Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN

DRAINASE PADA
LAHAN
PASANG SURUT
Linda Prasetyorini

PASANG SURUT
Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan pada rekayasa

pengembangan kawasan pada daerah pantai, seperti reklamasi


lahan pasang surut.
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik
turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh
kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda
astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang
disebut pasang rendah.
Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut
rentang pasang surut (tidal range).
Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah
gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga
periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24
jam 50 menit.

Posisi bumi terhadap bulan atau matahari yang mengakibatkan


terjadinya pasang surut ditunjukkan pada gambar berikut.
Pasang tinggi Dalam satu garis = bulan gelap
Bulan

Bumi

Matahari

Pasang tinggi Dalam satu garis = bulan penuh


Bumi

Bulan

Matahari

Pasang rendah (Neap tide) matahari, bumi, dan bulan membentuk

garis tegak lurus

Bumi
Matahari

Bulan

Ada 4 tipe pasang surut yang seringkali terjadi, diantaranya :


Tipe harian tunggal / diurnal (diurnal tides)

Pasang surut jenis ini terjadi apabila pada suatu perairan tersebut
mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari.
Tipe harian ganda / semi diurnal (semidiurnal tides)

Terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari
Tipe campuran (mixed tides)

Tipe pasang surut ini merupakan peralihan antara tipe tunggal dan
ganda dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran
dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.

TUNGGAL

Dari data pasang surut yang ada :

Kondisi saat pasang tertinggi (MHWL).

Kondisi saat pasang rerata (MSL).

Kondisi saat pasang terendah (MLWL).

Kondisi saat pasang tertinggi yang terjadi dengan peluang 80 %

Perencanaan Pintu
Data yang diperlukan :
Dari data pasang surut, didapat :
MHWL (Rerata muka air tertinggi) = 30,98
MLWL (Rerata muka air terendah) = 29,20
HSL (tampungan tertinggi)/tinggi muka air di hulu = 30,50
DSL (tampungan terendah)/tinggi muka air di hilir = 30,20
Drain Module = 135,064 mm/hr
Areal Drainasi = 150 ha
Koefisien debit/ koefisien kekasaran = 0,9 1,3

(dianggap aliran pada pintu adalah aliran subkritis)

MHWL = 30,98
MLWL = 29,20
MSL
= 30,00

Water Level (m)

Td

dn

hn

Waktu (jam)

Td

Perhitungan Dimensi Sluice Gate adalah membagi periode


waktu pembuangan (Td) menjadi periode waktu yang lebih
kecil ( t )
Interval t bekisar antara 1500 detik < t < 3000 detik
Untuk pengecekan kondisi aliran

a) Bila hn 2x hn aliran subkritis


perhitungan debit per unit waktu t :
qn x t x hn (2g x hn)
b) Bila hn 2x hn aliran kritis
qn m x t x hn (2g x hcn)
Rencana lebar sluice (pintu) adalah :
Q
b
qn

Q volume air yang harus dibuang selama periode waktu Td

Tahapan untuk menentukan lebar sluice :


Tahapan untuk menentukan lebar sluice :
(24 jam 50 menit)
1) Menentukan Q
x DM x A
(24 jam)
(24 jam 50 menit)

x 135,064 mm/hari x 150 ha


(24 jam)
1,01.10 6 m 3 / dt
2) Menentukan Td
Td 1 8,5 jam 30600 dt
Td2 9 jam 32400 dt
3) Menetukan t
t 1 2781,8 dt
t 2 2945,5 dt

Penentuan Periode Pembuangan T1

Periode Pembuangan T2

Perhitungan Lebar Sluice


(Pembuangan Periode T1+T2)x b = Q
4,11 x 105 x b = 1,01 x 106
b = 2,4 m
Dipilih 1 pintu dengan lebar 2,5 m

Perencanaan
Pembuangan Air (Drain
Module)

Analisa modulus drainase dilakukan untuk memperoleh besarnya debit buangan dari
lahan.
Cara memperkirakan besarnya air buangan adalah dengan memperhatikan tinggi
genangan pada lahan yang direncanakan untuk persawahan.

Debit buangan yang terjadi hanya diakibatkan oleh besarnya curah hujan yang turun
dan pengaruh pasang surut dari sungai Katingan.
(Dn)T

= (Rn)T + (n x (IR - ETo - P)) Sn

(Dn)T = modulus drainasi n harian dengan kala ulang T tahun (mm)


(Rn)T = hujan maksimum n harian dengan kala ulang T tahun (mm)
IR

= kebutuhan air irigasi (mm/hr)

ETo = evapotranspirasi (mm/hr)


P

= perkolasi (mm/hr)

Sn

= tinggi genangan ijin (mm)

Contoh perhitungan Drain


Module
Data :
Periode pembuangan (n)
Kala ulang (T)

= 3 harian

= 5 tahun

Rn(3 harian) = 150 mm


IR

= 1,7 lt/dt/ha = 1,7 x 8,64 =14,688 mm/hr

Eto

= 3 mm/hr

= 0 mm/hr

Sn

= 50 mm (genangan ijin 50-150 mm)

Penyelesaian :
(Dn)T

= (Rn)T + (n x (IR - ETo - P)) Sn

= 150 + (3 x (14,688-3-0))-50
= 135,064 mm/hr

Besarnya Drain Module Periode 3 harian :

DM

Dn T
nx8.64

135,064
5,21lt / dt / ha
3x8,64

Besarnya Drain Module akibat pengaruh pasang surut :


24 jam50menit
DPR
x5,21lt / dt / ha 5,28lt / dt / ha
24

ST.1

Luas Lahan yang


direklamasi 150 ha

780900

Contoh Perhitungan
Saluran Tersier 1
Pada saluran Tersier 1, luas layanan 10 ha
Q = Dm x A = 5,28 lt/dt/ha x 10 ha = 52,80 lt/dt=0,0528m3/dt
Dari tabel de Vos
b/h
=1
Vijin
= 0,25 0,30 m/dt
m
k

= 1: 1
= 45

Perencanaan dimensi saluran :


Q
= A.V
0,0528 = A.0,25
A
= 0,21 m2

A
b
A
0,21

= 0,21 m2
= h , m = 1: 1
= h x (b + (m x h))
= b x (b + (1 x b)) = 2b2

b 2h 1 m 2

=
0,32 2.0,32 1 12 1,23m
=

= A/P
= 0,21/1,32=0,16 m

V
0,25

2 / 3 1/ 2
k
.
R
.S
=

2 / 3 1/ 2
45
.(
0
,
16
)
.S S 0,000355
=

b = 0,32 m = h

Anda mungkin juga menyukai