Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………….……………………………. . 1
Tujuan Praktikum………………………….………………………….. 3
Kegunaan Praktikum………………………….……………………….. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Fosfor……………………………………………………... 4
Pengertian Kalium…………………………..………………………... 4
Fungsi Fosfor…………………………………………………………. 6
Fungsi Kalium………………………………………………………... 7
METODOLOGI
Waktu dan Tempat……………………………………………………. 8
Alat dan Bahan……………………………………………………….. 8
Prosedur Kerja………………………………………………………... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil …………………………………………………………………. 9
Pembahasan………………………………………………………….. 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan…………………………………………………………… 11
Saran …………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI
KARTU KONTROL
DAFTAR TABEL

No Teks
Halaman
1. Tabel 1.1 Hasil Penetapan Analisis K-Total…………………………. 7
2. Tabel 1.2 Hasil Penetapan Analisis P-Total………………………….. 7
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang
ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang
menjadi habitat akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat hakiki
dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan dan di imbas oleh keadaan bagian lain
dari tanah atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain lahan seperti lahan, iklim
dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu tanah atau lahan melainkan
bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat diukur atau diamati
melainkan hanya dapat ditaksir. Penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan atas
dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah tersebut. Kesuburan
tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksinya. unsur hara
dalam bentuk nutrisi dapat diserap oleh tanaman melalui akar titik nutrisi dapat
diartikan sebagai proses untuk memperoleh nutrien, sedangkan nutrien dapat
diartikan sebagai zat-zat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tanaman
berupa mineral dan air (Astawan, 2019).
Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam
kedalaman yang sangat dalam melebihi 150 cm yang memiliki struktur gembur
dengan pH 6,0-6,5 sehingga, kandungan unsur hara yang tersedia bagi tanaman
adalah cukup dan tidak terdapat faktor pembatas dalam tanah untuk pertumbuhan
tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi agar bisa hidup subur dan berkembang
biak dengan baik. Pada dasarnya di saat kita akan melakukan sebuah kegiatan
budidaya tanaman dengan jenis apa pun. Unsur hara memang sangat di perlukan
bagi semua tanaman karena menjadi sumber makanan dari semua tumbuhan.
Secara umum, tumbuhan akan membutuhkan 2 unsur hara yakni unsur hara makro
dan mikro agar menunjang pertumbuhan bisa lebih optimal. Unsur hara makro
memiliki kandungan zat arang, hidrogen dan juga oksigen yang menjadi bahan
baku untuk pembentukan jaringan pada tubuh tanaman. Dengan adanya ketiga
kandungan ini maka pada saat pembentukan karbohidrat, respirasi, proses
fotosintesis, kerja kimia, kerja mekanis dan juga kerja osmotik pada tumbuhan
bisa lancar (Astawan, 2019).
2

Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan


dan produksi tanaman. Unsur hara diperlukan secara terus menerus dan berimbang
terutama pada untuk tanaman pangan. Kesuburan tanah bersifat spesifik dan crop
spesifik, sehingga suatu areal pertanian memiliki kesuburan tertentu dan cocok
untuk budidaya tanaman tertentu. Unsur hara tanah menyangkut kesuburan
tanah sangat menunjang untuk pertumbuhan serta meningkatkan produksi
tanaman, salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang
cukup di dalam tanah.
Untuk perlu adanya analisis unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K)
serta organik guna menunjang produktivitas tanaman dan kesejahteran masyarakat
(Astawan, 2019).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan ini yaitu untuk
membedakan kandungan unsur hara P-total dan K-total.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan ini yaitu
memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam melakukan metode analisis
untuk penetapan unsur hara P-total dan K-total.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Fosfor
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada
dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik,
fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo
protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan
polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan
protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme. Fosfor (P) untuk
merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Bentuk P di dalam tanah terdiri dari bentuk organik dan anorganik. Bentuk P
organik ditemukan dalam bentuk inositol fosfat terutama hesafosfat, sedangkan
bentuk P anorganik antara lain terdiri dari Al-P, Fe-P dan Ca-P. Fosfor yang dapat
diserap langsung oleh tanaman adalah bentuk P yang tersedia dalam tanah. Yaitu
dalam bentuk ion orthofosfat H2PO4- dan HPO42-. Ion orthofosfat dipengaruhi
oleh kemasaman tanah. Pada tanah masam, tanaman menyerap fosfor dalam
bentuk ion orthofosfat H2PO4- sedangkan pada tanah basa, tanaman menyerap
fosfor dalam bentuk HPO42- (Hanafiah, 2017).
Defisiensi P merupakan pembatas utama dalam prosuktifitas Tanah Ultisol
yang telah mengalami pelapukan lanjut. Karena retensi P yang tinggi oleh oksida
Fe dan Al, ketersediaan P bagi tanaman menjadi rendah. Usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan ketersediaan P pada Tanah Ultisol yaitu dengan penambahan
pupuk fosfat, seperti TSP dan batuan fosfat. Karena harga pupuk buatan mahal,
diperlukan alternatif lain untuk mengatasi kekurangan pupuk yaitu dengan
menggunakan batuan fosfat alam (Hanafiah, 2017).
Kalium
Unsur hara Kalium (K) merupakan unsur hara esensial yang
diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak hampir sama dengan
jumlah unsur
4

esensial lainnya. Kalium merupakan unsur hara yang sangat penting keberadannya
dalam tanah untuk produktivitas dan kesuburan tanah serta sebagai katalis yang
mempercepat unsur hara lain tersedia bagi tanaman. salah satu unsur hara
yang paling dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak adalah unsur K.
Kalium merupakan usur hara mobil yang diserap tanaman dalam bentuk ion K+
dalam tanah. Unsur hara K-total adalah jumlah total kalium (K) yang terdapat
dalam tanah, baik yang tersedia maupun tidak tersedia, yang bersumber dari
alaminya (mineral) maupun yang ditambahkan dari luar. Kalium merupakan satu-
satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peranan utama kalium
dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium
yang tersedia dalam tanah menyebabkan ketegaran tanaman terjamin, merangsang
pertumbuhan akar, tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit, memperbaiki
kualitas bulir, dapat mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat oleh
fosfor, mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu. Kekurangan
kalium menyebabkan pertumbuhan kerdil, daun kelihatan kering dan terbakar
pada sisi sisinya, menghambat pembentukan hidrat arang pada biji, permukaan
daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata, munculnya bercak coklat
mirip gejala penyakit pada bagian yang berwarna hijau gelap (Rudi, 2016).
Kalium dalam tanah terdapat dalam jumlah yang cukup bervariasi, yaitu
antara 0.3 -2.5%. Pada tanah yang banyak mengandung liat mempunyai kadar
kalium dapat dipertukarkan yang tinggi yaitu sekitar 4% dari total K yang terdapat
dalam tanah. Ketersediaan K tanah tergantung pada jenis dan jumlah mineral
tanah yang ada di dalam tanah. Secara umum, K dalam tanah dapat dibedakan
menjadi tiga bentuk, yakni : K tidak tersedia adalah K di dalam tanah dalam
bentuk senyawa organik atau anorganik yang tidak larut; tetap tidak tersedia
sampai senyawa organik di mineralisasi atau senyawa anorganik dilapuk.
Cadangan K tidak tersedia yang paling penting adalah dalam mineral tidak lapuk,
terutama feldspar dan mika. Mika lebih tahan pelapukan, dijumpai pada tanah-
tanah tua. Feldspar lebih mudah terlapuk. K lambat tersedia: adalah K yang
ketersediaannya di antara tidak tersedia dan tersedia, termasuk K yang secara
bergantian di fiksasi dan dilepaskan oleh mineral liat tipe 2:1, terutama ilit.
Beberapa mineral liat yang berstruktur mirip mika dapat berubah menjadi mika
5

akibat serapan kation K. Kalium yang lambat tersedia dapat dilepaskan melalui
pelapukan asam terhadap liat atau dengan pembasahan dan pengeringan. K
tersedia adalah K yang dapat segera diserap tanaman, berada dalam bentuk ion K'.
K tersedia meliputi kation K yang dijerap oleh koloid tanah, ion K dalam larutan
tanah, dan K dalam bentuk larut. Pengamatan jumlah K di dalam tanah biasanya
dilakukan dengan mengukur kadar K dapat ditukar. Perbedaan antara K tersedia,
tidak tersedia dan lambat tersedia tidak jelas dan ada kecenderungan K untuk
berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam upaya
mencapai suatu keseimbangan. Dalam kenyataan ini berarti bahwa jika di tanaman
mengambil K tersedia, ada kecenderungan K untuk bergerak dari lambat tersedia
menjadi bentuk yang tersedia untuk menjaga keseimbangan hal yang sama K
bentuk tidak tersedia berubah menjadi bentuk lambat tersedia sebagai akibat
serapan K oleh tanaman (Rudi, 2016).
Fungsi Fosfor
Fungsi fosfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi,
transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-
proses di dalam tanah lainnya. Kegunaan pupuk fosfat adalah untuk mendorong
pertumbuhan dan akar, pertumbuhan bunga dan biji, memperbesar dan persentase
terbentuk bunga menjadi biji, menambah daya tahan tanaman terhadap serangan
hama dan penyakit, serta memperbaiki struktur tanah (Lubis, 2019).
Fosfor merupakan unsur hara yang mobil bagi tanaman yang berfungsi
untuk pengangkutan hasil metabolisme dalam tanaman. Dan juga dapat
merangsang pembentukan biji yang dibantu oleh unsur Ca dan Mg. Hal ini
disebabkan karna tersedianya Ca dan Mg yang dapat memacu turgor sel dan
pembentukan klorofil sehingga proses fotosintesis menjadi lebih meningkat. Dari
hasil fotosintesis dihasilkan fotosintat yang semakin besar yang digunakan dalam
pembentukan polong dan biji kacang tanah (Lubis, 2019).
Fungsi dari fospor pada tanaman yaitu untuk merangsang pertumbuhan
akar, benih dan tanaman muda selain itu fospor juga berfungsi sebagai bahan
pembentukan sejumlah protein dan membantu asmilasi dan pernapasan serta
mempercepat pembuangan serta pemasakan biji dan buah. Kekurangan fospor
pada tanaman sendiri dapat mengakibatkan rusaknya tanaman tersebut dengan
6

gejala kekurangan yaitu seluruh warna daun menjadi tua dan sering tampak
kemerahan, kemudian tepi daun, cabang dan batang terdapat warna ungu yang
lambat laun berubah menjadi kuning dan gejala terakhir yaitu biasanya buah yang
dihasilkan lebih kecil dan tidak menarik (Lubis, 2019).
Kalium
Fungsi utama unsur hara Kalium (K) pada tanaman sebagai aktivator
beberapa enzim dalam metabolisme tanaman. Pemberian dosis pemupukan
Kalium akan mempengaruhi biokimia tanaman meskipun tidak menjadi struktur
kimia dalam tanaman tersebut. kebutuhan kalium hampir sama dengan
kebutuhan N. Kalium sangat penting dalam pembentukan dan transfer karbohidrat,
fotosintesis, pengaturan air dan sintesis protein. Kalium dibutuhkan tanaman
untuk proses fotosintesis dan fiksasi CO2, transfer fotosintat ke berbagai
pengguna serta hubungan dengan air dalam tanaman (Purnomo, 2017).
Fungsi kalium yang lainnya adalah esensial dalam sintesis protein, penting
dalam pemecahan karbohidrat yaitu dalam proses pemberian energi bagi tanaman,
membantu dalam kesetimbangan ion tanaman, penting dalam translokasi logam-
logam berat seperti Fe, membantu dalam ketahanan terhadap penyakit dan iklim
yang tidak menguntungkan (Purnomo, 2017).
7

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum kesuburan tanah dan pemupukan mengenai penetapan unsur
hara P-Total dan K-Total dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 08 Desember 2023
Pukul 09.00 sampai selesai. Bertempatkan di laboratorium ilmu tanah dan
konservasi lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kesuburan tanah dan pemupu
kan mengenai penentuan kadar unsur hara P dan K yaitu timbangan, alat shaker,
wadah plastic tertutup, tabung reaksi, alat AAS dan rak tabung, pipet ukur 10ml,
2ml,1ml, bulb, alat spektrofotometer UV-VIS. Adapun bahan pada saat praktikum
yaitu aquadest, HCI (Asam chlorida) 25%, pereaksi P pekat, pereaksi pewarna P.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur praktikum kesuburan tanah dan pemupukan mengenai
penentuan kadar unsur hara P dan K yaitu sebagai berikut:
1. Menimbang 2 gram sample, masukkan ke wadah tertutup
2. Menambahkan 10 ml HCI 25%, kocok selama 5 jam (dengan alat shaker)
3. Masukkan kedalam tabung reaksi (A), kemudian biarkan semalaman atau
disentrifuce
Larutan untuk analisis K-Total

1. Menganalisis dari tabung A dipipet 0,5 ml cairan jernihnya


2. Memasukkan ke dalam tabung reaksi yang baru (B)
3. Menambahkan 9,5 ml Aquadest, kocok hingga homogen,
Larutan untuk analisis P-Total
1. Menganalisis dari tabung B dipipet 2 ml ekstrak jernihnya
2. Memasukkan ke dalam tabung reaksi yang baru (C)
3. Menambahkan 10 ml pereaksi pewarna P, kocok hingga homogen, biarkan
selama 30 menit.
Catatan :

1. Tabung reaksi B→ untuk Analisa K-Total→ Analisa dengan AAS


2. Tabung reaksi C→ untuk Analisa P- Total→ Analisa dengan Spektrofotometer
8

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tabel 1. Hasil Penetapan Analisa K-Total
Analisis Data No. Sampel K-total
Mg/100 gr
Data : 09-Desember-2023 K#1 3,521
Sumber data primer. 2023
Tabel 2. Hasil Penetapan Analisa P-Total
a b x fk
0,0012 0,0034 0,071 1,0285
Sumber data primer. 2023
100
fk =
(100−Kadar Air %)
fk = 1,0285
Y = a (x) + b
= 0,0012 (0,071) + 0,0034
= 0,0034852
y−a
PPM Kurva =
b
0,0034852−0,0012
PPM Kurva =
0,0034
= 0,6721
142
P-Total = PPM Kurva x 10 x ( ) fk
190
= 0,6721 x 10 x 0,7473 x 1,0285
= 5,1657 Mg/100 gr
9

Pembahasan
Laporan kesuburan tanah adalah laporan yang menjelaskan tentang K-total
dan P-total. Laporan ini biasanya mencakup informasi tentang kandungan unsur
hara dalam tanah. Penetapan unsur hara P dan K total adalah proses untuk menent
ukan jumlah total fosfor (P) dan kalium (K) dalam tanah. Kandungan P Kadar
fosfor yang diserap oleh tanah berkisar antara 10-15%. Unsur fosfor di alam yang
berikatan dengan oksigen disebut dengan senyawa fosfat. Pengukuran kadar
fosfat dalam tanah dilakukan dalam bentuk cair sehingga sampel perlu diekstraksi
dengan menambahkan larutan pengekstrak yaitu Kelowna. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan metode kimia tertentu. Informasi tentang jumlah
total P dan
K dalam tanah dapat membantu petani atau ahli pertanian dalam menentukan jeni
spupuk yang harus digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Fosfor mempunyai kegunaan yang penting bagi pertumbuhan tanaman


karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal
pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Fosfor
merupakan unsur hara yang mobil pergerakannya di dalam jaringan tanaman.
Konsentrasi P dalam tanaman umumnya antara 0,1% sampai 0,4%. dalam hal ini
kandungan P jaringan tanaman Unsur P terdapat di seluruh sel hidup tanaman
yang menyusun jaringan tanaman seperti asam nukleat, fosfolipida dan fitin.
Jaringan tanaman P berperan dalam hampir semua proses reaksi biokimia.
Peran P yang istimewa adalah proses penangkapan energi cahaya matahari
dan kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. P merupakan komponen
penyusun membran sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun co-enzim,
nukleotida (bahan penyusun asam nukleat).
Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang
diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan
membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat,
Fosfat, atau unsur lainnya. Ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat
10

dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar,
fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri.
Adapun pembahasan yang kami peroleh dari hasil praktikum Penetapan
Unsur Hara P-total dan K-total yaitu pada sampel tanah Phosfor (P-total) yaitu
mg
mendapatkan hasil 5,1657 . Dan Adapun hasil dari sampel tanah Kalium
100 gr
(K-total) yaitu mendapatkan hasil 3,51 ug/ml. Perbandingan hasil antara P dan K-
total yaitu data analisis K-total pada sampel k#1 adalah 3,521 ug/ml. sedangkan P-
total dihitung dengan menggunakan persamaan fk 1,0285, y a(x) + y 0,00348552,
dan PPM Kurva 0,6721. Perhitungan P-total di hitung dengan rumus P-total PPM
Kurva x 10 x fk. Perbandingan hasil , hasil P-total 5,1657 dibandingkan dengan
hasil K-total 3,521. P-total memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan
K-total. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi P-total pada sampel yang
di analisis pada tanggal 09 desember 2023.
11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum fosfor merupakan bahan makanan utama
dan gunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber Energi. Fosfat
yang berada, dalam bentuk senyawa organic dan anorganik. Dalam bentuk
senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidas nukleat-otein
dan fosfot protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa yang anorganik dan neliput
ortofosfat dan polifosfat. Unsur hara Kalium (K) merupakan unsur hara esensial
yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak hampir sama dengan
jumlah unsur esensial lainnya. Jadi hasil dari absorbansi P-total adalah 5,1657
Mg/100gr. hasil penetapan analisa K-total dengan menggunakan alat AAS dengan
hasil K-total yaitu 3,521 Mg/100gr.
Saran
Dengan adanya penelitian ini maka dapat disarankan bahwa pada masing
masing lokasi penelitian perlu adanya penambahan unsur hara P-total dan K-total
dalam menstabilkan kebutuhan unsur hara sesuai kondisi kesuburan tanah.
Mahasiswa lebih memperhatikan praktek dengan baik agar bisa dapat memahami
praktikum dengan sebaik mungkin.
12

DAFTAR PUSTAKA

Astawan. (2019).Pengaruh Pemberian Pupuk Dolomit Dan Pupuk Sp-36 Terhadap


Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeaea
L.). Jurnal Agrotekda, 3(1): 10-18

Hanafiah. (2017). Kajian Nitrogen, Fosfor, Kalium Dan C-Organik Pada Tanah
Berpasir Pertanaman Kelapa Desa Ranoketang Atas. Soil And
Environment Journal, 1(1), 6–11.

Lubis, K. (2019). Ketersediaan Hara Fosfor Akibat Pemberian Biochar Sekam


Padi dan Pupuk Kandang Sapi pada Inceptisol Kuala Bekala. Jurnal
Pertanian Tropik. 6 (2): 287-293

Lumbanraja. R., Dkk (2020). Perilaku Pertukaran Kalium (K) dalam Tanah, K
Terangkut serta Produksi Jagung (Zea mays L.) Akibat Olah Tanah dan
Pemupukan di Tanah Ultisol Gedung Meneng pada Musim Tanam Ketiga
Accessibilitbe Unavailable

Prabowo, R. (2017). Analisis Tanah Sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Lahan


Budidaya Pertanian Di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta,
2(2) : 59-64

Purnomo, Dkk. (2017). "Pengaruh Variasi C/n Rasio Terhadap Produksi Kompos
Dan Kandungan Kalium (K), Pospat (P) Dari Batang Pisang Dengan
Kombinasi Kotoran Sapi Dalam Sistem Vermicomposting." Jurnal
Teknik Lingkungan, 6(2): 1-15.

Rudi Ariawan, Dkk. (2016). "Pemetaan Status Hara Kalium pada Tanah Sawah di
Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong,provinsi Sulawesi
Tengah." Agrotekbis, 4(1): 43-49
13
14

Anda mungkin juga menyukai