Anda di halaman 1dari 217

PEMBIAKAN TANAMAN

BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Lingkup dan TIK
§ Lingkup:
Reproduksi, pembiakan seksual dan aseksual,
sertifikasi benih dan bibit tanaman.

§ Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


- Mahasiswa mampu menjelaskan pembiakan
tanaman secara seksual dan aseksual,
- Mahasiswa menjelaskan produksi bahan
tanaman (benih dan bibit).

Pembiakan Tanaman 2
REPRODUKSI
Rangkaian proses pelestarian dan pelipatgandaan
dari sel dan organisme

Tujuan utama: Mempertahankan


keberadaan species

Melalui pertambahan jumlah untuk memelihara sifat-sifat


penting tanaman à Penggunaannya merupakan dasar
perbanyakan tanaman

SEKSUAL ASEKSUAL
Pembiakan Tanaman 3
§ Reproduksi dimulai dari penggandaan (replikasi)
DNA yang kemudian dilanjutkan dengan
pembelahan sel.
§ Sistem penggandaan DNA merupakan
penggandaan informasi genetik untuk pelestarian
(genetic preservation) suatu organisme/tanaman.
§ Penggandaan DNA memanfaatkan enzim DNA
polimerase yang membantu pembentukan ikatan
antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer
DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in
vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai
polymerase (PCR).

Pembiakan Tanaman 4
DNA = deoxy ribo nucleic acid = asam
deoksiribonukleat
• DNA adalah makromolekul esensial bagi semua makhluk
hidup.

• DNA terdiri atas materi yang membentuk kromosom,


menyimpan dan menyandi informasi / instruksi genetik
setiap organisme, sebagai blue print dimana kode
kehidupan setiap makhluk hidup tercatat di dalam sel.

5
DNA = deoxy ribo nucleic acid = asam
deoksiribonukleat
• Struktur DNA pertama kali ditemukan oleh James
Watson dan Francis Crick; disebut struktur rantai
berganda Watson-Crick.
• DNA adalah makro molekul yang terdiri atas 2 rantai
polinukleotida yang saling berkaitan membentuk heliks
ganda (double helix).
• Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen, gula pentosa dan
gugus fosfat
• Basa nitrogen terdiri atas basa purin (Adenosin dan Guanosin)
dan basa pirimidin (Timin dan Sitosin)

6
Untai DNA digandakan secara semikonservatif
TEORI REPLIKASI DNA menurut OKASAKI

IKATAN HIDROGEN
DAPAT TERPUTUS
BACKBONE DNA
jk pH basa atau
template
suhu > 60 C.
Sintesis DNA
dilakukan oleh DNA
polimerase (DNApol)
dg DNA awal
sebagai cetakan
(template), dihasilkan
2 untaian yg baru
sehingga dihasilkan
2 sister chromatid
7
Alur hidup tanaman:
Tanaman Dewasa

Pembelahan meosis

Gamet (jantan, betina)

Penyerbukan
Pembuahan

Zygot

Biji

Kecambah

Tanaman Dewasa
Pembiakan Tanaman 8
Lingkaran Hidup Tanaman

Pembiakan Tanaman 9
Tipe Perbanyakan
Tanaman Induk

Penyerbukan Jaringan vegetatif


-Sendiri
-Silang -Stek
-Sambung
Pembuahan -Kultur jaringan
-Biji apomiktik
-dll
Biji
Tanaman Baru yang sama
secara genetik dengan
Tanaman Baru tanaman induknya

SEKSUAL ASEKSUAL
Pembiakan Tanaman 10
APOMIKSIS
• Apomiksis adalah reproduksi aseksual, proses reproduksi
tanpa terjadinya fusi gamet betina dan gamet jantan
pada tumbuhan, melalui biji.

• Pada banyak tumbuhan, biji berkembang dari sel-sel telur yg


tidak dibuahi atau sel-sel selain sel telur.

• Pada apomiksis, kecambah muncul dari biji tetapi bukan


berasal dari embrio, melainkan dari jaringan maternal
(asal tetua betina). Akibatnya, secara genetik tanaman baru
yang muncul adalah identik dengan tetua betinanya (klon).
11
Reproduksi Seksual
§ Cara yang paling umum untuk membiakkan
tanaman menyerbuk sendiri (self
pollination).
§ Juga digunakan untuk tanaman menyerbuk
silang (cross pollination).
§ Sering merupakan satu-satunya cara yang
mungkin dan praktis untuk digunakan,
contoh: jagung, kedelai, kacang tanah, padi.

Pembiakan Tanaman 12
Keuntungan: cara yang paling murah, mudah
dalam penyimpanan untuk jangka waktu lama
(untuk benih ortodoks)
Kelemahan:
segregasi untuk tanaman heterozigot
(tidak identik secara genetik dengan
tetuanya), perlu waktu lama untuk
berbuah pada tanaman tahunan.
Untuk kentang: tahun pertama ditanam
dengan biji bukan hanya tidak seragam
tapi juga tidak akan dihasilkan umbi besar.

13
§ Reproduksi seksual pada tanaman didahului
dengan pembentukan gamet jantan dan betina.
§ Pembentukan gamet dimulai dari pembelahan
meiosis yang menghasilkan reduksi kromosom.

Pembiakan Tanaman 14
Pembelahan Meiosis

§ Dasar dari reproduksi


seksual
§ Jumlah kromosom sel
anak separuh dari sel
induk
§ Pembelahan meiosis
dilanjutkan dengan
pembentukan gamet.

Pembiakan Tanaman 15
Proses Pembentukan Gamet Jantan
§ Di dalam antera, sel induk mikrospora diploid
(mikrosporosit) membelah secara meiosis I dan
menghasilkan sepasang sel haploid,
§ Pada meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid (n) yang berkelompok membentuk tetrad,
§ Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis
(pembelahan inti), sehingga menghasilkan 2 inti
yang haploid yaitu satu inti dinamakan inti saluran
serbuk sari (pollen tube) dan satu inti generatif.

Pembiakan Tanaman 16
Polen terdiri atas sel tabung (sel vegetatif) dan sel
generatif
Inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai
sitokinesis dan terbentuklah 2 sel sperma (n)
Jadi, polen terdiri atas 2 inti sperma (generatif) dan inti
tabung polen (vegetatif)

Proses pembentukan gamet jantan


Pembiakan Tanaman 17
Proses Pembentukan Gamet Betina
§ Di dalam ovul, sel induk megaspora membelah
secara meiosis menghasilkan 4 sel megaspora
yang haploid (n).
§ Tiga sel akan terdegradasi, satu sel berkembang
lebih lanjut menjadi kantung embrio (embryo
sac).
§ Satu sel tersebut membelah secara mitosis
sebanyak 3 kali, pembelahan pertama
menghasilkan 2 inti sel, pembelahan kedua
menghasilkan 4 inti sel dan pembelahan ketiga
menghasilkan 8 inti sel.
Pembiakan Tanaman 18
Letak 8 buah inti (nuclei) telah teratur yang terbagi ke
dalam 3 kelompok:

a. Kelompok I, terdiri atas 1 inti sel telur + 2 inti


sinergid, yang di dalam kantung embrio terletak di
bagian ujung dekat mikropil.
b. Kelompok II, terdiri atas 2 inti polar, terletak di
bagian tengah dari kantung embrio.
c. Kelompok III, terdiri atas 3 inti antipodal, terletak di
bagian ujung lainnya dari kantung embrio, yaitu
pada jarak yang paling jauh dari inti sel telur atau
mikropil (dekat chalaza).

Pembiakan Tanaman 19
Proses pembentukan gamet betina dan letak 8 buah inti
(nuclei) dalam kandung embrio

Pembiakan Tanaman 20
Penyerbukan dan pembuahan
§ Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di atas
kepala putik.
§ Serbuk sari akan berkecambah dan membentuk
tabung polen (tabung serbuk sari).
§ Tabung polen tumbuh dan memanjang menuju
ke ruang bakal buah (ovary), kemudian masuk ke
bakal biji (ovule) melalui mikropil.
§ Proses ini memerlukan waktu 5 - 60 jam.
§ Pembuahan (fertilisasi) adalah peleburan inti sel
sperma dengan inti sel telur.
§ Terjadi dua pembuahan dalam kantung embrio,
yaitu antara inti sel sperma dengan inti sel telur,
dan inti sel sperma dengan kedua inti polar,
peristiwa ini disebut pembuahan ganda (double
fertilization).
§ Hasil peleburan antara inti sel sperma dengan inti
sel telur akan menjadi embrio.
§ Peleburan antara inti sel sperma dengan dua inti
polar akan menjadi endosperma, yaitu cadangan
makanan bagi embrio.
Proses pembuahan
Pembiakan Tanaman 23
Proses perkembangan embrio
§ Setelah terjadi pembuahan, maka bakal buah bersama
dengan bagian-bagian mengalami perubahan bentuk
seperti berikut:
1) Inti sel telur akan menjadi zigot,
2) Dua buah inti polar menjadi endosperm,
3) Nuselus menjadi perisperm (perispermium),
4) Selaput dalam dari bakal biji menjadi kulit biji sebelah
dalam (tegmen),
5) Selaput luar dari bakal biji menjadi kulit bakal biji
sebelah luar (testa),
6) Bakal biji (ovule) menjadi biji,
7) Daun buah (calyx) menjadi kulit buah,
8) Bakal buah (ovary) menjadi buah.
Pembiakan Tanaman 25
Perkembangan biji dan buah
Pembiakan Tanaman 26
Reproduksi Aseksual
§ Reproduksi aseksual bertujuan: meregenerasikan
jaringan atau bagian-bagian tanaman, tanpa
penyatuan gamet jantan dan betina
§ Dapat terjadi 100% alami (tinggal tanam)
§ Dengan tujuan efisiensi dan efektivitas, dilakukan
secara buatan (artifisial)
à Mempercepat laju perbanyakan.

Pembiakan Tanaman 27
§ Dasar: totipotensi à setiap sel hidup memiliki
informasi lengkap sebagai individu sempurna
sehingga dapat menjadi individu baru yang
sempurna

§ Contoh regenerasi adventif:


stek batang à membentuk akar (teh, tebu, ubi jalar)
stek akar (umbi) à membentuk tunas (ubi jalar)
stek daun à membentuk akar & tunas
(cocor bebek, violces)

Pembiakan Tanaman 28
§ Lazimnya vegetatif (tidak melibatkan benih)
§ Basis: pembelahan mitosis à genotipe
hasil pembiakan = tanaman induk
§ Menghasilkan individu-individu baru yang sama
dengan induknya

Pembiakan Tanaman 29
Pembelahan Mitosis

§ Dasar dari reproduksi


aseksual,
§ Jumlah kromosom sel anak
sama dengan sel induk,
§ Sel anak identik dengan sel
induk.

Pembiakan Tanaman 30
Beberapa Contoh Manfaat/Keuntungan
Reproduksi Aseksual

§ Tanaman seragam identik dengan induk


§ Dapat mempercepat masa produktif
§ Lebih mudah dilakukan (stek, struktur khusus)
§ Dapat menggabungkan dua atau lebih genotipe
dalam satu individu tanaman (penyambungan
dan okulasi)

Pembiakan Tanaman 31
§ Melestarikan “mutasi” yang menguntungkan (apel
manalagi dari apel malang)
§ Teknik kultur jaringan: dapat diproduksi secara masal
§ Dapat membantu proses seleksi dalam pemuliaan,
§ Tanaman lebih mudah terbentuk melalui reproduksi
aseksual. Misalnya: nenas membiak dengan crown,
slip, shoot dan sucker. Biji nenas sulit terbentuk
karena adanya ketakserasian sendiri (self-
incompatibility).

Pembiakan Tanaman 32
33
Teknik Pembiakan Aseksual
a. Biji non zigotik:
a. biji apomiktik (terbentuk tanpa fertilisasi,
contoh manggis)
a. biji nuselar (biji poliembrioni:
pada 1 biji terdapat banyak tunas atau
embrio. Kemungkinan 1 berupa embrio
zigotik, lainnya berasal dari jaringan nuselus
yang idendik dengan induk; contoh jeruk,
mangga, apokad)

Pembiakan Tanaman 34
2. Struktur Vegetatif Khusus (ingat Bab V)
§ Runner atau Sulur (Stroberi, pegagan)
§ Umbi lapis (Bawang merah)
§ Umbi sisik (Bunga Lili)
§ Rhizome (Alang-alang); Rimpang : Jahe)
§ Carang batang (Pisang)
§ Umbi batang (Kentang)
§ Umbi akar (Ubi jalar)
Struktur khusus biasanya untuk bertahan hidup pada
kondisi sub optimum; dormansi merupakan nilai
ekonominya (umbi-umbian).

Pembiakan Tanaman 35
3. Induksi akar dan pucuk adventif
§ Cangkok à induksi akar
§ Stek à induksi akar, tunas (tergantung jenis stek)
§ Merunduk à bentuk sederhana cangkok

4. Penyambungan: grafting dan budding


5. Kultur Jaringan

Pembiakan Tanaman 36
Tunas adventif Umbi batang: kentang

Umbi lapis: bawang Pembiakan Tanaman


Sulur: stroberi 37
Teknik mencangkok

Pembiakan Tanaman 38
Stek daun: Begonia
Pembiakan Tanaman 39
Merunduk
Teknik menyambung

Pembiakan Tanaman 41
Teknik okulasi

Pembiakan Tanaman 42
Kultur Jaringan
ORGANOGENESIS Eucalyptus sp.

EKSPLAN DAUN KALUS

PLANLET TUNAS
Perbanyakan tanaman mangga melalui embrio somatik

Pembiakan Tanaman 45
TEKNOLOGI BENIH
Benih à biji untuk perbanyakan tanaman
à faktor penting dalam siklus pertanian
-Viabilitas tinggi
-Bebas penyakit
Benih bermutu
-Bebas kotoran
-Murni
-Benar sesuai nama
-Penanaman khusus
-Pemanenan
Teknologi Benih -Pembersihan
-Pengeringan
-Perlakuan khusus
-Pengepakan
-Penyimpangan
Pembiakan Tanaman 46
Pemuliaan dan Sertifikasi
Pemuliaan : Upaya perbaikan sifat-sifat tanaman agar mempunyai
nilai yang lebih baik (produksi lebih tinggi, mutu hasil
lebih baik)

Untuk menjaga dan menjamin sifat unggul hasil pemuliaan


dilakukan sertifikasi
Breeder Seed Benih Penjenis

Foundation Seed Benih Dasar

Stock Seed Benih Pokok

Extension/Certified Seed Benih Sebar/Bersertifikat

Pembiakan Tanaman 47
Contoh varietas unggul beberapa jenis
tanaman
• Padi sawah : IPB 3S, IR 64, Ciherang, Way Apoburu
• Padi gogo : Jatiluhur, Gajah Mungkur, Singkarak
• Jagung : Bisma, Arjuna, Pioneer, Bima
• Kedelai : Wilis, Galunggung, Slamet
• Kacang tanah : Gajah, Kidang, Anoa, Panther
• Kacang hijau : Merak, Betet, Walet
• Tomat : Intan, Precious, Ratna, Gondol Lembang
• Cabai : Jatilaba, Biola, Gada, PM999
• Kubis : Rotan Osena, Bonet
• Tebu : PS 851, PS 862, PS 864
• Teh : TRI 2025, Gmb 1 s.d. Gmb 11
• Karet : PR 260, PB 261

Pembiakan Tanaman 48
PRODUKSI BENIH
§ Produksi benih untuk tujuan perbanyakan dapat
dilakukan di lokasi yang sama untuk memproduksi
kropnya (tomat, semangka) tetapi beberapa jenis
tanaman harus di lokasi khusus.
§ Pembatasan ini dapat disebabkan oleh syarat
pembungaan khusus, seperti induksi dingin
(contoh: kubis) atau fotoperiodesitas

Pembiakan Tanaman 49
• Dalam banyak tanaman, biji harus diekstraksi
dari daging buah atau pulpnya, misalnya dengan
fermentasi.
• Contoh : benih tomat, fermentasi dilakukan
dengan merendam benih dalam air selama 2-3
hari, agar benih terpisah dari kulit buah.
• Pada polong-polongan, benih cukup dipisahkan
dari kulitnya yang umumnya merekah.

Pembiakan Tanaman 50
Penyimpanan Benih
• Penyimpanan benih harus dilakukan sebaik
mungkin
• Umur simpan benih berbeda-beda menurut
spesiesnya.
• Kebanyakan benih mempertahankan viabilitasnya
tertinggi pada kadar air 4 – 6 % (benih ortodoks)
walau ada benih-benih tertentu (jeruk, nangka,
rambutan) cepat kehilangan viabilitasnya pada
kelembaban rendah (benih recalcitrant).

Pembiakan Tanaman 51
Penyimpanan Benih
No. Macam Suhu Kelembaban Kemasan Ketahanan
Penyimpanan Simpan
1. Penyimpanan Kamar Kamar Kantong kertas, < 3 bulan
benih terbuka (27o C) kantong plastik,
karung goni/kain

2. Penyimpanan Kamar Kamar Aluminium foil, 1 – 2 tahun


benih terbuka (27o C) kaleng
3. Penyimpanan 18o C 30% Kantong kertas, 5 tahun
benih dingin plastik, stoples, kain

4. Penyimpanan 5 – 10o C 40 – 50% Tertutup rapat 10 tahun


benih kering dan
dingin
5. Penyimpanan - 20 – 0o C < 30% Aluminium foil, > 10 tahun
beku kaleng rapat, dan
kedap
Viabilitas Benih
§ Perkecambahan merupakan deretan kejadian dari benih dorman
sampai munculnya akar (definisi biologi) atau sampai tumbuh
menjadi kecambah normal (definisi Teknologi Benih).
§ Pekecambahan benih dipengaruhi viabilitas benih, ada tidaknya
dormansi, dan kondisi lingkungan yang cocok
§ Viabilitas benih, ditunjukkan oleh persentase benih yang dapat
menyelesaikan perkecambahannya.
§ Viabilitas benih (dalam kondisi optimum) ditunjukkan oleh %
daya berkecambah.
§ Vigor benih (kemampuan tumbuh dalam kondisi sub optimum)
ditunjukkan antara lain oleh nilai keserempakan tumbuh benih,
kecepatan tumbuh benih.
Dormansi benih
• Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut
sebenarnya hidup, tetapi tidak berkecambah
walaupun diletakkan pada keadaan yang secara
umum dianggap telah memenuhi persyaratan, bagi
suatu perkecambahan.
• Pematahan dormansi, dapat dilakukan dengan
berbagai cara, tergantung tipe dormansinya, yaitu
skarifikasi, penyimpanan kering dan stratifikasi, kultur
embrio, atau kombinasinya dibarengi pengendalian
lingkungan.
Penanaman benih
• Penanaman langsung
Untuk tanaman yang sukar dipindah-tanamkan, atau,
biaya transplanting mahal.
Contoh: buncis, lobak, jagung manis, mentimun,
bayam, kangkung.
Adakalanya sebelum tanam langsung, sebaiknya
benih diredam dulu semalam, agar dapat
berkecambah dengan lebih serempak.
• Pindah-tanam atau transplanting
Bibit siap semai bisa menjadi bisnis tersendiri,
perusahaan atau petani dengan skala besar tinggal
memesan bibit tanpa repot-repot menyemai atau
membumbung,
Bila bibit semai sulit dipindahkan, seperti mentimun,
melon dan semangka, benih bisa ditanam di wadah
individu, misal: tray semai, polibag, dll.
Manajemen Pembibitan berbasis Pembiakan
Aseksual
Pengembangan
Analisis awal
Inspeksi visual
Nuclear
Uji virus
Stock
Uji progeny
Step 1. Pengembangan

Step 2. Pemeliharaan Step 3. Perbanyakan dan distribusi bibit

Source
Block
Foundation
Increase
or Propagation Block
Mother Block

Commercial
Plants
Pembiakan Tanaman 57
TERIMA KASIH

Pembiakan Tanaman 58
FAKTOR LINGKUNGAN
DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN

BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Teknik Budidaya 2
Teknik Budidaya 3
Teknik Budidaya 4
Teknik Budidaya 5
Teknik Budidaya 6
Lingkup dan TIK
• Lingkup
• Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya
• Pengaruh faktor Lingkungan abiotik (edafik, dan klimatik) dan biotik
terhadap pertumbuhan tanaman
• Modifikasi faktor lingkungan tumbuh agar tanaman tumbuh lebih
baik

• TIK
• Mahasiswa dapat menjelaskan faktor lingkungan abiotik dan biotik
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
• Mahasiswa mengerti Interaksi antar faktor lingkungan tumbuh dan
pertumbuhan tanaman
Teknik Budidaya 7
Relevansi dengan Bab Lain
• Bab ini menjadi dasar dalam kegiatan teknik budidaya
• Bab ini menghubungkan tentang proses pertumbuhan
dengan faktor lingkungan (bab-bab terdahulu)
• Bab ini menjelaskan apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas yang dibahas pada bab
sebelumnya

Teknik Budidaya 8
Outline Bab 7 2. Faktor Suhu
1. Faktor Tanah 3. Faktor Cahaya
a. Pengertian tanah a. Mutu dan jumlah cahaya
b. Sistem tanah
b. Cahaya dan fotosintesis
1) Mineral anorganik
2) Bahan organik tanah
3) Organisme tanah
4) Atmoster tanah
5) Air tanah
c. Klasifikasi tanah
d. Kesuburan tanah
e. Hubungan air tanaman
tanah
f. Kelembaban tanah
g. Gerakan air

Teknik Budidaya 9
INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH

Teknik Budidaya 10
FAKTOR ABIOTIK
Tanah
l Fungsi tanah :
l Sumber unsur mineral
l Tempat persediaan air
l Tempat berpegang
Hidroponik
—Budidaya tanaman tanpa media tanah
—Perlu larutan hara yang tepat, baik jumlah
maupun perimbangan masing-masing
unsur
—Perlu tempat berpegang
—Relatif mahal, cocok untuk tanaman yang
bernilai ekonomi tinggi

Teknik Budidaya 11
PROFIL TANAH
O Sampah
A Partikel mineral
dan organik

B Partikel halus

C Padas lapuk

D Padas (batuan
induk)

Teknik Budidaya 12
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik • Partikel tanah


• Tekstur tanah
B. Bahan organik • Struktur tanah
• KTK
C. Organisme tanah
• Reaksi tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 13
MINERAL ANORGANIK (1)
• Dari pelapukan bahan induk
• 1-99 % dalam tanah liat
• Campuran partikel yang
berbeda ukuran, komposisi
& sifat kimia & fisiknya
• Partikel (berdasarkan
ukuran)
• Batu kerikil (³ 1.0 mm)
• Pasir (0.05 - 1.0 mm)
• Debu (0.002 - 0.05 mm)
• Liat ( ≤ 0.002 mm)
• Perbandingannya http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/earthscience/geology

menentukan tekstur tanah /Soils/SoilMorphology/SoilMorphology/SoilTexture/textleaching.gif

Teknik Budidaya 14
MINERAL ANORGANIK (2)
• Liat :
• Berukuran submikroskopik
• Aktif secara fisik & kimia
• Sebesar koloid
• Struktur kristal disebut micelles
• Terdiri dari keping-keping, yang diikat
oleh O-H atau ion-ion di antara keping;
• Bermuatan negatif
• Menarik ion positif (H+, Ca++, Mg++)

Teknik Budidaya 15
Tekstur dan Struktur Tanah

• Tekstur : perbandingan antara komponen pasir, liat


dan debu pada satu jenis tanah
• Struktur : pengaturan atau susunan partikel-partikel
tanah menjadi agregat

Teknik Budidaya 16
Ilustrasi antara Tekstur dan Struktur
Bata

STRUKTUR

Pasir

Semen

Teknik Budidaya 17
SEGITIGA TEKSTUR

http://www.scotland.gov.uk/Publications/
2005/12/01130314/03147

PENENTUAN
Contoh : TEKSTUR dg SEGITIGA
30 pasir, 20 debu, 50 liat à Tekstur ? TEKSTUR
Teknik Budidaya 18
Tekstur tanah menentukan :
• Daya menahan air
• Laju infiltrasi air
l Tanah ringan :
Tanah kasar : — Kandungan liat rendah
Infiltrasi & perkolasi — Pasir dan partikel kasar
cepat lainnya tinggi
— Mudah diolah

Tanah halus : l Tanah berat :


infiltrasi dan — Kandungan liat tinggi
perkolasi lama — Partikel halus tinggi
— Sangat berat diolahnya
Teknik Budidaya 19
Struktur Tanah
• Tanah ada yang berstruktur
tunggal dan majemuk
Ukuran Agregat
Tipe Struktur
(mm)
Kolum > 25
Bongkah 5 - 25
Granular 3-5
Remah 1-3
Masif Kompak atau
berlumpur

Bahan organik dan pembenah tanah


dapat memperbaiki struktur tanah
Teknik Budidaya 20
Mekanisme agregasi tanah
1. Mikroorganisme tanah mengeluarkan senyawa yang berfungsi sebagai
‘perekat’ dan mengikat partikel tanah
2. Fungi mempunyai hifa yang memanjang ke dalam tanah dan mengikat
partikel tanah
3. Akar juga mengeluarkan gula ke dalam tanah dan membantu dalam
mengikat partikel tanah
4. Oksida juga berperan sebagai perekat.
5. Secara alami, partikel tanah saling menarik satu sama lain melalui daya
elektrostatik

Teknik Budidaya 21
Granular Bongkah Prismatik Masif

Teknik Budidaya 22
PERTUKARAN KATION
• KTK (kapasitas tukar kation) :
kesanggupan tanah untuk
mempertahankan dan
mempertukarkan kation-kation H+,
K+, Ca++, Mg++
• Perbandingan terbalik dengan
ukuran partikelnya (tanah halus >
tanah kasar)
• Bila terdapat dalam jumlah sama,
H+ mengganti Ca++ mengganti Mg++ Tipe Tanah KTK (meq/100 g
mengganti Na +
tanah)
• Kation dalam jumlah banyak dapat Pasir 2-4
menggantikan kation lain dalam
Lempung berpasir 2-17
jumlah sedikit
Lempung 7-16
• Ion H+ dapat tersedia terus oleh
respirasi akar dan pembusukan Lempung berdebu 9-26
biologi Liat dan lempung liat 4-60
Co2 + H2O ® H2CO3 Û H+ + Tanah organik 50-300
HCO3 -
Teknik Budidaya 23
Pemupukan untuk Perbaikan Sifat Kimia Tanah

Teknik Budidaya 24
REAKSI TANAH
• Keasaman/kebasaan tanah
• pH = 0 - 14
• pH = - log 10 ([H+])
• Menentukan ketersediaan hara
• pH 6 - 7 à cocok untuk pertumbuhan tanaman secara
umum
• Ada beberapa tanaman yang sesuai pada pH 4,5 - 6
• (Famili Ericaceae : Rhododendron, gardenia, azalea,
camelia, famili teh, kranberi, bluberi)
• pH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCO3, Ca
(OH)2, CaMgCO3), yaitu memberikan kapur pertanian
• pH dapat diturunkan dengan memberikan belerang
(sulfur)
Teknik Budidaya 25
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 26
BAHAN ORGANIK
• Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari organisme hidup
• Humus :
• Resisten terhadap pemecahan lebih lanjut
• Banyak di lapisan atas
• Contoh bahan organik :
• Kompos
• Pupuk kandang
• Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)
• Dapat meningkatkan :
• Daya pegang air
• Sumber mineral
• Retensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineral
• Memperbaiki struktur tanah
• Memperbaiki aerasi

Teknik Budidaya 27
MINERALISASI
• Penguraian bahan organik oleh bakteri,
cendawan dan organisme lain menjadi CO2, H2O,
& mineral
• Penting dalam lingkaran kimia :
• Absorbsi mineral lewat akar ke bagian tanaman
• Kematian tanaman
• Dekomposisi & pelepasan mineral
• Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :
• Tanah mineral : bahan organik < 20%
• Tanah organik : bahan organik > 20% (gambut)
Teknik Budidaya 28
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
• Bakteri
D. Atmosfir tanah • Cendawan
E. Air tanah • Meso fauna
• Makro fauna

Teknik Budidaya 29
ORGANISME TANAH
• Akar :
• Memecah batuan dan tanah
• Hasil respirasi :
• Meningkatkan kandungan asam karbonat
• Meningkatkan kelarutan mineral
• Bakteri :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik
• Fiksasi N bebas di udara menjadi senyawa N
• Merugikan :
• Penyakit tular tanah
Teknik Budidaya 30
1. Bakteri dekomposisi
• Simbiotik
• Non simbiotik
2. Cendawan :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral
• Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara dan serapannya
(mikorhiza)

3. Mikorhiza :
• Meningkatkan ekstraksi air tanah
• Meningkatkan penyerapan hara, terutama P oleh akar
4. Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan
tanah)
Teknik Budidaya 31
Contoh :
• Fiksasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar
• Pada bintil terdapat bakteri Rhizobium
japonicum
• Kerjasama dengan inang :
• Simbiose mutualisme
• Bakteri memperoleh karbohidrat dari tanaman
kedelai, dan kedelai memperoleh N dari bakteri
Analisis aktivitas bintil / nitrogenase
• Secara visual :
• Bintil dibelah berwarna pink ® bintil
aktif
• Laboratoris :
• Metode aka (ace thycene reduction
assay) Teknik Budidaya 32
TAHAP NODULASI
Umur
Bintil Tahap Nodulasi
(hari)
0 Rhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermis
1-2 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan
memasuki korteks
3-4 suatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintil
5 pembagian pesat dari sel bakteri dan inang
7-9 bintil mulai tampak
12-18 jaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai
terjadi fiksasi N
23 sebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif
fiksasi N
28-37 bintil maksimum besarnya
50-60 pelapukan bintil
Teknik Budidaya 33
Mycorhyzae
5
Bobot kering (g)

3 Non-mycorhyzae

1
0 0,1 0,2 0,4
Pupuk TSP (kg)

Tanggap Pemupukan P Terhadap


Bobot Kering Ubi Kayu (Diberi Mikorhiza dan Tanpa Mikhoriza)

Teknik Budidaya 34
Pertemuan ke-2

Teknik Budidaya 35
SISTEM TANAH
A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 36
ATMOSFER TANAH
• Kandungan CO2 tanah > dari udara
• Kandungan O2 tanah < dari udara
à mempengaruhi respirasi akar
à tanaman yang tergenang akan mengalami gejala
seperti gejala kekeringan (kecuali padi/sejenisnya)

Dipengaruhi respirasi akar & mikroorganisme


• Air tanah (dibahas dalam hubungan air tanah &
tanaman)

Teknik Budidaya 37
KLASIFIKASI TANAH
• Di daerah lembab :
• Tanah tundra
• Podsolik
• Laterik
• Di daerah arid & semi arid :
• Timbunan serasah & humus tebal
• Reaksi tanah masam
• Oksida besi & air telah tercuci dari horizon atas
• Organisme tanah utama : cendawan
• Potensi baik untuk pertanian

Teknik Budidaya 38
• Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan
sistem baru : “ the seventh approximation”
• Mencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanah
• Derajat ketepatan tinggi
• Menekankan sifat-sifat tanah
• Berbeda dengan sistem lain dalam hal !
• Nomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baru
• Difinisi dari kelas-kelas lebih kuantitatif dan spesifik
• Ada 10 ordo tanah
• Misal : oxisol :
• Oxi : oksida
• Sol : tanah
Artinya :
Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi &
Ali
• Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar
subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama
menurut wajah horizon yang menyolok
Teknik Budidaya 39
KESUBURAN TANAH
Tingkatan kesuburan tanah tergantung :
• Kelarutan dan ketersediaan hara
• pH tanah
• Kapasitas tukar kation (KTK)
• Tekstur tanah
• Jumlah bahan organik

Teknik Budidaya 40
NITROGEN
• Membatasi pertumbuhan
• Bentuk tersedia ion NO3 -- dan NH4+
• Bentuk NO2 tidak stabil & meracuni
• Fiksasi N :
• Tanaman kacang-kacangan
• Ganggang biru hijau : Anabaena sp Yang hidup pada inang Azolla pinnata Di
lahan sawah
• Di udara N2 + H2 ® NH3
­
Bantuan kilat
• Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi
amonifikasi
Asam-asam amino --------------- > NH4+ (ion amonium)
Nitrifikasi
NH4+ ------- ® NO2- (ion nitrit) -------® NO3- (ion nitrat)
Nitrosomonas nitrobakter
Nitrosococcus Teknik Budidaya 41
Komponen Utama dalam Siklus Nitrogen
Component Input to Loss from soil
soil

Atmospheric
nitrogen
Atmospheric Industrial fixation
Crop
fixation and (commercial fertilizers)
harvest
deposition
Animal Volatilization
manures and
biosolids Plant
residues
Runoff and
Biological
erosion
fixation by
Plant
legume plants
uptake
Denitrification
Organic
nitrogen
Nitrate
Ammonium (NO3-)
(NH4+) Leaching
Immobilization
mineralization
Input, output, organisme terlibat ~ air, suhu, pH
Teknik Budidaya 42
Unsur N hilang dari tanah melalui :
• Pemanenan
• Pencucian
• Denitrifikasi

Penambahan Pengambilan

Cara Kg/ha Cara Kg/ha


Sisa tanaman dan Variasi Panen tanaman Variasi
hewan
Fiksassi N Pencucian
Simbiotik 40-200 Rotasi tanaman 5-10
Non Simbiotik 40-50 Tanah Bera 60-70
Listrik dan hujan 5-6 Erosi 5-6
Denitrifikasi 40-50

Teknik Budidaya 43
FOSFOR DAN KALIUM
Fosfor (P)
• Lebih stabil dalam tanah
• Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi
fosfat) Þ membuatnya tidak tersedia bagi tanaman
• Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah :
• pH 2-5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi
• pH 7-10 diendapkan oleh kompleks kalsium
• pH 5-7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat
tersedia bagi tanaman

Kalium atau Potassium (K)


• Tersedia dalam bentuk ion
• Banyak dalam tanah mineral
• Rendah pada tanah organik
Teknik Budidaya 44
Nitrogen Fosfat Kalium
NO3- PO4 3- K+

Gerakan N, P, dan K secara relatif dalam tanah

• Gerakan N yang sangat cepat disebabkan kelarutan sempurna dari nitrat.


• Gerakan P dikendalikan oleh rendahnya kelarutan persenyawaaan P.
• Walaupun persenyawaan K dalam tanah stabil, gerakan K dikendalikan
oleh sifat pertukarannya dengan fraksi-fraksi koloid
• Panah ke atas = pengambilan oleh tanaman dan
• Panah ke bawah = kehilangan karena larut/erosi
Teknik Budidaya 45
• Kalsium (Ca)
• Jarang tanaman kekurangan Ca
• Sering ditambahkan dalam tanah sebagai kapur
pertanian (kaptan)
• Tersedia dalam bentuk kation
• Mempengaruhi mutu buah (tomat, apel dll)

• Magnesium (Mg)
• Tersedia dalam bentuk kation
• Sangat diperlukan untuk pembentukan klorofil

Teknik Budidaya 46
• Sulfur (belerang, S)
• Sumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapi
• Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan
organiknya

• Mangan (Mn)
• Tersedia dalam bentuk ion

• Boron, Seng, Tembaga, & Molibdenum (B, Zn, Cu,


Mo)
• Diperlukan dalam jumlah kecil
• Jarang terjadi defisiensi
• Mempengaruhi mutu pucuk/bunga

Teknik Budidaya 47
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Peranan air pada tanaman :
• Bahan baku fotosintesis
• Senyawa utama pembentuk protoplasma
• Pelarut dan media pengangkutan hara
• Medium untuk reaksi-reaksi metabolisme
• Menjaga turgiditas dari sel-sel jaringan
• Penting pada fase pemanjangan sel

Teknik Budidaya 48
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Kebutuhan air :
• jumlah satuan air yang diserap per satuan
bobot kering yang dibentuk
• Contoh :
• cemara 50 (g air/ g BK) ;
• sayuran 2500 (g air/ g BK);
• umumnya 300-1000 ( g air/ g BK)

Teknik Budidaya 49
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Transpirasi
• kehilangan air melalui tanaman (jaringan
hidup)
• Evapotranspirasi
• kehilangan air dari suatu areal pertanaman
lewat evaporasi (penguapan) dan
transpirasi
• Kehilangan air tergantung
• suhu, kelembaban relatif & gerakan udara,
Teknik Budidaya 50
Teknik Budidaya 51
KELEMBABAN TANAH
• Air mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air
rendah
• Pada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknya
• Air dalam tanah terdiri dari :
• Air kapasitas lapang : jumlah air maksimum setelah air
gravitasi habis (tuntas)
• Air higroskopik : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak
tersedia bagi tanaman
• Air kapiler : air yang berada antara partikel tanah karena
gaya kapiler

Teknik Budidaya 52
§ Titik layu permanen : kandungan air tanah
pada saat terjadi kelayuan yang tidak dapat
balik
§ Air tersedia= Kapasitas lapang – titik layu
permanen
§ Daya pegang air tanah liat > tanah pasir
• Bila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih
menahan air
• Bila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih
berpori-pori (beraerasi)
Teknik Budidaya 53
§ Tekanan pada kapasitas lapang = -0,3 bar
§ Tekanan pada titik layu permanen untuk
tanaman :
• Hidrofit (perlu air banyak) = - 7 bar
• Mesofit (perlu air sedang) = - 15 bar
• Xerofit (perlu air sedikit) = - 30 bar (1 bar = 1.019
atm)
§ Gerakan air tanah
• Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam
tubuh tanah, ke segala arah
• Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat
permukaan tanah
Teknik Budidaya 54
Pengaruh Genangan Terhadap Tanaman

Daun mengering
Contoh : Tanaman Tergenang

Teknik Budidaya 55
FAKTOR SUHU
• Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi
kimia, aktifitas enzim, aliran sito plasmik dan
respirasi
• Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10°
C reaksi kimia naik 2.4 kali lipat

Teknik Budidaya 56
FAKTOR SUHU
• Enzim :
• Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi
• Pada suhu rendah : enzim stabil, tidak berfungsi
• Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi
Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya pada :
• Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan
pendewasaan sel, yang akhirnya
• Mempengaruhi pematangan, dormansi,
pembungaan, pembuahan atau pembentukan
umbi atau cadangan pangan

Teknik Budidaya 57
Suhu Kardinal
— Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan proses
yang berlangsung adalah kritikal bagi survival
pertumbuhan atau daya membiak tanaman (tergantung
jenis tanaman)
— Maksimum : 54° C
— Minimum : 5° C
— Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi
(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein
sehingga menyebabkan kematian tanaman
— Satuan panas (heat unit, S) jumlah panas yang diperlukan
untuk mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang
dihitung berdasar nilai suhu dasar tertentu
Teknik Budidaya 58
S = S (T - T minimum) t
• S = satuan panas (°C hari)
• T = suhu harian
• T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh (misal
untuk jagung 10°C)
• t = lama tumbuh sampai panen
• Contoh :
• Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di Bogor
dengan suhu harian 26°C. Berapa umur panennya ?
• S = S (T – T minimum) t
• 1120 satuan = (26°C - 10°C) t
• 1120 satuan = 16 satuan t
• t = 1120 : 16 = 70 hari
• Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5°
• Berapa umur panen di
• Tangerang à suhu rata-rata harian = 29°C
• Cipanas à suhu rata-rata harian = 22°C
Teknik Budidaya 59
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman

Malino, Fase Generatif Cisarua, Fase Generatif

Di dataran menengah dengan suhu tinggi :


- Tanaman lebih pendek
- Umur berbunga lebih cepat, periode pengisian biji lebih pendek
- Sterilitas serbuk sari tinggi
- Hasil lebih rendah
Teknik Budidaya 60
FAKTOR CAHAYA

Sifat penting cahaya untuk pertumbuhan


tanaman:
1. Kualitas cahaya
2. Intensitas cahaya
3. Lama penyinaran

Teknik Budidaya 61
FAKTOR CAHAYA
1. Kualitas cahaya
• mempengaruhi perkecambahan dan
pembungaan
• Etiolasi ~ kurang cahaya ~ auksin tidak merata
• Kualitas cahaya :
• Ultra violet : 0.3-0.4 mikron (300-400 mu)
• Fotosintesis (400-700 nm)
• Infra merah : 0.7-10 mikron (700 - 1000 mu)
• Ungu, biru dan hijau: spektrum tampak
mengakibatkan arah gerakan (fototropisme)
• Cahaya merah: paling efektif untuk fotosintesis,
tidak efektif untuk foto-tropisme
Teknik Budidaya 62
2. Intensitas cahaya
• 1 fc (ft candle) = 10.760 lux (lx)
• 1 klx = 1,5 10-2 kal/cm2/menit (ini kasus
khusus)
• 1 kal/cm2/menit = 6, 98 10-2 W/cm2
• Cahaya adalah gelombang elektromaknetik
yang terbentuk dari partikel yang disebut
“foton”.
• Setiap foton memiliki energi dan momentum

Teknik Budidaya 63
2. Intensitas cahaya
• Tanaman senang cahaya : yang mempunyai kejenuhan
cahaya ³ 2500 fc (26900 lux)
• Tanaman senang naungan : yang mempunyai
kejenuhan cahaya < 1000 fc (10760 lux)
• Naungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenet
• Tanaman senang cahaya disebut heliofit
• Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis
(tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu
dinaungi)

Teknik Budidaya 64
Pengaruh Naungan pada tanaman kedelai

Tanpa naungan

Naungan 50%

Daun yang ternaungi


- Lebih tipis
- Bulu daun lebih sedikit
- Warna daun lebih gelap
Tanpa naungan Naungan 50%

Teknik Budidaya 65
3. Panjang hari
§ Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari
(ada cahaya)
§ Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang,
kedelai, krisant)
§ Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)
§ Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)
§ Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik
kritis
§ Titik kritis untuk tanaman hari panjang “8 jam” dan hari pendek “15
jam”
§ Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran kurang dari 15 jam
§ Tanaman hari panjang : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran lebih dari 8 jam
§ Tanaman netral : tidak dipengaruhi oleh titik kritis untuk berbunga

Teknik Budidaya 66
Pengaruh Panjang Hari terhadap
tanaman hari pendek dan tamanan hari panjang

Teknik Budidaya 67
FAKTOR PEMBATAS
• Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam
suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan
rendah, disebut faktor pembatas Hukum minimum
Liebig (untuk unsur hara) yaitu hasil maksimum suatu
proses ditentukan oleh faktor yang paling minimum

S K P N
C O Proses metabolisme
ditentukan tinggi bilah Fe
Ca H
(faktor ini merupakan faktor
Mg Zn Fe pembatas)

Teknik Budidaya 68
Tipologi Lahan
Hutan

Sub tropis Tropis Semi arid

Berdasarkan
bulan basah Humid Semi humid Semi arid

Berdasarkan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
kadar air Basah Kering Basah Kering Basah Kering
tanah

Teknik Budidaya 69
• Berdasarkan Bulan Basah (BB) :
• Humid : lebih besar 7 BB
• Semi humid : 4.5 – 7 BB
• Semi Arid : 2 – 4.5 BB
• Berdasarkan Kadar Air Tanah
• Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah lebih dari kapasitas lapang
• Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah kurang dari kapasitas lapang
• Berdasarkan Ketinggian Tempat :
• Lahan Dataran Rendah
• Lahan Dataran Tinggi

Teknik Budidaya 70
• Lahan Basah
• Lahan Rawa :
• Pasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lahan Sawah :
• Sawah Beririgasi :
• Teknis
• Semi Teknis
• Sawah Tadah Hujan

Teknik Budidaya 71
Kendala budidaya tanaman di lahan basah dan
lahan kering
• Lahan basah
• Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)
• Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata
air yang baik)
• pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh
pelepasan asam-asam organik
• Lahan kering
• Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam,
pemberian mulsa)
• Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)
• pH rendah, pada tanah-tanah mineral tua disebabkan oleh Aldd
• Kandungan bahan organik rendah
Teknik Budidaya 72
Penggunaan Lahan
Berdasarkan Tipologi Lahan
— Pasang Surut : Lahan yang terkena langsung oleh pasang
surut air laut
— Lebak : Lahan yang terkena langsung pasang surut dari
sungai
— Tipe A : lahan terus menerus kondisi airnya tergenang
Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun
— Tipe B : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat tertentu
(MK) tidak tergenang
Komoditi : Padi – Palawija
— Tipe C : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah
permukaan tanah
Komoditi : Palawija, dan Perkebunan misal kelapa

Teknik Budidaya 73
Lahan pasang surut

Teknik Budidaya 74
Kedelai dengan sistem budidaya jenuh air
di lahan pasang surut

Teknik Budidaya 75
• Lahan Sawah :
• Tanaman pangan : padi, jagung, kedelai
• Tanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merah
• Lahan Kering :
• Tanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbi-umbian
• Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet,
teh
• Tanaman Obat-obatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawak
• Tanaman Serat : rami, pisang abacca
• Tanaman sayuran : tomat, wortel, kentang, kacang panjang,
timun, buncis
• Tanaman Buah-buahan : pepaya, pisang, jeruk, alpokat,

Teknik Budidaya 76
TERIMA KASIH

Teknik Budidaya 77
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Pertemuan ke-1

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 2


LINGKUP BAHASAN DAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
• Lingkup
• Mempelajari teknologi budidaya tanaman, mulai dari
persiapan lahan, penanaman, sampai dengan pasca
panen
• TIK
• Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan budidaya
tanaman
• Mahasiswa dapat menjelaskan pengorganisasian
budidaya tanaman
• Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan sarana produksi
tanaman

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 3


RELEVANSI DENGAN BAB LAIN

• Bab ini merupakan aplikasi dari bab terdahulu


• Bab ini menjadi dasar bagi teknik budidaya
komoditi yang akan diajarkan di level selanjutnya
• Dijelaskan modifikasi lingkungan apa saja untuk
membuat kondisi nyaman bagi pertumbuhan
tanaman

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 4


TEKNIK BUDIDAYA
• Segala usaha untuk memodifikasi lingkungan tumbuh,
sehingga cocok bagi pertumbuhan tanaman pertanian
sehingga dicapai hasil maksimum serta berkelanjutan
• Modifikasi lingkungan didasarkan pada faktor yang
menjadi pembatas
• Keadaan pencahayaan, kelembaban udara, curah hujan,
dan kelembaban tanah
• Kesuburan tanah : fisik, kimia, dan biologi
• Keadaan suhu : tanah dan udara

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 5


Perwilayahan Komoditi oleh Junghuhn
PANDUAN BUDIDAYA
Terobosan besar Junghuhn adalah klasifikasi jenis tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat dan suhu
udara. Hasil kajian bertahun-tahun ini kemudian menjadi patokan budidaya tanaman oleh pemerintah
kolonial. Klasifikasi Junghuhn bahkan masih berlaku hingga hari ini, walaupun suhu rata-rata kini
meningkat seiring pemanasan global.
Lebih dari 2.000 m dpl, wilayah dingin; suhu 11.1-6.2 0C.
Pohom pakis sporadis tidak ada tanaman budidaya
1.500-2.500 m dpl, wilayah sejuk; suhu 17.1-11.1 0C. Kopi,
teh, kina, sayur-sayuran, umbi-umbian, lumut, anggrek,
cemara
600-2.500 m dpl, wilayah sedang; suhu 22-17.1 0C. Padi,
tembakau, teh, kakao, kina, sayur-sayuran, kopi, rasamala,
hutan
0-600 m dpl, wilayah panas; suhu 26.3-22 0C. Padi, jagung,
kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, kakao, hutan rimba
dan pesisir, ilalang, akasia, jati, mangrove

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 6


RANTAI dan FAKTOR PRODUKSI

Tanah Iklim

Kesesuaian
Penangkaran Lahan

Varietas Benih Teknik Panen dan Produk


Unggul Bermutu Budidaya Pascapanen Primer

Pupuk
Energi
dan Agrokimia
Budidaya
lainnya

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 7


TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN
• Persiapan lahan/media tanam
• Persiapan bahan tanam
• Penanaman
• Pemupukan
• Pengairan
• Pemeliharaan
• Pengendalian organisme pengganggu tanaman
• Panen dan pasca panen

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 8


PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)
• Pengolahan tanah adalah tindakan persiapan
lahan untuk menyiapkan penanaman
• Tujuan pengolahan tanah
• Memperbaiki aerasi dan drainase
• Mencampur bahan organik dengan tanah
• Mengendalikan gulma
• Mengurangi erosi tanah
• Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman
• Mengendalikan serangan hama dan penyakit

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 9


Jenis pekerjaan
• Dipengaruhi oleh tipe tanah (tanah berat diolah lebih
dalam dibanding yang ringan, sistem double diging), dan
jenis tanaman yang akan diusahakan
• Tahapan pengolahan tanah
• Pengolahan tanah pertama (bajak)
• Pengolahan tanah kedua (garu)
• Pembuatan seedbeds
Þ masing-masing pekerjaan dapat dilakukan sekali, dua kali
bahkan sampai ada yang tiga kali, bergantung kondisi lahan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 10


• Membajak (plowing) : prinsipnya membelah tanah dan
membaliknya, agar biji gulma dan residu tanaman
tertimbun; lapisan bawah tersinari matahari (proses
oksidasi). Bajak dapat berbentuk singkal atau piring (disk
plow)
• Menggaru (harrowing) : dengan garu (harrow), (Pada
mesin ada yang berbentuk piringan atau disebut disk-
harrow) : prinsipnya memecah bongkah tanah menjadi
lebih halus, meratakan permukaan tanah, membasmi
gulma dan memperbaiki granulasi tanah
• Pembuatan seedbeds bertujuan untuk mempermudah
penanaman dan merangsang perkecambahan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 11


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 12
BAJAK SINGKAL

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Alat%20P
engolahan%20tanah/index4april.html

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 13


BAJAK PIRING

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Alat%20P
engolahan%20tanah/index4april.html

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 14


Garu Piring Aksi Ganda Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 15


• Contoh pengolahan tanah intensif :
• Membajak ke-1
• Menggaru ke-1
• Membajak ke-2
• Menggaru ke-2
• Contoh paling sedikit :
• Membajak ke-1
• Menggaru ke-1
• Akhir-akhir ini dianjurkan minimum tillage, agar erosi
terkendalikan. Sebagai gantinya, pengendalian gulma
dilakukan secara kimiawi dengan herbisida. Setelah
gulma mati, bekas lubang akar-akarnya dapat terisi
udara (aerasi). Jadi tanpa merusak (merubah) keadaan
tanah, dua tujuan tercapai sekaligus.

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 16


PEMBENAH TANAH (AMELIORAN )
Pada tanah bermasalah (masam, alkalin, salin, tanah
berat dengan kandungan liat tinggi) atau tanah yang
banyak berpasir Þ sambil melakukan pengolahan
tanah dilakukan tindakan pembenahan tanah dengan
:
• Kapur pertanian (kaptan)
• Pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, kompos)
• Pembenah tanah berisi mikro-organisme : mikoriza dan
dekomposan tanah, penambat nitrogen simbiose atau non
simbiose

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 17


PENYIAPAN BAHAN TANAM
• Pemilihan varietas ® unggul
• Benih : mengacu pada varietas unggul dan benih bermutu
• Pembibitan
• Seleksi benih
• Pesemaian
• Pembibitan
• Kebutuhan benih yang dipengaruhi oleh
• Populasi tanaman
• Daya kecambah
• Jumlah yang harus disulam
• Ukuran benih (benih kecil jumlah per satuan bobot lebih banyak,
indeks biji)
• Tujuan penanaman (misal jagung untuk pakan ternak; atau untuk
jagung pipil; atau untuk jagung muda ® populasi optimum
berbeda)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 18


Bahan Tanam

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 19


CONTOH VARIETAS UNGGUL BEBERAPA JENIS TANAMAN

• Padi sawah : IR 64, Ciherang, Way Apoburu, IPB3S


• Padi gogo : Jatiluhur, Gajah Mungkur, Singkarak
• Jagung : Bisma, Arjuna, CPI, Pioneer
• Kedelai : Wilis, Galunggung, Slamet
• Kacang tanah : Kidang, Gajah, Anoa, Panther
• Kacang hijau : Merak, Betet, Walet
• Tomat : Intan, Precious, Ratna, Gondol Lembang
• Cabe : TIT Super
• Kubis : Rotan Osena, Bonet
• Tebu : PS 851, PS 862, PS 864
• Teh : TRI 2025, Gmb 1 s.d. Gmb 11
• Karet : PR 260, PB 261
• Ubi jalar : Cangkuang, Cilembu, Shiroyutaka, Borobudur,
Prambanan, Salosa, Patiki, Sawentar
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 20
PENANAMAN
• Faktor penting yang harus diperhatikan :
• Waktu tanam
• Pola tanam
• Jarak tanam
• Arah barisan/bedengan/guludan
• Sistem kontur/teras

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 21


Waktu Tanam
Ditentukan antara lain oleh
• Ketersediaan air
• Penyebaran hujan
• Sumber air
• Potensi terjadinya serangan hama dan penyakit
• Misalnya penanaman palawija setelah padi banyak
gagal karena diserang tikus
• Permintaan pasar : untuk mengejar pasar kadang
dilakukan penanaman di luar musim (off season)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 22


Contoh daerah dengan curah hujan merata sepanjang tahun (a)
dan pola musim kering nyata (b)
350
300
Curah hujan (mm/bulan)

250
Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun
200
(a)
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
300
250
Curah hujan (mm/bulan)

200 Penanaman harus direncanakan dengan baik

(b) 150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 23


Pola Tanam [1]
• Pola tanam adalah pengorganisasian pertanaman
pada satu bidang lahan dalam satu satuan waktu
• Pola tanam : rotasi tanaman, tumpanggilir,
tanaman campuran, tumpangsari, dan tanaman
sela
• Rotasi tanaman (crops rotation)
• Contoh : padi-jagung-kedelai
• Tumpanggilir (sequential planting)
• Contoh : walik jerami (kedelai ditanam sebelum padi
panen)
• Tanaman campuran (mixed cropping)
• Sesama tanaman semusim (2 tan atau lebih)
• Tumpangsari (intercropping) jarak tanam teratur
• Tahunan dengan semusim
• Budidaya lorong (alley cropping)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 27


Tumpang gilir

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 28


Budidaya lorong (alley cropping)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 29


Pola Tanam [2]
• Tanaman Semusim
• Klasifikasi iklim menurut Oldeman digunakan untuk
menentukan pola tanam tanaman semusim di
Indonesia
• Menurut Oldeman digolongkan bulan basah, jika
jumlah curah hujan > 200 mm/bulan, digolongkan
bulan kering jika < 100 mm/bulan, 100-200
mm/bulan masuk bulan lembab

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 30


Klasifikasi iklim menurut Oldeman

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 31


Pola Tanam [3]
• Tanaman tahunan
• Klasifikasi iklim menurut Schmidth-Ferguson digunakan
untuk menentukan pola tanam tanaman tahunan di
Indonesia
• Menurut Schmidth-Ferguson digolongkan bulan basah, jika
jumlah curah hujan lebih besar dari 100 mm/bulan, dan
digolongkan bulan kering (BK) jika kurang dari 60
mm/bulan
• Pengelompokkan menurut Schmidth-Ferguson didasarkan
ratio antara jumlah bulan kering dan bulan basah à nilai Q.

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 32


Klasifikasi Iklim Menurut Schmidth-Ferguson

Tipe Iklim Kriteria


A. (Sangat Basah) 0 < Q < 0.143
B. (Basah) 0.143 < Q < 0.333
C. (Agak Basah) 0.333 < Q < 0.600
D. (Sedang) 0.600 < Q < 1.000
E. (Agak Kering) 1.000 < Q < 1.670
F. (Kering) 1.670 < Q < 3.000
G. (Sangat Kering) 3.000 < Q < 7.000
H. (Luar Biasa Kering) Q > 7.000

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 33


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 34
Pertemuan ke-2

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 35


JARAK TANAM
• Menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh
• Mempermudah tindakan budidaya lainnya
• Tingkat dan jenis teknologi yang digunakan
• Ditentukan oleh :
• Jenis tanaman
• Kesuburan tanah
• Kelembaban tanah
• Tujuan pengusahaan
• Teknologi yang digunakan (manual, mesin)
• Pengaturan jarak tanam
• Baris tunggal (single row)
• Baris rangkap (double row)
• Bujur sangkar (on the square)
• Sama segala penjuru (equidistant), atau hexagonal

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 36


Segi empat Sama segala penjuru

Jarak tanam ganda Empat persegi

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 37


Contoh pengaturan jarak tanam
A = baris tunggal, B = baris ganda

A
30 cm

75 cm

B
60 cm

30 cm 60 cm

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 38


SINGLE ROW DOUBLE ROW

LEGOWO 4 SORJAN

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 39


Perhitungan populasi
Rumus dasar
luas lahan
Populasi = ----------------------
luas areal yang ditempati satu individu

luas lahan
Segi empat = ----------------------
jarak dlm baris x jarak antar baris

luas lahan
Sama segala arah = -----------
alas x tinggi

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 40


Single dan Double Row
25 cm

10.000
50 cm Populasi =
0.25 x 0.50

20 cm 50 cm
!"."""
25 cm
Populasi = ".$% & ".'"
x2

70 cm

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 41


Segiempat dan equidistance
10 m
10.000
10 m Populasi = = 100
10 x 10

10 m

10.000
Populasi = = 116
m
10

T 10 x 8,66
10 m

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 42


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 43
Hasil umbi (MT/ha)

58

54

50

45
0 10 20 30 40 50 60
Jarak antar tanaman dalam baris (cm)

Hasil panen bit gula dengan meningkatkan jarak dalam barisan


dari 5 ke 15 cm kenaikan sangat mencolok;
namun bila jarak naik di atas 20 cm, hasil merosot

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 44


PEMUPUKAN
• Pupuk adalah semua bahan ditambahkan ke dalam tanah
atau ke tanaman untuk mencukupi kebutuhan unsur hara
tanaman
• Penggolongan pupuk
• Asal : organik dan anorganik
• Jenis unsur yang dikandung : pupuk N, pupuk P, pupuk K, dll
• Jumlah jenis unsur yang dikandung : tunggal dan majemuk
• Kandungan (analisis) : tinggi dan rendah
• Bentuk : granuler (butiran), tablet, cair, gas
• Sifat reaksi pupuk : asam, netral, basa, slow realease
• Cara pemberian : soil application, foliar spray, fertigasi

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 45


PEMUPUKAN
• Pemupukan dilakukan berdasarkan kebutuhan
tanaman dan daya dukung lahan
• Penentuan dosis pupuk dilakukan dengan dasar
analisis tanah dan jaringan tanaman (biasanya
daun)
• Efisiensi pemupukan
• Efisiensi serapan : ratio antara unsur hara dari pupuk
yang diserap tanaman dengan pupuk yang diberikan
• Efisiensi : Ratio antara hasil tanaman dengan pupuk
yang diberikan (berapa besar peningkatan hasil tiap
penambahan satu satuan pupuk)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 46


Memupuk

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 47


Perhitungan kebutuhan pupuk
!""
Dosis pupuk= x dosis rekomendasi
% )*+,-+.*+ /*0* 1-1-)

• Contoh perhitungan pupuk tunggal


• Dosis rekomendasi pupuk untuk tanaman jagung per ha :
• 135 kg N
• 36 kg P2O5
• 60 kg K2O
• Kandungan unsur hara :
• Urea = 45%
• SP-36 = 36 % P2O5
• KCl = 60 % K2O
• Kebutuhan pupuk
• Urea = 100/45 x 135 kg = 300 kg
• SP-36 = 100/36 x 36 kg = 100 kg
• KCl = 100/60 x 60 kg = 100 kg

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 48


• Contoh perhitungan pupuk majemuk

• Dosis rekomendasi pupuk untuk tanaman jagung per ha


• 135 kg N
• 30 kg P2O5
• 60 kg K2O
• Pupuk tersedia : Pupuk Majemuk (15-15-15)

• Langkah perhitungan :
Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk sama (15-15-
15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung
kebutuhan pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis P2O5 yaitu 30
kg/ha
§ Kebutuhan ppk majemuk = 100/15 x 30 kg = 200 kg

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 49


Langkah selanjutnya :
1. Hitung kandungan unsur lain (N dan K)
§ Unsur N = 15/100 x 200 kg = 30 kg
§ Unsur K2O = 15/100 x 200 = 30 kg
2. Hitung kekurangan unsur hara dari dosis
rekomendasi yang belum terpenuhi :
§ Unsur N = 135 kg – 30 kg = 105 kg
§ Unsur K2O = 60 kg – 30 kg = 30 kg
3. Hitung kekurangan pupuk dengan pupuk tunggal :
§ N = 100/45 x 105 kg = 233 kg Urea
§ K2O = 100/60 x 30 kg = 50 kg KCl

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 50


Pemupukan yang tepat [1]
• Jenis : disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dengan
kandungan unsur pupuk :
• N : Urea
• P : SP-36
• Dosis : jumlah yang dibutuhkan per satuan luas; untuk satuan
waktu tertentu :
• Seluruh hidupnya : untuk tanaman semusim
• Setahun atau satu semester untuk tanaman tahunan
• Atau per jumlah media tertentu (satu drum, satu pot dan lain
sebagainya)
• Waktu pemberian : sekaligus atau terbagi/bertahap (split
application)
• Pupuk dasar
• Pupuk susulan (sesuai tahapan)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 51


Pemupukan yang tepat [2]
• Cara pemberian
• Broad casting atau sebar dipermukaan tanah (bisa
manual dengan tangan, bisa dengan traktor)
• Band placement (alur)
• Side dressing (di samping tanaman)
• Top dressing (di tebar pada saat sudah ada tanaman);
sebagian pupuk dapat terkena pucuk tanaman
• Cara tugal :
• Untuk memisahkan jenis pupuk yang tidak boleh dicampur
• Untuk mengefisienkan cara melingkar, bila tenaga kerja kurang

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 52


CARA ALUR ALUR
PUPUK
(BAND PLACEMENT)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 53


CARA MELINGKAR (SIDE DRESSING)

ALUR
PUPUK

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 54


TOP DRESSING

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 55


Hubungan antara Pemupukan N dengan Populasi Tanaman

gi

Profit maksimum
g
i T in
s
ul a
Kenaikan Penjualan

p
Po Populasi Rendah

Profit
Profit
Profit
Profit
Profit

Biaya Pupuk

Kenaikan Dosis N/ha

Profit maksimum bagi kedua populasi diperoleh pada dosis pupuk N yang berbeda

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 56


Pertemuan ke-3

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 57


PENGAIRAN
• Batasan : memberikan air (irigasi) dengan jumlah
yang cukup, mutu yang baik, dan membuang
kelebihan air (drainase) pada waktu yang tepat
• Tanggap tanaman terhadap kekeringan dan
kelebihan air berbeda, tergantung sifat
• Transpirasinya
• Ketahanan akar terhadap tekanan osmotik atau pf
air

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 58


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 59
PENGELOLAAN AIR
• Sumber air untuk irigasi
• Air permukaan
• Air tanah
• Golongan irigasi
• Irigasi teknis
• Bangunan yang dibuat terencana dan permanen dan memiliki banguan ukur
(masuk dan keluar)
• Setengah teknis
• Saluran permanen tetapi tidak ada bangunan ukur
• Irigasi Pedesaan
• Saluran tidak permanen dan tidak ada bangunan ukur
• Rainfed atau tadah hujan tergantung air hujan, tidak ada bangunan irigasi
• Bangunan Irigasi
• Waduk, bendung, embung, sumur artesis
• Saluran primer, sekunder, tersier, dan saluran pembuangan
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 60
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 61
Cara pemberian air
• Suatu tindakan penambahan air untuk tanaman
• Irigasi permukaan (leb), lewat saluran irigasi di antara
barissan tanaman atau bedengan
• Irigasi tetes (drip irigation)
• Irigasi penyiraman
• Individu (gayung)
• Curah (sprinkler)
• Irigasi bawah permukaan (sub surface irigation)
• Irigasi yang diintegrasikan dengan pemupukan (fertigasi)
• Saat pemberian air harus memperhatikan status air tanah
dan fase pertumbuhan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 62


Irigasi permukaan Irigasi tetes

Irigasi bawah permukaan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 63


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 64
• Organisasi pengelolaan air
• Dari bendung/waduk sampai saluran sekunder
diatur oleh Pemerintah (PU) termasuk
pemeliharaan
• Dari saluran tersier sampai saluran petak lahan
petani diatur oleh P3A (Perkumpulan Petani
Pemakai Air)
• Golongan air irigasi dibagi berdasarkan jadual
masuknya air ke dalam suatu hamparan sawah
(Golongan I, II, III, dan IV). Masing-masing
golongan berjarak 2 minggu

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 65


PEMELIHARAAN
• Pembumbunan
• Bertujuan untuk menutup akar, memperkuat batang,
dan menghindari genangan air
• Pemangkasan
• Dilakukan pada tanaman tahunan dengan tujuan
• Untuk mengatur bentuk pohon
• Membuang cabang yang tidak berguna
• Merangsang pembungaan
• Jenis pemangkasan
• Pangkas bentuk
• Pangkas produksi
• Pangkas pemeliharaan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 66


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 67
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 68
PROTEKSI TANAMAN
• Tindakan untuk melindungi tanaman dari gangguan
organisme lain (hama, patogen, gulma)
• Kerugian oleh OPT :
• Mempersulit tindakan pemeliharaan
• Pengurangan jumlah
• Mengurangi mutu hasil
• Memperlambat saat panen
• Pendekatan dasar :
• Membuat organisme pengganggu tidak berkembang atau
mencegah munculnya pengganggu agar selalu berada di
bawah ambang ekonomi
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 69
Metode Pengendalian [1]
• Teknik budidaya
• Teknik budidaya yang baik : pengolahan tanah, pemupukan,
pengaturan jarak tanam
• Fisik
• Dengan api, rendam dengan air panas, naungan
• Mekanis
• Memotong, mencincang, gropyokan
• Biologi
• Menekan perkembangan biologinya dengan memutus daur hidup, à
melepas jantan mandul
• Menanam tanaman kompetitor (gamal utk ilalang)
• Untuk serangga menggunakan musuh alami

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 70


Metode Pengendalian [2]
• Kimia
• Menggunakan senyawa kimia :
• Insektisida, fungisida, bakterisida, rodentisida, nematisida, dan
akarisida
• Menggunakan senyawa penarik (atractant)
• Menggunakan senyawa berbau hormon
• Menggunakan senyawa penolak (repellent)
• Biorasional : contoh daun mimpa, selasih
• Menanam varietas yang tahan (Pemuliaan)
• Dengan metode pemuliaan konvensional
• Contoh : VUTW, tahan bulai
• Rekayasa genetik
• Tanaman transgenik, contoh : Bt cotton, Bt corn

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 71


Konsep Pengendalian Secara Terpadu
(PHT)
• Pengendalian hama dengan menggunakan beberapa
metode yang kompatibel, sehingga diperoleh hasil
maksimum dan tetap pada tingkat produktivitas tinggi
serta tidak mengganggu kelestarian lingkungan
• Penggunaan bahan kimia sesedikit mungkin dan
digunakan zat yang berspektrum sempit dan selektif agar
hanya organisme sasaran yang mati
• Digunakan konsentrasi yang tepat, agar tidak
menimbulkan resistensi terhadap pestisida, atau
resurgensi

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 72


AMBANG BATAS EKONOMI

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 73


Perhitungan Penggunaan Pestisida
• Dosis : jumlah bahan yang digunakan untuk satu
satuan objek
• Contoh : kg/ha, liter/ha, gram/pohon
• Konsentrasi : perbandingan bahan aktif atau bahan
yang akan dilarutkan terhadap pelarutnya.
• Contoh : ml/liter, g/liter, ppm (part per million)

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 74


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 75
Contoh perhitungan :

• Jika akan melakukan penyemprotan dengan volume


semprot 400 liter per ha dengan konsentrasi 2
ml/liter, maka kebutuhan pestisida :
• Pestisida = 400 x (2 ml/liter) = 800 ml
• Jika konsentrasi pestisida untuk penyemprotan 1
000 ppm maka dalam 1 liter air harus ditambahkan
= 1 ml pestisida

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 76


PANEN
Ruang Lingkup Kegiatan Panen
• Penentuan waktu panen
• Umur
• Ciri khusus, warna, kadar air
• Tujuan pemanfaatan hasil (segar atau kering)
• Taksasi produksi
• Panen harus dilakukan
• Tidak merusak hasil dan tanaman yang ditinggalkan
• Sesuai dengan peruntukan hasil
• Dengan alat yang tepat
• Saat yang tepat
• Cara yang tepat
17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 77
PASCA PANEN
• Pasca panen adalah seluruh kegiatan sejak saat
panen hingga hasil panen dapat dikonsumsi
• Penanganan pasca panen hasil pertanian dapat
digolongkan dalam
• Pasca panen primer : seluruh kegiatan sejak saat panen
hingga bahan baku yang dapat disimpan atau untuk
proses selanjutnya dan selama penanganan hanya terjadi
perubahan fisik.
• Pasca panen sekunder : penanganan hasil pertanian
hingga dapat dikonsumsi atau disimpan yang biasanya
melibatkan perubahan kimia bahan seperti dalam proses
fermentasi dan vortifikasi.

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 78


Panen & Pasca Panen Buah

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 79


Panen & Pascapanen Tanaman Pangan

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 80


Tujuan Penanganan Pasca Panen
• Menekan kehilangan hasil
• Memperoleh hasil yang tinggi baik kuantitas
maupun kualitas
• Menyiapkan hasil agar sesuai untuk operasional
mesin pengolahan
• Mengatasi kesenjangan waktu dan jarak antara
konsumen dan produsen hasil pertanian
• Limbah pengolahan hasil pertanian dapat
digunakan menjadi produk yang bernilai ekonomi

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 81


Ruang Lingkup Kegiatan Pasca Panen
• Pembersihan, sortasi dan grading
• Pengeringan
• Penggilingan
• Pengemasan
• Penyimpanan
• Baku mutu

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 82


• Pembersihan, Sortasi, dan Grading
• Pembersihan : memisahkan bahan hasil pertanian dari
benda asing atau benda sejenis.
• Sortasi dan grading : memilah bahan sejenis
berdasarkan kriteria fisik (bentuk, ukuran, berat jenis,
warna), kimia (kandungan nutrisi) dan biologi
(cendawan dan bakteri) serta kriteria mutu tertentu
yang dipersyaratkan dalam perdagangan.
• Pengeringan :
• Menurunkan kadar air bahan sehingga bahan hasil
pertanian aman untuk disimpan.
• Penggilingan :
• Mengurangi ukuran bahan untuk kepentingan proses
lebih lanjut atau mengurangi volume bahan untuk
kepentingan pengangkutan.

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 83


• Pengemasan :
• Mewadahi dan mengemas bahan sehingga aman dari
gangguan lingkungan serta nyaman dalam transportasi
dan transaksi.
• Penyimpanan :
• Bentuk penundaan proses penanganan hasil pertanian
tetapi bahan tidak mengalami penurunan kuantitas dan
kualitas untuk proses dan penggunaan lebih lanjut.
• Baku mutu :
• Standar-standar mutu hasil pertanian yang ditetapkan
oleh suatu badan pemerintah atau lembaga
perdagangan tertentu untuk menjaga kesepahaman
nilai bahan (SNI, Codex).

17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 84


17/08/21 Teknik Budidaya Tanaman 85

Anda mungkin juga menyukai