PAPER
OLEH :
PAPER
OLEH :
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di
Laboratorium Nutrisi Tanaman Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Puji dan syukur prnulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Adapun judul paper ini adalah “Hara Fosfor Bagi Pertumbuhan Tanaman”
yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
penanggung jawab, yaitu; Ir. Meiriani, MP; Dr. Ir Ratna Rosanti Lahay MP;
Dr. Ir Lisa Mawarni, MP ; Dr. Ir Haryati, MP ; serta abang dan kakak asisten yang
Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................. 1
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
bagian unsur-unsur hara, dimana secara garis besar jenis-jenis unsur hara yang
dibedakan: (1) unsur hara makro dan (2) unsur hara mikro. Unsur hara makro
merupakan unsur hara yang dibutuhkan suatu tanaman dalam jumlah besar. Unsur
hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit.
Unsur hara makro sendiri terdiri dari utama yang berupa: Nitrogen (N), Fosfor (P),
Kalium (K). Unsur hara makro kedua berupa: Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Belerang atau sulfur (S). Unsur hara Mikro terdiri dari: Boron (B), Tembaga (Cu),
Seng atau Zinc (Zn), Besi atau ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor
(Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicone (Si), Nikel (Ni) (Winarso, 2005).
Nitrogen (N) dan Fosfor (P) merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Nitrogen merupakan anasir penting dalam
pertumbuhan tanaman, diperlukan pemasukan unsur hara dari luar seperti pemberian
(ATP dan nukleoprotein lain), untuk sistem informasi genetik (DNA dan RNA),
untuk membran sel (fosfolipid), dan fosfoprotein (Gardner et al., 1991; Lambers etal,
2008).
kecil dalam bentuk ortofosfet sekunder (HPO4) (Barker and Pilbeam, 2007). Bentuk
P dalam tanah dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu organik dan anorganik. Proporsi
kedua bentuk P tersebut sangat bervariasi. Nilai P-organik dilaporkan antara 5-80%
Tujuan Penulisan
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui peranan unsur hara Fosfor
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah untuk dapat memenuhi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi
sebagian besar tidak tersedia bagi tanaman. Sebagian besar pupuk yang diberikan ke
dalam tanah, tidak dapat digunakan tanaman karena bereaksi dengan bahan tanah
lainnya, sehingga nilai efisiensi pemupukan P pada umumnya rendah hingga sangat
efisiensi pupuk P oleh tanaman kedelai pada tanah Ultisol hanya 3 hingga 4%.
halnya Nitrogen dan Kalium walaupun diabsorpsinya dalam jumlah yang lebih kecil
dari kedua unsur tersebut. Sumber utama P larutan tanah, disamping dari pelapukan
dijumpai pada kisaran pH antara 5,5 – 7. Ketersediaan P akan menurun bila pH tanah
lebih rendah dari 5,5 atau lebih tinggi dari 7. Adsorpsi P dalam larutan tanah oleh Fe
rendah (pH makin tinggi) ketersediaan P juga akan berkurang oleh fiksasi Ca dan Mg
yang banyak pada tanah- tanah alkalin. P sangat rentan untuk diikat baik pada kondisi
masam maupun alkalin. Semakin lama antara P dan tanah bersentuhan, semakin
banyak P terfiksasi. Dengan waktu Al akan diganti oleh Fe, sehingga kemungkinan
akan terjadi bentuk Fe –P yang lebih sukar larut jika dibandingkan dengan Al –P.
Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (hara
makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan dengan nitrogen dan
kalium. Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (key of life). Unsur 8 fosfor
di tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam tanah
(apatit) (Wang,2007).
Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4 - ) dan ion
Yuwono (2002) unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk
pirofosfat dan metafosfat, bahkan menurut Thomson (1982) dalam Rosmarkam dan
Yuwono (2002) bahwa kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa oraganik
yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin. Fosfor yang diserap tanaman
dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa fosfor organik. Fosfor
ini mobil atau mudah bergerak antar jaringan tanaman. Kadar optimal fosfor dalam
tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif adalah 0.3% - 0.5% dari berat kering
tanaman (Fanindi,2009).
6
produksi pupuk P diproyeksikan mencapai 580.000 ton pada 2011. Dalam rangka
yang akan dianggaran sebesar Rp 49,01 triliun. Masalah utama berkaitan dengan
memproduksi pupuk P-industri (seperti SP-36 dan NPK), adalah biaya bahan baku
batuan fosfat yang diimpor dan harga gas. Sebaliknya, harga jual pupuk sudah
ditetapkan oleh pemerintah melalui harga eceran tertinggi (HET) (SK Menteri
US$100 per ton, sementara harga gas terus meningkat seiring meningkatnya harga
pati, pembentukan fotosintesis, inti dan pembelahan sel, pembentukan lemak dan
albumen. Senyawa fosfat terlibat dalam transfer dan penyimpanan energi di dalam
KESIMPULAN
(ATP dan nukleoprotein lain), untuk sistem informasi genetik (DNA dan
nitrogen dalam bentuk NH4 + atau NO3", yang dipengaruhi oleh sifat tanah,
DAFTAR PUSTAKA
Brady NC and RR Weil. 2002, The Nature and Properties of Soils. 13'* Edition.
Fanindi, A. Yohaeni S. Sutedi E. dan Oyo. 2009. Produksi Hijauan dan Biji
Bogor.
Indria, A. T. 2005. Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan Pemberian Macam Bahan
Persada. Jakarta.
9
1029