Dalam penulisan makalah ini, kelompok penulis menyadari makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Namun sebagai penekanan,
penulisan tugas ini dibuat sebaik mungkin menurut kelompok penulis dengan tujuan
supaya apa yang menjadi tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai. Tetapi, terlepas
daripada itu, kelompok penulis dengan lapang dada menerima segala kritik dan saran
dari para pembaca demi menjadi bekal untuk menjadi lebih baik di masa depan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Besar harapan kelompok penulis semoga
materi yang disampaikan pada tugas ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi semua
pihak baik pembaca maupun bagi kelompok penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengumpulan dan Pengelolaan Data
a. Prosedur Pengumpulan Data
b. Organisasi dan Penyajian Data
di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai
bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas
dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban
atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Sebelum melakukan
kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian
sebelum mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.
penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah
asosiatif/hubungan .
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif
2) Hipotesis deskriptif
Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari
adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan
berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak
berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6
Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP ¿ 600 jam “ tidak
sama dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
H 0 : μ = 6 jam/ hari
H a : μ≠¿ ¿6 jam/ hari
sampel.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya
Contoh :
2. Hipotesis komparatif
Hipotesis nol :
1.
H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
mahasiswa X dan Y.
2.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih
besar atau sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan)
= paling sedikit.
3.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau
sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling
besar)
Hipotesis alternatif :
1.
H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih
2.
H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <
perguruan tinggi Y.
3.
H a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari pada ¿
perguruan tinggi Y.
1.
H 0 : μ1 =μ2
H a : μ 1≠μ 2
2.
H 0 : μ1 ≥μ2
H a : μ 1 < μ2
3.
H 0 : μ1 ≤μ2
H a : μ 1 > μ2
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
2. Hipotesis penelitian
3. Hipotesis statistik
H a : ρ ¿ 0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol
dihipotesiskan.
variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara
penafsiran.
B. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data.
Dalam statistik sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian
tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan
batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga
"konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan
pengujian hipotesis nol. Hal ini merupakan pengujian untuk menjawab pertanyaan yang
mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan
membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.
Contoh :
H0: tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap karyawan dengan
tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
H1: ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap karyawan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan.
Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan
instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
Ketika sampel yang diuji jatuh di wilayah penolakan, yaitu sisi kiri atau kanan,
tergantung kasusnya, hal itu mengarah pada penerimaan hipotesis alternatif daripada
hipotesis nol. Hal ini terutama diterapkan dalam distribusi chi-kuadrat, yang
memastikan kebaikan kecocokan.
Dalam pengujian hipotesis statistik ini, semua daerah kritis, yang berhubungan dengan
a, ditempatkan pada salah satu dari dua sisi. Tes satu sisi dapat berupa:
Pengujian arah kiri: Ketika parameter populasi diyakini lebih rendah dari yang
diasumsikan, uji hipotesis yang dilakukan adalah pengujian arah kiri.
Pengujian arah kanan: Ketika parameter populasi dianggap lebih besar dari yang
diasumsikan, uji statistik yang dilakukan adalah pengujian arah kanan.
Pengujian dua arah digambarkan sebagai uji hipotesis, di mana daerah penolakan atau
katakanlah daerah kritis berada pada kedua ujung distribusi normal. Ini menentukan
apakah sampel yang diuji berada di dalam atau di luar kisaran nilai tertentu. Oleh karena
itu, hipotesis alternatif diterima sebagai pengganti hipotesis nol, jika nilai yang dihitung
jatuh di salah satu dari dua sisi distribusi probabilitas,
Dalam tes ini, dibagi menjadi dua bagian yang sama, menempatkan setengah di setiap
sisi, yaitu mempertimbangkan kemungkinan efek positif dan negatif. Hal ini dilakukan
untuk melihat, apakah parameter yang diestimasi berada di atas atau di bawah parameter
yang diasumsikan, sehingga nilai ekstrim, berfungsi sebagai bukti terhadap hipotesis nol
a. Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji.
Taraf nyata (a) adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar
1%, 5% dan 10% ditulis a0,01; a0,05 ; a0,1.
Taraf nyata merupakan batasan dari uji hipotesis, sehingga jika ia melewati batas
toleransi maka kesalahan hasilnya akan mempengaruhi nilai parameter pada data dan
sampel yang digunakan.
Pada tahap kelima ini, anda harus menentukan dimana daerah kritis atau daerah
penolakan pada HQ, Daerah penolakan HO sangat tergantung dari bentuk hipotesis
alternatif (H1). Perhatikan contoh dibawah ini:
6. Membuat kesimpulan
Apakah nilai tersebut masih dapat diterima sehingga produksi mesin bubut 30 buah per
harinya? Ujilah dengan taraf nyata 5%.
Jawaban Soal
Diketahui :
n = 100 ;
a = 5% ;
mo = 30 ;
s = 25 ;
X = 27
a. Formula Hipotesis
Ho : m = 30
Ha : m < 30
a = 5%
c. Kriteria pengujiannya
d. Uji Statistik
Nilai uji Z (-1,2) ternyata berada pada daerah yang menerima Ho, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perusahaan pembuat mesin bubut berhasil memenuhi target
produksi yaitu mampu memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya.
Apakah ada alasan untuk meragukan bahwa rata rata panjang balok kayu jati yang
dihasilkan sama dengan 80 cm pada taraf signifikan 5% ?
Jawaban Soal
Diketahui :
n = 100 ;
a = 5% ;
mo = 80 cm ;
s = 7 cm ;
X = 83 cm
a. Formula Hipotesis
Ho : m = 80
Ha : m ≠ 80
a = 5%
c. Kriteria pengujiannya
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Nilai uji Z (4,29) ternyata berada pada daerah yang menolak Ho, oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa uji hipotesis diatastidak memiliki cukup bukti bahwa rata rata
panjang balok kayu jati yang dihasilkan tidak sama dengan 80 cm.
Variasi 1:
Bab I : Pendahuluan
Variasi 2:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : LandasanTeori
Variasi 3 :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Landasan Teori
Bab I : Pendahuluan
Bab II : (Judul Disesuaikan dengan Cara Mengambil Inti dari Variabel atau
Permasalahan Penelitiannya)
Variasi 5:
Bab I : Pendahuluan
2. Model Kedua
Laporan penelitian yang wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi, tesis
ataupun disertasi. Misalnya laporan penelitian pesanan bagi para dosen (bukan
mahasiswa) yang diselenggarakan oleh DPPM, pusat atau Balai Penelitian di
Universitas, Institut atau jenis perguruan tinggi lain. Bentuk kerangka laporan
penelitian:
Bab I : Pendahuluan (termuat juga dibagian ini kajian pustaka dan kerangka berpikir)
2. Lembar Pernyataan
Sebuah format pernyataan dari mahasiswa tentang keaslian karya tulis ilmiah
yang dibuat dan bukan hasil jiplakan. Format tersebut harus dibuat dan ditandatangani
oleh mahasiswa yang bersangkutan.
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel
Suatu daftar yang menyajikan nama/judul table secara berurutan dalam skripsi,
mulai dari table pertama sampai dengan table terakhir. Setiap table diberi judul dan
nomor halaman. Nomor table diurutkan untuk setiap bab. Judul table ditulis dengan
huruf besar untuk setiap huruf awal pada setiap kata. Nomor urut bab dan nomor urut
table dicantumkan diatas table yang bersangkutan.
Dalam daftar lampiran disajikan nomor urut lampiran, nama lampiran dan nomor
halaman.Contoh : Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Chi-Square
...................................................................................................................................
3
10. Bab I : Pendahuluan
Bagian awal disebut bagian pendahuluan skripsi, yang berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, dan
definisi operasional. Bagian pendahuluan berfungsi sebagai kerangka dasar pemikirn
dalam pelaksanaan suatu penelitian yang secara sistematis dan logis memberi
justifikasi terhadap landasan teori, pendekatan, dan metodologi penelitian, prosedur
penelitian sampai pada kesimpulan dan saran. Adapun penjelasan dari setiap bagian
dalam bab satu (pendahuluan) adalah :
Semua pertanyaan tersebut harus dilihat dari kepentingan penelitian itu sendiri,
apakah untuk menjelaskan fenomena yang ada, pengembangan ilmu atau untuk
pemecahan masalah- maslah praktis. Hal-hal yang bersifat teoritik dan konseptual
jangan dimasukkan ke dalam latar belakang masalah, mulailah latar belakang masalah
ini sesuai dengan permasalahan penelitian, sehingga tidak terlalu melambung. Jika
permasalahan penelitian berkaitan dengan pembelajaran, maka mulailah dengan
pembelajaran, bukan dari sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional,
fisafat pendidikan, dan sebagainya.
b. Rumusan Masalah
Sebelum membuat rumusan masalah, terlebih dahulu mahasiswa harus
mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti, dalam arti apakah suatu fenomena
mempunyai masalah atau tidak. Berkaitan dengan itu, mahasiswa harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan komprehensif tentang teori-teori serta hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Setelah fenomena
tersebut diidentifikasi ada masalahnya, kemudian masalah tersebut dibatasi ruang
lingkupnya, untuk selanjutnya dirumuskan secara eksplisit, operasional, dan dapat
diukur dalam bentuk pertanyaan.
Uraian dalam latar belakang maslah diatas memberikan dasar bagi peneliti
untukmerumuskan pertanyaan penelitian berikut
c. Tujuan Penelitian
Sasaran yang ingin dicapai dalam suatu penelitian dirumusan dalam tujuan
penelitian. Rumusan tujuan penelitian harus jelas, konkret dan konsisten dengan
rumusan masalah, sehingga memudahkan untuk dinilai ketercapaiannya pada akhir
kegiatan penelitian. Jika dalam rumusan masalah dibagi menjadi masalah umum dan
masalah khusus, maka tujuan penelitian pun dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus.
c. Instrumen Penelitian
Beberapa hal yang patut di pertimbangkan peneliti dalam memilih instrument
penelitianadalah :
d. Analisis Data
Disini harus dijelakan teknik dan langkah-langkah analisis data yang akan
dilakukan. Teknik mana yang akan digunakan sangat berhubungan erat dengan
rumusan masalah yang diteliti dan jenis data yang dikumpulkan. Jika data bersifat
nominal, maka teknik pengolahan data dapat dilakuakan dengan statistik deskriptif
(deduktif), seperti persentase, rata-rata, median, dan metode. Apabila datanya dalam
bentuk interval, ordinal atau mungkin rasio maka dapat digunakan statistik
inferensial (induktif), seperti uji-hipotesis, korelasi, t-test, chi-square dan sebagainya
baik yang bersifat parametik maupun nonparametik.
e. Langkah-langkah Penelitian
Ada empat langkah pokok penelitian yang harus dilakukan, yaitu persiapan
pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan
laporan.
Untuk menulis suatu pendapat atau hasil penelitian, tidak perlu merekam
sepenuhnya, tetapi cukup mengambil inti/esensinya saja untuk keperluan
perbandingan atau ungkapan. Penelitian yang bersifat analisis dan menggunakan
banyak data maka pembahasan didasarkan atas rekaman analisis statistik dalam
bentuk table final yang lazim disebut working table atau analysis table dan diberi
judul yang berkaitan dengan jenis metode pengujian dan materi
yangdianalisisnya.
16. Lampiran-lampiran
Berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian. Bentuknya dapat
berupa instrumen penelitian, surat izin penelitian, table induk, proses pengolahan
data dan sebagainya. Setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan
penggunaannya dan diberi judul lampiran.
Rekomendasi dalam penelitian merupakan bagian yang biasanya termuat pada bab
penutup pada laporan penelitian, skripsi ataupun thesis
Rekomendasi untuk penelitian masa depan sebaiknya:
Ada banyak cara berbeda untuk menyusun rekomendasi, namun yang paling mudah
mungkin adalah dengan mengikuti rumus pertanyaan penelitian - kesimpulan -
rekomendasi.
2.4 Penyajian Hasil Penelitian
a. Interpretasi Data dalam bentuk Chart, Grafik dan Tabel
b. Isi Kesimpulan Penelitian
c. Perumusan Saran-saran Penelitian
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA