Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN UJI HIPOTESIS

(Rumusan Masalah, Hipotesis Nol, dan Hipotesis Alternatif)

UJI HIPOTESIS KOMPARATIF 2 SAMPEL


1. Rumusan Masalah Komparatif 2 Sampel Saling Berpasangan (Paired): X1 dan X2
Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa antara sebelum siswa belajar
dengan model pembelajaran PjBL dan sesudahnya?
Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan
komunikasi siswa?
Hipotesis:
H0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa antara sebelum siswa
belajar dengan model pembelajaran PjBL dan sesudahnya.
H1 = Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa antara sebelum siswa belajar
dengan model pembelajaran PjBL dan sesudahnya.
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,000 < alpha 0,050 maka H0
ditolak sehingga H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa
antara sebelum siswa belajar dengan model pembelajaran PjBL dan sesudahnya.
Atau
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,340 < alpha 0,050 maka H0
diterima sehingga H1 ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
siswa antara sebelum siswa belajar dengan model pembelajaran PjBL dan sesudahnya.

2. Rumusan Masalah Komparatif 2 Sampel Saling Bebas (Independent): X1 dan X2


Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa antara kelas model
pembelajaran PjBL dan kelas model pembelajaran Jigsaw?
Hipotesis:
H0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa antara kelas
model pembelajaran PjBL dan kelas model pembelajaran Jigsaw.
H1 = Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa antara kelas model
pembelajaran PjBL dan kelas model pembelajaran Jigsaw.
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,000 < alpha 0,050 maka H0
ditolak sehingga H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep
siswa antara kelas model pembelajaran PjBL dan kelas model pembelajaran Jigsaw.
Atau
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,340 < alpha 0,050 maka H0
diterima sehingga H1 ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman
konsep siswa antara kelas model pembelajaran PjBL dan kelas model pembelajaran Jigsaw.

By NASIR ZA’BA, M.Pd.


UJI HIPOTESIS KOMPARATIF LEBIH DARI DUA SAMPEL
1. Rumusan Masalah Komparatif 3 Sampel Saling Berpasangan Satu-jalur (One-way): X1, X2,
dan X3
a. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa minimal satu pasang pada
pelajaran antara PAI, bahasa Indonesia, dan matematika? (pre-hoc)
b. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa pada pelajaran antara PAI,
dan bahasa Indonesia? (post-hoc)
c. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa pada pelajaran antara PAI,
dan matematika? (post-hoc)
d. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa pada pelajaran antara bahasa
Indonesia, dan matematika? (post-hoc)

2. Rumusan Masalah Komparatif 3 Sampel Saling Bebas Satu-jalur (One-way): X1, X2, dan
X3
a. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa minimal satu pasang dari
kelas model pembelajaran antara PjBL, Jigsaw, dan CTL? (pre-hoc)
b. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa dari kelas model
pembelajaran antara PjBL, dan Jigsaw? (post-hoc)
c. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa dari kelas model
pembelajaran antara PjBL, dan CTL? (post-hoc)
d. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa dari kelas model
pembelajaran antara Jigsaw, dan CTL?? (post-hoc)

By NASIR ZA’BA, M.Pd.


UJI HIPOTESIS ASOSIATIF 2 SAMPEL
1. Rumusan Masalah Asosiatif Simetris (Korelasi): X1 dan X2
Apakah terdapat korelasi antara minat belajar siswa dan disiplin belajar siswa?
Hipotesis:
H0 = Tidak terdapat korelasi antara minat belajar siswa dan disiplin belajar siswa.
H1 = Terdapat korelasi antara minat belajar siswa dan disiplin belajar siswa.
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,000 < alpha 0,050 maka H0
ditolak sehingga H1 diterima. Artinya terdapat korelasi antara minat belajar siswa dan
disiplin belajar siswa.
Atau
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,340 < alpha 0,050 maka H0
diterima sehingga H1 ditolak. Artinya tidak korelasi antara minat belajar siswa dan disiplin
belajar siswa.

2. Rumusan Masalah Asosiatif Kausalitas/Sebab-akibat (Regresi): X dan Y


Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap disiplin belajar siswa?
Hipotesis:
H0 = Tidak terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap disiplin belajar siswa.
H1 = Terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap disiplin belajar siswa.
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,000 < alpha 0,050 maka H0
ditolak sehingga H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap
disiplin belajar siswa.
Atau
Dengan bantuan SPSS, didapatkan skor signifikansi 0,340 < alpha 0,050 maka H0
diterima sehingga H1 ditolak. Artinya tidak pengaruh minat belajar siswa terhadap disiplin
belajar siswa.

UJI HIPOTESIS ASOSIATIF 3 SAMPEL


3. Rumusan Masalah Asosiatif Simetris (Korelasi): X1, X2, dan X3
a. Apakah terdapat korelasi antara minat belajar dan disiplin belajar siswa? (bivariat)
b. Apakah terdapat korelasi antara minat belajar dan kemampuan komunikasi siswa?
(bivariat)
c. Apakah terdapat korelasi antara disiplin belajar dan kemampuan komunikasi siswa?
(bivariat)
d. Apakah terdapat korelasi antara minat belajar, disiplin belajar, dan kemampuan
komunikasi siswa? (multivariat)
4. Rumusan Masalah Asosiatif Kausalitas/Sebab-akibat (Regresi): X1, X2, dan Y
a. Apakah terdapat pengaruh minat belajar terhadap kemampuan komunikasi siswa?
(partial/sebagian)
b. Apakah terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap kemampuan komunikasi siswa?
(partial/sebagian)
c. Apakah terdapat pengaruh minat belajar dan disiplin belajar terhadap kemampuan
komunikasi siswa? (simultan/bersamaan)

By NASIR ZA’BA, M.Pd.


UJI HIPOTESIS ASOSIATIF 4 SAMPEL
Ada 4 sampel untuk asosiatif simetris, yaitu X1, X2, X3, dan X4.
Secara bivariate
1. X1 dan X2
2. X1 dan X3
3. X1 dan X4
4. X2 dan X3
5. X2 dan X4
6. X3 dan X4
Secara multivariate
7. X1, X2, X3 dan X4

Ada 4 sampel untuk asosiatif kausalitas, X1, X2, X3, dan Y


Secara partial
1. X1 terhadap Y
2. X2 terhadap Y
3. X3 terhadap Y
Secara simultan
4. X1, X2, dan X3 terhadap Y

By NASIR ZA’BA, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai