yang mudah di sosia namun tidak menerima bantuan
terapkan dan handal serta realtime. apapun dikarenakan mereka tidak mengurus
Program SLRT memiliki banyak jenis syarat penerimaan bantuan sosial dan tidak
yang dibagikan kepada masyarakat, tetapi terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan
dari sekian banyak jenis tersebut Program Sosial (DTKS)
Keluarga Harapan (PKH) merupakan jenis
bantuan yang cukup banyak yang diberikan DAFTAR KEPUSTAKAAN
kepada masyarakat miskin atau rentan
miskin, hal ini dikarenakan Program Panjaitan, J. E. (2016). Pengaruh Kualitas
Keluarga Harapan (PKH) merupakan jenis Pelayanan terhadap kepuasan JNE
bantuan yang mencakup cukup banyak cabang Bandung. jurnal manajemen.
aspek di dalamnya seperti dukungan biaya Rahmayanty. (2010). Manajemen
untuk anak sekolah mulai dari tingkat SD
Pelayanan Prima . Yogyakarta : Graha
sampai SMP, PKH juga mendukung biaya
untuk ibu hamil ataupun ibu menyusui Ilmu. Edisi Pertama. Cepatakan
selain itu juga diperuntukan untuk balita Pertama.
termasuk lansia yang ada dalam satu Ratminto. (2006). Manajemen Pelayanan.
keluarga dan satu Kartu Keluarga. Jadi dari Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
semua jenis bantuan yang ada, Program
Keluarga Harapan (PKH) merupakn jenis Sancoko, B. (2010). Pengaruh Remunerasi
bantuan yang lebih banyak diberikan Terhadap Kualitas Pelayanan Publik.
kepada masyarakat miskin ataupun rentan Jurnal Administrasi dan Organisasi.
miskin.
Bentuk bantuan yang diberikan langsung Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
kepada masyarakat yaitu 1) Asistensi Sosial Kuantitatif, Kualitatif dan R&D .
Lanjut Usia Terlantar (ASLUT), Bandung : Alfabeta.
2)Asistensi Sosial Orang dengan Kecatatan
Berat (ASODKB), 3Bantuan Operasional Suminar, R. (2017). Pelaayanan prima pada
Sekolah (BOS), 5 Kartu Keluarga Sejahter orang tua siswa di Sempoa SIP TC
(KKS), 6) kelompok usaha bersama Paramount Summarecon. Jurnal

51 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)
Vrisco Chentari, Karjuni Dt Ma’ani| Kualitas Pelayanan Tim Pelaksana Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempusn dan Perlindungan Anak di Nagari Sago
Salido Kabupaten Pesisir Selatan

Sekretari vol 4.
Suryawati. (2004). Teori Ekonomi Mikro.
UPP. AMPYKPN. Yogyakarta:
Jarnasy.
Tjiptono, F. (2009). Service Marketing.
Yogyakarta: Marknesis.

52 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 4| Tahun 2020 | (Hal. 44-52)

Anda mungkin juga menyukai