Anda di halaman 1dari 71

Perkuliahan ke 11 & 12: Dasar Dasar Ilmu Tanah

• Kesuburan Tanah dan


Pemupukan

……. a leading and competitive university


Tujuan Pembelajaran
 Mampu menjelaskan definisi dan konsep kesuburan tanah,
komponen-komponen kesuburan tanah dan hubungan antar
komponen kesuburan tanah.
 Mampu menguraikan pengelolaan kesuburan tanah
 Mampu menjelaskan problem atau permasalahan unsur hara di
Kalimantan Selatan

……. a leading and competitive university


Definisi dan Konsep Kesuburan
Tanah

……. a leading and competitive university


Pengertian Kesuburan Tanah
(Soil Fertility)
Kemampuan tanah utk menyediakan unsur hara
(ability of the soil to supply nutrients) yg
menyangkut kualitas hara, ketersediaan & serta
upaya utk menahannya dari pelindian.

……. a leading and competitive university


Kesuburan Tanah
 Kesuburan tanah menunjukkan kemampuan tanah mensuplai hara esensial
untuk pertumbuhan tanaman tanpa adanya keracunan unsur apapun.
 Kesuburan tanah berbeda dgn produktivitas tanah.
• Produktivitas tanah mencakup kesuburan tanah + faktor lain (termasuk
pengelolaan tanah).
• Produktivitas tanah = ukuran kemampuan tanah untuk memproduksi satu
spesies tanaman tertentu atau sekelompok tanaman di bawah suatu
sistem pengelolaan yg khusus.
 Semua tanah yg produktif merupakan tanah yg subur, namun banyak tanah
yg subur bisa tidak produktif karena adanya kekeringan, praktek pengelolaan
yg tidak tepat dll.

……. a leading and competitive university


Konsep Kesuburan Tanah

Tanah sebagai tempat hidup

Sifat Fisik

Sifat Kimia Sifat Biologi

Tanaman membutuhkan unsur hara??


Air dan udara??

……. a leading and competitive university


Kesuburan Tanah
Sumber hara:
Mineral ---- Batuan
Bahan organic
tanah
Atmosfer – udara

LARUTAN TANAH

……. a leading and competitive university


Komponen Kesuburan
Tanah
• Fisika: pergerakan air dan hara, penetrasi akar
• Sifat: Struktur tanah, Tekstur tanah, Repelensi (gaya tolak) air
• Proses: agregasi, infiltrasi air, erosi, genangan
• Kimia: ketersediaan hara esensial dan toksisitas
• Dipengaruhi oleh:
• Adsoprsi liat dan bahan organik tanah (koloid)
• Komposisi dan bahan induk tanah
• pH tanah
• Salinitas tanah
• Biologi: proses biologi yang berlangsung dalam tanah dan dapat
berpengaruh atas komponen fisika dan kimia dari kesuburan
tanah
• Apa saja proses biologi tersebut?

……. a leading and competitive university


Fisika: pergerakan air dan hara,
penetrasi akar
Fraksi Mineral & Porositas
Variasi infiltrasi oleh teksur tanah

Pasir Debu Liat

Tekstur tanah
mempengaruhi
- Porositas
- Kapasitas mengikat air
- Suplai dan retensi hara
- Drainase
- Pencucian hara

……. a leading and competitive university


Makroorganisme Tanah

……. a leading and competitive university


Kimia: Ketersediaan Hara Esensial
dan toksik
Fraksi Mineral & KTK
Kation: ion bermuatan positif (e.g. K+, NH4+): unsur-unsur hara
Kapasitas Tukar Kation (KTK): jumlah maksimum kation yang mampu diikat tanah.
Fraksi Liat dan BOT : Ukuran partikel kecil  luas permukaan bermuatan negatif besar
 banyak tempat untuk mengikat kation  KTK tinggi

Clay – Many positions Sand– Few positions


to hold cations H+ to hold cations

Ca2+
Mg2+ Sand
NH4+
Clay
Na+

K+
H+ H+ K+ H+
……. a leading and competitive university
Fraksi Mineral & bahan
organik
KTK dipengaruhi
- Kandungan liat
- Tipe mineral liat
- Kandungan BOT
- pH tanah

Tipe mineral liat


• Mineral tipe 1:1
• Tidak mengembang
• Muatan tergantung pH
• KTK rendah (1-10 me/100g)
• Luas permukaan kecil BOT = inkoorporasi bahan organik
• Mineral liat tipe 2:1 terdekomposisi dengan mineral
• Mengembang tanah
• Muatan permanen
• KTK tinggi (80-120 me/100g)
• Luas permukaan besar

……. a leading and competitive university


Fraksi
-
Organik: BOT
Mengandung hara esensial tanaman
- Meningkatkan KTK tanah
- Meningkatkan kapasitas memegang air
tanah (BOT dapat menyimpan air
hingga lima kali bobotnya sendiri)
- Meningkatkan infiltrasi air
- Penyangga pH tanah
- Mengikat unsur-unsur beracun dalam % BO
Lapisan BO 1 2 3 4 5
tanah
- Memperbaiki struktur tanah dengan Top soil
merangsang aktivitas flora dan fauna
tanah Sub soil
- Mengatur tingkat dan jumlah nutrisi
dirilis untuk penyerapan tanaman % BO

 BOT merupakan isu utama dalam


manajemen kesuburan tanah!

……. a leading and competitive university


Aktivitas mikroorganisme
Tanah
• Terlibat dalam siklus hara
• Pemasok hara
• Mempercepat reaksi dalam
tanah
• Dekompisisi Bahan Organik
• Menekan, kelarutan unsur
bersifat racun

……. a leading and competitive university


A. Faktor Tumbuh Tanaman
Pertumbuhan dan produksi tanaman ditentukan oleh:
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan:
a. Cahaya (Sinar matahari)
b. Tunjangan mekanik
c. Suhu
d. Udara
e. Air
f. Unsur hara

Tanah menyediakan seluruhnya atau sebagian dari faktor-faktor


lingkungan tersebut kecuali sinar matahari.
Tingkat produksi tanaman ditentukan oleh faktor yg paling tidak
optimal.
Prinsip faktor pembatas: “tingkat produksi tidak akan lebih tinggi dari
apa yg dapat dicapai oleh tanaman yg tumbuh dalam keadaan dgn
faktor yg paling minimum”.

……. a leading and competitive university


- Volume air yg dapat ditampung oleh bejana ini
ditentukan oleh dinding yg paling rendah, yaitu
dinding P.
- Jika volume air dianggap produksi tanaman,
maka unsur P disebut sebagai faktor pembatas.
- Jika P ditambah melebihi K, maka K akan
menjadi faktor pembatas.
- Demikian seterusnya, faktor yang paling minimum
akan menentukan tingkat produksi tanaman.
- Faktor lingkungan selain hara (suhu, sinar
matahari, air, udara) juga dapat menjadi faktor
pembatas.

Diagram yg disederhanakan guna melukiskan prinsip faktor pembatas.

……. a leading and competitive university


Klasifikasi Unsur Hara
Esensial
Atas dasar jumlah yang diperlukan tanaman (bukan
jumlahnya dalam tanah )

 Unsur Hara Makro


• Dari Udara dan Air: C, H, O (jaringan)
• Dari Tanah: N, P, K (primer)
Ca, Mg, S (sekunder)
 Unsur Hara Mikro (dari tanah)
• Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl, Co

 Total unsur hara: 17 unsur

……. a leading and competitive university


Unsur Hara Essensial

 Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman untuk


tumbuh normal.

 Kriteria unsur hara essensial:


1. Kekurangan unsur tersebut dapat menghambat
dan mengganggu pertumbuhan (vegetatif atau
generatif).
2. Fungsi fisiologis tidak dapat diganti oleh unsur
lain
3. Unsur tersebut terlibat langsung dalam gizi
makanan tanaman

……. a leading and competitive university


Ketersediaan Hara di Dalam
Tanah
 Hara dikatakan tersedia bagi tanaman bila
berada dalam bentuk yang dapat diserap
oleh tanaman.
 Hara yang tersedia berada dalam bentuk
anion atau kation anorganik.
 Hara yang tersedia umumnya berada di
dalam larutan tanah atau pada kompleks
pertukaran.

……. a leading and competitive university


Bentuk-bentuk Hara
dalam Tanah
 Bentuk senyawa kompleks - yang tidak tersedia langsung
(organik/ mineral sekunder).
Tersedia setelah melalui mineralisasi.
N -  90% dalam bentuk organik
P dan S - dalam bentuk organik

Tersedia setelah melalui pelapukan


K - feldsfar, mika
Mg - mika, dolomit

 Bentuk larut dalam air --- mudah hilang tercuci, sehingga


bentuk organik dan mineral sekunder merupakan supplier.

……. a leading and competitive university


Ketersediaan Hara dalam Tanah

N - NH4+ dan NO3- dalam larutan tanah

NH4+ pada komplek pertukaran

P - ion ortofosfat (H2PO4- dan HPO4-2)

sebagian dari Al-P, Fe-P dan Ca-P

K - K+ dalam larutan tanah/kompleks jerapan


Ca - Ca2+ dalam larutan tanah/kompleks jerapan
Mg - Mg2+ dalam larutan tanah/kompleks jerapan

S - SO4-2 dalam larutan

……. a leading and competitive university


Ketersediaan Hara dalam Tanah

Mn, Cu dan Zn - Mn2+, Mn4+, Cu+, Cu2+, Zn2+


dalam larutan/kompleks jerapan

B, Mo, Cl - BO3-3, MoO2-, Cl- dalam larutan tanah

Fe - Fe2+ (ferro) dalam larutan

……. a leading and competitive university


Lokasi Hara Tersedia di Tanah

Kompleks Pertukaran

Partikel liat Larutan tanah

Larutan tanah (hara


dalam bentuk anion
dan kation)

……. a leading and competitive university


Lokasi hara tersedia di tanah

……. a leading and competitive university


Fungsi Hara Makro bagi
Tanaman
Kecukupan ≥ 0.1% dari berat kering tanaman

Nitrogen (N): Sulfur (S):


- Pembentukan as.amino/protein
-Bagiandari asam amino
- Photosynthesis
-Sentesa klorofil dan beberapa vitamin
Fosfor (P): -Dibutuhkan untuk fiksas N oleh legum
- Transfr/menyimpan energi
- Pertumbuhan akar Magnesium (Mg):
- Pematangan tanaman -Fotosintesa
- Penguatan jerami -Aktivitas enzim
- Tahan terhadap penyakit -Transfort karbohidrat
- Diperlukan selama pertumbuhan
- Dibutuhkan untuk fiksasi N-legum
Calcium (Ca):
Kalium (K): -Pertumbuhan sel dan dinding sel
- Mengatur tekana turgor tanaman -Aktivitas enzim (pembentukan protein dan
- Akumulasi dan transfortansi produk transfer karbohidrat)
metabolisme -Mempengaruhi pergerakan air, pertumbuhan
- Tahan terhadap penyakit sel dan pembelahan sel
- Dibutuhkan untuk fiksasi N-legum

……. a leading and competitive university


Fungsi Hara Mikro bagi
Tanaman
Kecukupan < 0.1% dari berat kering tanaman

Iron (Fe): Copper (Cu): Nickel (Ni):


- Fotosintesa - Pembentukan klorofil - Dibutuhkan enzim urease
- Respirasi - Pembentukan benih
- Sintesa protein Sodium (Na):
Manganese (Mn): - Pergerakan air
- Fotosintesa Molybdenum (Mo): - Keseimbangan mineral
- Fungsi enzim - Sintesa protein dan pengambilan N
- Fiksasi N oleh legum Silicon (Si)
Boron (B): - Dinding sel
- Pertumbuhan dan Chlorine (Cl): - Perlindungan terhadap
perkembangan sel baru - Pergerakan air dan larutan serangga
- Fotosintesa - Penyajian daun
Zinc (Zn): - Pematangan tanaman awal - Toleransi panas da kering
- Sentesa as. Nukleat - Menjegah penyakit
- Aktivasi enzim
Cobalt (Co):
- Fiksasi N oleh legum

……. a leading and competitive university


Defisiensi dan Kelebihan
Hara

……. a leading and competitive university


Pengelolaan Kesuburan Tanah
(Pemupukan)

……. a leading and competitive university


 Pemupukan Neraca Hara
 Mineralisasi
 Fiksasi
 Pelarutan Penambahan

Hara di  Plant uptake


dalam tanah  Immobilisasi
 Leaching
 Penguapan
Pengurangan
 Pemupukan Dalam kondisi normal (tidak ada
pemupukan), bagaimana neraca
 Mineralisasi haranya???
 Fiksasi
 Pelarutan Penambahan

Hara di  Plant uptake


dalam tanah  Immobilisasi
 Leaching
 Penguapan
 Penambahan > Pengurangan  Pengurangan
surplus (+)
Penambahan = Pengurangan  0
Penambahan < Pengurangan 
defesiensi (-)
Neraca Hara (-)
 Jika neraca hara suatu unsur negatif, bagaimana
solusinya????
 Tambahkan melalui pemupukan

……. a leading and competitive university


Mengapa Pupuk ???
 Tanaman untuk berkembang perlu makanan
 Makanan bagi tanaman adalah unsur hara
 Tanah menyediakan unsur hara, tetapi tidak
mencukupi untuk keperluan tanaman

……. a leading and competitive university


Mengapa Unsur Hara Tidak
Mencukupi?
 Introduksi tanaman unggul
 Diangkutnya biomass dalam panen atau
pembakaran
 Terjadinya erosi yang mengangkut hara
 Transformasi hara dari yang tersedia menjadi tidak
tersedia

……. a leading and competitive university


Apa itu Pupuk?
 Pupuk adalah senyawa organik ataupun
anorganik yang mengandung satu atau lebih
unsur hara esensial.
 Yang mengandung satu macam unsur disebut
pupuk tunggal
 Pupuk majemuk.

……. a leading and competitive university


Arti Penting Pemupukan

……. a leading and competitive university


Klasifikasi Pupuk
1. Berdasarkan kandungan unsur hara :
a. Pupuk tunggal (single fertilizer): hanya mengandung 1 unsur hara.
 Urea --- N
 KCl --- K
 TSP --- P
b. Pupuk majemuk (compound fertilizer): mengandung lebih dari 1
unsur hara.
 D A P --- mengandung N & P
 Mutiara 16 : 16 :16 --- mengandung N, P, K

……. a leading and competitive university


Klasifikasi Pupuk
2. Berdasarkan kadar kandungan hara
a. Berkadar hara tinggi (concentrat) (> 30%)
- TSP -- 45% P2O5 - Urea -- 45% N
- KCL -- 60% K2O - ZK -- 50% K2O

b. Berkadar hara sedang (20% – 30%)


- Abu dapur -- 10 – 30% K2O

c. Berkadar hara rendah (ordinar) (<20%)


- FMP -- 19% K

……. a leading and competitive university


Klasifikasi Pupuk
3. Berdasarkan reaksi kimia
a. Pupuk masam --- ZA & Urea
(NH2)2CO + 4 O2  2NO3- + 2H+ + CO2 + H2O
(NH4)2SO4 + 4O2  2NO3- + SO4-2 + 4H++2H2O

b. Pupuk netral --- kapur ammonium

c. Pupuk basa --- NaNO3

……. a leading and competitive university


Klasifikasi Pupuk
4. Berdasarkan proses pembuatannya
a. Pupuk alam (organik) -- pupuk yang proses pembuatannya
dilakukan secara alami. Misalnya: pupuk kandang, kompos,
pupuk hijau. Ciri: kandungan hara yang rendah, tujuan untuk
perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

b. Pupuk buatan (anorganik) – pupuk yang proses pembuatan


dilakukan di pabrik. Contoh: uream TSP, KCl, dan ZA. Ciri:
konsentrasi yang tinggi sehingga lebih cepat tersedia bagi
tanaman. Tujuan: perbaikan sifat kimia tanah secara instan.

……. a leading and competitive university


Pupuk Anorganik

……. a leading and competitive university


Penggunaan Urea di Indonesia
(Kritik terhadap Revolusi Hijau)

 Penggunaan urea dengan dosis berlebihan untuk


meningkatkan produksi: 300-500 kg urea ha-1
padahal dosis yang direkomendasikan 200-250 kg
urea ha-1 (Puslitanak, 1996)
 Efesiensi pemupukan yang rendah
 Penurunan kualitas tanah akibat pemupukan N

……. a leading and competitive university


Efesiensi Pemupukan
 Efesiensi pemupukan (EP) merupakan jumlah hara yang berasal dari pemupukan
yang digunakan dalam pertumbuhan tanaman.

EP digunakan
sebagai indikator
keberhasilan
Fiksasi dan pemupukan
immobilisasi

……. a leading and competitive university


Efesiensi Pemupukan

EP digunakan
sebagai indikator
keberhasilan
pemupukan

……. a leading and competitive university


45
Efesiensi Pemupukan Urea
Pemupukan (%)

30
Efesiensi

15

0
Bunipah Barambai Cindai Cindai Rantau Astambul
Alus A Alus B

Sumber: Saidy et al. (2005)

……. a leading and competitive university


Pupuk Organik

……. a leading and competitive university


Kelebihan Pupuk Organik
 Mudah didapatkan dan murah
 Tidak mengandung hanya satu unsur hara
 Juga memperbaiki sifat tanah lain (sifat fisika,
kimia dan biologi tanah)
 Tidak menyebabkan penurunan sifat tanah lain
 Lambat dalam melepaskan hara, sehingga
meningkatkan efisiensi pemupukan

……. a leading and competitive university


Kelemahan Pupuk Organik
 Kandungan hara yang relatif rendah meskipun cukup
lengkap
 Pupuk kandang bercampur dengan biji tanaman
pengganggu
 Sering mengandung larva atau telur serangga
 Perlu lebih banyak tenaga kerja untuk aplikasi
 Adaya budaya lama sulit digantikan budaya baru,
termasuk penggunaan pupuk mikroba

……. a leading and competitive university


Pupuk Kandang/Kotoran Hewan

 Berasal dari kotoran


hewan
 Hasil permentasi dari
kotoran padat dan cair
 Disebut pupuk kandang
karena berasal dari
hewan yang
di”kandangkan”

……. a leading and competitive university


Kandungan Hara Pupuk Kandang (%)

Jenis Ternak N P2O5 K2O


Sapi 0.1-0.9 0.6-1.2 0.5-1.0

Kuda 0.6-0.7 0.2-0.3 0.6-0.7

Kambing 0.8-1.0 0.4-0.5 1.0-1.2

Ayam 1.0-3.0 2.8-6.0 0.4-2.9

……. a leading and competitive university


Pupuk Hijau
 Berasal dari
jaringan tanaman
hijau
 Tanaman yang
digunakan:
tumbuhnya cepat,
perakaran dangkal
dan lebat, tahan
tehadap
kekeringan dan
mampu tumbuh
baik di daerah
miskin hara
Rhizobium

……. a leading and competitive university


Kascing=Bekas Cacing
 Kascing merupakan pupuk
organik yang proses dilakukan
dengan bantuan cacing.
 Disebut juga vermicompost –
vermist (cacing)
 Cacing dan mikroba lain di
tanah merombak limbah
organik, cacing kemudian
menggunakan hara untuk
keperluan pertumbuhannya,
sisanya dieksresikan sebagai
kompos.
 Kascing merupakan campuran
antara kotoran cacing dengan
bahan organik.

……. a leading and competitive university


Kompos
 Limbah organik (limbah pertanian atau industri) harus
dikomposkan sebelum diaplikasikan ke lapangan.

 Pemberian limbah organik langsung ke tanah: immobilisasi N


untuk sistensis protein mikroba.

 Pengomposan bertujuan mempercepat proses dekomposisi


bahan organik (limbah organik) sehingga hara menjadi
tersedia bagi tanaman.

 Dalam proses pengomposan, mikroba menggunakan C dan


mensintesis N dari bahan organik, dan mikroba yang mati
mengandung N yang sangat tinggi

……. a leading and competitive university


Perbandingan C dan N Beberapa Bahan Kompos
Bahan Kompos C N C/N
Jerami padi 49.41 1.21 40.83
Jerami jagung 52.58 0.84 62.59
Daun akasia 49.91 1.72 29.02
Daun karet 46.58 2.33 19.99

Eceng gondok 41.02 0.51 80.43

Alang-alang 24.93 0.29 85.97

Crotalaria sp 49.61 3.90 12.72


Sampah rumah tangga 18.45 1.23 15.00

……. a leading and competitive university


Kompos yang Kompos belum
matang matang
……. a leading and competitive university
Pembuatan Kompos oleh Mahasiswa PS Ilmu Tanah

Pelatihan pembuatan kompos Pembuatan kompos

……. a leading and competitive university


Pembuatan Kompos oleh Mahasiswa PS Ilmu Tanah

Pembuatan kompos Kompos siap dipasarkan

……. a leading and competitive university


Pengelolaan Kesuburan
Tanah (Pemberian Bahan Organik
dan Pengapuran)

……. a leading and competitive university


Pengelolaan Kesuburan Tanah
 Ketersediaan unsur hara (kesuburan tanah) sangat ditentukan
oleh pH (reaksi) tanah.
 Pemupukan pada tanah masam tidak mampu meningkatkan
ketersediaan hara yang signifikan tanpa netralisasi sumber
kemasaman tanah.
 Penyesuaian pH tanah (pemberian bahan organik, liming dan
gypsum application) yang disertai dengan pemupukan

……. a leading and competitive university


Pemberian Bahan Organik
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik mampu
meningkatkan pH tanah
 Mekanisme peningkatan pH oleh bahan organik:
 Oksidasi anion asam-asam organik mengkonsumsi ion H+ dan
membebaskan ion OH-,
 Dekarboksilasi anion-anion organik:
R-CO-COO- + H+  R-CHO + CO2
 Amonifikasi nitrogen organik:
NH3 + H2O  NH4+ + OH-
 Kelatisasi Al dan Fe oleh bahan organik
 Pemberian bahan organik juga meningkatkan hara B, P dan S dari
perombakan bahan organik.

……. a leading and competitive university


M = Al atau Fe. Ligand excgange antara Al atau Fe
dengan asam organik membebaskan ion OH- dan
mencegah Al atau Fe mengalami hidrolisis.

Kelatisasi Al dan Fe oleh Bahan Organik

……. a leading and competitive university


Pengaruh dosis dan jenis bahan organik terhadap pH tanah

……. a leading and competitive university


Pengapuran
Pengapuran (liming)merupakan salah satu manajemen
pertanian di tanah masam.

Tujuan:
 peningkatkan pH tanah
 pengendapan Al, Fe dan Mn
 peningkatan Ca dan Mg
 peningkatan hara lain secara tdk langsung
 peningkatan aktivitas mikroorganisme

……. a leading and competitive university


Penetapan Dosis Pengapuran

 Percobaan di lapang (good but


expensive)

 Percobaan di laboratorium
- inkubasi dengan kapur
- titrasi dengan basa
- penggunaan larutan penyangga

……. a leading and competitive university


Penetapan dosis kapur percobaan di lapang
……. a leading and competitive university
Penetapan Dosis Pengapuran
rapid
titration

pH
slow titration

bas
a
Penentuan dosis kapur dgn titrasi tergantung dari kecepatan titrasi.

……. a leading and competitive university


Jenis-jenis Kapur
 Mahal, halus tetapi berekasi sangat cepat dengan tanah
CaO kalsium oksida
Ca(OH)2 kalsium hidroksida
 Murah, tetapi perlu dihaluskan agar dpt bereaksi cepat di
dalam tanah
CaCO3 kalsit
MgCO3 magnesit
CaCO3MgCO3 dolomit

……. a leading and competitive university


Jenis-jenis Kapur

Kalsium hidroksida Kalsit


Dolomit

……. a leading and competitive university


Kapur Pertanian
 Kapur pertanian (kaptan)
mineral yang berasal dari
alam merupakan sumber
hara kalsium.

 Umumnya mengandung
CaCO3

 Kandungan Ca, Mg dan


ukuran butiran (mesh)
harus sesuai dengan Spesifikasi Kaptan
standar yang telah Kadar CaCO3 + MgCO3 : 91.53%
Kadar CaO + MgO : 50.23%
ditetapkan oleh SNI Kadar air saat dikemas : 1.00%
(Standar Nasional Mesh 40 – 100 : 82.01%
Indonesia) Berat bersih perkemasan    50 Kg

……. a leading and competitive university


Kualitas Kapur
 

……. a leading and competitive university


Sifat Kimia Kapur
 Neutralizing value
TNV (%)
Pure CaCO3 100
CaO 179
CaCO3MgCO3 108
CaSiO3 86

Pada umumnya kapur pertanian (umumnya CaCO3


mempunyai TNV = 90-95%)

……. a leading and competitive university


Pengaruh Butiran Kapur
<100 60-80 mesh
mesh

pH
setelah 20-30
18 bulan mesh

4-8
mesh

Dosis kapur (t ha-


……. a leading and competitive university
1
)

Anda mungkin juga menyukai