Anda di halaman 1dari 77

FAKTOR LINGKUNGAN

DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN

BAHAN KULIAH
DASAR-DASAR AGRONOMI
Semester Ganjil 2021/2022
Teknik Budidaya 2
Teknik Budidaya 3
Teknik Budidaya 4
Teknik Budidaya 5
Teknik Budidaya 6
Lingkup dan TIK
• Lingkup
• Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya
• Pengaruh faktor Lingkungan abiotik (edafik, dan klimatik) dan biotik
terhadap pertumbuhan tanaman
• Modifikasi faktor lingkungan tumbuh agar tanaman tumbuh lebih
baik

• TIK
• Mahasiswa dapat menjelaskan faktor lingkungan abiotik dan biotik
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
• Mahasiswa mengerti Interaksi antar faktor lingkungan tumbuh dan
pertumbuhan tanaman
Teknik Budidaya 7
Relevansi dengan Bab Lain
• Bab ini menjadi dasar dalam kegiatan teknik budidaya
• Bab ini menghubungkan tentang proses pertumbuhan
dengan faktor lingkungan (bab-bab terdahulu)
• Bab ini menjelaskan apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas yang dibahas pada bab
sebelumnya

Teknik Budidaya 8
Outline Bab 7 2. Faktor Suhu
1. Faktor Tanah 3. Faktor Cahaya
a. Pengertian tanah a. Mutu dan jumlah cahaya
b. Sistem tanah
b. Cahaya dan fotosintesis
1) Mineral anorganik
2) Bahan organik tanah
3) Organisme tanah
4) Atmoster tanah
5) Air tanah
c. Klasifikasi tanah
d. Kesuburan tanah
e. Hubungan air tanaman
tanah
f. Kelembaban tanah
g. Gerakan air

Teknik Budidaya 9
INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH

Teknik Budidaya 10
FAKTOR ABIOTIK
Tanah
l Fungsi tanah :
l Sumber unsur mineral
l Tempat persediaan air
l Tempat berpegang
Hidroponik
—Budidaya tanaman tanpa media tanah
—Perlu larutan hara yang tepat, baik jumlah
maupun perimbangan masing-masing
unsur
—Perlu tempat berpegang
—Relatif mahal, cocok untuk tanaman yang
bernilai ekonomi tinggi

Teknik Budidaya 11
PROFIL TANAH
O Sampah
A Partikel mineral
dan organik

B Partikel halus

C Padas lapuk

D Padas (batuan
induk)

Teknik Budidaya 12
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik • Partikel tanah


• Tekstur tanah
B. Bahan organik • Struktur tanah
• KTK
C. Organisme tanah
• Reaksi tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 13
MINERAL ANORGANIK (1)
• Dari pelapukan bahan induk
• 1-99 % dalam tanah liat
• Campuran partikel yang
berbeda ukuran, komposisi
& sifat kimia & fisiknya
• Partikel (berdasarkan
ukuran)
• Batu kerikil (³ 1.0 mm)
• Pasir (0.05 - 1.0 mm)
• Debu (0.002 - 0.05 mm)
• Liat ( ≤ 0.002 mm)
• Perbandingannya http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/earthscience/geology

menentukan tekstur tanah /Soils/SoilMorphology/SoilMorphology/SoilTexture/textleaching.gif

Teknik Budidaya 14
MINERAL ANORGANIK (2)
• Liat :
• Berukuran submikroskopik
• Aktif secara fisik & kimia
• Sebesar koloid
• Struktur kristal disebut micelles
• Terdiri dari keping-keping, yang diikat
oleh O-H atau ion-ion di antara keping;
• Bermuatan negatif
• Menarik ion positif (H+, Ca++, Mg++)

Teknik Budidaya 15
Tekstur dan Struktur Tanah

• Tekstur : perbandingan antara komponen pasir, liat


dan debu pada satu jenis tanah
• Struktur : pengaturan atau susunan partikel-partikel
tanah menjadi agregat

Teknik Budidaya 16
Ilustrasi antara Tekstur dan Struktur
Bata

STRUKTUR

Pasir

Semen

Teknik Budidaya 17
SEGITIGA TEKSTUR

http://www.scotland.gov.uk/Publications/
2005/12/01130314/03147

PENENTUAN
Contoh : TEKSTUR dg SEGITIGA
30 pasir, 20 debu, 50 liat à Tekstur ? TEKSTUR
Teknik Budidaya 18
Tekstur tanah menentukan :
• Daya menahan air
• Laju infiltrasi air
l Tanah ringan :
Tanah kasar : — Kandungan liat rendah
Infiltrasi & perkolasi — Pasir dan partikel kasar
cepat lainnya tinggi
— Mudah diolah

Tanah halus : l Tanah berat :


infiltrasi dan — Kandungan liat tinggi
perkolasi lama — Partikel halus tinggi
— Sangat berat diolahnya
Teknik Budidaya 19
Struktur Tanah
• Tanah ada yang berstruktur
tunggal dan majemuk
Ukuran Agregat
Tipe Struktur
(mm)
Kolum > 25
Bongkah 5 - 25
Granular 3-5
Remah 1-3
Masif Kompak atau
berlumpur

Bahan organik dan pembenah tanah


dapat memperbaiki struktur tanah
Teknik Budidaya 20
Mekanisme agregasi tanah
1. Mikroorganisme tanah mengeluarkan senyawa yang berfungsi sebagai
‘perekat’ dan mengikat partikel tanah
2. Fungi mempunyai hifa yang memanjang ke dalam tanah dan mengikat
partikel tanah
3. Akar juga mengeluarkan gula ke dalam tanah dan membantu dalam
mengikat partikel tanah
4. Oksida juga berperan sebagai perekat.
5. Secara alami, partikel tanah saling menarik satu sama lain melalui daya
elektrostatik

Teknik Budidaya 21
Granular Bongkah Prismatik Masif

Teknik Budidaya 22
PERTUKARAN KATION
• KTK (kapasitas tukar kation) :
kesanggupan tanah untuk
mempertahankan dan
mempertukarkan kation-kation H+,
K+, Ca++, Mg++
• Perbandingan terbalik dengan
ukuran partikelnya (tanah halus >
tanah kasar)
• Bila terdapat dalam jumlah sama,
H+ mengganti Ca++ mengganti Mg++ Tipe Tanah KTK (meq/100 g
mengganti Na +
tanah)
• Kation dalam jumlah banyak dapat Pasir 2-4
menggantikan kation lain dalam
Lempung berpasir 2-17
jumlah sedikit
Lempung 7-16
• Ion H+ dapat tersedia terus oleh
respirasi akar dan pembusukan Lempung berdebu 9-26
biologi Liat dan lempung liat 4-60
Co2 + H2O ® H2CO3 Û H+ + Tanah organik 50-300
HCO3 -
Teknik Budidaya 23
Pemupukan untuk Perbaikan Sifat Kimia Tanah

Teknik Budidaya 24
REAKSI TANAH
• Keasaman/kebasaan tanah
• pH = 0 - 14
• pH = - log 10 ([H+])
• Menentukan ketersediaan hara
• pH 6 - 7 à cocok untuk pertumbuhan tanaman secara
umum
• Ada beberapa tanaman yang sesuai pada pH 4,5 - 6
• (Famili Ericaceae : Rhododendron, gardenia, azalea,
camelia, famili teh, kranberi, bluberi)
• pH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCO3, Ca
(OH)2, CaMgCO3), yaitu memberikan kapur pertanian
• pH dapat diturunkan dengan memberikan belerang
(sulfur)
Teknik Budidaya 25
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 26
BAHAN ORGANIK
• Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari organisme hidup
• Humus :
• Resisten terhadap pemecahan lebih lanjut
• Banyak di lapisan atas
• Contoh bahan organik :
• Kompos
• Pupuk kandang
• Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)
• Dapat meningkatkan :
• Daya pegang air
• Sumber mineral
• Retensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineral
• Memperbaiki struktur tanah
• Memperbaiki aerasi

Teknik Budidaya 27
MINERALISASI
• Penguraian bahan organik oleh bakteri,
cendawan dan organisme lain menjadi CO2, H2O,
& mineral
• Penting dalam lingkaran kimia :
• Absorbsi mineral lewat akar ke bagian tanaman
• Kematian tanaman
• Dekomposisi & pelepasan mineral
• Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :
• Tanah mineral : bahan organik < 20%
• Tanah organik : bahan organik > 20% (gambut)
Teknik Budidaya 28
SISTEM TANAH

A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
• Bakteri
D. Atmosfir tanah • Cendawan
E. Air tanah • Meso fauna
• Makro fauna

Teknik Budidaya 29
ORGANISME TANAH
• Akar :
• Memecah batuan dan tanah
• Hasil respirasi :
• Meningkatkan kandungan asam karbonat
• Meningkatkan kelarutan mineral
• Bakteri :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik
• Fiksasi N bebas di udara menjadi senyawa N
• Merugikan :
• Penyakit tular tanah
Teknik Budidaya 30
1. Bakteri dekomposisi
• Simbiotik
• Non simbiotik
2. Cendawan :
• Menguntungkan :
• Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral
• Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara dan serapannya
(mikorhiza)

3. Mikorhiza :
• Meningkatkan ekstraksi air tanah
• Meningkatkan penyerapan hara, terutama P oleh akar
4. Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan
tanah)
Teknik Budidaya 31
Contoh :
• Fiksasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar
• Pada bintil terdapat bakteri Rhizobium
japonicum
• Kerjasama dengan inang :
• Simbiose mutualisme
• Bakteri memperoleh karbohidrat dari tanaman
kedelai, dan kedelai memperoleh N dari bakteri
Analisis aktivitas bintil / nitrogenase
• Secara visual :
• Bintil dibelah berwarna pink ® bintil
aktif
• Laboratoris :
• Metode aka (ace thycene reduction
assay) Teknik Budidaya 32
TAHAP NODULASI
Umur
Bintil Tahap Nodulasi
(hari)
0 Rhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermis
1-2 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan
memasuki korteks
3-4 suatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintil
5 pembagian pesat dari sel bakteri dan inang
7-9 bintil mulai tampak
12-18 jaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai
terjadi fiksasi N
23 sebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif
fiksasi N
28-37 bintil maksimum besarnya
50-60 pelapukan bintil
Teknik Budidaya 33
Mycorhyzae
5
Bobot kering (g)

3 Non-mycorhyzae

1
0 0,1 0,2 0,4
Pupuk TSP (kg)

Tanggap Pemupukan P Terhadap


Bobot Kering Ubi Kayu (Diberi Mikorhiza dan Tanpa Mikhoriza)

Teknik Budidaya 34
Pertemuan ke-2

Teknik Budidaya 35
SISTEM TANAH
A. Mineral anorganik
B. Bahan organik
C. Organisme tanah
D. Atmosfir tanah
E. Air tanah

Teknik Budidaya 36
ATMOSFER TANAH
• Kandungan CO2 tanah > dari udara
• Kandungan O2 tanah < dari udara
à mempengaruhi respirasi akar
à tanaman yang tergenang akan mengalami gejala
seperti gejala kekeringan (kecuali padi/sejenisnya)

Dipengaruhi respirasi akar & mikroorganisme


• Air tanah (dibahas dalam hubungan air tanah &
tanaman)

Teknik Budidaya 37
KLASIFIKASI TANAH
• Di daerah lembab :
• Tanah tundra
• Podsolik
• Laterik
• Di daerah arid & semi arid :
• Timbunan serasah & humus tebal
• Reaksi tanah masam
• Oksida besi & air telah tercuci dari horizon atas
• Organisme tanah utama : cendawan
• Potensi baik untuk pertanian

Teknik Budidaya 38
• Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan
sistem baru : “ the seventh approximation”
• Mencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanah
• Derajat ketepatan tinggi
• Menekankan sifat-sifat tanah
• Berbeda dengan sistem lain dalam hal !
• Nomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baru
• Difinisi dari kelas-kelas lebih kuantitatif dan spesifik
• Ada 10 ordo tanah
• Misal : oxisol :
• Oxi : oksida
• Sol : tanah
Artinya :
Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi &
Ali
• Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar
subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama
menurut wajah horizon yang menyolok
Teknik Budidaya 39
KESUBURAN TANAH
Tingkatan kesuburan tanah tergantung :
• Kelarutan dan ketersediaan hara
• pH tanah
• Kapasitas tukar kation (KTK)
• Tekstur tanah
• Jumlah bahan organik

Teknik Budidaya 40
NITROGEN
• Membatasi pertumbuhan
• Bentuk tersedia ion NO3 -- dan NH4+
• Bentuk NO2 tidak stabil & meracuni
• Fiksasi N :
• Tanaman kacang-kacangan
• Ganggang biru hijau : Anabaena sp Yang hidup pada inang Azolla pinnata Di
lahan sawah
• Di udara N2 + H2 ® NH3
­
Bantuan kilat
• Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi
amonifikasi
Asam-asam amino --------------- > NH4+ (ion amonium)
Nitrifikasi
NH4+ ------- ® NO2- (ion nitrit) -------® NO3- (ion nitrat)
Nitrosomonas nitrobakter
Nitrosococcus Teknik Budidaya 41
Komponen Utama dalam Siklus Nitrogen
Component Input to Loss from soil
soil

Atmospheric
nitrogen
Atmospheric Industrial fixation
Crop
fixation and (commercial fertilizers)
harvest
deposition
Animal Volatilization
manures and
biosolids Plant
residues
Runoff and
Biological
erosion
fixation by
Plant
legume plants
uptake
Denitrification
Organic
nitrogen
Nitrate
Ammonium (NO3-)
(NH4+) Leaching
Immobilization
mineralization
Input, output, organisme terlibat ~ air, suhu, pH
Teknik Budidaya 42
Unsur N hilang dari tanah melalui :
• Pemanenan
• Pencucian
• Denitrifikasi

Penambahan Pengambilan

Cara Kg/ha Cara Kg/ha


Sisa tanaman dan Variasi Panen tanaman Variasi
hewan
Fiksassi N Pencucian
Simbiotik 40-200 Rotasi tanaman 5-10
Non Simbiotik 40-50 Tanah Bera 60-70
Listrik dan hujan 5-6 Erosi 5-6
Denitrifikasi 40-50

Teknik Budidaya 43
FOSFOR DAN KALIUM
Fosfor (P)
• Lebih stabil dalam tanah
• Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi
fosfat) Þ membuatnya tidak tersedia bagi tanaman
• Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah :
• pH 2-5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi
• pH 7-10 diendapkan oleh kompleks kalsium
• pH 5-7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat
tersedia bagi tanaman

Kalium atau Potassium (K)


• Tersedia dalam bentuk ion
• Banyak dalam tanah mineral
• Rendah pada tanah organik
Teknik Budidaya 44
Nitrogen Fosfat Kalium
NO3- PO4 3- K+

Gerakan N, P, dan K secara relatif dalam tanah

• Gerakan N yang sangat cepat disebabkan kelarutan sempurna dari nitrat.


• Gerakan P dikendalikan oleh rendahnya kelarutan persenyawaaan P.
• Walaupun persenyawaan K dalam tanah stabil, gerakan K dikendalikan
oleh sifat pertukarannya dengan fraksi-fraksi koloid
• Panah ke atas = pengambilan oleh tanaman dan
• Panah ke bawah = kehilangan karena larut/erosi
Teknik Budidaya 45
• Kalsium (Ca)
• Jarang tanaman kekurangan Ca
• Sering ditambahkan dalam tanah sebagai kapur
pertanian (kaptan)
• Tersedia dalam bentuk kation
• Mempengaruhi mutu buah (tomat, apel dll)

• Magnesium (Mg)
• Tersedia dalam bentuk kation
• Sangat diperlukan untuk pembentukan klorofil

Teknik Budidaya 46
• Sulfur (belerang, S)
• Sumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapi
• Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan
organiknya

• Mangan (Mn)
• Tersedia dalam bentuk ion

• Boron, Seng, Tembaga, & Molibdenum (B, Zn, Cu,


Mo)
• Diperlukan dalam jumlah kecil
• Jarang terjadi defisiensi
• Mempengaruhi mutu pucuk/bunga

Teknik Budidaya 47
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Peranan air pada tanaman :
• Bahan baku fotosintesis
• Senyawa utama pembentuk protoplasma
• Pelarut dan media pengangkutan hara
• Medium untuk reaksi-reaksi metabolisme
• Menjaga turgiditas dari sel-sel jaringan
• Penting pada fase pemanjangan sel

Teknik Budidaya 48
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Kebutuhan air :
• jumlah satuan air yang diserap per satuan
bobot kering yang dibentuk
• Contoh :
• cemara 50 (g air/ g BK) ;
• sayuran 2500 (g air/ g BK);
• umumnya 300-1000 ( g air/ g BK)

Teknik Budidaya 49
HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN
• Transpirasi
• kehilangan air melalui tanaman (jaringan
hidup)
• Evapotranspirasi
• kehilangan air dari suatu areal pertanaman
lewat evaporasi (penguapan) dan
transpirasi
• Kehilangan air tergantung
• suhu, kelembaban relatif & gerakan udara,
Teknik Budidaya 50
Teknik Budidaya 51
KELEMBABAN TANAH
• Air mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air
rendah
• Pada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknya
• Air dalam tanah terdiri dari :
• Air kapasitas lapang : jumlah air maksimum setelah air
gravitasi habis (tuntas)
• Air higroskopik : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak
tersedia bagi tanaman
• Air kapiler : air yang berada antara partikel tanah karena
gaya kapiler

Teknik Budidaya 52
§ Titik layu permanen : kandungan air tanah
pada saat terjadi kelayuan yang tidak dapat
balik
§ Air tersedia= Kapasitas lapang – titik layu
permanen
§ Daya pegang air tanah liat > tanah pasir
• Bila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih
menahan air
• Bila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih
berpori-pori (beraerasi)
Teknik Budidaya 53
§ Tekanan pada kapasitas lapang = -0,3 bar
§ Tekanan pada titik layu permanen untuk
tanaman :
• Hidrofit (perlu air banyak) = - 7 bar
• Mesofit (perlu air sedang) = - 15 bar
• Xerofit (perlu air sedikit) = - 30 bar (1 bar = 1.019
atm)
§ Gerakan air tanah
• Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam
tubuh tanah, ke segala arah
• Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat
permukaan tanah
Teknik Budidaya 54
Pengaruh Genangan Terhadap Tanaman

Daun mengering
Contoh : Tanaman Tergenang

Teknik Budidaya 55
FAKTOR SUHU
• Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi
kimia, aktifitas enzim, aliran sito plasmik dan
respirasi
• Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10°
C reaksi kimia naik 2.4 kali lipat

Teknik Budidaya 56
FAKTOR SUHU
• Enzim :
• Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi
• Pada suhu rendah : enzim stabil, tidak berfungsi
• Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi
Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya pada :
• Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan
pendewasaan sel, yang akhirnya
• Mempengaruhi pematangan, dormansi,
pembungaan, pembuahan atau pembentukan
umbi atau cadangan pangan

Teknik Budidaya 57
Suhu Kardinal
— Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan proses
yang berlangsung adalah kritikal bagi survival
pertumbuhan atau daya membiak tanaman (tergantung
jenis tanaman)
— Maksimum : 54° C
— Minimum : 5° C
— Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi
(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein
sehingga menyebabkan kematian tanaman
— Satuan panas (heat unit, S) jumlah panas yang diperlukan
untuk mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang
dihitung berdasar nilai suhu dasar tertentu
Teknik Budidaya 58
S = S (T - T minimum) t
• S = satuan panas (°C hari)
• T = suhu harian
• T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh (misal
untuk jagung 10°C)
• t = lama tumbuh sampai panen
• Contoh :
• Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di Bogor
dengan suhu harian 26°C. Berapa umur panennya ?
• S = S (T – T minimum) t
• 1120 satuan = (26°C - 10°C) t
• 1120 satuan = 16 satuan t
• t = 1120 : 16 = 70 hari
• Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5°
• Berapa umur panen di
• Tangerang à suhu rata-rata harian = 29°C
• Cipanas à suhu rata-rata harian = 22°C
Teknik Budidaya 59
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman

Malino, Fase Generatif Cisarua, Fase Generatif

Di dataran menengah dengan suhu tinggi :


- Tanaman lebih pendek
- Umur berbunga lebih cepat, periode pengisian biji lebih pendek
- Sterilitas serbuk sari tinggi
- Hasil lebih rendah
Teknik Budidaya 60
FAKTOR CAHAYA

Sifat penting cahaya untuk pertumbuhan


tanaman:
1. Kualitas cahaya
2. Intensitas cahaya
3. Lama penyinaran

Teknik Budidaya 61
FAKTOR CAHAYA
1. Kualitas cahaya
• mempengaruhi perkecambahan dan
pembungaan
• Etiolasi ~ kurang cahaya ~ auksin tidak merata
• Kualitas cahaya :
• Ultra violet : 0.3-0.4 mikron (300-400 mu)
• Fotosintesis (400-700 nm)
• Infra merah : 0.7-10 mikron (700 - 1000 mu)
• Ungu, biru dan hijau: spektrum tampak
mengakibatkan arah gerakan (fototropisme)
• Cahaya merah: paling efektif untuk fotosintesis,
tidak efektif untuk foto-tropisme
Teknik Budidaya 62
2. Intensitas cahaya
• 1 fc (ft candle) = 10.760 lux (lx)
• 1 klx = 1,5 10-2 kal/cm2/menit (ini kasus
khusus)
• 1 kal/cm2/menit = 6, 98 10-2 W/cm2
• Cahaya adalah gelombang elektromaknetik
yang terbentuk dari partikel yang disebut
“foton”.
• Setiap foton memiliki energi dan momentum

Teknik Budidaya 63
2. Intensitas cahaya
• Tanaman senang cahaya : yang mempunyai kejenuhan
cahaya ³ 2500 fc (26900 lux)
• Tanaman senang naungan : yang mempunyai
kejenuhan cahaya < 1000 fc (10760 lux)
• Naungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenet
• Tanaman senang cahaya disebut heliofit
• Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis
(tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu
dinaungi)

Teknik Budidaya 64
Pengaruh Naungan pada tanaman kedelai

Tanpa naungan

Naungan 50%

Daun yang ternaungi


- Lebih tipis
- Bulu daun lebih sedikit
- Warna daun lebih gelap
Tanpa naungan Naungan 50%

Teknik Budidaya 65
3. Panjang hari
§ Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari
(ada cahaya)
§ Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang,
kedelai, krisant)
§ Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)
§ Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)
§ Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik
kritis
§ Titik kritis untuk tanaman hari panjang “8 jam” dan hari pendek “15
jam”
§ Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran kurang dari 15 jam
§ Tanaman hari panjang : tanaman yang dapat berbunga jika
mendapat penyinaran lebih dari 8 jam
§ Tanaman netral : tidak dipengaruhi oleh titik kritis untuk berbunga

Teknik Budidaya 66
Pengaruh Panjang Hari terhadap
tanaman hari pendek dan tamanan hari panjang

Teknik Budidaya 67
FAKTOR PEMBATAS
• Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam
suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan
rendah, disebut faktor pembatas Hukum minimum
Liebig (untuk unsur hara) yaitu hasil maksimum suatu
proses ditentukan oleh faktor yang paling minimum

S K P N
C O Proses metabolisme
ditentukan tinggi bilah Fe
Ca H
(faktor ini merupakan faktor
Mg Zn Fe pembatas)

Teknik Budidaya 68
Tipologi Lahan
Hutan

Sub tropis Tropis Semi arid

Berdasarkan
bulan basah Humid Semi humid Semi arid

Berdasarkan
Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan Lahan
kadar air Basah Kering Basah Kering Basah Kering
tanah

Teknik Budidaya 69
• Berdasarkan Bulan Basah (BB) :
• Humid : lebih besar 7 BB
• Semi humid : 4.5 – 7 BB
• Semi Arid : 2 – 4.5 BB
• Berdasarkan Kadar Air Tanah
• Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah lebih dari kapasitas lapang
• Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air
tanah kurang dari kapasitas lapang
• Berdasarkan Ketinggian Tempat :
• Lahan Dataran Rendah
• Lahan Dataran Tinggi

Teknik Budidaya 70
• Lahan Basah
• Lahan Rawa :
• Pasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C
• Lahan Sawah :
• Sawah Beririgasi :
• Teknis
• Semi Teknis
• Sawah Tadah Hujan

Teknik Budidaya 71
Kendala budidaya tanaman di lahan basah dan
lahan kering
• Lahan basah
• Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)
• Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata
air yang baik)
• pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh
pelepasan asam-asam organik
• Lahan kering
• Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam,
pemberian mulsa)
• Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)
• pH rendah, pada tanah-tanah mineral tua disebabkan oleh Aldd
• Kandungan bahan organik rendah
Teknik Budidaya 72
Penggunaan Lahan
Berdasarkan Tipologi Lahan
— Pasang Surut : Lahan yang terkena langsung oleh pasang
surut air laut
— Lebak : Lahan yang terkena langsung pasang surut dari
sungai
— Tipe A : lahan terus menerus kondisi airnya tergenang
Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun
— Tipe B : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat tertentu
(MK) tidak tergenang
Komoditi : Padi – Palawija
— Tipe C : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah
permukaan tanah
Komoditi : Palawija, dan Perkebunan misal kelapa

Teknik Budidaya 73
Lahan pasang surut

Teknik Budidaya 74
Kedelai dengan sistem budidaya jenuh air
di lahan pasang surut

Teknik Budidaya 75
• Lahan Sawah :
• Tanaman pangan : padi, jagung, kedelai
• Tanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merah
• Lahan Kering :
• Tanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbi-umbian
• Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet,
teh
• Tanaman Obat-obatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawak
• Tanaman Serat : rami, pisang abacca
• Tanaman sayuran : tomat, wortel, kentang, kacang panjang,
timun, buncis
• Tanaman Buah-buahan : pepaya, pisang, jeruk, alpokat,

Teknik Budidaya 76
TERIMA KASIH

Teknik Budidaya 77

Anda mungkin juga menyukai