BJU - Umumn Hukum Perdata
BJU - Umumn Hukum Perdata
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jawaban :
a. Menurut ketentuan Pasal 433 Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata), ada 3 alasan untuk pengampuan, yaitu:
Keborosan (verkwisting)
Lemah akal budinya (zwakheid van vermogen), misalnya imbisil atau debisil
Kekurangan daya berpikir: sakit ingatan (krankzinnigheid), dungu
(onnozelheid), dan dungu disertai sering mengamuk (razernij).
Dari kasus tersebut diatas maka Ruli bisa mengajukan pengampuan dengan alasan
Lemah akal budinya, sesuai dengan pasal 433 KUHPerdata “setiap orang dewasa
yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap, harus ditempatkan
dibawah pengampuan, sekalipun dia kadang-kadang cakap menggunakan
pikirannya, Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah pengampuan karena
keborosan” . Berdasarkah hal tersebut maka Ruli bisa mengajukan pengampuan atas
ayah dan kakeknya.
b. Ruli bisa mengajukan pengampuan atas ayah dan kakeknya dan Ruli pun telah
dewasa menurut KUHPerdata pasal 330. Pengampuan yang diajukan Ruli sesuai
dengan syarat pada pasal 434 KUHPerdata yaitu “setiap keluarga sedarah berhak
minta pengampuan keluarga sedarahnya berdasarkan keadaan dungu, gila atau mata
gelap. Disebabkan karena pemborosan, pengampuan dapat diminta oleh para
keluarga sedarah dalam garis lurus, dan oleh mereka dalam garis samping sampai
derajat ke empat.
Ruli dalam pengampuan merupakan keturunan garis lurus, sehingga pengampuan
terhadap ayah dan kakeknya bisa dilakukan.
2. Pak Nuril meninggal pada tanggal 30 Juni 2019. Ia meninggalkan 2 orang anak perempuan
dan 2 orang anak laki-laki serta seorang istri yang sedang hamil 8 bulan. Harta warisan
(harta bersama yang telah dipisahkan dari harta istri dan harta gono) pak Nuril sejumlah Rp
1. Milyard.
Pertanyaan:
a. Menurut KUH Perdata, siapa saja ahli waris pak Nuril? Analisislah menggunakan
dasar hukumnya!
b. Menurut KUH Perdata, berapa jumlah Legitieme Portie harta pak Nuril? Analisislah
menggunakan dasar hokum!
Jawaban :
a. KUHPerdata Pasal 852 menyatakan bahwa keluarga sedarah yang lebih dekat
menyingkirkan atau menutup keluarga yang lebih jauh. Keluarga sedarah tersebut disusun
dalam kelompok yang dikenal dengan Golongan Ahli Waris yang terdiri dari Golongan I,
II, III dan IV, yang diukur menurut jauh dekatnya hubungan darah dengan si pewaris, di
mana golongan yang lebih dekat menutup golongan yang lebih jauh, sebagai berikut :
Golongan I : Suami/Isteri yang hidup terlama dan anak/keturunannya.
Golongan II: Orang tua dan saudara kandung pewaris.