Anda di halaman 1dari 7

SOSIOLOGI PERDESAAN

STRATIFIKASI DI DESA PINCURAN TUJUAH

OLEH:

ROSSA ARIANTO

20058043

DOSEN PENGAMPU

NORA SUSILAWATI, S.Sos, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
PENDAHULUAN

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti lapisan. Stratifikasi
sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada
kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang
berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena
adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Sistem stratifikasi merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi,
kelas sedang dan kelas rendah. Atau dapat pula diartikan sebagai pembedaan posisi seseorang atau
kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada
kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan. Setiap masyarakat selalu terdapat
tangga-tangga sosial yang disebut sebagai pelapisan sosial, yang membedakan tinggi rendahnya suatu
posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan
sumbernya bermacam-macam, ada yang disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan seseorang
bersaing untuk menduduki ranking teratas dalam piramida sosial dan juga bersumber dari faktor
kekayaan, nilai sosial, kekuasaan/kecerdasan, keturunan dan kesalehan dan sebagainya.

Menurut Pitirin A. Sorokin, mengatakan bahwa stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Definisi ini dapat dilihat
secara konkrit pada adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah. Istilah tingkatan atau hierarkis
dengan adanya unsur “pembeda” cenderung mengandung adanya ketimpangan atau
ketidakseimbangan hak dan kewajiban antara tingkatan satu dengan yang lain. Ketimpangan ini sangat
berpengaruh pada relasi sosial dalam masyarakat, yaitu anggota masyarakat yang berasal dari strata
yang tinggi memiliki pengaruh yangbesar terhadap masyarakat dengan tingkat stratifikasi yang rendah.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan
setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Sesuatu yang dihargai di dalam
masyarakat berupa uang, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam beragama atau juga
faktor keturunan dari keluarga yang terhormat.

Desa Pincuran Tujuah Kapalo Hilalang adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan 2 X 11
Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat. Dimana daerahnya terletak di jalan
raya Padang- Bukittinggi, Daerah yang di kenal dengan penghasil durian di Kayutanam dan memiliki
mata pencaharian sebagai petani.

PEMBAHASAN

1. Jenis Stratifikasi Sosial Desa Pincuran Tujuah


Sekitar 65% jumlah penduduk hidup di daerah pedesaan, sisanya lebih kurang 35% jumlah penduduk
menetap di daerah perkotaan. Jumlah desa di Indonesia lebih kurang sekitar 65.000 buah dan jumlah
kabupaten dan kota sebanyak lebih kurang 375 buah. Daerah pedesaan sangat luas wilayahnya, yang
sebagian besar penduduknya dalam sektor pertanian dalam arti luas.

a. Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani

Pada masyarakat pedesaan yang umumnya berada pada wilayah pertanian, tanah atau yang sejenisnya
menjadi hal yang paling berharga. Tanah memiliki nilai tertinggi dari hal apa pun di pedesaan seperti
yang dikatakan Soerjono Soekanto25 bahwa di lingkungan masyarakat pedesaan, tanah sewa dan
hewan ternak sering dianggap jauh lebih berharga daripada gelar akademis. Oleh karena itu, tanah bagi
masyarakat petani menjadi simbol atau status yang menentukan status seseorang di lingkungan
masyarakatnya.

Berdasarkan kepemilikan tanah, masyarakat pertanian dapat dibagi menjadi tiga lapisan stratifikasi,
yaitu:
1) lapisan tertinggi, yaitu kaum petani yang memiliki tanah pertanian dan rumah;
2) lapisan menengah, yaitu kaum petani yang tidak memiliki tanah pertanian, namun memiliki tanah
pekarangan dan rumah;
3) lapisan terendah, yaitu kaum petani yang tidak memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk
rumah.

b. Stratifikasi Sosial Masyarakat Nelayan

Stratifikasi sosial yang sangat menonjol pada masyarakat nelayan dan petani tambak berdasarkan
penguasaan alat produksi. Pada masyarakat nelayan, terdapat tiga strata kelompok yaitu sebagai
berikut.

1) Strata pertama dan yang paling atas adalah mereka yang memiliki kapal motor lengkap dengan alat
tangkapnya. Mereka biasanya dikenal dengan nelayan besar atau modern.

2) Strata kedua adalah mereka yang memiliki perahu dengan motor tempel. Pada strata ini, pemilik ikut
melaut memimpin kegiatan penangkapan. Buruh yang ikut mungkin ada, tapi terbatas dan seringkali
merupakan anggota keluarga saja.
3) Strata terakhir adalah buruh nelayan. Meskipun para nelayan kecil dapat merangkap menjadi buruh,
banyak pula buruh ini yang tidak memiliki sarana produksi apa-apa, selain tenaga mereka itu sendiri.

Jika dilihat dari jenis stratifikasi sosial di atas, maka desa pincuran tujuah termasuk kedalam stratifikasi
Sosial Masyarakat Petani. Karena desa pincuran tujuah memiliki tanah yang luas sehingga dapat
digunakan sebagai lahan mata pencaharian seperti bertani, berkebun dan mendirikan usaha ditanah
tersebut. Orang yang memiliki tanah yang luas di desa menempati status tertinggi di lapisan masyarakat.
Rata-rata mata pencaharian warga deas yaitu sebagai petani.

2. Unsur stratifikasi Sosial Desa Pincuran Tujuah


Stratifikasi sosial dalam masyarakat untuk dapat tercipta, memiliki unsur pokok yang membentuknya.
Unsur-unsur pokok tersebut, sebagai berikut.

1. Status Sosial

Status sosial dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam bentuk kelompok sosial yang ada di
kehidupan masyarakat. Status sosial seseorang dapat dikiasifikasikan menjadi tiga bentuk sebagai
berikut. Yaitu;

a. Ascribed status yaitu status sosial yang diperoleh melalui kelahiran/ keturunan, bukan melalui
serangkaian usaha.

b. Achieved status yaitu suatu kedudukan dalam masyarakat yang dapat diperolah dengan usaha-usaha
nyata dan disengaja. Usaha ini akan mendapatkan kedudukan yang sifatnya adalah terbuka bagi semua
manusai dalam masyarakat, yang dianggap sesuai kemampuan.

c. Assigned status yaitu kedudukan seseorang tentang apa yang diberikan. Artinya, suatu kelompok atau
golongan masyarakat akan memberikan kedudukan yang Iebih tinggi secara sukarela kepada seseorang
yang berjasa atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat yang ada di lingkuangnya
tersebut.

2. Peran Sosial

Mereka yang memiliki status sosial dalam masyarakat berarti memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban
yang berkaitan dengan status sosial disebut peran sosial. Dengan demikian, peran sosial dapat diartikan
sebagai tingkah laku yang diharapkan dan individu sesuai status sosial yang disandangnya. Oleh karena
itulah unsur-unsur stratifikasi sosial membentuk sistem pelapisan sosial untuk mencapai tujuan tertentu.

Dilihat dari beberapa unsur status dalam stratifikasi sosial maka desa pincuran tujuah menerapkan
Achieved Status. Unsur ini suatu kedudukan yang diperoleh masyarakat dengan usaha dan kerja keras,
seperti di desa saya seorang anak yang merupakan anak petani berhasil sukses sebagai pedagang di jawa
dengan usah dan kerja keras.

3. Sifat Stratifikasi Sosial Desa Pincuran Tujuah

Secara teoritis semua manusia dapat dianggap sederajat, akan tetapi sesuai dengan kenyataan hidup
kelompok-kelompok sosial tidaklah demikian. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang
merupakan gejala sistem sosial setiap masyarakat. Dilihat dari sifatnya, pada dasarnya stratifikasi sosial
dalam masyarakat yaitu:

a. Stratifikasi tertutup (Close social stratification)

Stratifikasi sosial tertutup adalah stratifikasi dimana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat
berpindah-pindah dari suatu strata atau tingkatan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Contoh
stratifikasi sosial tertutup seperti sistem kasta di india, Bali, Lombok dan jawa berupa klasifikasi adanya
golongan bangsawan dan golongan rakyat biasa.
b. Stratifikasi sosial terbuka (Open social stratification)

Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi dimana setiap anggota masyarakatnya dapat
berpindah-pindah dari suatu strata ke strata yang lain, seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan,
kekuasaan dan sebagainya. Seorang yang tadinya miskin bodoh bisa mengubah status sosialnya dengan
berusaha, bekerja, kuliah, kursus dan sebagainya sampai menjadi pintar mendapat pekerjaan yang
mapan dan bayaran yang tinggi

3. Stratifikasi sosial campuran

Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi sosial
terbuka. Agar bisa pindah ke lapisan sosial lain, maka seseorang harus pindah ke daerah yang lapisan
sosialnya berkarakter terbuka. Contohnya, seseorang yang mempunyai kasta sudra dapat pindah ke
daerah di mana masyarakatnya tidak mengenal sistem kasta.

Jika dilihat dari sifat stratifikasi sosial diatas, maka desa pincuran tujuah termasuk kedalam sifat
stratifikasi sosial terbuka, karena Pada sistem lapisan sosial ini, tiap orang berkesempatan naik ke
lapisan sosial lebih tinggi karena kemampuannya sendiri. Setiap orang dalam masyarakat memiliki
peluang yang sama dalam meningkatkan status sosialnya. Status sosial bisa naik, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat turun karena sebab tertentu. Seperti melalui pendidikan status orang bisa naik dari
anak petani menjadi pedagang sukses.

KESIMPULAN

Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan
seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta
kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial
muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Sistem stratifikasi
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang
diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Atau dapat pula diartikan sebagai
pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya
stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan.

Ada dua 2 jenis stratifikasi sosial yaitu stratifikasi sosial masyarakat petani pada masyarakat pedesaan
yang umumnya berada pada wilayah pertanian, tanah atau yang sejenisnya menjadi hal yang paling
berharga. Stratifikasi sosial masyarakat nelayan, stratifikasi sosial yang sangat menonjol pada
masyarakat nelayan dan petani tambak berdasarkan penguasaan alat produksi.Jika dilihat dari jenis
stratifikasi sosial di atas, maka desa pincuran tujuah termasuk kedalam stratifikasi Sosial Masyarakat
Petani. Karena desa pincuran tujuah memiliki tanah yang luas sehingga dapat digunakan sebagai lahan
mata pencaharian seperti bertani, berkebun dan mendirikan usaha ditanah tersebut. Orang yang
memiliki tanah yang luas di desa menempati status tertinggi di lapisan masyarakat. Rata-rata mata
pencaharian warga deas yaitu sebagai petani.

Terdapat dua unsur dalam stratifikasi sosial, yaitu status dan peran, status dibagi menjadi 3 yaitu
Ascribed Status, Achieved Status, dan Assigned Status.Dilihat dari beberapa unsur status dalam
stratifikasi sosial maka desa pincuran tujuah menerapkan Achieved Status. Unsur ini suatu kedudukan
yang diperoleh masyarakat dengan usaha dan kerja keras, seperti di desa saya seorang anak yang
merupakan anak petani berhasil sukses sebagai pedagang di jawa dengan usah dan kerja keras.

Dilihat dari sifatnya, pada dasarnya stratifikasi sosial dalam masyarakat yaitu: a. Stratifikasi tertutup
(Close social stratification) Stratifikasi sosial tertutup adalah stratifikasi dimana tiap-tiap anggota
masyarakat tersebut tidak dapat berpindah-pindah dari suatu strata atau tingkatan yang lebih tinggi
atau yang lebih rendah. b. Stratifikasi sosial terbuka (Open social stratification) Stratifikasi sosial terbuka
adalah sistem stratifikasi dimana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari suatu
strata ke strata yang lain, seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.
c.Stratifikasi sosial campuran Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan antara stratifikasi sosial
tertutup dan stratifikasi sosial terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31358/1/Riz
qon%2520Halal%2520Syah
%2520Aji.pdf&ved=2ahUKEwi1hv_r2LXzAhUJxTgGHQGeCsQQFnoECAYQAQ&usg=AOvVaw39Re0B6NAJR
ZLdmutgFJWQ

https://www.google.com/amp/s/123dok.com/a-article/pengertian-sistem-unsur-stratifikasi-sosial-
pengertian-stratifikasi-sosial.zlemr6oq
https://dosensosiologi.com/pengertian-stratifikasi-sosial-unsur-bentuk-dan-kriterianya-lengkap/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5636809/stratifikasi-sosial-pengertian-indikator-dan-jenisnya

Anda mungkin juga menyukai