Anda di halaman 1dari 20

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan jangka
waktu yang tepat. Adapun judul dari makalah ini adalah “Faktor Menunjang
Pertumbuhan dan Tanaman” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
komponen penilaian mata kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan, Program
Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia. Dengan
Dosen pengampu mata kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan kelas C2 yaitu
dengan Bapak Ir. Bakhtiar, MP.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
oleh karena itu Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. akhir kata Penyusun mengucapkan terima kasih
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Serta turut mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah berkontribusi ide maupun gagasan berupa materi
dalam membantu membangun proses penyelesaian makalah ini.

Makassar, 16 September 2023

Penyusun
2

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 3
Rumusan Masalah ................................................................................ 5
Tujuan .................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor Internal Pertumbuhan Tanaman................................................ 6
Faktor Eksternal Pertumbuhan Tanaman ............................................. 9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan................................................................................................13
Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menurut (Gibli, 2021) tumbuhan mengalami pertumbuhan dari kecil
menjadi besar dan berkembang dari zigot menjadi embrio, kemudian menjadi
individu yang mempunyai perangkat akar, batang, dan daun. Salah satu ciri
organisme yaitu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran a tau volume serta jumlah sel, proses ini te:rjadi
secara tidak bolak-balik (irreversibel). Perkembangan didefenisikan sebagai suatu
proses menuju keadaan yang lebih dewasa. Namun jika kita mengkajinya lebih
dalam, proses ini tidak be:rjalan sendiri-sendiri, tetapi be:rjalan seiring. Diawali
dengan pertumbuhan, lalu dilanjutkan dengan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri merupakan hasil interaksi
antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor yang terdapat dari dalam, antara lain
sifat genetik yang ada di dalam sama dengan gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan. Sedangkan faktor luar adalah lingkungan. Potensi genetik ini hanya
akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian,
karakter/sifat yang ditampilkan oleh tumbuhan merupakam gabungan faktor
genetik dan faktor lingkungan secara bersama-sama.
Menurut (Arimbawa, 2016) pertumbuhan adalah proses bertambahnya
jumlah protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan
ukuran, berat dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan
sebelumnya, sedangkan pengertian perkembangan pada prinsipnya adalah
tahapan- tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan
organisme, tanpa membedakan asfek-asfek yang terdapat dalam diri organisme
tersebut.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan
berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
4

dimulai sejak perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi


tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia
tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji
sebagai alat perkembang biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di
daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan
meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
Aktivitas jaringan meristem yang bila dibandingkan dengan jaringan meristem di
kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) ditandai
dengan pertambahan ukuran sel (sel bertambah besar dan panjang) dan
pertambahan jumlah sel. Sedangkan pertumbuhan pada makhluk bersel satu
(uniseluler) ditandai dengan penambahan ukuran sel. Adanya proses pertumbuhan
ini dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Tanaman yang bertambah
panjang di tempat gelap belum dikatakan tumbuh walaupun volumenya
bertambah, karena bobot kering sebenarnya menurun akibat respirasi yang terus
berlangsung, sedangkan fotosintesa tidak terjadi. Dalam keadaan normal
pertumbuhan bukan saja pertambahan volume tetapi juga diikuti oleh
pertambahan bobot kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan
sel, lalu diikuti oleh pembesaran sel dan terakhir adalah diferensiasi sel.
Pertumbuhan hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem.
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel- selnya aktif membelah.
Jika perkembangan hanya sekedar masalah pertumbuhan, maka zigot akan
menjadi sebuah bola sel yang mengembang. Pada kenyataannya, pertumbuhan
disertai dengan morfogenesis, yaitu perkembangan bentuk. Dalam proses ini
dihasilkan sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-organ, yang memberi struktur dan
bentuk organisme dewasa. Embrio yang terbungkus dalam biji memiliki kotiledon
dan akar, serta tunas rudimenter, yaitu produk mekanisme morfogenetik yang
mulai beroperasi dengan pembelahan pertama zigot. Setelah benih berkecambah,
morfogenesis terus membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan yang sedang
tumbuh. Sebagai contoh, morfogenesis pada ujung tunas akan memantapkan
bentuk daun dan sifat morfologis lainnya (Anonim, 2021).
5

Rumusan Masalah
Adapun rumusa masalah dari penyusunan makalah mengenai materi
Kesuburan Tanah dan Pemupukan yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Menunjang Pertumbuhan Tanaman.

Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah mengenai materi Kesuburan
Tanah dan Pemupukan yaitu sebagai bahan referensi pembelajaran Mahasiswa
kedepannya maupun sebagai saran serta masukan dari beberapa referensi yang
telah disusun di dalam makalah ini.
6

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor Internal Pertumbuhan Tanaman


Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal.
Faktor internal atau faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah faktor genetik (hereditas), enzim dan zat
pengatur tumbuh (hormon) menurut (Arimbawa, 2016) yaitu sebagai berikut.
1. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang
khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gen disamping dapat
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, gen juga dapat menentukan
kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun peranan gen sangat
penting, faktor genetis bukan satu satunya faktor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Contohnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat,
cepat berbuah dan lebat, jika ditanam pada lahan yang subur dan kondisi
lingkungannya sesuai. Bila ditanam di tempat kurang subur dan
lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya akan
menjadi kurang baik.
2. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu
reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup. Suatu rangkaian reaksi dalam
tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis
enzim. Perbedaan jenis enzim menyebabkan terjadinya perbedaan respon
pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.
3. Hormon
Hormon merupakan zat pengatur tubuh, yaitu molekul organik yang
dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian
lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respon fisiologis. Macam-macam hormon adalah :
7

1) Hormon auksin, berfungsi sebagai :


a) Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh,
b) Merangsang pertumbuhan akar,
c) Merangsang pertumbuhan buah tanpa biji,
d) Merangsang diferensiasi jaringan pembuluh,
e) Merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan
f) Berperan dalam dominansi apikal.
2) Hormon Gilberelin, berfungsi sebagai :
a) Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel,
b) Merangsang perkecambahan biji,
c) Memecah dormansi biji dan
d) Merangsang pembungaan dan pembuahan.
3) Hormon Sitokinin, berfungsi sebagai :
a) Pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan
pertumbuhan tunas samping (lateral) sehingga tanaman
menjadi rimbun. Fungsi sitokinin bersama auksin dan
giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel,
b) Merangsang dominansi apikal oleh auksin,
c) Merangsang pertumbuhan titik tumbuh,
d) Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan
embrio,
e) Merangsang pembentukan akar, cabang,
f) Menghambat pertumbuhan akar adventif dan
g) Menghambat proses penuaan daun, bunga, dan buah dengan
cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan
kematian sel-sel daun.
4) Hormon Asam Absisat, berfungsi sebagai :
a) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di
daerah titik tumbuh,
b) Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk
mengurangi penguapan air,
8

c) Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi


penguapan,
d) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pembelahan sel
bahkan menghentikannya,
e) Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan
gas etilen dan
f) Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
5) Gas etilen, berfungsi sebagai :
a) Mempercepat pematangan buah,
b) Menghambat pemanjangan akar, batang, dan pembungaan
c) Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan
tebal,
d) Merangsang proses absisi interaksi antara etilen dengan
auksin dan
e) Memacu proses pembungaan interaksi antara etilen dengan
giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga
betina pada tumbuhan monoceus.
6) Asam traumalin/hormon luka, adalah hormon yang merangsang
sel- sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu
mengadakan menutup bagian luka.
7) Hormon kalin, dihasilkan pada jaringan meristem, memacu
pertumbuhan organ tubuh tumbuhan. Jenis hormon kalin yaitu :
a) Filokalin : memacu pertumbuhan daun,
b) Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang,
c) Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar dan
d) Antokalin : memacu pertumbuhan bunga dan buah.
9

Faktor Eksternal Pertumbuhan Tanaman


Petumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruh oleh faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor dari luar tumbuhan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor eksternal tersebut menurut
(Arimbawa, 2016) di antaranya adalah :
1. Suhu
Suhu udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan maupun sifat dan
struktur tanaman. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu
optimum. Untuk tumbuhan daerah tropis suhu optimumnya berkisar 22-37
Derajat Celcius. Suhu optimum berkisar antara 25-30 Derajat Celcius.
Tetapi suhu kardinal (minimum, optimum, dan maksimum) ini sangat
dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
2. Cahaya Matahari
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan tanaman
melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang
gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat
cahaya tersebut terdapat pertumbuhan tanaman adalah melalui
pembentukan klorofil, pembukaan stomata, pembentukan antocyanin
(pigmen merah) perubahan suhu daun atau batang, penyerapan hara,
permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan protoplasma.
3. Hara dan Air
Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah
sebagai bahan pembangunan tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan yang
terjadi pada tanaman (sampai batas tertentu) disebabkan oleh tanaman
mendapatkan hara dan air. Bahan baku pada proses fotosintesa adalah hara
dan air yang nantinya akan diubah tanaman menjadi makanan. Tanpa
kedua bahan ini pertumbuhantidak akan berlangsung. Hara dan air
umumnya diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion. Unsur hara
yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua kelompok yaitu hara
makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah
kecil. Nutrisi yang
10

tergolong kedalam hara makro adalah Carbon, Hidrogen, Oksigen,


Nitrogen, Sulfur, Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum. Sedangkan yang
termasuk golongan hara mikro adalah Boron, Mangan, Molibdenum,
Zinkum (seng) Cuprum (tembaga) dan Klor. Jika tanaman kekurangan dari
salah satu unsur tersebut diatas maka tanaman akan mengalami gejala
defisiensi yang berakibat pada penghambatan pertumbuhan. Adapun
peranan atau fungsi dari unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
1) N (Nitrogen) Fungsinya :
a) Merangsang pertumbuhan vegetatif,
b) Merangsan tumbuhnya anakan,
c) Membuat tanaman menjadi lebih hijau dan
d) Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan
protein.
2) P (Phosfor) Fungsinya :
a) Memacu pertumbuhan akar,
b) Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji/buah,
c) Meningkatkan prosesntase bungan menjadi buah dan
d) Sebagai bahan penyusun inti sel dan protein.
3) K (Kalium) Fungsinya :
a) Mempercepat proses fotosintesis,
b) Membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
c) Sebagai katalisator dalam transfortasi karbohidrat, protein
dan lemak,
d) Meningkatkan kualitas rasa dan warna buah serta warna
dari bunga, Meningkatkan daya ketahanan tanaman
terhadap serangan hama dan penyakit dan kekeringan,
e) Mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik dan
f) Meningkatkan kekerasan kayu dan jerami.
11

4) Mg (Magnesium) Fungsinya :
a) Merupakan bahan penyusun klrofil,
b) Mengaktifkan enzim yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan
c) Meningkatkan kadar minyak pada tanaman penghasil
minyak.
5) Ca (Calsium) Fungsinya :
a) Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan
b) Meningkatkan kekerasan kayu dan jerami.
6) S (Belerang) Fungsinya :
a) Sebagai penyusun utama Ion Fosfat,
b) Meningkatkan kandungan protein dan vitamin dan
c) Meningkatkan pembentukan bintil-bntil akar daun warna
hijau daun.
7) Cl (Clor), berfungsi untuk meningkatkan kualitas tanaman.
8) Mn (Mangan) Fungsinya :
a) Pembentukan klorofil dan
b) Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.
9) Cu (Tembaga), berfungsi untuk mengatur sistem enzim dalam
pembentukan klorofil.
10) Zn (Seng), berfungsi untuk mengatur sistem enzim dalam
pembentukan klorofil.
11) Fe (Besi), berfungsi penting dalam pembentukan klorofil.
4. Curah Hujan
Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah, aerasi tanah,
kelembaban udara dan secara tidak langsung juga menentukan jenis tanah
sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan
sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
5. Tinggi Tempat.
Ketinggian tempat menentukan suhu udara, intensitas cahaya matahari dan
mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Perbedaan ketinggian tempat dari permukaan laut
12

menyebabkan perbedaan suhu lingkungan. Setiap kenaikan 100 meter dari


permukaan laut, suhu akan turun sekitar 0,5 Derajat Celcius. Kondisi ini
tentunya akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang hidup pada ketinggian
tertentu. Misalnya kita menemukan banyak tanaman kelapa (Cocus
nusifera) pada daerah pantai, kemudian enau (Arenga pinata) hidup di
pegunungan basah, rotan pada daerah hutan hujan tropis, dan banyak
contoh lainnya. Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui masing-masing
tempat hidup organisme (habitat) mempunyai persyaratan khusus.
6. Tanah
Keadaan Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanahlah
yang menentukan penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang
relatif rendah akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman
dan akhirnya akan mempengaruhi hasil. Pengaruh keadaan tanah dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1) Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur
tanah karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah.
2) Keadaan kimia tanah, yang ditentukan oleh kandungan zat hara di
dalam tanah.
3) Keadaan biologis tanah, yang ditentukan oleh kandungan
mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai siklus
hara dalam tanah (dekomposisi).
Data kesuburan kimia, fisika dan biologi suatu lahan merupakan
data awal yang harus diketahui sebelum melakukan budidaya
tanaman. Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu :
1) Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai
medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan.
2) Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi.
3) Sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.
13

PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penyusunan makalah ini yaitu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga
mempunyai ukuran dan usia tertentu , tumbuhan akan berkembang membentuk
bunga, buah atau biji sebagai alat perkembangbiakan. Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal yaitu
faktor internal meliputi gen, enzim dan hormon. Sedangkan faktor eksternal
meliputi suhu, cahaya matahari, hara dan air, curah hujan, tinggi tempat tanaman
berada, dan kesuburan tanah.

Saran
Adapun saran dari penyusunan makalah ini yaitu dengan adanya makalah
ini maka kami sebagai Mahasiswa disarankan agar tetap membaca maupun
menelaah isi dari pada makalah ini serta menambahkan beberapa sumber yang
terkait agar dapat lebih relakan kedepannya.
13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2021). Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan. Hal. 6.


Universitas Pendidikan Indonesia. file.upi.edu.
Gibli. (2021). Fisiologi Tumbuhan: Pertumbuhan dan Perkembangan. Hal. 36.
Fakultas Pertanian. Universitas Negeri Medan.
I Wayan Pasek Arimbawa (2016). Modul. Dasar-Dasar Agronomi. Hal. 4 - 15.
Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana.
15

MAKALAH
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
“Faktor Menunjang Pertumbuhan Tanaman”

MARDA EKA
SEPTYANI 08220220044

PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA MAKASSAR
2023
16

TUGAS 2
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Nama : Marda Eka Septyani


Nim : 08220220044
Kelas : C2/AGT
Dosen Pengampu : Ir. Bakhtiar, MP

Ringkasan Materi Kaitan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah


Bahan organik memainkan peran penting dalam meningkatkan kesuburan
tanah. Ketika bahan organik, seperti serasah daun, kompos, atau bahan tanaman
yang terurai, diuraikan oleh mikroorganisme tanah, mereka memberikan manfaat
sebagai berikut.
1. Peningkatan Kandungan Humus
Bahan organik menghasilkan humus ketika terurai. Humus meningkatkan
struktur tanah, memperbaiki kemampuan tanah untuk menyimpan air, dan
memberikan tempat hidup yang baik bagi mikroorganisme tanah.
2. Penyediaan Nutrisi
Proses penguraian bahan organik melepaskan nutrisi penting seperti
nitrogen, fosfor, dan kalium ke dalam tanah. Nutrisi ini esensial bagi
pertumbuhan tanaman dan meningkatkan keseimbangan nutrisi tanah.
3. Retensi Air yang Lebih Baik
Bahan organik dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air.
Tanah yang kaya bahan organik dapat menyimpan lebih banyak air,
memberikan cadangan air bagi tanaman selama periode kekeringan.
4. Peningkatan Aktivitas Mikroba Tanah
Bahan organik memberikan sumber energi dan makanan bagi
mikroorganisme tanah. Aktivitas mikroba ini membantu mengurai bahan
organik lebih lanjut, membentuk senyawa organik yang kompleks, dan
meningkatkan siklus nutrisi tanah.
5. Pengendalian Erosi
Lapisan organik yang baik dapat membantu mengurangi erosi tanah
karena dapat memperkuat struktur tanah dan mengurangi aliran permukaan
air.
17

LAMPIRAN

Gambar 1. Sampel Tanah dan Wadah Gambar 2. Menimbang Tanah 2,0 gram
Plastik

Gambar 3. Memasukkan Tanah kedalam Gambar 4. Menambahkan HCL 25%


Wadah Plastik sebanyak 10 ml

Gambar 5. Menshaker Tanah Selama 5 jam Gambar 6. Mendiamkan Sampel Tabung A


selama Semalaman
18

Gambar 7. Memipet 0,5 ml Cairan Jernih Gambar 8. Memasukkan kedalam Tabung


Tabung Reaksi A Reaksi B

Gambar 9. Menambahkan 9,5 ml aquadest Gambar 10. Mengkocok Tabung Reaksi B


hingga Homogen

Gambar 11. Memipet 2 ml Cairan Jernih Gambar 12. Memasukkan kedalam Tabung
Tabung Reaksi B Reaksi C
18

Gambar 13. Menambahkan 10 ml Pereaksi Gambar 14. Menganalisis Hasil P-Total


Pewarna P Melalui Spektrofotometer

Gambar 15. Menganalisis K-Total Gambar 16. Menetapkan Hasil Kalium


Melalui AAS
20

DAFTAR GAMBAR

No. Lampiran Halaman


1. Sampel Tanah dan Wadah Plastik............................................................20
2. Menimbang Tanah 2,0 gram.....................................................................20
3. Memasukkan Tanah kedalam Wadah Plastik...........................................20
4. Menambahkan HCL 25% sebanyak 10 ml...............................................20
5. Menshaker Tanah selama 5 Jam...............................................................20
6. Mendiamkan Sampel Tabung A selama Semalaman................................20
7. Memipet 0,5 ml Cairan Jernih Tabung Reaksi A......................................21
8. Memasukkan kedalam Tabung Reaksi B..................................................21
9. Menambahkan 9,5 ml Aquadest................................................................21
10. Mengkocok Tabung Reaksi B hingga Homogen......................................21
11. Memipet 2 ml Cairan Jernih Tabung Reaksi B.........................................21
12. Memasukkan kedalam Tabung Reaksi C..................................................21
13. Menambahkan 10 ml Pereaksi Pereaksi P................................................22
14. Menganalisis Hasil P-Total Melalui AAS................................................22
15. Menganalisis K-Total Melalui Spektrofotometer.....................................22
16. Menetapkan Hasil Kalium.........................................................................22

Anda mungkin juga menyukai