Anda di halaman 1dari 2

Syalom, yang terhomat Tutor Pendidikan Agama Kristen.

Perkenalkan saya

Nama : Erwin Sunaryo

Nim. : 049131004

Prodi : Manajemen

Tugas 3 Pendidikan Agama Kristen

Soal Tugas 3

Sebagai orang percaya, bagaimana sikap Anda ketika pemerintah Indonesia sedang mengadakan
pemilihan presiden? Apakah Anda boleh terlibat? Jelaskan jawaban Anda dengan disertai contohnya!

Jawab :

Sebagai seorang yang memegang keyakinan kuat, sikap terhadap keterlibatan dalam pemilihan presiden
di Indonesia dapat menjadi suatu perenungan mendalam. Dalam konteks ini, banyak orang percaya yang
merujuk pada pandangan bahwa pemerintah adalah wakil Allah di muka bumi, sehingga keterlibatan
dalam pemilihan presiden menjadi suatu bentuk tanggung jawab agama.

1. Perspektif Kepercayaan dan Kewajiban:

Dalam pandangan banyak orang percaya, terlibat dalam pemilihan presiden dapat dianggap sebagai
bagian dari kewajiban moral dan spiritual. Pemerintah dianggap sebagai lembaga yang diberikan mandat
oleh Allah untuk mengelola urusan umat, termasuk pemilihan pemimpin. Oleh karena itu, mendukung
pemilihan presiden yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dapat dianggap sebagai wujud pengabdian
kepada ajaran agama.

Contoh: Sebagai contoh, seorang yang percaya kuat pada prinsip-prinsip keadilan sosial dalam
agamanya mungkin akan mendukung kandidat yang berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial
dan memberikan perlindungan kepada golongan yang lemah.

2. Hak Pilih sebagai Amanah Allah:

Bagi orang percaya, hak pilih yang dimilikinya dianggap sebagai amanah dari Allah. Dengan demikian,
menjalankan hak pilihnya dengan bijak dan tanggung jawab dianggap sebagai bagian dari ibadah.
Memilih pemimpin yang berintegritas dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dianggap sebagai bentuk
pemenuhan amanah Allah.

Contoh: Seorang yang percaya bahwa keadilan dan kebenaran adalah nilai-nilai yang harus dijunjung
tinggi dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan memilih kandidat yang memiliki rekam jejak dalam
memperjuangkan nilai-nilai tersebut.
3. Mendorong Pemerintah yang Berkeadilan:

Bagi banyak orang percaya, partisipasi dalam pemilihan presiden juga dapat dianggap sebagai sarana
untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang berkeadilan. Dengan memilih pemimpin yang
berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan yang adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama, mereka
berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Contoh: Seseorang yang memprioritaskan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam nilai-
nilai keagamaannya mungkin akan memberikan dukungan pada kandidat yang memiliki track record
dalam memerangi korupsi dan menegakkan keadilan.

Kesimpulannya:

Di dalam konteks pemilihan presiden Indonesia, orang percaya seringkali merangkai partisipasi politik
mereka sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan dan amanah-Nya.Sikap ini dapat tercermin dalam
pemilihan pemimpin yang dianggap sejalan dengan nilai-nilai keagamaan dan yang diharapkan akan
memimpin negara dengan kebijakan yang adil. Sehingga, terlibat dalam pemilihan presiden bagi orang
percaya bukan hanya sekadar hak sipil, tetapi juga suatu bentuk pelaksanaan kewajiban agama.

Sumber referensi: Modul BMP Pendidikan Agama Kristen (MKWU4103)

Anda mungkin juga menyukai