Dasgron 8-14
Dasgron 8-14
BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Lingkup dan TIK
§ Lingkup:
Reproduksi, pembiakan seksual dan aseksual,
sertifikasi benih dan bibit tanaman.
Pembiakan Tanaman 2
REPRODUKSI
Rangkaian proses pelestarian dan pelipatgandaan
dari sel dan organisme
SEKSUAL ASEKSUAL
Pembiakan Tanaman 3
§ Reproduksi dimulai dari penggandaan (replikasi)
DNA yang kemudian dilanjutkan dengan
pembelahan sel.
§ Sistem penggandaan DNA merupakan
penggandaan informasi genetik untuk pelestarian
(genetic preservation) suatu organisme/tanaman.
§ Penggandaan DNA memanfaatkan enzim DNA
polimerase yang membantu pembentukan ikatan
antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer
DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in
vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai
polymerase (PCR).
Pembiakan Tanaman 4
DNA = deoxy ribo nucleic acid = asam
deoksiribonukleat
• DNA adalah makromolekul esensial bagi semua makhluk
hidup.
5
DNA = deoxy ribo nucleic acid = asam
deoksiribonukleat
• Struktur DNA pertama kali ditemukan oleh James
Watson dan Francis Crick; disebut struktur rantai
berganda Watson-Crick.
• DNA adalah makro molekul yang terdiri atas 2 rantai
polinukleotida yang saling berkaitan membentuk heliks
ganda (double helix).
• Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen, gula pentosa dan
gugus fosfat
• Basa nitrogen terdiri atas basa purin (Adenosin dan Guanosin)
dan basa pirimidin (Timin dan Sitosin)
6
Untai DNA digandakan secara semikonservatif
TEORI REPLIKASI DNA menurut OKASAKI
IKATAN HIDROGEN
DAPAT TERPUTUS
BACKBONE DNA
jk pH basa atau
template
suhu > 60 C.
Sintesis DNA
dilakukan oleh DNA
polimerase (DNApol)
dg DNA awal
sebagai cetakan
(template), dihasilkan
2 untaian yg baru
sehingga dihasilkan
2 sister chromatid
7
Alur hidup tanaman:
Tanaman Dewasa
Pembelahan meosis
Penyerbukan
Pembuahan
Zygot
Biji
Kecambah
Tanaman Dewasa
Pembiakan Tanaman 8
Lingkaran Hidup Tanaman
Pembiakan Tanaman 9
Tipe Perbanyakan
Tanaman Induk
SEKSUAL ASEKSUAL
Pembiakan Tanaman 10
APOMIKSIS
• Apomiksis adalah reproduksi aseksual, proses reproduksi
tanpa terjadinya fusi gamet betina dan gamet jantan
pada tumbuhan, melalui biji.
Pembiakan Tanaman 12
Keuntungan: cara yang paling murah, mudah
dalam penyimpanan untuk jangka waktu lama
(untuk benih ortodoks)
Kelemahan:
segregasi untuk tanaman heterozigot
(tidak identik secara genetik dengan
tetuanya), perlu waktu lama untuk
berbuah pada tanaman tahunan.
Untuk kentang: tahun pertama ditanam
dengan biji bukan hanya tidak seragam
tapi juga tidak akan dihasilkan umbi besar.
13
§ Reproduksi seksual pada tanaman didahului
dengan pembentukan gamet jantan dan betina.
§ Pembentukan gamet dimulai dari pembelahan
meiosis yang menghasilkan reduksi kromosom.
Pembiakan Tanaman 14
Pembelahan Meiosis
Pembiakan Tanaman 15
Proses Pembentukan Gamet Jantan
§ Di dalam antera, sel induk mikrospora diploid
(mikrosporosit) membelah secara meiosis I dan
menghasilkan sepasang sel haploid,
§ Pada meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid (n) yang berkelompok membentuk tetrad,
§ Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis
(pembelahan inti), sehingga menghasilkan 2 inti
yang haploid yaitu satu inti dinamakan inti saluran
serbuk sari (pollen tube) dan satu inti generatif.
Pembiakan Tanaman 16
Polen terdiri atas sel tabung (sel vegetatif) dan sel
generatif
Inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai
sitokinesis dan terbentuklah 2 sel sperma (n)
Jadi, polen terdiri atas 2 inti sperma (generatif) dan inti
tabung polen (vegetatif)
Pembiakan Tanaman 19
Proses pembentukan gamet betina dan letak 8 buah inti
(nuclei) dalam kandung embrio
Pembiakan Tanaman 20
Penyerbukan dan pembuahan
§ Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di atas
kepala putik.
§ Serbuk sari akan berkecambah dan membentuk
tabung polen (tabung serbuk sari).
§ Tabung polen tumbuh dan memanjang menuju
ke ruang bakal buah (ovary), kemudian masuk ke
bakal biji (ovule) melalui mikropil.
§ Proses ini memerlukan waktu 5 - 60 jam.
§ Pembuahan (fertilisasi) adalah peleburan inti sel
sperma dengan inti sel telur.
§ Terjadi dua pembuahan dalam kantung embrio,
yaitu antara inti sel sperma dengan inti sel telur,
dan inti sel sperma dengan kedua inti polar,
peristiwa ini disebut pembuahan ganda (double
fertilization).
§ Hasil peleburan antara inti sel sperma dengan inti
sel telur akan menjadi embrio.
§ Peleburan antara inti sel sperma dengan dua inti
polar akan menjadi endosperma, yaitu cadangan
makanan bagi embrio.
Proses pembuahan
Pembiakan Tanaman 23
Proses perkembangan embrio
§ Setelah terjadi pembuahan, maka bakal buah bersama
dengan bagian-bagian mengalami perubahan bentuk
seperti berikut:
1) Inti sel telur akan menjadi zigot,
2) Dua buah inti polar menjadi endosperm,
3) Nuselus menjadi perisperm (perispermium),
4) Selaput dalam dari bakal biji menjadi kulit biji sebelah
dalam (tegmen),
5) Selaput luar dari bakal biji menjadi kulit bakal biji
sebelah luar (testa),
6) Bakal biji (ovule) menjadi biji,
7) Daun buah (calyx) menjadi kulit buah,
8) Bakal buah (ovary) menjadi buah.
Pembiakan Tanaman 25
Perkembangan biji dan buah
Pembiakan Tanaman 26
Reproduksi Aseksual
§ Reproduksi aseksual bertujuan: meregenerasikan
jaringan atau bagian-bagian tanaman, tanpa
penyatuan gamet jantan dan betina
§ Dapat terjadi 100% alami (tinggal tanam)
§ Dengan tujuan efisiensi dan efektivitas, dilakukan
secara buatan (artifisial)
à Mempercepat laju perbanyakan.
Pembiakan Tanaman 27
§ Dasar: totipotensi à setiap sel hidup memiliki
informasi lengkap sebagai individu sempurna
sehingga dapat menjadi individu baru yang
sempurna
Pembiakan Tanaman 28
§ Lazimnya vegetatif (tidak melibatkan benih)
§ Basis: pembelahan mitosis à genotipe
hasil pembiakan = tanaman induk
§ Menghasilkan individu-individu baru yang sama
dengan induknya
Pembiakan Tanaman 29
Pembelahan Mitosis
Pembiakan Tanaman 30
Beberapa Contoh Manfaat/Keuntungan
Reproduksi Aseksual
Pembiakan Tanaman 31
§ Melestarikan “mutasi” yang menguntungkan (apel
manalagi dari apel malang)
§ Teknik kultur jaringan: dapat diproduksi secara masal
§ Dapat membantu proses seleksi dalam pemuliaan,
§ Tanaman lebih mudah terbentuk melalui reproduksi
aseksual. Misalnya: nenas membiak dengan crown,
slip, shoot dan sucker. Biji nenas sulit terbentuk
karena adanya ketakserasian sendiri (self-
incompatibility).
Pembiakan Tanaman 32
33
Teknik Pembiakan Aseksual
a. Biji non zigotik:
a. biji apomiktik (terbentuk tanpa fertilisasi,
contoh manggis)
a. biji nuselar (biji poliembrioni:
pada 1 biji terdapat banyak tunas atau
embrio. Kemungkinan 1 berupa embrio
zigotik, lainnya berasal dari jaringan nuselus
yang idendik dengan induk; contoh jeruk,
mangga, apokad)
Pembiakan Tanaman 34
2. Struktur Vegetatif Khusus (ingat Bab V)
§ Runner atau Sulur (Stroberi, pegagan)
§ Umbi lapis (Bawang merah)
§ Umbi sisik (Bunga Lili)
§ Rhizome (Alang-alang); Rimpang : Jahe)
§ Carang batang (Pisang)
§ Umbi batang (Kentang)
§ Umbi akar (Ubi jalar)
Struktur khusus biasanya untuk bertahan hidup pada
kondisi sub optimum; dormansi merupakan nilai
ekonominya (umbi-umbian).
Pembiakan Tanaman 35
3. Induksi akar dan pucuk adventif
§ Cangkok à induksi akar
§ Stek à induksi akar, tunas (tergantung jenis stek)
§ Merunduk à bentuk sederhana cangkok
Pembiakan Tanaman 36
Tunas adventif Umbi batang: kentang
Pembiakan Tanaman 38
Stek daun: Begonia
Pembiakan Tanaman 39
Merunduk
Teknik menyambung
Pembiakan Tanaman 41
Teknik okulasi
Pembiakan Tanaman 42
Kultur Jaringan
ORGANOGENESIS Eucalyptus sp.
PLANLET TUNAS
Perbanyakan tanaman mangga melalui embrio somatik
Pembiakan Tanaman 45
TEKNOLOGI BENIH
Benih à biji untuk perbanyakan tanaman
à faktor penting dalam siklus pertanian
-Viabilitas tinggi
-Bebas penyakit
Benih bermutu
-Bebas kotoran
-Murni
-Benar sesuai nama
-Penanaman khusus
-Pemanenan
Teknologi Benih -Pembersihan
-Pengeringan
-Perlakuan khusus
-Pengepakan
-Penyimpangan
Pembiakan Tanaman 46
Pemuliaan dan Sertifikasi
Pemuliaan : Upaya perbaikan sifat-sifat tanaman agar mempunyai
nilai yang lebih baik (produksi lebih tinggi, mutu hasil
lebih baik)
Pembiakan Tanaman 47
Contoh varietas unggul beberapa jenis
tanaman
• Padi sawah : IPB 3S, IR 64, Ciherang, Way Apoburu
• Padi gogo : Jatiluhur, Gajah Mungkur, Singkarak
• Jagung : Bisma, Arjuna, Pioneer, Bima
• Kedelai : Wilis, Galunggung, Slamet
• Kacang tanah : Gajah, Kidang, Anoa, Panther
• Kacang hijau : Merak, Betet, Walet
• Tomat : Intan, Precious, Ratna, Gondol Lembang
• Cabai : Jatilaba, Biola, Gada, PM999
• Kubis : Rotan Osena, Bonet
• Tebu : PS 851, PS 862, PS 864
• Teh : TRI 2025, Gmb 1 s.d. Gmb 11
• Karet : PR 260, PB 261
Pembiakan Tanaman 48
PRODUKSI BENIH
§ Produksi benih untuk tujuan perbanyakan dapat
dilakukan di lokasi yang sama untuk memproduksi
kropnya (tomat, semangka) tetapi beberapa jenis
tanaman harus di lokasi khusus.
§ Pembatasan ini dapat disebabkan oleh syarat
pembungaan khusus, seperti induksi dingin
(contoh: kubis) atau fotoperiodesitas
Pembiakan Tanaman 49
• Dalam banyak tanaman, biji harus diekstraksi
dari daging buah atau pulpnya, misalnya dengan
fermentasi.
• Contoh : benih tomat, fermentasi dilakukan
dengan merendam benih dalam air selama 2-3
hari, agar benih terpisah dari kulit buah.
• Pada polong-polongan, benih cukup dipisahkan
dari kulitnya yang umumnya merekah.
Pembiakan Tanaman 50
Penyimpanan Benih
• Penyimpanan benih harus dilakukan sebaik
mungkin
• Umur simpan benih berbeda-beda menurut
spesiesnya.
• Kebanyakan benih mempertahankan viabilitasnya
tertinggi pada kadar air 4 – 6 % (benih ortodoks)
walau ada benih-benih tertentu (jeruk, nangka,
rambutan) cepat kehilangan viabilitasnya pada
kelembaban rendah (benih recalcitrant).
Pembiakan Tanaman 51
Penyimpanan Benih
No. Macam Suhu Kelembaban Kemasan Ketahanan
Penyimpanan Simpan
1. Penyimpanan Kamar Kamar Kantong kertas, < 3 bulan
benih terbuka (27o C) kantong plastik,
karung goni/kain
Source
Block
Foundation
Increase
or Propagation Block
Mother Block
Commercial
Plants
Pembiakan Tanaman 57
TERIMA KASIH
Pembiakan Tanaman 58
FAKTOR LINGKUNGAN
DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN
BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Teknik Budidaya 2
Teknik Budidaya 3
Teknik Budidaya 4
Teknik Budidaya 5
Teknik Budidaya 6
Lingkup dan TIK
• Lingkup
• Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya
• Pengaruh faktor Lingkungan abiotik (edafik, dan klimatik) dan biotik
terhadap pertumbuhan tanaman
• Modifikasi faktor lingkungan tumbuh agar tanaman tumbuh lebih
baik
• TIK
• Mahasiswa dapat menjelaskan faktor lingkungan abiotik dan biotik
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
• Mahasiswa mengerti Interaksi antar faktor lingkungan tumbuh dan
pertumbuhan tanaman
Teknik Budidaya 7
Relevansi dengan Bab Lain
• Bab ini menjadi dasar dalam kegiatan teknik budidaya
• Bab ini menghubungkan tentang proses pertumbuhan
dengan faktor lingkungan (bab-bab terdahulu)
• Bab ini menjelaskan apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas yang dibahas pada bab
sebelumnya
Teknik Budidaya 8
Outline Bab 7 2. Faktor Suhu
1. Faktor Tanah 3. Faktor Cahaya
a. Pengertian tanah a. Mutu dan jumlah cahaya
b. Sistem tanah
b. Cahaya dan fotosintesis
1) Mineral anorganik
2) Bahan organik tanah
3) Organisme tanah
4) Atmoster tanah
5) Air tanah
c. Klasifikasi tanah
d. Kesuburan tanah
e. Hubungan air tanaman
tanah
f. Kelembaban tanah
g. Gerakan air
Teknik Budidaya 9
INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH
Teknik Budidaya 10
FAKTOR ABIOTIK
Tanah
l Fungsi tanah :
l Sumber unsur mineral
l Tempat persediaan air
l Tempat berpegang
Hidroponik
Budidaya tanaman tanpa media tanah
Perlu larutan hara yang tepat, baik jumlah
maupun perimbangan masing-masing
unsur
Perlu tempat berpegang
Relatif mahal, cocok untuk tanaman yang
bernilai ekonomi tinggi
Teknik Budidaya 11
PROFIL TANAH
O Sampah
A Partikel mineral
dan organik
B Partikel halus
C Padas lapuk
D Padas (batuan
induk)
Teknik Budidaya 12
SISTEM TANAH
Teknik Budidaya 13
MINERAL ANORGANIK (1)
• Dari pelapukan bahan induk
• 1-99 % dalam tanah liat
• Campuran partikel yang
berbeda ukuran, komposisi
& sifat kimia & fisiknya
• Partikel (berdasarkan
ukuran)
• Batu kerikil (³ 1.0 mm)
• Pasir (0.05 - 1.0 mm)
• Debu (0.002 - 0.05 mm)
• Liat ( ≤ 0.002 mm)
• Perbandingannya http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/earthscience/geology
Teknik Budidaya 14
MINERAL ANORGANIK (2)
• Liat :
• Berukuran submikroskopik
• Aktif secara fisik & kimia
• Sebesar koloid
• Struktur kristal disebut micelles
• Terdiri dari keping-keping, yang diikat
oleh O-H atau ion-ion di antara keping;
• Bermuatan negatif
• Menarik ion positif (H+, Ca++, Mg++)
Teknik Budidaya 15
Tekstur dan Struktur Tanah
Teknik Budidaya 16
Ilustrasi antara Tekstur dan Struktur
Bata
STRUKTUR
Pasir
Semen
Teknik Budidaya 17
SEGITIGA TEKSTUR
http://www.scotland.gov.uk/Publications/
2005/12/01130314/03147
PENENTUAN
Contoh : TEKSTUR dg SEGITIGA
30 pasir, 20 debu, 50 liat à Tekstur ? TEKSTUR
Teknik Budidaya 18
Tekstur tanah menentukan :
• Daya menahan air
• Laju infiltrasi air
l Tanah ringan :
Tanah kasar : Kandungan liat rendah
Infiltrasi & perkolasi Pasir dan partikel kasar
cepat lainnya tinggi
Mudah diolah
Teknik Budidaya 21
Granular Bongkah Prismatik Masif
Teknik Budidaya 22
PERTUKARAN KATION
• KTK (kapasitas tukar kation) :
kesanggupan tanah untuk
mempertahankan dan
mempertukarkan kation-kation H+,
K+, Ca++, Mg++
• Perbandingan terbalik dengan
ukuran partikelnya (tanah halus >
tanah kasar)
• Bila terdapat dalam jumlah sama,
H+ mengganti Ca++ mengganti Mg++ Tipe Tanah KTK (meq/100 g
mengganti Na +
tanah)
• Kation dalam jumlah banyak dapat Pasir 2-4
menggantikan kation lain dalam
Lempung berpasir 2-17
jumlah sedikit
Lempung 7-16
• Ion H+ dapat tersedia terus oleh
respirasi akar dan pembusukan Lempung berdebu 9-26
biologi Liat dan lempung liat 4-60
Co2 + H2O ® H2CO3 Û H+ + Tanah organik 50-300
HCO3 -
Teknik Budidaya 23
Pemupukan untuk Perbaikan Sifat Kimia Tanah
Teknik Budidaya 24
REAKSI TANAH
• Keasaman/kebasaan tanah
• pH = 0 - 14
• pH = - log 10 ([H+])
• Menentukan ketersediaan hara
• pH 6 - 7 à cocok untuk pertumbuhan tanaman secara
umum
• Ada beberapa tanaman yang sesuai pada pH 4,5 - 6
• (Famili Ericaceae : Rhododendron, gardenia, azalea,
camelia, famili teh, kranberi, bluberi)
• pH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCO3, Ca
(OH)2, CaMgCO3), yaitu memberikan kapur pertanian
• pH dapat diturunkan dengan memberikan belerang
(sulfur)
Teknik Budidaya 25
SISTEM TANAH
A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah
Teknik Budidaya 26
BAHAN ORGANIK
• Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari organisme hidup
• Humus :
• Resisten terhadap pemecahan lebih lanjut
• Banyak di lapisan atas
• Contoh bahan organik :
• Kompos
• Pupuk kandang
• Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)
• Dapat meningkatkan :
• Daya pegang air
• Sumber mineral
• Retensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineral
• Memperbaiki struktur tanah
• Memperbaiki aerasi
Teknik Budidaya 27
MINERALISASI
• Penguraian bahan organik oleh bakteri,
cendawan dan organisme lain menjadi CO2, H2O,
& mineral
• Penting dalam lingkaran kimia :
• Absorbsi mineral lewat akar ke bagian tanaman
• Kematian tanaman
• Dekomposisi & pelepasan mineral
• Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :
• Tanah mineral : bahan organik < 20%
• Tanah organik : bahan organik > 20% (gambut)
Teknik Budidaya 28
SISTEM TANAH
A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
• Bakteri
D. Atmosfir tanah • Cendawan
E. Air tanah • Meso fauna
• Makro fauna
Teknik Budidaya 29
ORGANISME TANAH
• Akar :
• Memecah batuan dan tanah
• Hasil respirasi :
• Meningkatkan kandungan asam karbonat
• Meningkatkan kelarutan mineral
• Bakteri :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik
• Fiksasi N bebas di udara menjadi senyawa N
• Merugikan :
• Penyakit tular tanah
Teknik Budidaya 30
1. Bakteri dekomposisi
• Simbiotik
• Non simbiotik
2. Cendawan :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral
• Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara dan serapannya
(mikorhiza)
3. Mikorhiza :
• Meningkatkan ekstraksi air tanah
• Meningkatkan penyerapan hara, terutama P oleh akar
4. Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan
tanah)
Teknik Budidaya 31
Contoh :
• Fiksasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar
• Pada bintil terdapat bakteri Rhizobium
japonicum
• Kerjasama dengan inang :
• Simbiose mutualisme
• Bakteri memperoleh karbohidrat dari tanaman
kedelai, dan kedelai memperoleh N dari bakteri
Analisis aktivitas bintil / nitrogenase
• Secara visual :
• Bintil dibelah berwarna pink ® bintil
aktif
• Laboratoris :
• Metode aka (ace thycene reduction
assay) Teknik Budidaya 32
TAHAP NODULASI
Umur
Bintil Tahap Nodulasi
(hari)
0 Rhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermis
1-2 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan
memasuki korteks
3-4 suatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintil
5 pembagian pesat dari sel bakteri dan inang
7-9 bintil mulai tampak
12-18 jaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai
terjadi fiksasi N
23 sebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif
fiksasi N
28-37 bintil maksimum besarnya
50-60 pelapukan bintil
Teknik Budidaya 33
Mycorhyzae
5
Bobot kering (g)
3 Non-mycorhyzae
1
0 0,1 0,2 0,4
Pupuk TSP (kg)
Teknik Budidaya 34
Pertemuan ke-2
Teknik Budidaya 35
SISTEM TANAH
A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah
Teknik Budidaya 36
ATMOSFER TANAH
• Kandungan CO2 tanah > dari udara
• Kandungan O2 tanah < dari udara
à mempengaruhi respirasi akar
à tanaman yang tergenang akan mengalami gejala
seperti gejala kekeringan (kecuali padi/sejenisnya)
Teknik Budidaya 37
KLASIFIKASI TANAH
• Di daerah lembab :
• Tanah tundra
• Podsolik
• Laterik
• Di daerah arid & semi arid :
• Timbunan serasah & humus tebal
• Reaksi tanah masam
• Oksida besi & air telah tercuci dari horizon atas
• Organisme tanah utama : cendawan
• Potensi baik untuk pertanian
Teknik Budidaya 38
• Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan
sistem baru : “ the seventh approximation”
• Mencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanah
• Derajat ketepatan tinggi
• Menekankan sifat-sifat tanah
• Berbeda dengan sistem lain dalam hal !
• Nomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baru
• Difinisi dari kelas-kelas lebih kuantitatif dan spesifik
• Ada 10 ordo tanah
• Misal : oxisol :
• Oxi : oksida
• Sol : tanah
Artinya :
Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi &
Ali
• Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar
subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama
menurut wajah horizon yang menyolok
Teknik Budidaya 39
KESUBURAN TANAH
Tingkatan kesuburan tanah tergantung :
• Kelarutan dan ketersediaan hara
• pH tanah
• Kapasitas tukar kation (KTK)
• Tekstur tanah
• Jumlah bahan organik
Teknik Budidaya 40
NITROGEN
• Membatasi pertumbuhan
• Bentuk tersedia ion NO3 -- dan NH4+
• Bentuk NO2 tidak stabil & meracuni
• Fiksasi N :
• Tanaman kacang-kacangan
• Ganggang biru hijau : Anabaena sp Yang hidup pada inang Azolla pinnata Di
lahan sawah
• Di udara N2 + H2 ® NH3
Bantuan kilat
• Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi
amonifikasi
Asam-asam amino --------------- > NH4+ (ion amonium)
Nitrifikasi
NH4+ ------- ® NO2- (ion nitrit) -------® NO3- (ion nitrat)
Nitrosomonas nitrobakter
Nitrosococcus Teknik Budidaya 41
Komponen Utama dalam Siklus Nitrogen
Component Input to Loss from soil
soil
Atmospheric
nitrogen
Atmospheric Industrial fixation
Crop
fixation and (commercial fertilizers)
harvest
deposition
Animal Volatilization
manures and
biosolids Plant
residues
Runoff and
Biological
erosion
fixation by
Plant
legume plants
uptake
Denitrification
Organic
nitrogen
Nitrate
Ammonium (NO3-)
(NH4+) Leaching
Immobilization
mineralization
Input, output, organisme terlibat ~ air, suhu, pH
Teknik Budidaya 42
Unsur N hilang dari tanah melalui :
• Pemanenan
• Pencucian
• Denitrifikasi
Penambahan Pengambilan
Teknik Budidaya 43
FOSFOR DAN KALIUM
Fosfor (P)
• Lebih stabil dalam tanah
• Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi
fosfat) Þ membuatnya tidak tersedia bagi tanaman
• Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah :
• pH 2-5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi
• pH 7-10 diendapkan oleh kompleks kalsium
• pH 5-7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat
tersedia bagi tanaman
• Magnesium (Mg)
• Tersedia dalam bentuk kation
• Sangat diperlukan untuk pembentukan klorofil
Teknik Budidaya 46
• Sulfur (belerang, S)
• Sumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapi
• Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan
organiknya
• Mangan (Mn)
• Tersedia dalam bentuk ion
Teknik Budidaya 47
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Peranan air pada tanaman :
• Bahan baku fotosintesis
• Senyawa utama pembentuk protoplasma
• Pelarut dan media pengangkutan hara
• Medium untuk reaksi-reaksi metabolisme
• Menjaga turgiditas dari sel-sel jaringan
• Penting pada fase pemanjangan sel
Teknik Budidaya 48
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Kebutuhan air :
• jumlah satuan air yang diserap per satuan
bobot kering yang dibentuk
• Contoh :
• cemara 50 (g air/ g BK) ;
• sayuran 2500 (g air/ g BK);
• umumnya 300-1000 ( g air/ g BK)
Teknik Budidaya 49
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Transpirasi
• kehilangan air melalui tanaman (jaringan
hidup)
• Evapotranspirasi
• kehilangan air dari suatu areal pertanaman
lewat evaporasi (penguapan) dan
transpirasi
• Kehilangan air tergantung
• suhu, kelembaban relatif & gerakan udara,
Teknik Budidaya 50
Teknik Budidaya 51
KELEMBABAN TANAH
• Air mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air
rendah
• Pada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknya
• Air dalam tanah terdiri dari :
• Air kapasitas lapang : jumlah air maksimum setelah air
gravitasi habis (tuntas)
• Air higroskopik : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak
tersedia bagi tanaman
• Air kapiler : air yang berada antara partikel tanah karena
gaya kapiler
Teknik Budidaya 52
§ Titik layu permanen : kandungan air tanah
pada saat terjadi kelayuan yang tidak dapat
balik
§ Air tersedia= Kapasitas lapang – titik layu
permanen
§ Daya pegang air tanah liat > tanah pasir
• Bila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih
menahan air
• Bila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih
berpori-pori (beraerasi)
Teknik Budidaya 53
§ Tekanan pada kapasitas lapang = -0,3 bar
§ Tekanan pada titik layu permanen untuk
tanaman :
• Hidrofit (perlu air banyak) = - 7 bar
• Mesofit (perlu air sedang) = - 15 bar
• Xerofit (perlu air sedikit) = - 30 bar (1 bar = 1.019
atm)
§ Gerakan air tanah
• Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam
tubuh tanah, ke segala arah
• Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat
permukaan tanah
Teknik Budidaya 54
Pengaruh Genangan Terhadap Tanaman
Daun mengering
Contoh : Tanaman Tergenang
Teknik Budidaya 55
FAKTOR SUHU
• Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi
kimia, aktifitas enzim, aliran sito plasmik dan
respirasi
• Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10°
C reaksi kimia naik 2.4 kali lipat
Teknik Budidaya 56
FAKTOR SUHU
• Enzim :
• Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi
• Pada suhu rendah : enzim stabil, tidak berfungsi
• Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi
Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya pada :
• Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan
pendewasaan sel, yang akhirnya
• Mempengaruhi pematangan, dormansi,
pembungaan, pembuahan atau pembentukan
umbi atau cadangan pangan
Teknik Budidaya 57
Suhu Kardinal
Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan proses
yang berlangsung adalah kritikal bagi survival
pertumbuhan atau daya membiak tanaman (tergantung
jenis tanaman)
Maksimum : 54° C
Minimum : 5° C
Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi
(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein
sehingga menyebabkan kematian tanaman
Satuan panas (heat unit, S) jumlah panas yang diperlukan
untuk mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang
dihitung berdasar nilai suhu dasar tertentu
Teknik Budidaya 58
S = S (T - T minimum) t
• S = satuan panas (°C hari)
• T = suhu harian
• T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh (misal
untuk jagung 10°C)
• t = lama tumbuh sampai panen
• Contoh :
• Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di Bogor
dengan suhu harian 26°C. Berapa umur panennya ?
• S = S (T – T minimum) t
• 1120 satuan = (26°C - 10°C) t
• 1120 satuan = 16 satuan t
• t = 1120 : 16 = 70 hari
• Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5°
• Berapa umur panen di
• Tangerang à suhu rata-rata harian = 29°C
• Cipanas à suhu rata-rata harian = 22°C
Teknik Budidaya 59
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman
Teknik Budidaya 61
FAKTOR CAHAYA
1. Kualitas cahaya
• mempengaruhi perkecambahan dan
pembungaan
• Etiolasi ~ kurang cahaya ~ auksin tidak merata
• Kualitas cahaya :
• Ultra violet : 0.3-0.4 mikron (300-400 mu)
• Fotosintesis (400-700 nm)
• Infra merah : 0.7-10 mikron (700 - 1000 mu)
• Ungu, biru dan hijau: spektrum tampak
mengakibatkan arah gerakan (fototropisme)
• Cahaya merah: paling efektif untuk fotosintesis,
tidak efektif untuk foto-tropisme
Teknik Budidaya 62
2. Intensitas cahaya
• 1 fc (ft candle) = 10.760 lux (lx)
• 1 klx = 1,5 10-2 kal/cm2/menit (ini kasus
khusus)
• 1 kal/cm2/menit = 6, 98 10-2 W/cm2
• Cahaya adalah gelombang elektromaknetik
yang terbentuk dari partikel yang disebut
“foton”.
• Setiap foton memiliki energi dan momentum
Teknik Budidaya 63
2. Intensitas cahaya
• Tanaman senang cahaya : yang mempunyai kejenuhan
cahaya ³ 2500 fc (26900 lux)
• Tanaman senang naungan : yang mempunyai
kejenuhan cahaya < 1000 fc (10760 lux)
• Naungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenet
• Tanaman senang cahaya disebut heliofit
• Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis
(tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu
dinaungi)
Teknik Budidaya 64
Pengaruh Naungan pada tanaman kedelai
Tanpa naungan
Naungan 50%
Teknik Budidaya 65
3. Panjang hari
§ Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari
(ada cahaya)
§ Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang,
kedelai, krisant)
§ Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)
§ Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)
§ Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik
kritis
§ Titik kritis untuk tanaman hari panjang “8 jam” dan hari pendek “15
jam”
§ Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran kurang dari 15 jam
§ Tanaman hari panjang : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran lebih dari 8 jam
§ Tanaman netral : tidak dipengaruhi oleh titik kritis untuk berbunga
Teknik Budidaya 66
Pengaruh Panjang Hari terhadap
tanaman hari pendek dan tamanan hari panjang
Teknik Budidaya 67
FAKTOR PEMBATAS
• Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam
suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan
rendah, disebut faktor pembatas Hukum minimum
Liebig (untuk unsur hara) yaitu hasil maksimum suatu
proses ditentukan oleh faktor yang paling minimum
S K P N
C O Proses metabolisme
ditentukan tinggi bilah Fe
Ca H
(faktor ini merupakan faktor
Mg Zn Fe pembatas)
Teknik Budidaya 68
Tipologi Lahan
Hutan
Berdasarkan
bulan basah Humid Semi humid Semi arid
Berdasarkan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
kadar air Basah Kering Basah Kering Basah Kering
tanah
Teknik Budidaya 69
• Berdasarkan Bulan Basah (BB) :
• Humid : lebih besar 7 BB
• Semi humid : 4.5 – 7 BB
• Semi Arid : 2 – 4.5 BB
• Berdasarkan Kadar Air Tanah
• Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah lebih dari kapasitas lapang
• Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah kurang dari kapasitas lapang
• Berdasarkan Ketinggian Tempat :
• Lahan Dataran Rendah
• Lahan Dataran Tinggi
Teknik Budidaya 70
• Lahan Basah
• Lahan Rawa :
• Pasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lahan Sawah :
• Sawah Beririgasi :
• Teknis
• Semi Teknis
• Sawah Tadah Hujan
Teknik Budidaya 71
Kendala budidaya tanaman di lahan basah dan
lahan kering
• Lahan basah
• Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)
• Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata
air yang baik)
• pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh
pelepasan asam-asam organik
• Lahan kering
• Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam,
pemberian mulsa)
• Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)
• pH rendah, pada tanah-tanah mineral tua disebabkan oleh Aldd
• Kandungan bahan organik rendah
Teknik Budidaya 72
Penggunaan Lahan
Berdasarkan Tipologi Lahan
Pasang Surut : Lahan yang terkena langsung oleh pasang
surut air laut
Lebak : Lahan yang terkena langsung pasang surut dari
sungai
Tipe A : lahan terus menerus kondisi airnya tergenang
Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun
Tipe B : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat tertentu
(MK) tidak tergenang
Komoditi : Padi – Palawija
Tipe C : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah
permukaan tanah
Komoditi : Palawija, dan Perkebunan misal kelapa
Teknik Budidaya 73
Lahan pasang surut
Teknik Budidaya 74
Kedelai dengan sistem budidaya jenuh air
di lahan pasang surut
Teknik Budidaya 75
• Lahan Sawah :
• Tanaman pangan : padi, jagung, kedelai
• Tanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merah
• Lahan Kering :
• Tanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbi-umbian
• Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet,
teh
• Tanaman Obat-obatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawak
• Tanaman Serat : rami, pisang abacca
• Tanaman sayuran : tomat, wortel, kentang, kacang panjang,
timun, buncis
• Tanaman Buah-buahan : pepaya, pisang, jeruk, alpokat,
Teknik Budidaya 76
TERIMA KASIH
Teknik Budidaya 77
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Pertemuan ke-1
Tanah Iklim
Kesesuaian
Penangkaran Lahan
Pupuk
Energi
dan Agrokimia
Budidaya
lainnya
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Alat%20P
engolahan%20tanah/index4april.html
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Alat%20P
engolahan%20tanah/index4april.html
250
Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun
200
(a)
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
300
250
Curah hujan (mm/bulan)
(b) 150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
A
30 cm
75 cm
B
60 cm
30 cm 60 cm
LEGOWO 4 SORJAN
luas lahan
Segi empat = ----------------------
jarak dlm baris x jarak antar baris
luas lahan
Sama segala arah = -----------
alas x tinggi
10.000
50 cm Populasi =
0.25 x 0.50
20 cm 50 cm
!"."""
25 cm
Populasi = ".$% & ".'"
x2
70 cm
10 m
10.000
Populasi = = 116
m
10
T 10 x 8,66
10 m
58
54
50
45
0 10 20 30 40 50 60
Jarak antar tanaman dalam baris (cm)
• Langkah perhitungan :
Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk sama (15-15-
15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung
kebutuhan pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis P2O5 yaitu 30
kg/ha
§ Kebutuhan ppk majemuk = 100/15 x 30 kg = 200 kg
ALUR
PUPUK
gi
Profit maksimum
g
i T in
s
ul a
Kenaikan Penjualan
p
Po Populasi Rendah
Profit
Profit
Profit
Profit
Profit
Biaya Pupuk
Profit maksimum bagi kedua populasi diperoleh pada dosis pupuk N yang berbeda