Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Andjani Sari Mustikawati

NPM : 20228200011
MATA KULIAH : Studi Masyarakat Indonesia
Dosen Pengampu : Arbiana Putri, M.Si
Hari/tgl : Rabu, 26 Maret 2024

1. Jelaskan stratifikasi sosial yang terdapat di dalam masyarakat Indonesia


= Kata stratification berasal dari kata stratum (jamaknya: strata yang berarti lapisan).
Pitirim A Sorokin menyatakan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas yang bertingkat (hirarkis). Perwujudannya adalah kelas-
kelas tinggi dan kelas-kelas redah. Selanjutnya menurut Sorokin, dasar dan inti lapisan
masyarakat tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban
dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota
masyarakat. (Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2002), 227.)

Stratifikasi social yang terdapat di dalam Masyarakat Indonesia ini merupakan jenis
stratifikasi Hierarti Kelas (Class Hierarki). Hierarki Kelas (Class Hierarchies), yaitu
stratifikasi yang didasarkan pada penguasaan barang atau jasa. Di Indonesia, masyarakat
digolongkan menjadi beberapa kategori yaitu kategori kaya, menengah, dan miskin. Hal
tersebut mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). BPS
selalu mengeluarkan batasan perbedaan pendapatan per kapita per tahun, dan dibedakan
antara wilayah pedesaan dengan perkotaan. Menurut BPS, kemiskinan adalah
ketidakmampuan untuk memenuhi standar tertentu dari kebutuhan dasar, baik makanan
maupun non makanan. Standar tersebut disebut dengan garis kemiskinan. Di Jawa Timur
misalnya, pada tahun 2003 jumlah penduduk miskin tercatat meningkat dari 19,53% (6,8
juta jiwa) menjadi 20,34% (7,1 juta jiwa). Di Indonesia pula zaman modernisasi saat ini
lebih mengedepankan strata atas yaitu mengenai jabatan, Pendidikan yang tinggi,
kemewahan harta yang mana bisa disebut kategori kaya
2. Jelaskan menurut pendapat Saudara mengenai pergeseran stratifikasi sosial pada
masyarakat pedasaan di Indonesia
= Pada masyarakat desa adanya stratifikasi sosial ini dulu dapat dilihat dengan adanya
istilah antara wong sugih (orang kaya) dan wong cilik (orang miskin) diteorikan oleh
Koentjaraningrat pada masyarakat Jawa. Stratifikasi sosial di desa dahulu didasarkan
pada kepemilikan tanah atau lahan pertanian, sementara hal tersebut secara perlahan
mengalami pergeseran dengan munculnya pemikiran Samuel Huntington yang
mengemukakan bahwa ada dimensi modernisasi untuk menjelaskan stratifikasi sosial,
yaitu : strata sosial (baru) yang mampu merealisasi aspirasinya (the new have) dan strata
sosial yang tidak mampu merealisasi aspirasinya atau mereka kalah dalam
memperebutkan posisi strata dalam komunitasnya (the looser). Komunitas atau kelompok
sosial tersebut didasarkan atau diklasifikasikan kedalam strata tinggi, strata sedang dan
strata rendah. Pembedaan serta pengelompokan ini didasarkan pada adanya suatu simbol-
simbol tertentu yang dianggap berharga atau bernilai — baik berharga atau bernilai
secara sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya maupun dimensi lainnya — dalam suatu
kelompok sosial (komunitas) tertentu dalam masyarakat. Simbol-simbol tersebut
misalnya, kekayaan, pendidikan, jabatan, kesalehan dalam beragama, dan pekerjaan.
Dengan kata lain, selama dalam suatu kelompok sosial (komunitas) ada sesuatu yang
dianggap berharga atau bernilai, dan dalam suatu kelompok sosial (komunitas) pasti ada
sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai, maka selama itu pula akan ada stratifikasi
sosial dalam kelompok sosial (komunitas) tersebut (Singgih, 2007).

Nah, menurut saya terjadinya stratifikasi social pada Masyarakat pedesaan itu karena
awal mulanya terdapat keluarga TKI di suatu desa tersebut yang mana itu dapat
menggeser strata dalam masyarakatnya. Yang tadinya mungkin warga disana memiliki
strata yang setara yaitu strata miskin lalu seiring dengan berjalannya modernisasi strata
Masyarakat itu kini berubah menjadi strata menengah bahkan tinggi

Anda mungkin juga menyukai