Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum,

Yth. Ibu Afrik Yunari,M.H

Mohon izin menanggapi diskusi,

Membuat peraturan, atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai "Regeling", merupakan salah
satu tindakan yang dilakukan pemerintah dalam ranah hukum publik. Peraturan ini bertujuan untuk
mengatur suatu hal secara umum atau abstrak, yang mencakup berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Jenis pengaturan yang dimaksud dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan menteri, dan sebagainya, yang diterbitkan oleh lembaga legislatif atau pemerintah itu
sendiri.

Melalui Regeling ini, pemerintah dapat mewujudkan kehendak bersama dengan lembaga legislatif
atau secara mandiri. Tindakan ini merupakan bagian dari tugas hukum yang diemban oleh
pemerintah, yang bertujuan untuk menerbitkan peraturan-peraturan yang berlaku secara umum.
Keumuman ini merujuk pada upaya pemerintah atau pejabat tata usaha negara dalam mengatur
semua warga negaranya, kecuali dalam situasi-situasi tertentu yang bersifat khusus.

Dengan demikian, peraturan atau Regeling ini menjadi instrumen penting dalam menjaga
keteraturan dan kepastian hukum dalam suatu negara. Melalui proses pembuatannya, berbagai
kepentingan masyarakat dipertimbangkan, dan tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan
hukum yang adil dan berkeadilan bagi semua warga negara.

Sedangkan keputusan (Beschikking) adalah sebagai suatu tindakan hukum sepihak dalam lapangan
pemerintahan yang dilakukan oleh alat pemerintahan berdasarkan wewenang yang ada pada alat
atau organ itu (WF.Prins, 1975:55).

definisi keputusan sebagaimana termuat dalam ketentuan pasal 1 ayat (3) Undang Undang Nomor 5
Tahun 1986 jo Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yakni
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku,
yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdaat.

Maka kesimpulannya keputusan (beschikking) hal yang diatur jelas bersifat konkret atau nyata
karena pasti dan sudah terjadi.

Contohnya :

peraturan daerah yang mengatur sanksi atas pelanggaran mendirikan bangunan tanpa IMB (izin
mendirikan bangunan) adalah tidak pasti, apakah benar nanti ada masyarakat yang akan dikenakan
sanksi atau melanggar IMB atau tidak, sedangkan keputusan pengenaan sanksi pemecatan kepada si
A, seorang PNS yang mangkir kerja, tanpa alasan yang dibenarkan adalah sesuatu yang konkret.
Adresaat atau sasaran hukum dalam peraturan lebih bersifat umum, sedangkan dalam keputusan
sasaran atau adresat-nya tertentu dan bersifat individual.

Sumber Referensi

Johan Utama, Yos. ADPU4332 – Hukum Administrasi Negara (Edisi 3). Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2014. Hal : 2.7.

Anda mungkin juga menyukai