Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN DATA, ANALISIS DATA,


HASIL PENELITIAN, PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Nama Mahasiswa : Aulia Safitri 5213143015


Delliza Ramadhina Aziz 5213143018
Eka Suci Ramadhini 5213143029
Fitri Rejeki 5212443008
Hayatun Nufus Pasaribu 5213143025
Irmayanti Dalimunthe 5193343040
Khairiya Fitri 5213143002
Lenita Harahap 5213143010
Nova Rohana 5193343029
Nur Khalida Hani 5193343047
Nurul Nadia Julana 5193343018
Nuzra 5202443007
Rahmadona Nasution 5213143022
Risma Anggita Putri Lubis 5213143008
Sagita Anjani 5213143028
Winda Valen Elizabeth Nainggolan 5213143006
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Dina Ampera, MSi
Halimul Bahri, S.Pd, M.Pd
Dra. Farihah, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang oleh karena
berkat dan Rahmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metodologi
Penelitian Pada kesempatan kali ini, kelompok kami mengangkat makalah dengan judul
“Pengumpulan dan Pengelolaan Data, Analisis Data, Hasil Penelitian, Penyajian Hasil
Penelitian”

Kelompok penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen pengampu pada mata kuliah Metodologi Penelitian, yaitu ibu Prof. Dr. Dina
Ampera, M.Si, Bapak Halimul Bahri, S.Pd, M.Pd, dam ibu Dra. Farihah, M.Pd yang
dimana telah memberikan dukungan berupa bimbingan dan arahan dalam melaksanakan
penulisan makalah ini. Kelompok penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang terkait yang telah memberikan berbagai dukungan
baik berupa materi maupun bimbingan.

Dalam penulisan makalah ini, kelompok penulis menyadari makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Namun sebagai penekanan,
penulisan tugas ini dibuat sebaik mungkin menurut kelompok penulis dengan tujuan
supaya apa yang menjadi tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai. Tetapi, terlepas
daripada itu, kelompok penulis dengan lapang dada menerima segala kritik dan saran
dari para pembaca demi menjadi bekal untuk menjadi lebih baik di masa depan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Besar harapan kelompok penulis semoga
materi yang disampaikan pada tugas ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi semua
pihak baik pembaca maupun bagi kelompok penulis.

Medan, 16 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengumpulan dan Pengelolaan Data
a. Prosedur Pengumpulan Data
b. Organisasi dan Penyajian Data

2.2. Analisis Data


a. Uji Prasyarat Analisis Data
b. Analisis Data Penelitian Parametrik dan Nonparametrik

2.3. Hasil Penelitian


2.3.1 Uji Hipotesis
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau

di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai

bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang

akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui

sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman

pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas

dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban

atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Sebelum melakukan

penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah yang akan dikaji. Penelitian

melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa

kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian

setelah menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan hipotesis

sebelum mengambil data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.

A. Bentuk- Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah

penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah

deskriptif (variabel mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) .


Oleh karena itu maka bentuk hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis

deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif,

hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif

dan hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah

asosiatif/hubungan .

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif

yaitu dengan berkenaan dengan variabel mandiri.

1) Rumusan Masalah deskriptif

Contoh masalah deskriptif :

1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?

2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1 Purbolingo

2) Hipotesis deskriptif

Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari

adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan

berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak

berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6

jam/hari merupakan angka hasil pengamatan sementara)

Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP ¿ 600 jam “ tidak

sama dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

3) Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

H 0 : μ = 6 jam/ hari
H a : μ≠¿ ¿6 jam/ hari

μ : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui

sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya

berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda.

Contoh :

1. Rumusan masalah komparatif

Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila

dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?

2. Hipotesis komparatif

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga

model hipotesis nol dan alternative berikut ini :

Hipotesis nol :

1.
H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X

dengan perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara

mahasiswa X dan Y.

2.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih

besar atau sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan)

= paling sedikit.
3.
H0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau

sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling

besar)

Hipotesis alternatif :

1.
H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih

kecil dari perguruan tinggi Y

2.
H a : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <

perguruan tinggi Y.

3.
H a : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari pada ¿

perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.
H 0 : μ1 =μ2

H a : μ 1≠μ 2

2.
H 0 : μ1 ≥μ2

H a : μ 1 < μ2

3.
H 0 : μ1 ≤μ2

H a : μ 1 > μ2

3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

asosiatif yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1. Rumusan masalah asosiatif


Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

dan iklim kerja sekolah.

2. Hipotesis penelitian

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala

sekolah dan iklim kerja sekolah.

3. Hipotesis statistik

H 0 : ρ=0 ( berarti tidak hubungan)

H a : ρ ¿ 0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol

berarti tidak ada hubungan dimana ρ = nilai korelasi dalam formulasi yg

dihipotesiskan.

4. Karateristik Hipotesis Yang Baik


Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan

variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara

dua variabel atau lebih.

b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai

penafsiran.

c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

B. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data.
Dalam statistik sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian
tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan
batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga
"konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan
pengujian hipotesis nol. Hal ini merupakan pengujian untuk menjawab pertanyaan yang
mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan
membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.

Contoh :

H0: tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap karyawan dengan
tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.

H1: ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap karyawan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan.

Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan
instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.

Langkah-langkah Uji Hipotesis

1. Merumuskan Hipotesis (H0 dan H1 )


2. Menentukan batas kritis (; db)
3. Menentukan nilai hitung (nilai statistik)
4. Pengambilan keputusan
5. Membuat kesimpulan
Uji Hipotesis Satu Sisi dan Dua Sisi

Definisi Pengujian Satu Arah

Pengujian satu arah menyinggung pengujian signifikansi di mana daerah penolakan


muncul di salah satu ujung distribusi sampling. Ini menunjukkan bahwa parameter
pengujian yang diestimasi lebih besar atau lebih kecil dari nilai kritis.

Ketika sampel yang diuji jatuh di wilayah penolakan, yaitu sisi kiri atau kanan,
tergantung kasusnya, hal itu mengarah pada penerimaan hipotesis alternatif daripada
hipotesis nol. Hal ini terutama diterapkan dalam distribusi chi-kuadrat, yang
memastikan kebaikan kecocokan.
Dalam pengujian hipotesis statistik ini, semua daerah kritis, yang berhubungan dengan
a, ditempatkan pada salah satu dari dua sisi. Tes satu sisi dapat berupa:

 Pengujian arah kiri: Ketika parameter populasi diyakini lebih rendah dari yang
diasumsikan, uji hipotesis yang dilakukan adalah pengujian arah kiri.
 Pengujian arah kanan: Ketika parameter populasi dianggap lebih besar dari yang
diasumsikan, uji statistik yang dilakukan adalah pengujian arah kanan.

Definisi Pengujian Dua Arah

Pengujian dua arah digambarkan sebagai uji hipotesis, di mana daerah penolakan atau
katakanlah daerah kritis berada pada kedua ujung distribusi normal. Ini menentukan
apakah sampel yang diuji berada di dalam atau di luar kisaran nilai tertentu. Oleh karena
itu, hipotesis alternatif diterima sebagai pengganti hipotesis nol, jika nilai yang dihitung
jatuh di salah satu dari dua sisi distribusi probabilitas,

Dalam tes ini, dibagi menjadi dua bagian yang sama, menempatkan setengah di setiap
sisi, yaitu mempertimbangkan kemungkinan efek positif dan negatif. Hal ini dilakukan
untuk melihat, apakah parameter yang diestimasi berada di atas atau di bawah parameter
yang diasumsikan, sehingga nilai ekstrim, berfungsi sebagai bukti terhadap hipotesis nol

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Menentukan formulasi hipotesis

a. Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji.

Rumusan pengujian hipotesis, hendaknya Ho dibuat pernyataan untuk ditolak

b. Hipotesis Alternatif / Tandingan (Ha / H1 ) dirumuskan sebagai lawan /tandingan


hipotesis nol

2. Tentukan taraf nyata (Significant Level)

Taraf nyata (a) adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar
1%, 5% dan 10% ditulis a0,01; a0,05 ; a0,1.

Taraf nyata merupakan batasan dari uji hipotesis, sehingga jika ia melewati batas
toleransi maka kesalahan hasilnya akan mempengaruhi nilai parameter pada data dan
sampel yang digunakan.

4. Tentukan Kriteria Pengujian bentuk keputusan menerima / menolak Ho.


Setelah proses menentukan taraf nyata selesai, lanjutkan dengan mendeskripsikan
sampel data contoh yang telah diperoleh dengan menghitung nilai Rataan, Ragam,
Simpangan Baku, Standard Error, dan juga menentukan apakah HO akan diterima atau
ditolak. Perhatikan kriterianya pada tabel uji hipotesis dibawah ini:
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Dimana:
• d = Rata rata nilai d
• sd = Simpangan baku nilai data
 n = Banyaknya Pasangan
• db = n - 1 (to berdistribusi)

5. Menentukan Daerah kritis / Daerah Penolakan HO

Pada tahap kelima ini, anda harus menentukan dimana daerah kritis atau daerah
penolakan pada HQ, Daerah penolakan HO sangat tergantung dari bentuk hipotesis
alternatif (H1). Perhatikan contoh dibawah ini:

6. Membuat kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau


penolakan hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya.

CONTOH SOAL (UJI SATU ARAH - ONE TAIL)


Seorang peneliti ingin mengetahui apakah perusahaan pembuat mesin bubut rata-rata
masih tetap memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya atau lebih kecil dari itu.
Data-data sebelumnya diketahui bahwa standar deviasinya 25. Kemudian sebagai alat
penguji, diambil sampel penelitian sebanyak 100 dan diperoleh rata-rata produksi
mesin bubut 27 buah.

Apakah nilai tersebut masih dapat diterima sehingga produksi mesin bubut 30 buah per
harinya? Ujilah dengan taraf nyata 5%.
Jawaban Soal

Diketahui :

n = 100 ;

a = 5% ;

mo = 30 ;

s = 25 ;

X = 27

a. Formula Hipotesis

Ho : m = 30

Ha : m < 30

b. Taraf nyata dan nilai Z tabel

a = 5%

Z 0,05 = -1,65 (Uji sisi kiri)

c. Kriteria pengujiannya

Ho diterima jika : Zo > -1,65

Ho ditolak jika : Zo < -1,65

d. Uji Statistik

Zo = (27 - 30) / (25/1001/2) = -1.2

maka Zo > -1,65 Ho diterima


e. Kesimpulan

Nilai uji Z (-1,2) ternyata berada pada daerah yang menerima Ho, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perusahaan pembuat mesin bubut berhasil memenuhi target
produksi yaitu mampu memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya.

CONTOH SOAL (UJI DUA ARAH - TWO TAIL)


Populasi balok kayu jati pada sebuah pabrik meiliki panjang rata-rata 80 cm dengan
simpangan baku 7 cm. Setelah 3 tahun beroperasi, konsumen meragukan panjang balok
kayu jati tersebut. Guna meyakinkan keabsahan hipotesis itu, seorang peneliti
mengambil sampel acak 100 balok kayu jati dengan panjang yang berbeda beda dan
diperoleh hasil perhitungan panjang rata-rata ikan adalah 83 cm dan standar deviasinya
tetap.

Apakah ada alasan untuk meragukan bahwa rata rata panjang balok kayu jati yang
dihasilkan sama dengan 80 cm pada taraf signifikan 5% ?

Jawaban Soal

Diketahui :

n = 100 ;

a = 5% ;

mo = 80 cm ;

s = 7 cm ;

X = 83 cm

a. Formula Hipotesis

Ho : m = 80
Ha : m ≠ 80

b. Taraf nyata dan nilai z tabel

a = 5%

Za/2 = 1,96 (Uji dua arah)

c. Kriteria pengujiannya

Ho diterima jika : -1,96 < Zo < 1,96

Ho ditolak jika : Zo > 1,96 atau Zo < -1,96

d. Uji Statistik

Zo = (83 - 80) / (7/1001/2) = 4,29

maka Zo > 1,96 Ho ditolak

e. Kesimpulan

Nilai uji Z (4,29) ternyata berada pada daerah yang menolak Ho, oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa uji hipotesis diatastidak memiliki cukup bukti bahwa rata rata
panjang balok kayu jati yang dihasilkan tidak sama dengan 80 cm.

2.3.2 Penyusunan Hasil Penelitian


Pengertian
Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif.
Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan maupun
cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam
melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab akibat,
dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan


proses kegiatan penelitian. Dengan demikian isi laporan penelitian bukan hanya
tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti saja tetapi juga latar
belakang permasalahan, kerangka pikir, dukungan teori dan lain sebagainya yang
bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan.

Penulisan laporan merupakan rangkaian kegiatan penelitian yang sangat


penting dan menentukan dalam suatu kegiatan penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian ilmiah adalah untuk menemukan kebenaran (kebenaran relatif),
menyusun teori atau pengetahuan baru. Rangkaian kegiatan penelitian ilmiah
tidak berakhir dengan terjawabnya permasalahan atau selesainya pengujian hipotesis
atau selesainya pengungkapan asumsi yang telah diajukan, tetapi harus
dilanjutkan dengan langkah.
2.3.3 Manfaat Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan laporan penelitian memberikan manfaat yang besar sekali. Baik
bagi penulis maupun bagi masyarakat. Terdapat enam manfaat yang diperoleh
dari kegiatan tersebutsebagai berikut :

1) Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang


efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti baca terlebih
dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang akan
dibahas.
Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku
sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran
yang lebih matang.

2) Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti


mencatat bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul
buku.

3) Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan


dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara
jelas dan sismatis.
4) Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual.
5) Penulis turut memperluas cakraawala ilmu pengetahun masyarakat.
2.3.4 Berbagai Model Laporan Penelitian
Laporan penelitian mempunyai variasi kerangka sesuai dengan
ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian.
1. Model Pertama
Model yang paling banyak digunakan oleh para mahasiswa penyusun
skripsi atau tesis. Untuk skripsi, tesis ataupun disertasi kadang-kadang
kerangkanya sama. Untuk model pertamaini masih terdapat beberapa variasi
yaitu :

Variasi 1:

Bab I : Pendahuluan

Bab II :Penyusunan Kerangka Teori dan Pengajuan Hipotesis

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab IV : Laporan Penelitian

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Variasi 2:
Bab I : Pendahuluan

Bab II : LandasanTeori

Bab III : LandasanFakta

Bab IV : Persiapan dan Pelaksaa Penelitian

Bab V : Hasil-hasil Penelitian

Bab VI : Kesimpulan, Diskusi, Implikasi, dan Saran

Variasi 3 :

Bab I : Pendahuluan
Bab II : Landasan Teori

Bab III : MetodologiPenelitian

Bab IV : Laporan Penelitian

Bab V : Kesimpulan, Diskusi, Implikasi, dan Saran


Variasi 4 :

Bab I : Pendahuluan

Bab II : (Judul Disesuaikan dengan Cara Mengambil Inti dari Variabel atau
Permasalahan Penelitiannya)

Bab III : Rancangan Penelitian

Bab IV : Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

Bab V : Pembahasan, Kesimpulan, dan Implikasi

Variasi 5:

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Kerangka Teoritik dan Pengajuan Hipotesis, Latar Belakang, Teori


Pembahasan Mengenai Penleitian yang Relevan, Kerangka Berpikir, Perumusan
Hipotesis

, Bab III : Metodologi Penelitian

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab V : Kesimpulan, Diskusi, Saran dan Rekomendasi

2. Model Kedua
Laporan penelitian yang wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi, tesis
ataupun disertasi. Misalnya laporan penelitian pesanan bagi para dosen (bukan
mahasiswa) yang diselenggarakan oleh DPPM, pusat atau Balai Penelitian di
Universitas, Institut atau jenis perguruan tinggi lain. Bentuk kerangka laporan
penelitian:

Bab I : Pendahuluan (termuat juga dibagian ini kajian pustaka dan kerangka berpikir)

Bab II : Cara Penelitian

Bab III : Hasil dan Analisis Penelitian

Bab IV : Kesimpulan dan Saran


3. Sistematika Laporan Penelitian
Inti dari laporan penelitian ada tiga bagian, yaitu bagian pembukaan, bagian isi,
dan bagian penutup. Secara lengkap, sistematika laporan penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Sampul Luar
Sebagai hard cover dan sampul dalam sebagai soft cover ditulis persis, berisi
tentang judul skripsi, maksud penulis skripsi, nama mahasiswa dan nomor pokok,
logo, nama jurusan/program studi, perguruan tinggi, kota dan tahun. Judul skripsi
harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menarik, jelas, ringkas, dan
komunikatif, karena dari judul ini akan tergambar tentang masalah penelitian, tujuan
penelitian, populasi, metode, dan teknik penelitian.

Misalnya : “Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan”

2. Lembar Pernyataan
Sebuah format pernyataan dari mahasiswa tentang keaslian karya tulis ilmiah
yang dibuat dan bukan hasil jiplakan. Format tersebut harus dibuat dan ditandatangani
oleh mahasiswa yang bersangkutan.

3. Lembar Persetujuan dan Pengesahan


Sebuah format persetujuan dari dosen pembimbing (1 dan 2). Untuk itu dosen
pembimbing 1 dan 2 harus menandatangani format tersebut dan diketahui oleh ketua
Jurusan/Ketua Program Studi. Nama pembimbing dan Ketua Jurusan/Program Studi
harus ditulis lengkap dan benar sesuai dengan nama aslinya, termasuk gelar akademik
dan Nomor Induk Pegawai (NIP) serta ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf awal
untuk setiap kata ditulis huruf besar (kapital).
4. Abstrak
Uraian singkat tetapi komprehensif tentang skripsi, mulai dari judul, latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, landasan teori dan hipotesis (jika ada), hasil temuan sampai dengan
kesimpulan dan saran. Abstrak ditulis satu spasi dan maksimal satu halaman. Pada
bagian akhir abstrak harus ditulis kata kunci (key word).
5. Kata Pengantar
Ungkapan atau uraian pengantar dari penulis tentang ruang lingkup
permasalahan penelitian. Dalam kata pengantar ditemukan pula ucapan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiahnya.
Ucapan terima kasih ini tidak dibuat secara terpisah, tetapi merupakan bagian dari
kata pengantar.

6. Daftar Isi

Menunjukkan perincian dan sistemarika isi skripsi secra keseluruhan, berupa


judul dan subjudul berikut nomor halamannya, sehingga memberi kemudahan bagi
para pembaca utuk mencari hal-hal penting dalam skripsi. Untuk nomor halaman
sebelum bab satu, kecuali sampul luar dan sampul dalam, menggunakan angka
Romawi kecil, seperti i, ii, iii, dan seterusnya. Sedangkan mulai dari halaman bab satu
sampai dengan halaman terakhir skripsi menggunakan angka Arab, seperti 1, 2, 3 dan
seterusnya.

7. Daftar Tabel
Suatu daftar yang menyajikan nama/judul table secara berurutan dalam skripsi,
mulai dari table pertama sampai dengan table terakhir. Setiap table diberi judul dan
nomor halaman. Nomor table diurutkan untuk setiap bab. Judul table ditulis dengan
huruf besar untuk setiap huruf awal pada setiap kata. Nomor urut bab dan nomor urut
table dicantumkan diatas table yang bersangkutan.

Contoh : Tabel 1.2 N ilai Matakuliah Evaluasi Pembelajaran......................................5


Keterangan : Angka 1 menunjukkan nomor urut bab, dan angka 2 menunjukkan urutan
tabel.
8. Daftar Gambar
Yaitu suatu daftar yang menyajikan nama/judul gambar secara berurutan dalam
skripsi, mulai dari gambar pertama sampai dengan terakhir. Setiap gambar diberi
judul dan nomor halaman. Judul gambar ditulis dengan huruf besar untuk setiap huruf
awal pada setiap huruf awal pada setiap kata. Nomor urut bab dan nomor urut
gambar dicantumkan di bawah gambar yang berangkutan.

Contoh : Gambar 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri....................................9


Keterangan : Angka 2 menunjukkan bab, dan angka 3 menunjukkan urutan gambar.
9. Daftar Lampiran
Yaitu suatu daftar yang menyajikan nama/judul lampiran-lampiran secara
berurutan.

Dalam daftar lampiran disajikan nomor urut lampiran, nama lampiran dan nomor
halaman.Contoh : Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Chi-Square
...................................................................................................................................
3
10. Bab I : Pendahuluan
Bagian awal disebut bagian pendahuluan skripsi, yang berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, dan
definisi operasional. Bagian pendahuluan berfungsi sebagai kerangka dasar pemikirn
dalam pelaksanaan suatu penelitian yang secara sistematis dan logis memberi
justifikasi terhadap landasan teori, pendekatan, dan metodologi penelitian, prosedur
penelitian sampai pada kesimpulan dan saran. Adapun penjelasan dari setiap bagian
dalam bab satu (pendahuluan) adalah :

a. Latar Belakang Masalah


Untuk mengemukakan latar belakang masalah ini, peneliti harus menjawab
pertanyaan sebagai berikut : mengapa penelitian ini harus dilakukan ? mengapa
permasalahan itu dianggap penting ? apa yang membuat peneliti merasa resah dan
gelisah jika masalah tersebut tidak diteliti? Kemukakan alasan-alasan yang kuat,
mendasar, dan tajam. Apakah masalah penelitian tersebut betul-betul masih menjadi
tajam. Apakah masalah penelitian tersebut betul-betul masih menjadi teka-teki ?
bagaimana kedudukan dan hubungan malah penelitian tersebut dilihat dari jurusan
atau program studi measing-masing ?

Semua pertanyaan tersebut harus dilihat dari kepentingan penelitian itu sendiri,
apakah untuk menjelaskan fenomena yang ada, pengembangan ilmu atau untuk
pemecahan masalah- maslah praktis. Hal-hal yang bersifat teoritik dan konseptual
jangan dimasukkan ke dalam latar belakang masalah, mulailah latar belakang masalah
ini sesuai dengan permasalahan penelitian, sehingga tidak terlalu melambung. Jika
permasalahan penelitian berkaitan dengan pembelajaran, maka mulailah dengan
pembelajaran, bukan dari sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional,
fisafat pendidikan, dan sebagainya.
b. Rumusan Masalah
Sebelum membuat rumusan masalah, terlebih dahulu mahasiswa harus
mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti, dalam arti apakah suatu fenomena
mempunyai masalah atau tidak. Berkaitan dengan itu, mahasiswa harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan komprehensif tentang teori-teori serta hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Setelah fenomena
tersebut diidentifikasi ada masalahnya, kemudian masalah tersebut dibatasi ruang
lingkupnya, untuk selanjutnya dirumuskan secara eksplisit, operasional, dan dapat
diukur dalam bentuk pertanyaan.

Biasanya rumusan masalah diawali dengan kalimat pengantar, misalnya :

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat


dirumuskan pertanyaanpenelitian sebagai berikut

 Uraian dalam latar belakang maslah diatas memberikan dasar bagi peneliti
untukmerumuskan pertanyaan penelitian berikut

 Dengan memperhatikan latar belakang maslah diatas, dapat dirumuskan


maslah penelitiansebagai berikut.

c. Tujuan Penelitian
Sasaran yang ingin dicapai dalam suatu penelitian dirumusan dalam tujuan
penelitian. Rumusan tujuan penelitian harus jelas, konkret dan konsisten dengan
rumusan masalah, sehingga memudahkan untuk dinilai ketercapaiannya pada akhir
kegiatan penelitian. Jika dalam rumusan masalah dibagi menjadi masalah umum dan
masalah khusus, maka tujuan penelitian pun dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus.

d. Manfaat Hasil Penelitian


Disamping tujuan, manfaat hasil penelitian juga perlu mendapat penegasan.
Manfaat hasil penelitian menunjukkan sumbangan yang dapat diberikan dari hasil
penelitian tersebut. Kegiatan penelitian bukan sekedar mendapatkan kesimpulan-
kesimpulan, tetapi mendapatkan kesimpulan yang biasa dipakai dan bermanfaat bagi
berbagai pihak. Oleh sebab itu, rumusan manfaat hasil penelitian sebaiknya
ditegaskan pihak-pihak mana dan dalam hal apa hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
e. Definisi Operasional
Karakteristik variable dirumuskan dalam definisi operasional. Jadi, definisi
operasional ini merupakan bagian yang sangat penting sebab akan menentukan
instrument penelitiannya. Definisi operasional bukan hanya variable-variabel, tetapi
juga istilah yang menunjukkan hubungan antarvariabel, seperti kata “pengaruh”.
“hubungan”, “kontribusi”, “dampak”, “perbedaan” dan sebagainya. Istilah-istilah ini
pun harus di definisikan secara operasional sebab akan menunjukkan kegiatan yang
dilakukan, terutama kegiatan yang berkenaan dengan cara pengolahan data.

11. Bab II : Landasan Teori


Dalam bab ini peneliti harus mengemukakan konsep-konsep ilmiah, prinsip, dan
bahan- bahan pustaka lainnya (teoritis) serta hasil-hasil penelitian terdahulu (empiris)
yang relevan dengan permasalahan penelitian. Landasan teoris dan empiris tersebut
harus dikaji secara mendalam, kritis, objektif, dan sistematis, sehingga jelas
lingkup dan konstruknya. Karena teori dapat memainkan peran tertentu, yaitu
menerangkan hubungan-hubungan di antaraaktivitas-aktivitas yang diamati.

Dalam mengemukakan konsep atau teori tertentu, mahasiswa tentu banyak


mengutip dari berbagai sumber, setiap sumber harus ada penjelasan terlebih dahulu
sebelum masuk ke kutipan berikutnya.

12. Bab III : Metode Penelitian


a. Pendekatan dan Metode Penelitian
Masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian akan menentukan
pendekatandan metode penelitian yang akan digunakan. Pendekatan dan metode yang
akan digunakan sangat bergantung pada bentuk rumusan masalah penelitian. Peneliti
harus memilih dan menemukan metode mana yang tepat sesuai dengan rumusan
masalah, seperti metode historis, deskriptif, eksperimen, ekspos fakta penelitian serta
pengembangan dan lain-lain.

b. Populasi dan Sampel


Pada bagian ini, tentukan apa, siapa dan berapa banyak populasinya. Kemukakan
alasan- alasan yang rasional dalam pemilihan anggota populasi. Jika jumlah populasi
sudah diketahui, maka selanjutnya menentukan apakah akan dilakukan penelitian
terhadap populasi atau akan diambil sebagian dari populasi (sampel). Syarat utama
sampel yaitu representative. Untuk itu tentukan berapa banyak dari populasi yang
akan dijadikan sampel dan bagaimana teknik pengambilan sampel (sampling) sesuai
dengan karakteristik populasi.

c. Instrumen Penelitian
Beberapa hal yang patut di pertimbangkan peneliti dalam memilih instrument
penelitianadalah :

 Instrumen yang dipilih hendaknya instrumen yang paling tepat


untuk mengungkap datapenelitian yang diperlukan

 Ada kesiapan dan kesediaan dari responden untuk memberikan data


 Intrumen penelitian harus memiliki nilai praktis, dalam arti mudah
dalam penyusunannyatermasuk penggunaan dan pengolahannya

 Instrumen penelitian yang digunakan dapat menghemat aktu, tenaga,


dan biaya tanpamengorbankan isi.
Pada bagian ini peneliti harus mengemukakan dan menjelaskan teknik-teknik
apa saja yang akan digunakan dan untuk mengumpulkan data tentang apa. Misalnya,
teknik observasi maka instrumennya adalah pedoman observasi. Jika tekniknya
wawancara, maka instrumennya adalah pedoman wawancara. Jika tekniknya tes dan
angket, maka instrumennyaadalah tes dan angket.

Sebelum mengkonstruksi instrumen penelitian, perlu disusun kisi-kisi (blueprint


atau lay- out). Dalam kisi-kisi tersebut dipetakan perincian variable, rumusan
masalah, jenis instrumen penelitian, responden, jumlah butir soal dan muatan dari
butir soal (jika menggunakan tes). Selanjutnya dilakukan penimbangan (judgement)
oleh ahli (expert) di luar dosen pembimbing, kemudian uji-coba secara empiris,
pengolahan hasil uji-coba (validitas dan reliabilitas), penyempurnaan butir
pertanyaan beserta kelengkapan petunjuk, kunci jawaban, dan sebagainya.

d. Analisis Data
Disini harus dijelakan teknik dan langkah-langkah analisis data yang akan
dilakukan. Teknik mana yang akan digunakan sangat berhubungan erat dengan
rumusan masalah yang diteliti dan jenis data yang dikumpulkan. Jika data bersifat
nominal, maka teknik pengolahan data dapat dilakuakan dengan statistik deskriptif
(deduktif), seperti persentase, rata-rata, median, dan metode. Apabila datanya dalam
bentuk interval, ordinal atau mungkin rasio maka dapat digunakan statistik
inferensial (induktif), seperti uji-hipotesis, korelasi, t-test, chi-square dan sebagainya
baik yang bersifat parametik maupun nonparametik.

Analisis data statistik yang bersifat parametrik biasanya mensyaratkan asumsi-


asumsi, sehingg setiap asumsi harus diuji dengan statistik pula. Misalnya, untuk
menguji perbedaan dua rata-rata, maka kita harus menggunakan rumus t-test. Asumsi
penggunaan rumus t-test adalah :

1. Kedua sampel diambil dari populasi secara random

2. Data kedua sampel berdistribusi normal

3. Varians kedua sampel homogeny


Asumsi kedua dan ketiga tentu menuntut pengujian statistic, yaitu uji normalitas
data dan uji-F.

e. Langkah-langkah Penelitian

Ada empat langkah pokok penelitian yang harus dilakukan, yaitu persiapan
pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan
laporan.

 Langkah pertama yaitu persiapan pengumpulan data, perlu dijelaskan


kegiatan- kegiatan yang telah dan akan dilakukan, seperti proses penyusunan
proposal, instrumen penelitian (mulai dari kisi-kisi sampai dengan jenis
instrumen penelitian) dan proses perizinan penelitian (dari siapa, untuk siapa,
dimana, jika perlu tuliskan nomor dan tanggal surat penelitiannya).

 Langkah kedua adalah pelaksanaan pengumpualan data, yaitu menjelaskan


tentang siapa yang mengumpulkan data, kapan, dimana dan bagaimana.

 Langkah ketiga adalah pengolahan data sesuai dengan langkah-langkah dan


rumus-rumus yang telah dikemukakan dalam teknik pengolahan data.
Berdasarkan hasil pengolahan data ini kemudian di deskripsikan dan di
interpretasikan hasil temuan sesuai dengan permasalahan penelitian.

 Langkah keempat adalah menyusun laporan penelitian berdasarkan


sistematika yang telahditentukan.
13. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Terdapat dua kegiatan pokok yang harus dilakukan. Pertama, deskripsi hasil
penelitian yang meliputi : hasil uji-coba instrumen penelitian, deskripsi data hasil
penelitian, dan uji- hipotesis. Kedua, pembahasan (analisis) secara mendalam
sesuai dengan masalah penelitian. Dalam pembahasan, hasil penelitian harus
dihubungkan/dikaitkan dengan kajian teoritis dan empiris.

Untuk menulis suatu pendapat atau hasil penelitian, tidak perlu merekam
sepenuhnya, tetapi cukup mengambil inti/esensinya saja untuk keperluan
perbandingan atau ungkapan. Penelitian yang bersifat analisis dan menggunakan
banyak data maka pembahasan didasarkan atas rekaman analisis statistik dalam
bentuk table final yang lazim disebut working table atau analysis table dan diberi
judul yang berkaitan dengan jenis metode pengujian dan materi
yangdianalisisnya.

14. Bab V : Simpulan, Implikasi dan Saran


Simpulan adalah makna yang diberikan peneliti terhadap pemabahasan hasil
penelitian. Implikasi adalah sesuatu yang perlu dilakukan, baik dalam bentuk
pikiran maupun tindakan berdasarkan simpulan yang diambil. Saran adalah
lanjutan logis dari simpulan bentuknya dapat berupa anjuran, sedangkan sifatnya
dapat meliputi aspek operasional.

15. Daftar Pustaka


Mengandung sejumlah literature yang dijadikan referensi dalam kepentingan
penelitian, terutama yang digunakan dalam landasan teori dan pembahasan hasill
penelitian. Sumbernya dapat berupa buku, majalah, koran, jurnal, laporan
penelitian, dokumen resmi, atau sumber- sumber lain dari media elektronik
seperti televisi, radio, internet, video, film, kaset, CD dan sebagainya. Semua
sumber yang digunakan dalam dalam penelitian harus dicantumkan dalamdaftar
pustaka.

16. Lampiran-lampiran
Berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian. Bentuknya dapat
berupa instrumen penelitian, surat izin penelitian, table induk, proses pengolahan
data dan sebagainya. Setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan
penggunaannya dan diberi judul lampiran.

17. Riwayat Hidup Penulis

Berisi tentang riwayat hidup penulis, kegiatan-kegiatan ilmiah yang pernah


diikuti, karya ilmiah yang dipublikasikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila sudah
bekerja). Riwayat hidup dapat dibuat poin per poin secara berurutan dapat pula
disusun dalam format esai padat.

2.3.3 Merekomendasikan Hasil Penelitian

Rekomendasi dalam penelitian merupakan bagian yang biasanya termuat pada bab
penutup pada laporan penelitian, skripsi ataupun thesis
Rekomendasi untuk penelitian masa depan sebaiknya:

 Konkret dan spesifik


 Didukung dengan alasan yang jelas
 Terhubung langsung dengan penelitian yang telah dilakukan

Sehubungan dengan itu, ketika membuat rekomendasi ini, hindari:

 Meremehkan penelitian sendiri, tetapi menawarkan saran tentang bagaimana


penelitian di masa depan dapat mengembangkan penelitian tersebut
 Menyarankan rekomendasi sebenarnya diperlukan untuk melengkapi argumen
Anda, namun memastikan bahwa penelitian Anda berdiri sendiri berdasarkan
manfaatnya
 Menggunakan rekomendasi sebagai tempat untuk mengkritik diri sendiri,
melainkan sebagai titik perluasan alami untuk pekerjaan Anda

Ada banyak cara berbeda untuk menyusun rekomendasi, namun yang paling mudah
mungkin adalah dengan mengikuti rumus pertanyaan penelitian - kesimpulan -
rekomendasi.
2.4 Penyajian Hasil Penelitian
a. Interpretasi Data dalam bentuk Chart, Grafik dan Tabel
b. Isi Kesimpulan Penelitian
c. Perumusan Saran-saran Penelitian
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai