Anda di halaman 1dari 5

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon izin menanggapi diskusi 6 Ibu Tutor dan Rekan-rekan mahasiswa sekalian.

Bagaimana penerapan metode inkuri dalam pembelajaran IPS !

Metode inkuiri ini berawal dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu bersifat
independen (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.

Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya
dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru
dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa
yang terjadinya konfrontasi intelektual.

Dalam penerapan metode inkuiri ini, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yang
diantaranya sebagai berikut:

1. Menyajikan Masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuiri
yang ditempuh oleh siswa.
2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan
untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi
masalah.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru).
Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variable yang mendukung,
mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi dan
sistematis.
5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui
sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan
dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut
ini:

1. Rencanakan waktu yang akan digunakan.


2. Siswa dapat melakukan secara kelompok.
3. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
4. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

SUMBER REFERENSI:

BMP PDGK4106 Pendidikan IPS di SD Edisi 4. Modul 7 Metode, Media, dan Pemanfaatan
Sumber Belajar IPS Kelas Tinggi.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon izin menanggapi diskusi 6 ini Ibu Tutor dan Rekan-rekan mahasiswa.

Bidang garapan apa saja yang bisa direvitalisasi oleh kepala sekolah guna meningkatkan mutu sekolah?

Mengenai bidang garapan apa saja yang bisa direvitalisasi oleh kepala sekolah guna meningkatkan mutu
sekolah itu, sedikitnya terdapat 7 komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam revitalisasi
MBS yaitu, kurikulum dan program pembelajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan
prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus
lembaga pendidikan.

1. Manajemen Kurikulum dan Program Pembelajaran

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun muatan
lokal, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
institusional, kurikuler, dan instruksional. Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kegiatan manajemen program
pembelajaran. Manajer sekolah diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan program pembelajaran serta melakukan pengawasan dalam pelaksanannya.

Kepala sekolah merupakan seorang manajer di sekolah. Ia harus bertanggungjawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian perubahan atau perbaikan program pembelajaran disekolah. Untuk
kepentingan tersebut, sedikitnya terdapat 4 langkah yang harus dilakukan, yaitu menilai kesesuaian
program yang ada dengan tuntutan kebudayaan dan kebutuhan murid, meningkatkan perencanaan
program, memilih dan melaksanakan program, serta menilai perubahan program.

2. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan bertujuan mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan
dengan itu, fungsi personalia yang harus dilakukan kepala sekolah adalah menarik, mengembangkan,
menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan
standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga kependidikan, serta menyeleraskan tujuan
individu dan organisasi.

3. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan sedikitnya
memiliki 3 tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan
belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Sejalan itu, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab
dalam mengelola bidang kesiswaan yang berkaitan dengan kehadiran, penerimaan murid, evaluasi
kemajuan belajar, pengendalian disiplin murid , program bimbingan dan kesehatan, serta penyesuaian
pribadi, sosial dan emosional.

4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.
Komponen keuangan dan pembiayaan pada sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah diberi kewenangan untuk mencari dan
memanfaatkan sumber dana dengan keperluan sekolah sehingga dapat menggunakan dana secara efektif
dan dapat membangun sarana dan prasarana yang diperlukan

Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai otorisator dan dilimpahi fungsi ordonator untuk
memerintahkan pembayaran.

5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat
dan media pembelajaran. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalan
proses pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah
yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik guru maupun siswa.

6. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan anak, memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat, dan menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah. Kepala sekolah
yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dan
masyarakat secara efektif karena harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di
sekolah dan apa yang dipikirkan orangtua tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa
berusaha membina dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna
mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.

7. Manajemen Layanan Khusus

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan keamanan sekolah.
Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih
mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik
pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu juga memungkinkan guru untuk
mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan dapat mengajar dengan metode bervariasi, misalnya
belajar individual.

SUMBER REFERENSI:

BMP IDIK4012/Manajemen Berbasis Sekolah Edisi 3. Modul 5 Revitalisasi Manajemen Berbasis


Sekolah

Anda mungkin juga menyukai