Anda di halaman 1dari 3

WAWASAN PENDIDIKAN

Pertemuan 11

Dosen Pengampu :
Dr. Ahmad Rifqy Ash Shiddiqy, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Fazza Tria Mandasari
1513622043

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2023
Cobalah Anda mendeskripsikan kasus yang pernah Anda alami saat masih di SLTP atau SLTA.
Kasus yang dimaksud menunjukkan permasalahan multikulturalisme baik dari keberhasilan
penerapan multikulturalisme atau sebaliknya, kegagalan membangun pemahaman, sikap, dan
perilaku multikultur.

Jawab :
Masing-masing siswa mendapat pendidikan agama dari guru agama yang sesuai dengan
agama masing murid sehingga semua sekolah yang menjadi obyek penelitian sudah memenuhi
amanat UU No.20 tahun 2003 khususnya pasal 12 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap peserta
didik pada satuan pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama juga mempersiapkan guru agama
Islam,Katholik, Kristen Protestan, Budha dan Hindu. Dengan cara demikian setiap siswa mendapat
kepastian memperoleh pendidikan agama yang sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan
oleh pendidik yang seagama.Penanaman nilai-nilai multikultural juga dilaksanakan melalui
berbagai aktivitas organisasi kesiswaan dan kegiatan keagamaan yang kepanitiaannya bersifat
gabungan lintas agama.Pemilihan pengurus OSIS di semua sekolah yang menjadi obyek
penelitian, berlangsung secara demokratis karena setiap siswa tidak dibedakan jenis kelamin,
agama, aras atau asal suku bangsanya memiliki kesempatan yang sama yang duduk dalam jajaran
kepengurusan OSIS.
Sikap mengakui, menerima, dan menghargai di SMAN 87 Jakarta tempat saya
mengenyampendidikan terdahulu, ditanamkan oleh guru Pendidikan Agama terhadap peserta
didiknyamasing-masing. Mereka para guru Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Katolik,
danPendidikan Agama Kristen ketika kegiatan belajar berlangsung maupun tidak berlangsung
tidakbosan-bosannya berpesan kepada para peserta didiknya untuk selalu berhubungan baik
denganteman-temannya, guru, dan karyawan. Peserta didik selalu diajarkan untuk memiliki sifat
yangmengakui, menerima, dan menghargai terhadap perbedaan dan nantinya akan membuahkan
hasilpeserta didik yang bertoleransi.Peserta didik yang non muslim mengakui dan menerima
bahwasanya pada saat itu temanmuslimnya sedang berpuasa. Atas dasar itu mereka menghargai
dengan cara tidak makan dan minum di tempat umum, mereka makan dan minum di tempat yang
telah disediakan. Begitupundengan yang muslim, mereka menyadari, mengakui, dan menerima
bahwa dirinya sedangberpuasa dan teman yang non muslim tidak berpuasa, dalam artian
diperbolehkan makan danminum. Mereka yang muslim menghargai dengan cara tetap saja terbuka
dan tidak melarangketika ada teman non muslim yang ikut buka bersama dengan mereka.Menurut
saya, contoh lain sebagai penerapan multikulturalisme yang kurang berhasil adalahdengan adanya
penjurusan yang dilaksanakan di SMA sebagai upaya untuk mengembangkankemampuan siswa.
Namun, dalam pelaksanaannya, penjurusan di SMA malah menimbulkantindakan diskriminatif
terhadap siswa jurusan IPS sehingga muncul label atau cap negatifterhadap mereka. Label yang
melekat pada siswa jurusan IPS memiliki pengaruh yang besarpada aktivitas mereka, yang akan
mengantarkan mereka kepada penyimpangan atau tindakanyang berbeda dengan siswa jurusan
IPA.

Anda mungkin juga menyukai