BRIEF STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN DENGUE 2021-2025 Fahrul Nizam 2307210035
Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga bahwa koordinasi, kolaborasi lintas
sektor, dan solidaritas bukan hanya sebuah konsep, akan tetapi merupakan sebuah kekuatan yang sangat luar biasa. Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 menyatukan kita semua untuk bekerja sama menanggulangi dengue menuju zero death pada tahun 2030. Penyusunan dokumen ini selaras dengan komitmen global dalam menanggulangi dengue yang tertuang dalam the Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012–2020 dan A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2021- 2030, serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2020-2024.
Fahrul Nizam 2307210035 1
Latar Belakang Target Audiens Dengue merupakan penyakit infeksi virus Dalam rangka menuju angka nol kematian yang ditularkan melalui nyamuk dan menjadi akibat dengue di tahun 2030 (zero dengue masalah kesehatan masyarakat di dunia (World death 2030), selayaknya seluruh komponen Health Organization [WHO], 2021). Pada awal bangsa dapat lebih memaknai nilai-nilai tahun 2020, WHO memasukkan dengue gotong royong dan bersama-sama sebagai salah satu ancaman kesehatan global melaksanakan upaya pencegahan dan di antara 10 penyakit lainnya (WHO, 2021). penanggulangan dengue. Partisipasi seluruh Insidensi dengue meningkat secara signifikan komponen bangsa sangat penting di seluruh dunia dalam beberapa dekade dikedepankan dalam pencapaian target terakhir. Bhatt et al. (2013) memperkirakan indikator Rencana Pembangunan Jangka terdapat 390 juta infeksi dengue terjadi setiap Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tahunnya dan 96 juta diantaranya memiliki maupun Rencana Strategis (Renstra) manifestasi klinis dengan tingkat keparahan Kementerian Kesehatan 2020-2024, yaitu 90% penyakit yang bervariasi. Dengue yang tidak kabupaten/kota dengan incidence rate (IR) tertangani dapat memicu terjadinya kejadian DBD ≤49/100.000 penduduk pada tahun 2024; luar biasa (KLB), dengue berat, bahkan guna mendorong terwujudnya visi RPJMN kematian. Kondisi tersebut menimbulkan 2020-2024 yaitu meningkatkan pelayanan beban yang besar pada populasi, sistem kesehatan melalui jaminan kesehatan nasional, kesehatan, dan ekonomi di sebagian besar khususnya penguatan pelayanan kesehatan negara tropis di dunia (WHO, 2012). primer dengan peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memiliki pemanfaatan teknologi. komitmen untuk menanggulangi dengue melalui the Global Strategy for Dengue Beban Dengue di Indonesia Prevention and Control 2012–2020 (WHO, Dengue masih menjadi masalah kesehatan 2012) dan A Road Map for Neglected Tropical utama di Indonesia (Harapan et al., 2019; Diseases (NTDs) 2021-2030 (WHO, 2020). Karyanti et al., 2014; WHO, 2011). Dalam enam Komitmen global adalah untuk menurunkan tahun terakhir, semua provinsi melaporkan angka kematian akibat dengue minimal 50% di keberadaan kasus dengue dan lebih dari 80% tahun 2020, menurunkan angka kesakitan kabupaten di Indonesia melaporkan kejadian dengue minimal 25% di tahun 2020, dan dengue (Kementerian Kesehatan, 2020). Angka memperkirakan beban penyakit yang kesakitan (incidence rate atau IR) di Indonesia sesungguhnya di tahun 2015 (WHO, 2012). pada tahun 2020 adalah 39,9 per 100.000 Tujuan Program Penanggulangan penduduk. Angka ini telah mencapai target Dengue 2021-2025 nasional yaitu ≤49 per 100.000 penduduk. Tujuan Umum Namun demikian, sebanyak 12 provinsi dan Secara umum, program penanggulangan 146 kabupaten/kota masih memiliki IR di atas dengue 2021-2025 bertujuan untuk 49 per 100.000 penduduk. Hal ini menurunkan beban kesehatan masyarakat menunjukkan kabupaten/kota tersebut belum akibat dengue. mencapai indikator IR secara nasional. Tujuan Khusus Gambar 2. Angka insiden dan fasilitas kaus 1. Meningkatkan upaya pencegahan kejadian dengue di Indonesia 1968-2020 dengue yang efektif; 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap tatalaksana dengue yang berkualitas; 3. Menguatkan surveilans dan respons terhadap kejadian dengue dan KLB; dan 4. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat berkesinambungan terhadap penanggulangan dengue. Sumber: Kompilasi Profil Kesehatan RI (Kementerian Kesehatan, 2020)
Fahrul Nizam 2307210035 2
Meskipun angka kejadian dengue mempunyai Strategi 4. Peningkatan pelibatan kecenderungan meningkat, namun angka masyarakat yang berkesinambungan. kematian (CFR) akibat dengue dari waktu ke Tujuan strategi keempat adalah: (1) waktu mengalami penurunan. Angka kematian Meningkatkan pemahaman dan perilaku dengue sebesar 0,69% pada tahun 2020 telah masyarakat yang berkesinambungan mencapai indikator target nasional (<1%), dan tentang vektor dengue, gejala dan tanda telah memenuhi target peta jalan NTD WHO bahaya penyakit dengue, dan kesehatan yaitu kurang dari 0,8% (WHO, 2020). Namun lingkungan secara umum dan (2) Melakukan demikian, masih terdapat 7 (20%) provinsi dan kolaborasi dengan lembaga swadaya 186 (35%) kabupaten/kota yang memiliki angka masyarakat (LSM) peduli lingkungan, kematian lebih dari 1%. Tujuh provinsi dengan organisasi masyarakat, dan komunitas angka kematian melebihi 1% adalah Maluku dalam pencegahan dengue. (6,5%), Jawa Tengah (1,9%), Maluku Utara Strategi 5. Penguatan komitmen (1,9%), Kalimantan Utara (1,6%), Sulawesi Utara pemerintah, kebijakan manajemen program, (1,5%), Riau (1,3%) dan Kalimantan Selatan dan kemitraan. Tujuan strategi kelima ini (1,1%). Selama dua tahun terakhir, adalah: (1) Memperkuat komitmen Provinsi Maluku memiliki angka kematian pemerintah pusat dan daerah, kebijakan tertinggi secara nasional dengan tren dan manajemen program penanggulangan peningkatan dari 2,1% di tahun 2019 dengue dengan dukungan Strategi dan menjadi 6,5% di tahun 2020. Intervensi 36 37 sistem kesehatan melalui komunikasi dan advokasi; (2) Meningkatkan Strategi penanggulangan dengue kolaborasi dan koordinasi lintas program, di Indonesia 2021-2025 lintas sektor, serta kemitraan; (3) Program penanggulangan dengue di Meningkatkan kontribusi pembiayaan Indonesia 2021-2025 dilaksanakan dengan pemerintah daerah, lintas program, lintas enam strategi yang seluruhnya memiliki daya sektor, dan multi-pihak. ungkit yang tinggi dalam pencapaian target dan Strategi 6. Pengembangan kajian, invensi, indikator program. Enam strategi tersebut inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan adalah: dan manajemen program berbasis bukti. Strategi 1. Penguatan manajemen vektor Tujuan strategi keenam adalah: (1) yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Mengembangkan kajian, invensi, inovasi, Tujuan strategi pertama ini adalah dan riset; (2) Meningkatkan adopsi hasil meningkatkan pencegahan dengue melalui kajian, invensi, inovasi, dan riset untuk surveilans dan pengendalian vektor yang penguatan kebijakan dan program; dan (3) efektif, aman, dan berkesinambungan, serta Memanfaatkan teknologi terkini serta dapat diimplementasikan oleh masyarakat. sistem informasi dan data yang berkualitas Strategi 2. Peningkatan akses dan mutu untuk pengambilan keputusan. tatalaksana dengue. Tujuan strategi kedua Anggaran dan Sumber Pembiayaan adalah meningkatkan kapasitas dan mutu layanan dengue di fasilitas kesehatan Total kebutuhan anggaran untuk program tingkat pertama (FKTP) dan rumah sakit, penanggulangan dengue di Indonesia untuk baik di fasilitas kesehatan milik pemerintah lima (5) tahun mendatang (2021-2025) adalah maupun swasta. sebesar Rp 748.599.482.000,00. Kebutuhan Strategi 3. Penguatan surveilans dengue anggaran program penanggulangan dengue ini yang komprehensif serta manajemen KLB dihitung menggunakan pendekatan yang responsif. Tujuan strategi ketiga penghitungan biaya per kegiatan dan strategi adalah meningkatkan kemampuan sistem untuk setiap intervensi. Penghitungan surveilans untuk mendeteksi kasus dengue anggaran dalam proyeksi jangka menengah secara dini dan merespons secara cepat penganggaran program dengue (2021-2025) serta mencegah dan menguatkan ini memperhatikan rancangan jangka manajemen kejadian luar biasa yang menengah program kesehatan secara responsif. nasional.
Fahrul Nizam 2307210035 3
Implementasi Daftar Pustaka Implementasi program penanggulangan Bhatt, S., Gething, P. W., Brady, O. J., Messina, dengue di Indonesia kurun waktu 2021-2025 J. P., Farlow, A. W., Moyes, C. L., ... & Myers, M. F. mengacu kepada sasaran dan target indikator (2013). The global distribution and burden of yang telah ditetapkan dalam RPJMN Bidang dengue. Nature, 496(7446), 504- 507. Kesehatan 2020-2024 dan Renstra Harapan, H., Michie, A., Yohan, B., Shu, P. Y., Kementerian Kesehatan 2020-2024 sebagai Mudatsir, M., Sasmono, R. T., & Imrie, A. (2019). dasar Strategi Nasional Program Dengue viruses circulating in Indonesia: a Penanggulangan Dengue 2021- 2025. Untuk systematic review and phylogenetic analysis of melaksanakan strategi nasional ini, diperlukan data from five decades. Reviews In Medical sistem monitoring dan evaluasi serta perkiraan Virology, 29(4), e2037. kebutuhan anggaran dan sumber https://doi.org/10.1002/rmv.2037. pendanaannya. Karyanti, M. R., Uiterwaal, C. S., Kusriastuti, R., Keberhasilan pelaksanaan strategi nasional Hadinegoro, S. R., Rovers, M. M., Heesterbeek, ini memerlukan kepemimpinan, komitmen, dan H., ... & Bruijning-Verhagen, P. (2014). The upaya sinergis dari pemerintah pusat dan changing incidence of dengue haemorrhagic pemerintah daerah hingga desa, serta fever in Indonesia: a 45-year registry-based kontribusi peran lintas sektor dan lintas analysis. BMC Infectious Diseases, 14(1), 1-7. program di tingkat tersebut. Oleh karena itu, https://doi.org/10.1186/1471-2334-14-412 strategi nasional ini akan digunakan sebagai World Health Organization. (2011). materi advokasi dan komunikasi ke berbagai Comprehensive guidelines for prevention and pihak, serta diharapkan dikembangkan lebih control of dengue and dengue hemorrhagic lanjut untuk menyusun strategi daerah fever. Revised and expanded. World Health program penanggulangan dengue dan rencana Organization-Regional Office for South-East aksi daerah yang operasional sehingga dapat Asia. New Delhi, India: WHO-SEARO. tercapai hasil yang diharapkan. World Health Organization. (2012). Global strategy for dengue prevention and control Implementasi program di daerah dengan 2012-2020. Geneva: World Health Organization. beban kasus dan kematian dengue yang tinggi World Health Organization. (2017). Global perlu diprioritaskan untuk percepatan vector control response 2017-2030. Geneva: pencapaian indikator program dengue World Health Organization. nasional. World Health Organization. (2020). Ending the neglect to attain the Sustainable Development Monitoring dan Evaluasi Goals – A road map for neglected tropical Implementasi strategi nasional memerlukan diseases 2021–2030. Geneva: World Health sistem pemantauan dan evaluasi secara Organization. periodik dan sistematis. Tujuan monitoring World Health Organization. (2021, May 19). dan evaluasi adalah mengetahui Dengue and severe dengue. https://www. perkembangan pelaksanaan strategi nasional who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue- program penanggulangan dengue and-severe-dengue. menggunakan indikator yang telah disepakati dari berbagai sumber data yang tersedia; mengidentifikasi hambatan implementasi strategi nasional di berbagai tingkatan (pusat, provinsi, kabupaten/ kota); serta menindaklanjuti rencana perbaikan yang disusun. Selain itu, monitoring dan evaluasi juga dapat mengidentifikasi potensi risiko serta upaya mitigasinya selama menjalankan kegiatan di seluruh strategi.