Anda di halaman 1dari 2

2.

6 HAMBATAN MENJADI INSINYUR KREATIF

Dalam proses menjadi insinyur yang kreatif, banyak kendala atau hambatan seseorang itu untuk menjadi
seseorang dengan kreativitas tinggi. Hal-hal yang dapat menghambat kreativitas adalah hambatan yang berasal
dari pengalaman dan persepsi, dimana mempertahankan logika berdasarkan pengalaman yang terbatas bisa
menghambat kreativitas, dan dimana batasan artificial yang dibuat sendiri bisa menghambat proses berpikir.

Ide atau gagasan muncul dari otak manusia. Semakin baru suatu ide, atau semakin orisinil suatu ide,
maka semakin banyak kritik yang diterima. Untuk memunculkan suatu kreativitas, maka kita tidak boleh hanya
berpatokan terhadap pengalaman masa lalu saja dan menutup diri dari ide-ide baru. Penggunaan pengalaman
sebagai pegangan berkreasi masih bisa digunakan, hanya saja harus menyesuaikan dengan peradaban jaman
sekarang, ide-ide baru lebih di nomor satukan dan menjadi prioritas. Namun, masih saja ada yang memakai
pengalaman sebagai dasar dan yang melakukan itu biasanya adalah orang-orang yang memang sudah berhasil
menggunakan cara tersebut. Untuk itu dalam menyikapi suatu permasalahan, jangan pernah berpikiran buruk
dulu terhadap cara-cara lama yang digunakan, itupun juga berlaku untuk cara-cara baru, melainkan harus bisa
mengevaluasi permasalahan dan mencari solusi tergantung konteks permasalahannya, jadi tahu kapan harus
memakai cara lama dan kapan memakai cara baru.

Hambatan yang kedua yaitu hambatan emosional. Jika berada dibawah tekanan stress yang tinggi, maka
kreativitas manusia akan terhalang bahkan menghilang. Dalam kondisi emosional seseorang cenderung
berpikiran negatif, cepat mengambil kesimpulan terhadap suatu masalah tanpa mempertimbangkan terlebih
dahulu serta membuang kemungkinan fakta-fakta yang ada. Sama seperti orang yang down karena emosional,
maka orang yang memiliki ambisi kuat akan kepuasan akan mengalami hal yang serupa. Mereka cenderung tidak
realistis, mereka juga terlalu berambisi dengan tujuan yang akan dicapai. Mereka lebih sering mengejar target
mereka dengan harapan yang sangat tinggi, bahkan berlebihan. Atau bahkan mereka terlalu bangga dan puas
dengan dirinya sehingga tidak mengembangkan lagi ide kreatifnya.

Masalah emosional ini cenderung berpengaruh sangat besar terhadap kepribadian seseorang. Ketakutan
adalah salah satu permasalahan yang paling fatal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Contohnya
adalah takut gagal, takut dimarahi, takut dan menganggap dirinya tidak mampu, takut akan kritikan dari orang
lain, takut dipermalukan dan diolok, takut terhadap apa yang akan dijalaninya, dan lain sebagainya. Abraham
Lincoln sebelum menjadi presiden, juga berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden.
Orang-orang yang menyugesti dirinya sendiri dengan perasaan takut, maka dia akan terus dibayangi perasaan
tersebut, bahkan tidak jarang justru malah menjadi kenyataan ketika dia berpikiran tidak logis terhadap
tantangan didepannya.

Yang ketiga adalah hambatan sosial dan cultural. Peradaban masa lalu kini tinggal sejarah dan
kebanyakan dilupakan. Hal itu terjadi karena sifat hedonisme atau mengejar kekayaan semata serta sifat
konsumtif masyarakat. Kebanyakan orang akan menjadi seorang plagiat, tidak berjuang atas dasar diri sendiri,
namun hanya menikmati hasil yang diturunkan dari generasi-generasi sebelumnya tanpa peduli betapa besar
perjuangan menciptakan hal tersebut.
Hambatan lain adalah rutinitas pekerjaan yang tinggi merupakan salah satu dari hambatan untuk berpikir
kreatif. Kemalasan mental juga merupakan hambatan untuk berpikir kreatif yang biasanya disebabkan karena
seseorang tidak pernah mau mencoba atau memikirkan sesuatu yang baru selain dari tugasnya. Birokrasi proses
pengambilan keputusan yang lama atau proses birokrasi yang terlalu berliku-liku sering mematahkan semangat
orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin besar organisasi,
semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh
manajemen atas karena harus melewati rantai birokrasi yang panjang. “stereotyping”, lingkungan dan budaya
sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap sesuatu bisa juga menjadi hambatan dalam
berpikir kreatif.

Anda mungkin juga menyukai